Anda di halaman 1dari 2

Terapi Lemak

Pada masa MPASI pada anak berusia 6-23 bulan biasanya memerlukan makanan yang
tinggi nutrient sebagai tambahan dari ASI, namun pemberian tinggi nutrient seperti
bersumber dari hewani sangatlah mahal dan tidak secara konsisten diberikan pada anak.
Konsumsi suplementasi nutrient berbasis lemak atau Lipid-based nutrient supplements (LNS)
merupakan kelas mikronutrien terfortifikasi yang baru, produk siap-guna, yang mampu
menambah Panjang badan dan mengurangi gagal tumbuh serta insidensi dari stuntinting berar
pada anak berusia 6-18 bulan. Konsumsi LNS sebanyak 54 g/hari dicampur dengan susu sapi
(Susu soya kurang disarankan karena mengandung antinutrient yang dapat secara buruk
menghambar pertumbuhan karena memiliki enzim inhibitor, phytat dan lectin) yang memiliki
kandungan energi total adalah 285 kcal dan total lemaknya adalah 17,9 gram, dengan
pemberian selama 12 bulan didapatkan penambahan tinggi badan sebanyak 0,2 cm dan
penambahan berat badan sebanyak 110 g serta berhasil menurunkan insidensi stunting berat,
namun perubahan ini tidak signifikan.1,2
Produk LNS dibuat secara khusus untuk memastikan nutrisi yang adekuat sebgai
komplementari sementara secara simultan tetap diberikan ASI dan MPASI lainnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Haiti tahun 2014, diteliti pemberian LNS dengan
merk Nutributter yang mengandung kacang, gula, minyak kacang kedelai, bubuk susu tanpa
lemak, whey, maltodextrin, kompleks vitamin dan mineral, serta pengemulsifikasi lesitin. Di
kemas dalam bentuk saset, 1 saset LNS ini menyediakan 108 Kcal, yang mana mencukup ½ -
1/3 kebutuhan kalori yang dibutuhkan oleh anak 6-11 bulan. Pemberian LNS ini dibagi 2
dalam sehari, ½ bungkus pada saat pagi hari dan ½ bungkus sisanya pada saat siang hari.
Setelah enam bulan didapatkan adanya peningkatan pertumbuhan 0,13 dari kurva z-score
PB/U dan 0,12 dari kurva Z-score BB/U. Sehingga LNS dapat meningkatkan pertumbuhan
anak.3

Pada penelitian yang dilakukan Maleta dkk di tahun 2015, pada anak sehatt berusia
5,5-6,5 bulan didapatkan setelah 12 bulan diberikan LNS 20-50g/hari pada anak tidak ada
peningkatan PB dan BB yang signifikan. Sehingga hal ini tidak mendukung hipotesa bahwa
pemberian LNS dapat memperbaiki status gizi pada anak.2

Omega-3 Polyunsaturated fatty acids rantai Panjang (LC-PUFAs) diketahui dapat


memodulasi fungsi sel imun dan proses peradangan, yang mana dapat juga meningkatkan
integritas dinding usus dan kekebalannya terhadap penyakin infeksi pada anak-anak.
Suplementasi LC-PUFAs dikabari dapat memberikan efek baik terhadap pertumbuhan anak
dikarenakan ASI juga merupakan sumber predominan dari omega 3 LC-PUFAs untuk anak-
anak. Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Argaw dkk pada anak 6-12 bulan,
didapatkan dengan pemberian 500 mg suplemen LC-PUFAs yang dikonsumsi baik oleh ibu
maupun oleh anak tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kenaikan Panjang dan
berat badan.4

1. Mangani C, Maleta K, Phuka J, Cheung YB, Thakwalakwa C, Dewey K, et al. Effect of


complementary feeding with lipid-based nutrient supplements and corn-soy blend on the
incidence of stunting and linear growth among 6- to 18-month-old infants and children in
rural Malawi: LNS and incidence of early childhood stunting. Matern Child Nutr. 2015
Dec;11:132–43.

2. Maleta KM, Phuka J, Alho L, Cheung YB, Dewey KG, Ashorn U, et al. Provision of 10–
40 g/d Lipid-Based Nutrient Supplements from 6 to 18 Months of Age Does Not Prevent
Linear Growth Faltering in Malawi. J Nutr. 2015 Aug 1;145(8):1909–15.

3. Iannotti LL, Dulience SJL, Green J, Joseph S, François J, Anténor M-L, et al. Linear
growth increased in young children in an urban slum of Haiti: a randomized controlled
trial of a lipid-based nutrient supplement. Am J Clin Nutr. 2014 Jan 1;99(1):198–208.

4. Argaw A, Wondafrash M, Bouckaert KP, Kolsteren P, Lachat C, Belachew T, et al.


Effects of n–3 long-chain PUFA supplementation to lactating mothers and their breastfed
children on child growth and morbidity: a 2 × 2 factorial randomized controlled trial in
rural Ethiopia. Am J Clin Nutr. 2018 Mar 1;107(3):454–64.

Anda mungkin juga menyukai