Proposal Metopel Andhika
Proposal Metopel Andhika
PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan
Penilisan Ilmiah
Oleh:
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
ABSTRAKSI
ii
ABSTRACT
The redesign of the Lakidende Football Stadium with a Futuristic
Architectural Approach in Kendari City is designed to answer the community's
need for facilities that are able to channel talent in the field of sports, especially
soccer. However, the male football stadium is less than optimal as a venue for
distributing sports activities, because the facilities do not meet standards, many
are unfit for use and poorly maintained.
Based on the various problems above, an idea emerged to respond to the
redesign of the Lakidende Football Stadium. Redesign the stadium by presenting a
more futuristic stadium appearance. A stadium that can bring to life the value of
the function and quality of the surrounding area by processing outdoor space
which is not only used as a means of complementing the stadium but as a public
space that can be accessed by anyone when there is no activity in the stadium so
that people will be interested in coming and have activities there so that the
atmosphere of the area will continue to live both when there is a football match or
not.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini yang berjudul
“Redesain Stadion Sepak Bola Lakidende Dengan Pendekatan Arsitektur
Futuristic Di Kota Kendari”. Adapun penyusunan proposal ini dibuat sebagai
salah satu syarat meraih gelar sarjana, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Haluoleo.
Dalam penyusunan proposal ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah ikut membantu. Untuk itu iringan doa dan ucapan terima kasih yang
sebesar- besarnya penulis ucapakan kepada :
1. Kepada Bapak/Ibu ___________ yang terhormat selaku Ketua
Jurusan Teknik Arsitektur dan juga sekaligus dosen pengampuh
mata kuliah Tugas Akhir ini yang telah banyak membimbing kami.
2. Kepada Bapak/Ibu ___________ yang terhormat selaku Penasehat
Akademik penulis, yang telah banyak memberikan arahan,
masukan dan bantuan selama ini.
3. Kepada dosen pembimbing penulisan Tugas Akhir ini Bapak/Ibu
___________ dan ___________ yang telah memberi arahan dan
masukan dalam penulisan proposal ini.
4. Kepada seluruh dosen pengampuh mata kuliah pada Program Studi
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo yang telah
mengajarkan ilmunya dan membimbing kami khususnya penulis
sehingga dapat seperti sekarang ini.
5. Kepada orang tua penulis Bapak ___________ dan Ibu
___________ serta Saudari penulis ___________ dan
___________ yang senantiasa mendoakan, memberi semangat dan
dukungannya dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.
iv
6. Kepada teman-teman dan senior-senior, khususnya teman-teman
Jurusan Arsitektur angkatan 2019 yang telah berjuang bersama dan
saling memberi semangat, bantuan dan berbagi pengetahuan
sehingga penulis bisa seperti sekarang ini.
7. Serta ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
berperan langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungan, bantuan,
semangat, inspirasi dan mungkin luka yang membentuk tekad
penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan, baik dalam hal penyajian maupun dalam pembahasan materi.
Penulis sangat mengharapkan masukan, bimbingan, petunjuk serta kritik dan saran
yang bersifat membangun guna menyempurnakan hasil ini.
v
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................i
ABSTRAKSI..........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3.1 Tujuan....................................................................................................3
1.4.1 Batasan...................................................................................................3
vi
2.1 Tinjauan Umum..............................................................................................6
2.2.1 Stadion...................................................................................................7
3.1.4 Topografi.............................................................................................23
3.2.3 Kependudukan.....................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Lokasi Bird Nest Stadion, Cina....................................................14
Gambar II.2 Tampak Bird Nest Stadion, Cina..................................................15
Gambar II.3 Interior Bird Nest Stadion, Cina...................................................15
Gambar II. 4 Lokasi Wembley Stadium, Inggris..............................................16
Gambar II.5 Tampak Wembley Stadium, Inggris.............................................17
Gambar II.6 Interior Wembley Stadium, Inggris...............................................17
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Stadion Sepak Bola Dengan Pendekatan Arsitektur Futuristik merupakan
rancangan yang ditujukan untuk menambah semangat masyarakat Indonesia
khususnya di Kota Kendari agar nantinya dapat bersaing secara nasional dan
diharapkan mampu bersaing di kancah Internasional.
Dalam rangka mewujudkan stadion sepak bola yang bermanfaat untuk
digunakan seluruh kalangan masyarakat, redesain ini perlu lebih diperhatikan pada
bagian interior serta strukturnya melalui desain yang dapat memaksimalkan fasilitas
di dalamnya agar dapat menciptakan daya tarik lebih kepada pengunjungnya.
Sehingga bangunan ini dapat menjadi tujuan yang tepat untuk pertandingan atau
bahkan sekedar meluangkan waktu dengan berolaharaga di sekitar stadion yang
dimana nanti ada penambahan area olahraga lainnnya yang dapat menunjang
stadion ini di Kota Kendari.
Dengan dibangunnya infrastruktur berupa stadion yang merupakan salah satu
upaya agar dapat mewujudkan Kota Kendari sebagai salah satu destinasi olahraga di
dunia. Diharapkan Kota Kendari mampu menjadi salah satu kawasan kota pariwisata
dan olahraga yang dikenal dalam dunia internasional. Nantinya dalam jangka
panjang dapat digunakan sebagai tempat penyelenggaraan kejuaaraan dunia seperti
halnya PON, Sea Games, Olimpiade, dan Piala Dunia.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut.
1. Bagaimana Redesain Stadion Sepak Bola Lakidende di Kota Kendari dan
menerapkan konsep Arsitektur Futuristik pada bangunan?
2. Bagaimana nantinya ruang luar dari stadion yang hadir mampu menarik
masyarakat untuk datang, beraktifitas saling berinteraksi disana ketika sedang
tidak ada acara di dalam Stadion sehingga fungsi dari stadion dan kawasan akan
tetap hidup?
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Berikut merupakan beberapa poin tujuan dari permasalahan yang telah
dikemukakan, antara lain :
1. Untuk Redesain Stadion Sepak Bola Lakidende di Kota Kendari dan
menerapkan konsep Arsitektur Futuristik pada bangunan
2. Untuk nantinya ruang luar dari stadion yang hadir mampu menarik
masyarakat untuk datang, beraktifitas saling berinteraksi disana ketika
sedang tidak ada acara di dalam Stadion sehingga fungsi dari stadion
dan kawasan akan tetap hidup
1.4 Batasan dan Lingkup Pembahasan
1.4.1 Batasan
Berikut merupakan beberapa poin batasan yang telah dikemukakan,
antara lain :
1. Lokasi perancangan berada di Kec. Kadia, Kota Kendari
2. Pendekatan yang digunakan adalah Arsitektur Futuristic
3. Bangunan ini digunakan untuk olahraga sepakbola dan fasilitas
olahraga lainnya.
3
direncanakan. Sedangkan hal-hal lain yang diluar disiplin ilmu yang dimaksud
apabila dianggap penting dalam perencanaan akan dibahas sesuai dengan
permasalahannya.
1.5 Metode dan Sistematika Pembahasan
1.5.1 Metode Deskriptif
Pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu menguraikan dan
menjelaskan data kualitatif, kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu
kesimpulan.
1.5.2 Metode Dokumentatif
Metode dokumentatif yaitu pendokumentasian data yang menjadi bahan
penyusun penulisan laporan ini. Proses dokumentasi dilakukan dengan cara
mengambil gambar, leaflat/brosur objek, dan dokumentasi foto.
1.5.3 Metode Analisa
Metode dokumentatif yaitu dengan menguraikan permasalahan ke dalam
sub masalah yang kemudian ditinjau hubungannya satu dengan lain berdasarkan
studi kepustakaan, wawancara, internet serta komprasi pada peninjauan di
lapangan.
1.5.4 Metode Sintesa
Metode dokumentatif yaitu dengan mengemukakan hasil Analisa dalam
lingkup permasalahan yang lebih luas dan saling berkaitan untuk digunakan
sebagai titik tolak/patokan dengan menuju konsep fisik bangunan.
1.6 Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan
sasaran pembahasan, batasan pembahasan serta metode dan sistematika
penulisan yang digunakan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi teori-teori yang digunakan dalam rekomendasi terhadap perencanaan
Redesain Stadion Sepak Bola Lakidende dengan konsep penerapan yang
sama dan digunakan sebagai literatur. Selanjutnya dijadikan sebagai acuan
4
dan perbandingan dalam perancangan Redesain Stadion Sepak Bola Lakidende
di Kota Kendari.
BAB III TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN
Bab ini berisikan tinjauan makro lokasi yang terdiri atas deskripsi wilayah
kawasan, potensi fisik dan non fisik Kota Kendari yang kaitannya dengan
perencanaan Redesain Stadion Sepak Bola Lakidende di Kota Kendari,
jumlah fasilitas terkait objek rancangan, jumlah atau calon pengguna fasilitas
dan rencana tata ruang lokasi objek rancangan. Sedangkan tinjauan mikro
lokasi berisi tentang ketentuan teknis site berdasarkan peraturan tata
kota/rencana tata ruang seperti tata guna lahan dll.
BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN
Bab ini berisikan pendekatan konsep perancangan yang mengacu pada
gambaran umum, data-data perancangan, standarisasi bangunan maupun
lingkungan, bentuk pola aktifitas umum perencanaan dan gambaran umum
konsep yang digunakan pada perancangannya nanti.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Bab ini berisikan tentang konsep perancangan secara lengkap baik makro
maupun mikro tentang perencanaan Modern Art and Digital Art Gallery
Studio di Kota Kendari.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran terkait objek penulisan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
2.2.2 Stadion Internasional
Stadion Internasional merupakan sarana dalam penyelenggaraan
pertandingan kelas dunia. Stadion internasional memiliki fasilitas yang lebih
kompleks dibandingkan dengan stadion lainnya. Fasilitas stadion internasional
sendiri telah diatur oleh FIFA (Federation of International Football).
8
2.2.3 Fasilitas Stadion Internasional
Adapun fasilitas stadion internasional sendiri ialah sebagai berikut:
A. Kondisi Stadion
Team yang bertanding mendapatkan standar pengamanan dan
kenyamanan untuk pertandingan skala internasional.
B. Ruang Teknis
1. Ruang Ganti Pemain
Ruang ganti pemain untuk dua team harus sama dan memiliki fasilitas
sebagai berikut:
a. Empat kamar mandi (shower) dan empat toilet
b. Tempat duduk minimal 29 orang dan 3 meja panjang
c. Meja pijat
d. Papan putih, spidol dan penghapus
e. Kulkas
f. AC pada tiap ruangan
g. Loker pemain
2. Ruang Wasit
a. Kamar mandi (shower) dan toilet
b. Tempat duduk minimal 5 orang
c. Kulkas
d. AC
3. Ruang Medis
a. Tabung oksigen dan masker
b. Alat medis bila ada yang terluka
c. Alat operasi sederhana
9
5. Ruang Pers Conference
a. 5-10 kursi official
b. 100 kursi media
10
2.2.4 Arsitektur Futuristik
Arsitektur Futuristik atau futurisme dimulai pada awal abad ke 20 dengan
bentuk bangunan yang ditandai oleh anti-historicism dan garis panjang
mendatar, kecepatan, emosi dan urgensi yang artistik dan gaya ini dimulai pada
Italia dan berlangsung pada tahun 1909 sampai 1944. Gaya ini dihidupkan oleh
penyair Filippo Tommaso Marinetti, dan dia bekerja pada tokoh arsitektur
terkemuka seperti arsitek Antonio Sant'Elia dan seniman Umberto Boccioni,
Giacomo Balla, Fortunato Depero, Enrico Prampolini. pendukung bangunan
futuristik menyarankan kecepatan, teori pengaruh energi dan ekpresi yang kuat,
di dalam usahanya untuk membuat zaman arsitektur yang mode. (Tifany,2012)
11
2.2.5 Karakteristik Arsitektur Futuristik
Menurut Antonia Sant’ Elia dalam buku Futurism An Anthology,2009.
Karatekteristik arsitektur futuristik ialah sebagai berikut:
Futuris adalah arsitektur perhitungan, untuk kesederhanaan serta keberanian
berani, arsitektur besi, kaca, kardus, beton bertulang, serta, pengganti kayu,
batu bata, dan batu, memfasilitasi kemungkinan cahaya dan fleksibilitas.
Perhitungan ketahanan material dan pemanfaatan baja dan beton terstruktur
tidak termasuk arsitektur dari pemahaman klasik dan tradisionalnya.
Arsitektur tetap merupakan seni yang berkaitan dengan ekspresi dan sintesis,
terlepas dari kepraktisan dan kegunaan kombinasi yang disebutkan di atas.
Dalam bentuk arsitektur ini, nilai dekorasi tergantung pada pemanfaatan bahan
baku, serta pengaturan awal bahan mentah,atau bahan berwarna kasar.
Namun, dekorasi yang ditempatkan pada arsitektur tidak masuk akal.
Arsitektur futuristik mempromosikan penggunaan baja, kaca, dan semen,
bebas dari lukisan, ornamen, atau relief, hanya kaya akan keindahan bentuk
dan garisnya
Melansir dari laman Nef.com.tr, Desain arsitektur futuristik juga
memiliki beberapa ciri yaitu:
1. Bentuk yang Unik Desain futuristik menggunakan bentuk-bentuk yang
unik dan tidak umum seperti garis-garis oval, sudut yang tajam, dan
penggunaan berbagai bentuk lengkungan dalam konstruksinya.
2. Memanfaatkan Teknologi Mengadopsi dan memanfaatkan teknologi yang
ada dan mengaplikasikannya secara estetis. Sebagai contoh, dalam
konstruksi bangunan futuristik umumnya menggunakan elevator kaca
supaya terlihat lebih modern dan estetis, hingga penggunaan layar TV yang
ditanam di dalam tembok supaya terlihat rapi dan tampak seamless.
3. Pencahayaan yang Futuristik Pencahayaan menjadi salah satu faktor yang
bisa mempengaruhi desain futuristik. Pemilihan jenis lampu yang tepat
menjadi poin yang tidak boleh terlewatkan. Untuk memunculkan kesan
futuristik, jenis lampu yang digunakan adalah lampu berjenis LED yang
terang dan memiliki berbagai warna yang bisa diatur secara nirkabel.
4. Pemilihan dan Penggunaan Warna Untuk mendapatkan desain ala
12
futuristik yang kental, manfaatkan warna-warna yang cerah dan bersih
seperti putih, kuning, hingga warna perak. Selain terlihat futuristik, warna-
warna tersebut bisa memberikan kesan elegan pada ruangan. Kombinasi dari
permainan warna dapat menghasilkan tampilan yang kontras dan indah.
5. Menggunakan Dekorasi yang Unik Untuk menata ruangan yang
mengadopsi desain futuristik, diperlukan dekorasi atau artwork yang
unik untuk mendapatkan kesan masa depan yang lebih indah.
13
2.2.6 Studi Banding
Stadion ini digunakan dalam Olimpiade 2008. Penggagas stadion ini adalah
arsitek Jacques Herzog, Pierre de Meuron, Stefan Marbach, Li Xinggang, dan artis
Ai Wei Wei.
A. Desain Stadion
Desain awal stadion ini bukanlah murni mengambil analogi bentuk sarang
burung, melainkan analogi sebuah mangkuk khas Cina. namun seiring
berkembangnya ide dasar tersebut, lama kelamaan desain ini malah mendekati
bentuk sebuah sarang burung, dan akhirnya ide sarang burung inilah yang tetap
digunakan dalam konsep stadion. Pada skema sarang burung ini menggunakan dua
buah struktur utama yaitu baja dan struktur beton.
14
Gambar II.2 Tampak Bird Nest Stadium, Cina
Sumber: www.wikipedia.com, 2022
B. Desain Stadion
Pada awalnya desain stadion ini menggunakan penutup pada atap stadion,
namun karena ada kasus runtuhnya atap dari Charles de Gaulle International
Airport akhirnya tim memutuskan untuk menghilangkan atap tersebut dan
menggantinya dengan menambahkan baja acak untuk mendukung kekokohan
bangunan ke seluruh stadion. Dua puluh empat kolom terikat menyelimuti stadion
sehingga berbentuk seperti mangkuk, masing-masing seberat 1.000 ton.Meskipun
penampilan kolom-kolom ini terlihat acak, namun setengah dari stadion hampir
identik. Penghapusan elemen ini juga membantu untuk meringankan dana proyek
hingga di bawah anggaran pembangunan, alhasil dana proyekpun berkurang
290cojmutma,idt atori udsaenra utama sebesar US$ 500 juta.
15
Sumber: www.wikipedia.com, 2022
Wembley Stadium ini dirancang oleh arsitek Foster & patners. Stadion ini
dibangun oleh perusahaan Australia Brookfield Multiplex dan didanai oleh
sport Inggris. Analogi stadion diambil dari sebuah desain keranjang yang
sanggup menampung kapasitas hingga 90.000 penonton, stadion ini juga
memiliki atap geser namun tidak sepenuhnya menutupi lapangan. Fitur stadion
yang sangat mencolok adalah adanya lengkungan yang memiliki diameter
internal sebesar 315m, dan didirikan dengan kemiringan 220, lengkungan ini
mendukung semua beban atap utara dan 60 % dari berat atap ditarik di sisi
selatan. Dan menjadikan lengkungan ini sebuah struktur atap dengan bentang
terpanjang di dunia.
Atap stadion memiliki luas wilayah 40.000m2, dan 13.722 m2 atap ini
mampu bergerak.Alasan utama pada bagian atap yang dapat bergeser adalah
sebagai naungan lapangan dari sinar matahari langsung agar rumput stadion
dapat tumbuh secara efektif. Selain itu atap yang dapat bergerak ini menjadi
payung bagi para penonton dari salju, hujan, angin, badai, serta teriknya sinar
16
matahari.
17
2.2.7 Kesimpulan Studi Banding
18
BAB III
TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN
Tabel III.1 Luas Daerah dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan di Kota
Kendari, 2019
Persentase
Ibukota Luas Jumlah
Kecamatan terhadap Luas
Kecamatan (km²) Pulau
Kabupaten/Kota
20
Topografi wilayah Kota Kendari pada dasarnya bervariasi antara datar dan
berbukit. Daerah datar yang terdapat di bagian Barat dan Selatan Teluk Kendari.
Kecamatan Kendari yang terletak di sebelah Utara teluk sebagian besar terdiri
dari perbukitan (Pegunungan Nipa-nipa) dengan ketinggian ± 459 M dari
permukaan laut, sedangkan ke arah Selatan tingkat kemiringan antara 4% -30%,
bagian Barat (Kecamatan Mandonga) dan selatan (Kecamatan Poasia) terdiri
dari daerah perbukitan bergelombang rendah dengan kemiringan ke arah Teluk
Kendari.
3.1.2 Keadaan Iklim
Keadaan iklim di Kota Kendari dipengaruhi oleh keadaan suhu
(temperatur) yang dipengaruhi oleh musim, dan curah hujan.
3.1.2.1 Musim
Kota Kendari memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan November sampai bulan Maret.
Musim kemarau terjadi pada bulan Mei sampai bulan Oktober. Sekitar bulan
April dikenal sebagai musim pancaroba atau peralihan antara musim hujan
dan musim kemarau.
3.1.2.2 Suhu (temperature)
Secara keseluruhan wilayah Kota Kendari merupakan daera yang
bersuhu tropis dengan rata-rata suhu udara maksimum 32,42℃ dan
minimum 20,50℃ atau dengan selisih antara rata-rata suhu udara
maksimum dan minimum mencapai 11,59℃. Tekanan udara rata-rata
1.010,5 millibar dengan kelembaban udara rata-rata 87,67%. Kecepatan
angin di Kota Kendari pada umumnya normal, yakni mencapai 12,75 m/s.
Tabel III.2 Rata-rata suhu kelembaban udara menurut bulan di Kota Kendari, 2019
Tabel III.3 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di Kota Kendari,
2019
Bulan Curah Hujan (mm³) Hari Hujan
Month Preciptation (mm³) Rainy Days
Januari/ January 273,2 22
Februari/ February 335,1 18
Maret/ March 261,4 21
April/ April 230,9 20
Mei/ May 331,6 20
Juni/ June 252,9 13
Juli/ July 75,8 13
Agustus/ August 5,7 5
September/ September 2,5 4
Oktober/ October 17,3 3
November/ November TTU¹ 1
Desember/ December 98,3 12
2019 1884,7 152
Sumber: Badan Pusat Statistil, 2021
Dari data curah hujan yang ada, menunjukan banyaknya curah hujan rata-
rata berkisar antara 2,384 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 188 hari/tahun
dan curah hujan tertinggi sekitar pada bulan Mei.
22
23
3.1.4 Topografi
Posisi Kota Kendari yang berada di lembah sekitar teluk dan batas
administrative Kota Kendari yang berada di puncak gunung atau bukit, secara
keseluruhan dapt dikatakan bahwa kondisi topografi Kota Kendari bervariasi
antara datar dan bukit dengan ketinggian mencapai 459 meter diatas permukaan
laut
3.2 Tinjauan Mikro Kota Kendari
3.2.1 Administratif Kota Kendari
Secara Administratif Kota Kendari memiliki batas-batas :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia.
Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Kecamatan
Konda.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan
Sampara
Secara geografis Kota Kendari terletak pada 122°300° Bujur timur dan
03°570° Lintang Selatan, membentang mengelilingi Teluk Kendari. Kota
Kendari merupakan dataran yang berbukit dan wilayahnya dilewati oleh sungai-
sungai yang bermuara ke Teluk Kendari sehingga teluk ini kaya akan hasil
ikannya. Luas wilayah daratan Kota Kendari 295,89 km² atau 0,70% dari luas
daratan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan kondisi yang ada serta dengan memperhatikan kedudukan
Kota Kendari sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, maka pada tahun
1984 disusun Rencana Umum Tata Ruang Kota Administrasi Kota Kendari
2004. Pendekatan yang dilakukan dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota
Kendari ini adalah dengan mengembangkan system banyak pusat pertumbuhan
(multiple nuclei) yang masing-masing diarahkan dan dilengkapi dengan fasilitas
dan utilitas kota sesuai dengan jumlah penduduk yang diperkirakan akan
menghuninya. (www.infokom-kendari.info)
3.2.2 Rencana Umum Tata Ruang Kota Kendari
Rencana Umum Tata Ruang Kota Kendari pada dasamya merupakan
arahan tata jenjang fungsi-fungsi pelayanan didalam kota yang merupakan
24
rumusan kebijakan tentang pusat-pusat kegiatan fungsional kota berdasarkan
jenis, intensitas. kapasitas dan lokasi pelayanannya. Jenjang kegiatan tersebut
secara keseluruhan disusun sesuai dengan fungsi kota yang telah dirinci dalam
skala pelayanan kota, regional, national dan internasional.
Konsep Dasar Pengembangan Kota Kendari yang sudah dirumuskan,
secara keseluruhan merupakan arahan bagi penyusunan struktur pelayanan
kegiatan kota dan konsep tersebut telah disusun dengan mempertimbangkan
aspek-aspek:
1. Potensi lokasi dalam menampung kegiatan-kegiatan fungsional berdasarkan
jenis kegiatan dan skalanya.
2. Keterkaitan antar jenjang kegiatan-kegiatan fungsional.
3. Sifat fleksibilitas kegiatan fungsional perkotaan bersangkutan.
Adapun pengelompokan kegiatan-kegiatan fungsional tersebut
disesuaikan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh seperti
kegiatan fungsional yang ada, aksesibilitas, ketersediaan lahan, sebaran dan
jarak antar pusat-pusat kegiatan fungsional skala pelayanan kegiatan, pola
pemanfaatan ruang yang ada dan kecenderungan perkembangannya dan sebaran
dari pusat- pusat kegiatan yang direncanakan.
Berdasarkan semua hal tersebut, maka perincian kegiatan-kegiatan
fungsional perkotaan pada masing-masing Bagian Wilayah Kota (BWK) selain
telah mempunyai fungsi yang dominan juga setiap BWK tersebut telah
diupayakan merupakan satu kesatuan fungsional dan mempunyai karakteristik
tertentu yang mendukung pembangunan Kota Kendari, baik dibidang ekonomi,
sosial, fisik maupun lingkungan.
Pada gambar peta di bawah dapat dilihat arahan fungsi tiap Bagian
Wilayah Kota (BWK) sebagai hasil penjabaran dari konsep dasar
pengembangan Kota Kendari vang secara keseluruhan memperhatikan struktur
kegiatan utama masing-masing BWK dalam mendukung arah pengembangan
dan pembangunan Kota Kendari. (www.kendari.go.id)
25
3.2.3 Kependudukan
3.2.3.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Penduduk Kota Kendari pada tahun 2013 sebesar 324.505 jiwa dan
pada tahun 2014 sebesar 335.889 jiwa. Berdasarkan data tersebut di atas,
terlihat bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota selama kurun waktu tahun
2013- 2014 sebesar 3,51 persen per tahun.
26
`
29,395 jiwa, Kendari 27,686, Poasia 27,058 jiwa, Wua-wua 26,441 jiwa, Abeli
24,307 jiwa dan Baruga 39,177 jiwa.
27
DAFTAR PUSTAKA