Anda di halaman 1dari 11

BAB:IV

PEMBAHASAN MASALAH

 Definisi ISK (Infeksi Saluran Kemih)


Infeksi saluran kemih adalah kondisi ketika organ yang termasuk kedalam sistem kemih
mengalami infeksi.Organ tersebut bisa ginjal,ureter,atau kandungan kemih.Namun,infeksi saluran
kemih umumnya terjadi di uretra dan kandung kemih.

 Patofisiologi ISK (Infeksi Saluran Kemih)


Infeksi pada saluran kemih akibat jalur ascending dimulai dari kolonisasi pada area pereuretra
oleh flora saluran gastrointestinal dan kemudian terjadi kolonisasi pada uretra.

 Jenis-jenis ISK (Infeksi Saluran Kemih)


a.) Sistitis:infeksi saluran kemih bawah (kandung kemih)
Sistitis adalah peradangan dikandung kemih yang menimbulkan rasa nyeri ketika buang air
kecil.Sistitis,paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri yang juga menyebabkan infeksi saluran
kemih.
b.) Pielonefritis:Infeksi saluran kemih atas (ginjal)
Peradangan ginjal karena jenis tertentu dari infeksi saluran kemih (ISK).ISK biasanya dimulai,pada
uretra atau kandung kemih dan berpindah keginjal.
c.) Uretritis:Infeksi pada uretra
Uretra adalah infeksi bakteri E. coli yang menyebabkan pembengkakan dan iritasi uretra.
Bakteri E. coli atau (Escherichia coli) merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang
memiliki panjang sekitar 2 um,diameter 0,7 um,lebar 0,4-0,7um dan bersifat anaerob fakultatif. E. coli
membentuk koloni yang bundar,cembung,dan halus dengan tepi yang nyata (Smith-Keary, 1988;
Jawetz et al 1995).

 Gambar bakteri E.coli

 Manfaat dan Patogenesitas bakteri E. coli


E. Coli adalah anggota flora normal usus E. coli berperan penting dalam sintesis vitamin K,
Konversi pigmen-pigmen empedu,asam-asam empedu dan penyerapan zat-zat makanan. E. coli
termasuk kedalam bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat organik dari
lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya.Zat organik
diperoleh dari sisa organisme lain.Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat
anorganik, yaitu CO2,H2O,energi,dan mineral.Didalam lingkungan,bakteri pembusuk ini berfungsi
sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan.
E. Coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada
Dikuar usus E. coli menghasilkan enteroktosin yang menyebabkan beberapa kaus diara E. coli
berasosiasi dengan enteropatogenik menghasilkan entoroktosin pada sel epitel.
Manifestasi klinik infeksi oleh E. coli bergantung pada tempat infeksi dan tdak dapat dibedakan
dengan gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri lain.

 Adapun penyakit yang disebabkan oleh E. coli,


salah satunya yaitu:
Infeksi Saluran Kemih
E.coli merupakan penyebab infeksi saluran kemih pada kira-kira 90% wanita muda.Gejala dan
tanda tandanya antara lain sering kencing,disuria,hematuria,dan piuria.Nyeri pinggung berhubungan
dengan infeksi saluran kemih bagian atas.

 Subjektif,Objektif,Asesmen,dan,Plening (SOAP) pasien


 Subjektif
1. Nama Pasien :Rahmad
2. Umur Pasien : 41 Tahun
3. Alamat Pasien :Lebo
4. Berat Badan pasien :62 Kg
5. No.BPJS :9764 00 008
6. Jenis Kelamin :Laki-laki

 Objektif
Pasien atas nama Rahmad didiagnosa berdasarkan hasil laboratorium mengalami penyakit ISK
atau (Infeksi Saluran Kemih). Jenis ISK Pielonefritis dimana pada jenis ini disebebkan oleh bakteri E.
coli yang menginfeksi urine dan mencapai ginjal dengan melalui uretra.

 Asesmen
Pasien atas nama Rahmad berdasarkan hasil leb didiagnosa mengalami penyakit ISK (Infeksi
Saluran Kenih) jenis ISK Pielonefritis yang dimana pada jenis ini penderita ISK sudah memerlukan
pengobatan terutama antibiotik berspektrum luas untuk membunuh bakteri penyebab ISK agar
penyakit penderita ISK (Rahmad) dapat disembuhkan.

 Plening
Pasien atas nama Rahmad umur 41 tahun,berat badan 62 kg,jenis kelamin laki-laki,alamat lebo
dari hasil pemeriksaan leb didiagnosa mengalami penyakit ISK jenis Pielonefritis yang dapat
disimpulkan bahwa ia harus melakukan pengobatan agar dapat diberikan antibiotik berspektrum luas
untuk membunuh bakteri yang penyebabkan ISK. Agar penyakit ISK Rahmad dapat sembuh disamping
hal itu Rahmad harus menjaga kebersihan lingkungan,menjaga kebersihan diri terlebih saat setelah
B.A.B dan B.A.K,sering mengonsumsi buah dan sayur yang tinggi akan serat dan vitamin dan rajin
berolahraga.

 Resep Obat
 Pembahasan Mekanisme Kerja Obat Pada Resep Pasien
1. Methylprednisolone

Mekanisme kerja: bekerja dengan cara mencegah tubuh melepaskan senyawa kimia yang memicu

2. Paracetamol

Mekanisme Kerja: bekerja dengan mengurangi produksi enzim prokstogiandin dengan


menghambat enzim cylooksiganase (COX) sehingga paracetamol bekerja pada COX sistem syaraf
pusat yang tidak efektif dan sel edothelial dan bukan pada sel kebebalan dengan peroksida tinggi

3. Ciprofloxacin
Mekanisme kerja: Bekerja dengan menghambat enzim topolsomerase IV dan DNA gyrase yang
diperlukan oleh bakteri tidak akan berkembang biak dan lebih mudah untuk dibasmi oleh sistem
kekebalan tubuh.

 Pembahasan ADME Obat

1. ADME Metylprednisolone
- Absorbsi
Methylprednisolone cepat di absobsi secara oral puncak konsentrasi obat untuk mulai
menimbulkan efek terapeutik dicapai dalam 1-2 jam untuk penggunaan oral,4-8 hari untuk
penggunaan intramuskular,dan 1 minggu untuk penggunaan intaartikular.
- Distribusi
Lebih dari 90% dari Methylprednisolone yang diabsorbsi berikatan dengan protein
plasma,terutama albumin dan globulin.Obat ini melewati plasenta,volume distribusi
Methylprednisolone mencapai 0,7 hingga 1,5 L/kg.
- Metabolisme
Methylprednisolone mengalami metabolisme didalam hepar oleh enzim oksidator mikrosomal
liver.
- Ekskresi
Metabolit Methylprednisolone konjugasikan keasma glukoronat atau sulfat dan di eksresikan
melalui ginjal

2. ADME Paracetamol
- Absorbsi
Suatu Obat IalahPengambilan obat dari pembukaan tubuh atau tempat tertentu dalam organ
kedalam Cairan Darah Atau Kedalam sistem Pembulu Hinfea
- Distribusi
Obat adalah Proses Suatu Obat yang Secara Tiversibel Meninggaikan alirah Darah Dan Masuk Ke
Interstisium (cairan Ekstrasei) dan atau sel-sel jaringan
- Metabolisme
Mengubah obat Non folat (larut Lemak) menjadi folat agar dapat dieksresikan melalu ginjal atau
empedu
- Ekskresi
Senyawa akan eksresikan melalui ginjal (Dengan Tirine) empedu dan usus (Dengan Fase). paru-
paru (Dengan Udara Ekspirasi)
3. ADME Ciprofloxacin
- Absorbsi
Ciprofloxacin diabsorbsi dengan cepat dan baik disaluran cerna terutama pada duodenum, dan
bagian proksimal dari jejunum.Absorbsi terjadi melalui proses difusi secara pasif.Bioavailabilitas
peroral berkisar 70-80%.
- Distribusi
Sebagian besar obat didistribusikan keseluruh jaringan tubuh,sehingga kadar pada jaringan
biasanya lebih besar dibandingkan konsentrasi diserum. Ciprofloxacin dapat ditemukan terutama
diginjal,kantung empedu,hati,paru-paru,cairan gingval,jaringan ginekologi,jaringan prostat,termasuk
melewati plasenta,ASI,dan cairan serebrospinal.
- Metabolisme
Metabolisme sebagian besar Ciprofloxacin terjadi dihati oleh enzim CYP1A2. Ciprofloxacin akan
diubah sebagian dalam bentuk Deshyleneciprofloxacin(M1),Suiphaciprofloxacin
(M2),Oxociprofloxacin (M3) dan Formylciprofloxacin (M4).
- Ekskresi
Eliminasi Ciprofloxacin 30-50% melalui urine dan 15-43% melalui fases.Waktu paruh eliminasi
sekitar 3-5 jam pada orang dewasa dan 2-5 jam pada anak-anak.

 Terapi Non Farmakologi


Pasien atas nama Rahmad bisa melakukan terapi non farmakologi dengan cara menerapkan pola
hidup sehat mengkonsumsi makanan yang tinggi akan serat menjaga kebersihan diri dan lingkungan
serta rajin berolahraga atau aktifitas fisik.

 Kesimpulan
Infeksi Saluran Kemih(ISK) adalah infeksi akibat terbentuknya koloni kuman di saluran
kemih.kuman mencapai saluran kemih melalui cara Hematogen dan Asending.
Penurunan prevalensi penyakit infeksi saluran pencernaan harus dilakukan dengan cara
melakukan pencegahan yaitu jaga kebersihan terutama genitalia,sering ganti celana dalam,banyak
minum air putih,tidak sering menahan kencing dan setia pada satu pasangan dalam melakukan
hubungan.
Upaya pencegahan dan penanggulangan harus terus dilakukan agar walaupun prevalensi telah
turun hal ini penting agar permasalahan Infeksi Saluran Kemih tidak terjadi karena dampaknya
terhadap kesehatan bisa lebih berbahaya jika sampai mempengaruhi organ ginjal dan lainnya.
Penyebab terbanyak ISK adalah GRAM-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni usus
yang kemudian naik ke sistem saluran kemih.Dari gram negatif ternyata E. Coli menduduki tempat
teratas,yang kemudian diikuti oleh proteus,klebsiela,eterobacter,dan pseudomonas.
Tanda dan gejala ISK tidak selalu lengkap dan bahkan tidak selalu ada,yaitu pada keadaan yang
disebut bakteriuria tanpa gejala (BTG).
Pengelolaan ISK bertujuan untuk membebaskan saluran kemih dari bakteri dan mencegah atau
mengendalikan infeksi berulang,sehingga morbiditasnya dihindarkan atau dikurangi.
ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada
fase akut yang andekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang.

Anda mungkin juga menyukai