Anda di halaman 1dari 7

Nama : Bagus Suryanto

NRP : 120119249

Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara

KP - C

1. Terdapat adanya perubahan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 oleh Undang-Undang


Nomor 51 tahun 2009 yaitu terdapat pengubahan Pasal 1 yaitu terdapatnya tambahan
penjelasan tentang lembaga baru yaitu Komisi Yudisial dan penjelasan tentang
Mahkamah Agung, pengadilan khusus, hakim ad hoc. Kemudian pada ketentuan pasal
Pasal 9A yang mengatur tentang dalam lingkungan peradilan tata usaha negara dapat
dibentuk pengadilan khusus, didalan pengadilan khusus dapat diangkatnya hakim ad hoc
untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara yang membutuhkan keahlian dan
pengalaman dalam bidang tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Adanya penambahan pasal diantara Pasal 13 dan Pasal 14 disisipkan 6 (enam) pasal
yakni Pasal 13A, Pasal 13B, Pasal 13C, Pasal 13D, Pasal 13E, dan Pasal 13F yang
mengatur tentang ketentuan-ketentuan pengawasan internal atas tingkah laku hakim
dilakukan oleh Mahkamah Agung dan pengawasan, untuk menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim, pengawasan eksternal atas
perilaku hakim dilakukan oleh Komisi Yudisial. Kemudian adanya perubahan pada Pasal
14 mengenai syarat diangkat sebagai hakim pengadilan tata usaha negara yaitu :
a. Penghapusan ketentuan “bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis
Indonesia, termasuk organisasi massanya atau bukan seseorang yang terlibat langsung
ataupun tak langsung dalam "Gerakan Kontra Revolusi G.30.S/PKI" atau organisasi
terlarang lainnya”
b. Tidak diharuskan pegawai negeri
c. Ditekankan bahwa yang menjadi hakim merupakan lulusan sarjana hukum dan lulus
pendidikan hakim
d. Penambahan batas usia paling tinggi 40 (empat puluh) tahun
e. Ditambahkannya ketetentuan tidak pernah dijatuhi pidana penjara karena melakukan
kehajatan
f. Dikatakan mampu secara rohani dan jasmani untuk menjalankan tugas dan kewajiban
Ditambahkan satu pasal Di antara Pasal 14 dan Pasal 15 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni
Pasal 14A yaitu mengenai pengangkatan hakim pengadilan tata usaha negara dilakukan
melalui proses seleksi yang transparan, akuntabel, dan partisipatif dan dilaksanakan oleh
Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial. Adanya perubahan pada Pasal 15 yang
menetapkan bahwa untuk dapat diangkat menjadi ketua pengadilan tinggi tata usaha
negara harus berpengalaman paling singkat 5 (lima) tahun sebagai hakim pengadilan
tinggi tata usaha negara atau 3 (tiga) tahun bagi hakim pengadilan tinggi tata usaha
negara yang pernah menjabat ketua pengadilan tata usaha negara dan menjadi wakil ketua
pengadilan tinggi tata usaha negara harus berpengalaman paling singkat 4 (empat) tahun
sebagai hakim pengadilan tinggi tata usaha negara atau 2 (dua) tahun bagi hakim
pengadilan tinggi tata usaha negara yang pernah menjabat ketua pengadilan tata usaha
negara. Pada ketentuan Pasal 16 ayat (1) diubah dan di antara ayat (1) dan ayat (2)
disisipkan 2 (dua) ayat yakni ayat (1a) dan ayat (1b) mengenai ketentuan pengangkatan
hakim pengadilan, pengusulan pemberhentian hakim, dan ketua dan wakil ketua
pengadilan diangkat dan diberhentikan oleh ketua mahkamah agung. Pengubahan Pasal
19 ayat (1) mengenai penekanan bahwa atas permintaan sendiri secara tertulis, dan
pengubahan mengenai batas umur ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan tata usaha
negara yaitu 65 (enam puluh lima) tahun sebelumnya 60 tahun, dan 67 (enam puluh
tujuh) tahun sebelumnya 63 tahun bagi ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan tinggi
tata usaha negara. Ketentuan Pasal 20 yang diubah mengenai ketentuan Ketua, wakil
ketua, dan hakim pengadilan diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatannya,
memperjelas melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas pekerjaannya terus menerus
yaitu selama 3 (tiga) bulan, dan penghapusan ketentuan yang terdapat menteri kehakiman
dan ditambahkannya tugas kepada Komisi Yudisial. Kemudian Pasal 28 diubah tentang
syarat menjadi panitera pengadilan tata usaha negara berpengalaman paling singkat 3
(tiga) tahun sebagai wakil panitera, 5 (lima) tahun sebagai panitera muda pengadilan tata
usaha negara, atau menjabat sebagai wakil panitera pengadilan tinggi tata usaha negara.
Pada Pasal 29 diubah untuk dapat diangkat menjadi panitera pengadilan tinggi tata usaha
negara, seorang calon harus berpengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun sebagai wakil
panitera, 5 (lima) tahun sebagai panitera muda pengadilan tinggi tata usaha negara, atau 3
(tiga) tahun sebagai panitera pengadilan tata usaha negara.
Berikut rincian perubahan pada batas umur yang diubah oleh Undang-Undang Nomor 51 tahun
2009 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata
Usaha Negara.

Perbedaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun Undang-Undang Nomor 51 tahun


1986 2009
Hakim Pengadilan Paling rendah 25 Tahun Paling Rendah 25 Tahun dan paling
Tata Usaha Negara tinggi 40 tahun
Ketua atau wakil Pengalaman sekurang-kurangnya Berpengalaman paling singkat 7
Ketua Pengadilan sepuluh tahun sebagai Hakim pada (tujuh) tahun sebagai hakim
Tata Usaha Negara Pengadilan Tata Usaha Negara pengadilan tata usaha negara
Ketua Hakim Pengalaman sekurang-kurangnya Berpengalaman paling singkat 5
pengadilan tinggi 10 tahun sebagai Hakim pada tahun sebagai hakim pengadilan
tata usaha negara Pengadilan Tinggi Tata Usaha tinggi tata usaha negara atau 3 tahun
Negara atau sekurang-kurangnya bagi hakim pengadilan tinggi tata
5tahun bagi Hakim pada usaha negara yang pernah menjabat
Pengadilan Tinggi Tata Usaha ketua pengadilan tata usaha negara.
Negara yang pernah menjabat
Ketua Pengadilan Tata Usaha
Negara.
Wakil Ketua Pengalaman sekurang-kurangnya 8 Berpengalaman paling singkat 4
Hakim pengadilan tahun sebagai Hakim pada tahun sebagai hakim pengadilan
tinggi tata usaha Pengadilan Tinggi Tata Usaha tinggi tata usaha negara atau 2 tahun
negara Negara atau sekurang-kurangnya 3 bagi hakim pengadilan tinggi tata
tahun bagi Hakim pada Pengadilan usaha negara yang pernah menjabat
Tinggi Tata Usaha Negara yang ketua pengadilan tata usaha negara.
pernah menjabat Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara
Syarat Telah berumur 60 tahun bagi Telah berumur 65 (enam puluh lima)
diberhentikan Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim tahun bagi ketua, wakil ketua, dan
dengan hormat dari pada Pengadilan Tata Usaha hakim pengadilan tata usaha negara,
jabatannya Ketua, Negara dan 63 tahun bagi Ketua, dan 67 (enam puluh tujuh) tahun
Wakil Ketua, dan Wakil Ketua, dan Hakim pada bagi ketua, wakil ketua, dan hakim
Hakim pengadilan Pengadilan Tinggi Tata Usaha pengadilan tinggi tata usaha negara
Negara
Panitera Berpengalaman sekurang- Berpengalaman paling singkat 3
pengadilan tata kurangnya 4 tahun sebagai Wakil tahun sebagai wakil panitera, 5 tahun
usaha negara Panitera atau 7 tahun sebagai sebagai panitera muda pengadilan
Panitera Muda Pengadilan Tata tata usaha negara, atau menjabat
Usaha Negara, atau menjabat sebagai wakil panitera pengadilan
sebagai Wakil Panitera Pangadilan tinggi tata usaha negara
Tinggi Tata Usaha Negara
Panitera Berpengalaman sekurang- Berpengalaman paling singkat 3
pengadilan tinggi kurangnya 4 tahun sebagai Wakil tahun sebagai wakil panitera, 5 tahun
tata usaha negara Panitera atau delapan tahun sebagai sebagai panitera muda pengadilan
Panitera Muda Pengadilan Tinggi tinggi tata usaha negara, atau 3 tahun
Tata Usaha Negara, atau 4 tahun sebagai panitera pengadilan tata
sebagai Panitera Pengadilan Tata usaha negara
Usaha Negara
Wakil panitera Berpengalaman sekurang- berpengalaman paling singkat 3
pengadilan tata kurangnya 4 tahun sebagai Panitera tahun sebagai panitera muda atau 4
usaha negara Muda atau 6 tahun sebagai Panitera tahun sebagai panitera pengganti
Pengganti Pengadilan Tata Usaha pengadilan tata usaha negara.
Negara
Wakil panitera Berpengalaman sekurang- Berpengalaman paling singkat 2
pengadilan tinggi kurangnya 4 tahun sebagai Panitera tahun sebagai panitera muda, 5
tata usaha negara Muda atau 7 tahun sebagai Panitera tahun sebagai panitera pengganti
Pengganti Pengadilan Tinggi Tata pengadilan tinggi pengadilan tata
Usaha Negara atau 4 tahun sebagai usaha negara, 3 tahun sebagai wakil
Wakil Panitera Pengadilan Tata panitera pengadilan tata usaha
Usaha Negara, atau menjabat negara, atau menjabat sebagai
sebagai Panitera Pengadilan Tata panitera pengadilan tata usaha
Usaha Negara. negara.
Panitera muda Berpengalaman sekurang- Berpengalaman paling singkat 2
pengadilan tata kurangnya tiga tahun sebagai (dua) tahun sebagai panitera
usaha negara Panitera Pengganti Pengadilan Tata pengganti pengadilan tata usaha
Usaha Negara negara.
Panitera Muda Berpengalaman sekurang- Berpengalaman paling singkat 2
Pengadilan Tinggi kurangnya tiga tahun sebagai (dua) tahun sebagai panitera
Tata Usaha Negara Panitera Pengganti Penpdilan pengganti pengadilan tinggi tata
Tinggi Tata Usaha Negara atau usaha negara, 3 (tiga) tahun sebagai
empat tahun sebagai Panitera Muda panitera muda, 5 (lima) tahun
atau delapan tahun sebagai Panitera sebagai panitera pengganti
Pengganti Pengadilan Tata Usaha pengadilan tata usaha negara, atau
Negara, atau menjabat sebagai menjabat sebagai wakil panitera
Wakil Panitera Pengadilan Tata pengadilan tata usaha negara.
Usaha Negara.
Panitera pengganti Berpengalaman sekurang- Berpengalaman paling singkat 3
pengadilan tata kurangnya lima tahun sebagai (tiga) tahun sebagai pegawai negeri
usaha negara pegawai negeri pada Pengadilan pada pengadilan tata usaha negara.
Tata Usaha Negara
Panitera pengganti berpengalaman sekurang- berpengalaman paling singkat 3
pengadilan tinggi kurangnya lima tahun sebagai (tiga) tahun sebagai panitera
tata usaha negara Panitera Pengganti Pengadilan Tata pengganti pengadilan tata usaha
Usaha Negara atau sepuluh tahun negara atau 8 (delapan) tahun
sebagai pegawai negeri pada sebagai pegawai negeri pada
Pengadilan Tinggi Tata Usaha pengadilan tinggi tata usaha negara.
Negara
Juru Sita - Berpengalaman paling singkat 3
(tiga) tahun sebagai juru sita
pengganti
Juru sita pengganti - berpengalaman paling singkat 3
(tiga) tahun sebagai pegawai negeri
pada pengadilan tata usaha negara
Wakil sekretaris Berpengalaman di bidang Berpengalaman paling singkat 2
pengadilan tata administrasi peradilan (dua) tahun di bidang administrasi
usaha negara peradilan
Wakil sekretaris Berijazah sadana hukum atau berpengalaman paling singkat 4
pengadilan tinggi sarjana administrasi (empat) tahun di bidang administrasi
tata usaha negara peradilan.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan merupakan hukum


materiil dalam sistem Peradilan Tata Usaha Negara karena dalam pertimbangan dalam Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Negara yaitu meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan, badan dan/atau pejabat pemerintahan dalam menggunakan
wewenang harus mengacu pada asas-asas umum pemerintahan yang baik dan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan, untuk menyelesaikan permasalahan dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pengaturan mengenai administrasi pemerintahan diharapkan
dapat menjadi solusi dalam memberikan pelindungan hukum, baik bagi warga masyarakat
maupun pejabat pemerintahan.

2. Dikarenakan Makna ayat, angka, dan huruf pada undang-undang tidak ada peraturan
yang baku dalam undang-undang yang memberikan penjelasan terkait apa yang dimaksud
dengan ayat, angka, maupun huuf. Namun, ayat, angka, dan huruf dapat disimpulkan
dimaksudkan agar Peraturan Perundang-undangan dimaksudkan untuk semakin
memperjelas dan memberikan pedoman yang lebih jelas dan pasti. Seperti yang
ditetapkan pada Pasal 5 huruf (f) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yaitu asas kejelasan
rumusan bahwa setiap Peraturan Perundang-undangan harus memenuhi persyaratan
teknis penyusunan Peraturan Perundang-undangan, sistematika, pilihan kata atau istilah,
serta bahasa hukum yang jelas dan mudah dimengerti sehingga tidak menimbulkan
berbagai macam interpretasi dalam pelaksanaannya.
3. Mandat menurut Pasal 1 angka (24) Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan adalah pelimpahan Kewenangan dari
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat tetap berada
pada pemberi mandat.
Delegasi menurut Pasal 1 angka (23) Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan adalah pelimpahan Kewenangan dari
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat beralih
sepenuhnya kepada penerima delegasi.
Atribusi menurut Pasal 1 angka (22) Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan adalah pemberian Kewenangan kepada
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 atau Undang-Undang.

Anda mungkin juga menyukai