Bab Iv Isk
Bab Iv Isk
PEMBAHASAN MASALAH
Objektif
Pasien atas nama Rahmad didiagnosa berdasarkan hasil laboratorium mengalami penyakit ISK
atau (Infeksi Saluran Kemih). Jenis ISK Pielonefritis dimana pada jenis ini disebebkan oleh bakteri E.
coli yang menginfeksi urine dan mencapai ginjal dengan melalui uretra.
Asesmen
Pasien atas nama Rahmad berdasarkan hasil leb didiagnosa mengalami penyakit ISK (Infeksi
Saluran Kenih) jenis ISK Pielonefritis yang dimana pada jenis ini penderita ISK sudah memerlukan
pengobatan terutama antibiotik berspektrum luas untuk membunuh bakteri penyebab ISK agar
penyakit penderita ISK (Rahmad) dapat disembuhkan.
Plening
Pasien atas nama Rahmad umur 41 tahun,berat badan 62 kg,jenis kelamin laki-laki,alamat lebo
dari hasil pemeriksaan leb didiagnosa mengalami penyakit ISK jenis Pielonefritis yang dapat
disimpulkan bahwa ia harus melakukan pengobatan agar dapat diberikan antibiotik berspektrum luas
untuk membunuh bakteri yang penyebabkan ISK. Agar penyakit ISK Rahmad dapat sembuh disamping
hal itu Rahmad harus menjaga kebersihan lingkungan,menjaga kebersihan diri terlebih saat setelah
B.A.B dan B.A.K,sering mengonsumsi buah dan sayur yang tinggi akan serat dan vitamin dan rajin
berolahraga.
Resep Obat
Pembahasan Mekanisme Kerja Obat Pada Resep Pasien
1. Methylprednisolone
Mekanisme kerja: bekerja dengan cara mencegah tubuh melepaskan senyawa kimia yang memicu
2. Paracetamol
3. Ciprofloxacin
Mekanisme kerja: Bekerja dengan menghambat enzim topolsomerase IV dan DNA gyrase yang
diperlukan oleh bakteri tidak akan berkembang biak dan lebih mudah untuk dibasmi oleh sistem
kekebalan tubuh.
1. ADME Metylprednisolone
- Absorbsi
Methylprednisolone cepat di absobsi secara oral puncak konsentrasi obat untuk mulai
menimbulkan efek terapeutik dicapai dalam 1-2 jam untuk penggunaan oral,4-8 hari untuk
penggunaan intramuskular,dan 1 minggu untuk penggunaan intaartikular.
- Distribusi
Lebih dari 90% dari Methylprednisolone yang diabsorbsi berikatan dengan protein
plasma,terutama albumin dan globulin.Obat ini melewati plasenta,volume distribusi
Methylprednisolone mencapai 0,7 hingga 1,5 L/kg.
- Metabolisme
Methylprednisolone mengalami metabolisme didalam hepar oleh enzim oksidator mikrosomal
liver.
- Ekskresi
Metabolit Methylprednisolone konjugasikan keasma glukoronat atau sulfat dan di eksresikan
melalui ginjal
2. ADME Paracetamol
- Absorbsi
Suatu Obat IalahPengambilan obat dari pembukaan tubuh atau tempat tertentu dalam organ
kedalam Cairan Darah Atau Kedalam sistem Pembulu Hinfea
- Distribusi
Obat adalah Proses Suatu Obat yang Secara Tiversibel Meninggaikan alirah Darah Dan Masuk Ke
Interstisium (cairan Ekstrasei) dan atau sel-sel jaringan
- Metabolisme
Mengubah obat Non folat (larut Lemak) menjadi folat agar dapat dieksresikan melalu ginjal atau
empedu
- Ekskresi
Senyawa akan eksresikan melalui ginjal (Dengan Tirine) empedu dan usus (Dengan Fase). paru-
paru (Dengan Udara Ekspirasi)
3. ADME Ciprofloxacin
- Absorbsi
Ciprofloxacin diabsorbsi dengan cepat dan baik disaluran cerna terutama pada duodenum, dan
bagian proksimal dari jejunum.Absorbsi terjadi melalui proses difusi secara pasif.Bioavailabilitas
peroral berkisar 70-80%.
- Distribusi
Sebagian besar obat didistribusikan keseluruh jaringan tubuh,sehingga kadar pada jaringan
biasanya lebih besar dibandingkan konsentrasi diserum. Ciprofloxacin dapat ditemukan terutama
diginjal,kantung empedu,hati,paru-paru,cairan gingval,jaringan ginekologi,jaringan prostat,termasuk
melewati plasenta,ASI,dan cairan serebrospinal.
- Metabolisme
Metabolisme sebagian besar Ciprofloxacin terjadi dihati oleh enzim CYP1A2. Ciprofloxacin akan
diubah sebagian dalam bentuk Deshyleneciprofloxacin(M1),Suiphaciprofloxacin
(M2),Oxociprofloxacin (M3) dan Formylciprofloxacin (M4).
- Ekskresi
Eliminasi Ciprofloxacin 30-50% melalui urine dan 15-43% melalui fases.Waktu paruh eliminasi
sekitar 3-5 jam pada orang dewasa dan 2-5 jam pada anak-anak.
Kesimpulan
Infeksi Saluran Kemih(ISK) adalah infeksi akibat terbentuknya koloni kuman di saluran
kemih.kuman mencapai saluran kemih melalui cara Hematogen dan Asending.
Penurunan prevalensi penyakit infeksi saluran pencernaan harus dilakukan dengan cara
melakukan pencegahan yaitu jaga kebersihan terutama genitalia,sering ganti celana dalam,banyak
minum air putih,tidak sering menahan kencing dan setia pada satu pasangan dalam melakukan
hubungan.
Upaya pencegahan dan penanggulangan harus terus dilakukan agar walaupun prevalensi telah
turun hal ini penting agar permasalahan Infeksi Saluran Kemih tidak terjadi karena dampaknya
terhadap kesehatan bisa lebih berbahaya jika sampai mempengaruhi organ ginjal dan lainnya.
Penyebab terbanyak ISK adalah GRAM-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni usus
yang kemudian naik ke sistem saluran kemih.Dari gram negatif ternyata E. Coli menduduki tempat
teratas,yang kemudian diikuti oleh proteus,klebsiela,eterobacter,dan pseudomonas.
Tanda dan gejala ISK tidak selalu lengkap dan bahkan tidak selalu ada,yaitu pada keadaan yang
disebut bakteriuria tanpa gejala (BTG).
Pengelolaan ISK bertujuan untuk membebaskan saluran kemih dari bakteri dan mencegah atau
mengendalikan infeksi berulang,sehingga morbiditasnya dihindarkan atau dikurangi.
ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada
fase akut yang andekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang.