Anda di halaman 1dari 6

PELAKSANAAN PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN

KARAKTER (PPK) BERBASIS KELAS MELALUI


MANAJEMEN KELAS DI SEKOLAH DASAR

Dalia Rosita Ria Yuliana1 Santhy Hawanti2 Okto Wijayanti3


1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto
2. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto
3. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Email: daliarosita2807@gmail.com

Abstract: This study aims to describe; 1). Strengthening Educational Character Program
(PPK) based on classroom management in elementary school, 2). The obstacles on the
implementation of Strengthening Educational Character Program (PPK) based on
classroom management, 3). The solutions of the implementation of Strengthening
Educational Character Program (PPK) based on classroom management. This research
belonged to descriptive qualitative. The researcher used interview, observation, and
documentation as the technique of collecting data. The result of this research showed that:
1). Strengthening Educational Character Program (PPK) based on classroom management
had done through class dealing, class control, and classroom settings by integrating
character values, 2). The obstacles in the implementation of Strengthening Educational
Character Program (PPK) based on classroom management was the willingness of
students to obey the lack of classroom agreements and the limitations of classrooms, 3).
The solution of the problems were teachers should give counselling, to hold meeting, and
minimized the tools and media within the classroom.

Keywords: Strengthening Educational Character (PPK), classroom management.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pelaksanaan Program


Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas melalui manajemen kelas di
Sekolah Dasar 2) Kendala dalam pelaksanaan program PPK berbasis kelas melalui
manajemen kelas 3) Solusi pelaksanaan program PPK berbasis kelas melalui manajemen
kelas. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: 1) Program PPK berbasis kelas melalui manajemen kelas sudah dilaksanakan
melalui pembuatan kesepakatan kelas, kontrol kelas, dan pengaturan ruang kelas dengan
mengintegrasikan nilai karakter di dalamnya. 2) Kendala pelaksanaan program PPK
berbasis kelas melalui manajemen kelas yaitu kemauan peserta didik dalam menaatai
segala kesepakatan kelas yang masih kurang dan keterbatasan ruang kelas. 3) Solusi dari
kendala tersebut yaitu, guru selalu memberikan bimbingan, mengadakan musyawarah,
dan meminimalisir peralatan serta perlengkapan yang ada di dalam kelas.

Kata Kunci: Penguatan Pendidikan Karakter, Manajemen Kelas

PENDAHULUAN bahwa sekarang ini banyak terjadi


Memasuki abad XXI, perilaku kekerasan dalam lingkungan
pendidikan di Indonesia sudah mampu pendidikan dan masyarakat, kejahatan
mencetak insan-insan yang berilmu, seksual, tawuran pelajar, pergaulan
berintelektual, dan terampil, namun bebas, dan kecenderungan narkoba.
kebanyakan tidak seimbang dengan Fakta ini menunjukkan bahwa sikap
kemampuan sikap yang harus dimiliki. atau karakter dan moral sudah mulai
Kemendikbud (2016: 2) menyatakan dikesampingkan oleh masyarakat.

109
JURNAL TEMATIK Volume 9 No. 2 Agustus 2019

Upaya yang dilakukan pendapat Saprin (2017: 161) yang


pemerintah mengenai fenomena yang menjelaskan bahwa manajemen kelas
terjadi adalah pemerintah melakukan adalah kegiatan mendesain ruang kelas
transformasi pendidikan nasional dan menciptakan lingkungan positif,
dengan menempatkan nilai karakter sehingga tujuan pembelajaran dapat
sebagai ruh pendidikan nasional dan tercapai dengan efektif dan efisien. Jadi
berdampingan dengan intelektualitas manajemen kelas yang baik akan
yang tercermin dalam kompetensi inti menghasilkan prestasi belajar yang
dan kompetensi dasar yang telah baik.
dibuat. Tranformasi tersebut dibuat Hasil penelitian terdahulu yang
melalui kebijakan baru tentang dilakukan oleh Aliyyah, RR dan
pendidikan karakter yaitu Penguatan Abdurakhman, O (2016) menjelaskan
Pendidikan Karakter atau yang biasa bahwa kegiatan pengelolaan kelas
disingkat (PPK). Kemendikbud (2017: dimulai dari bentuk fisik dan non fisik
17) menjelaskan bahwa PPK yakni, dari pembuatan RPP, pembuatan
merupakan gerakan memperkuat program tahunan, program semester,
karakter melalui harmonisasi oleh hati, pengaturan peserta didik dan
rasa, pikir, dan olah raga sesuai dengan pengaturan fasilitas kelas yang baik.
falsafah hidup Pancasila. PPK Kegiatan tersebut dirasakan mampu
diharapkan dapat membentuk, memberikan manfaat bagi pencapaian
mengubah, mempengaruhi, dan hasil belajar peserta didik, serta mampu
mengembangkan potensi peserta didik mengembangkan karakter baik dalam
yang baik dalam perilaku, hati, dan diri peserta didik.
berfikir positif sesuai dengan nilai-nilai Berdasarkan penjelasan di atas
yang terkandung dalam pancasila. dapat diketahui bahwa kegiatan
PPK sendiri memiliki nilai manajemen kelas sangat bergantung
utama dalam tujuan pelaksanaannya. pada kewenangan guru dalam mengatur
Sriwilujeng (2017: 8-10) menjelaskan kondisi fisik maupun non fisik kelas.
bahwa kelima nilai tersebut yaitu Kemendikbud (2017: 28) menjelaskan
religius, nasionalis, kemandirian, bahwa guru memiliki wewenang untuk
gotong royong, dan integritas. Kelima mempersiapkan kesepakatan kelas
nilai ini memiliki subnilai masing- untuk kegiatan sebelum memasuki
masing yang mencakup 18 nilai dalam ruang kelas, pada kegiatan
pendidikan karakter. Karakter utama pembelajaran dan setelah pembelajaran
tersebut dapat dicapai melalui tiga yang berfokus pada nilai karakter.
pendekatan PPK, salah satunya yaitu Kegiatan manajemen kelas
melalui pendekatan berbasis kelas. dilaksanakan guru pada awal masuk
PPK berbasis kelas berarti sekolah, seperti pembuatan program
bahwa PPK dilaksanakan terintegrasi harian, mingguan, kesepakatan jadwal
dalam mata pelajaran, kegiatan belajar piket, dan desain kelas.
mengajar, dan diperkuat dengan Desain kelas berkaitan dengan
kegiatan yang manajemen kelas. sarana dan prasarana yang ada. Hasil
Manajemen kelas merupakan kegiatan penelitian terdahulu yang dilakukan
guru dalam mengelola kelas, mulai dari oleh Anggraeni (2018) menjelaskan
perencanaan pembelajaran yang bahwa sarana dan prasarana merupakan
bersifat non fisik hingga kegiatan faktor penting dalam mendukung
penataan ruang kelas yang bersifat keberhasilan implementasi Penguatan
fisik. Hal tersebut sesuai dengan Pendidikan Karakter. Hal ini

110 p-ISSN:1979-6633
e-ISSN:2460-7738
JURNAL TEMATIK Volume 9 No. 2 Agustus 2019

dikarenakan dengan tidak adanya guru kelas II, guru kelas III, guru kelas
sarana dan prasarana kegiatan PPK IV, guru kelas V, kepala sekolah, dan
tidak mungkin bisa berjalan. Hal peserta didik.
tersebut diperkuat oleh Yetri (2017: Data dikumpulkan melalui
274) yang menyatakan bahwa wawancara, observasi, dan
keterbatasan sarana dan prasarana akan dokumentasi. Wawancara yang
menjadi kendala dalam kegiatan digunakan adalah wawancara semi
penguatan pendidikan karakter. terstruktur. Peneliti membuat garis
Berdasarkan penjelasan di atas, besar tentang pokok pembicaraan dan
menjadi dasar peneliti untuk memberikan kebebasan pada partisipan
melakukan penelitian tentang tentang pendapat dan ide-ide mengenai
pelaksanaan PPK berbasis kelas topik wawancara. Selanjutnya,
melalui manajemen kelas. Penelitian observasi yang digunakan adalah
ini tidak hanya pada kelas rendah saja, observasi nonparticipant. Peneliti
melainkan diperluas juga pada kelas menyaksikan dan membuat catatan dari
tinggi di sekolah dasar. Penelitian ini kejauhan tanpa terlibat langsung
bertujuan untuk mengetahui cara guru dengan aktivitas yang diteliti.
melaksanakan PPK melalui kegiatan Analisis data yang digunakan
manajemen kelas sehingga mampu adalah teori Analisis Tematis oleh
mengembangkan karakter peserta didik Poerwandari (2005: 147-170), yakni
dan mengetahui kendala yang dihadapi organisasi data, koding data, analisis
guru serta cara mengatasi kendala tematis, pengujian terhadap dugaan,
tersebut. dan interpretasi data. Data-data yang
Penelitian ini menjadi penting telah terkumpul diuji keabsahannya
dilakukan karena nilai karakter sangat menggunakan triangulasi sumber dan
diperlukan oleh peserta didik guna triangulasi teknik.
menghadapi abad XXI, selain itu
penelitian ini dapat memberi informasi HASIL DAN PEMBAHASAN
kepada guru atau sekolah lain
mengenai cara menerapkan PPK Pelaksanaan Program Penguatan
berbasis kelas baik di kelas rendah Pendidikan Karakter (PPK)
maupun kelas tinggi di sekolah dasar, Berbasis Kelas melalui Manajemen
serta dapat menjadi referensi bagi Kelas di Sekolah Dasar.
sekolah lain yang belum menerapkan Pelaksanaan program prnguatan
PPK berbasis kelas melalui kegiatan pendidikan karakter berbasis kelas
manajemen kelas. melalui manajemen kelas di SD Negeri
1 Wonosobo, baik kelas rendah dan
METODE PENELITIAN kelas tinggi dilakukan melalui tiga
Penelitian ini menggunakan kegiatan. Kegiatan tersebut yakni,
metode deskriptif dengan pendekatan kesepakatan kelas, kontrol kelas, dan
kualitatif. Deskriptif yang digunakan penaraan ruang kelas. Ketiga kegiatan
dalam penelitian kualitataif bertujuan ini saling berhubungan satu sama lain,
untuk menggambarkan fenomena harapannya dapat membantu peserta
berdasarkan data empirik dari hasil didik mencapai tujuan pembelajaran
wawancara dan observasi secara dan mengembangkan karakter dengan
mendalam. Penelitian dilaksanakan di baik.
SD Negeri 1 Wonosobo, Jawa Tengah. Pertama, kegiatan kesepakatan
Partisipan dari penelitian ini adalah kelas sebagai program yang membantu

p-ISSN:1979-6633 111
e-ISSN:2460-7738
JURNAL TEMATIK Volume 9 No. 2 Agustus 2019

penguatan pendidikan karakter di SD piket, hukuman berdiri di depan kelas


Negeri 1 Wonosobo dibuat pada hari- bagi peserta didik yang terlambat dan
hari awal masuk sekolah, namun lain-lain. Sanksi dan hukuman ini
apabila terjadi segala sesuatu yang diberikan tidak lain untuk
membutuhkan peraturan baru untuk mengembangkan karakter disiplin dan
penguatan karakter peserta didik, guru integritas dalam diri peserta didik.
membentuk kesepakatan tambahan Kegiatan kontrol kelas yang
yang sifatnya lisan. Guru memiliki bersifat mencegah yakni adanya buku
wewenang untuk membuat kesepakatan penghubung dan pohon refleksi. Buku
kelas yang berfokus pada nilai karakter penghubung merupakan buku yang
(Kemendikbud, 2017: 28). Hal ini ditulis oleh masing-masing peserta
menjelaskan bahwa program didik. Isi buku ini adalah hasil
kesepakatan setiap kelas akan berbeda- kegiatan, hasil nilai atau penghargaan,
beda sesuai dengan cara dan dan segala sesuatu yang harus
kewenangan guru kelas masing- dikerjakan atau di bawa pada
masing. pembelajaran keesokan harinya. Buku
Kesepakatan kelas dibuat oleh penghubung ini dapat mengembangkan
guru dan peserta didik melalui kegiatan karakter jujur, mandiri, disiplin, dan
musyawarah. Kegiatan musyawarah ini tanggung jawab.
bertujuan pula untuk meningkatkan Selanjutnya pohon refleksi,
karakter saling menghargai satu sama pohon refleksi yang berisi keluh-kesah
lain dan meningkatkan karakter berani peserta didik selama belajar 1 minggu,
menyampaikan pendapat. Kesepakatan ungkapan perasaan selama satu
kelas biasanya berisi peraturan atau minggu, dan target yang akan dicapai
norma yang harus ditaati oleh semua untuk satu minggu kedepan. Pohon
warga kelas. Hal ini bertujuan untuk refleksi ini ditulis peserta didik setiap
mendisiplinkan peserta didik dan hari sabtu. Kedua hal terssebut
mengembangkan karakter kemandirian mempermudah guru dalam kegiatan
serta integritas dalam diri peserta didik. kontrol kelas baik dengan peserta didik
Kedua, pelaksanaan PPK maupun dengan orang tua peserta
melalui kegiatan kontrol kelas. didik, sehingga orang tua dapat
kegiatan kontrol kelas merupakan membantu mencegah terjadinya
kegiatan yang dirancang untuk pelanggaran yang dapat menghambat
menanggulangi dan mencegah proses kegiatan belajar mengajar.
terjadinya pelanggaran terhadap Ketiga, penataan ruang kelas.
kesepakatan kelas yang sudah dibuat Penataan ruang kelas merupakan hal
oleh masing-masing kelas. Kegiatan penting pula dalam kegiatan
kontrol kelas yang bersifat manajemen kelas. Guru di SD Negeri 1
menanggulangi berupa pemberian Wonosobo sudah melakukan penataan
sanksi dan hukuman. Salah satu sanksi ruang kelas dengan integrasi nilai
yang diberikan yaitu, sanksi membayar karakter didalamnya, yakni ruang kelas
denda bagi peserta didik yang yang dilengkapi dengan pojok baca
terlambat ikut sholat berjamaah. kelas, pohon karakter, papan informasi
Selanjutnya contoh hukuman, seperti yang memuat pula peraturan kelas, dan
mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) di slogan yang berisi penguatan
luar kelas bagi peserta didik yang pendidikan karakter. Penataan ruang
belum mengerjakan PR, hukuman piket kelas di sekolah ini bekerjasama
ulang bagi peserta didik yang tidak dengan paguyuban kelas, sehingga

112 p-ISSN:1979-6633
e-ISSN:2460-7738
JURNAL TEMATIK Volume 9 No. 2 Agustus 2019

dapat meningkatkan pula hubungan peserta didik. Hal ini sesuai dengan
kekeluargaan dengan masyarakat pendapat Yetri (2017: 274) yang
sekitar. menyatakan bahwa keterbatasan sarana
Kegiatan kesepakatan kelas, dan prasarana dapat menjadi kendala
kontrol kelas, dan penataan ruang kelas dalam Penguatan Pendidikan Karakter
yang dirancang dengan baik (PPK). Sarana dan prasarana tersebut
memberikan hasil yang baik pula. Hal termasuk ruang kelas dan alat peraga
ini diakui guru dengan pencapaian yang dapat membantu peserta didik
tujuan pembelajaran yang meningkat dalam membentuk karakter.
dan pembentukan karakter
kemandirian, integritas, saling Solusi dari Kendala dalam
menghargai yang sudah menjadi gaya Pelaksanaan Program PPK Berbasis
hidup peserta didik. Hal ini sesuai Kelas Melalui Manajemen Kelas di
dengan hasil penelitian terdahulu yang Sekolah Dasar
dilakukan oleh Aliyyah, RR dan Solusi yang dilakukan guru
Abdurakhman, O (2016) yang dalam menghadapi kendala yaitu selalu
menyatakan bahwa pengelolaan kelas mengingatkan, sehingga pelanggaran
mulai dari penataan fisik dan non fisik yang dilakukan tidak terulang kembali.
bermanfaat bagi pencapaian tujuan Solusi lain yaitu mengadakan rapat
pembelajaran dan pengembangan dengan wali murid atau musyawarah
karakter peserta didik. Jadi kegiatan dengan peserta didik apabila terjadi
manajemen kelas yang baik dapat perbedaan pendapat, sehingga dapat
menghasilkan prestasi belajar yang mencapai mufakat. Hal tersebut dapat
baik. menumbuhkan rasa tanggung jawab
dan kekeluargaan.
Kendala dalam Pelaksanaan Hasil observasi juga
Program PPK Berbasis Kelas menunjukkan bahwa solusi dari ruang
Melalui Manajemen Kelas di kelas yang kecil yaitu memperkecil
Sekolah Dasar bentuk peralatan dan perlengkapan
Kendala dalam pelaksanaan yang digunakan sebagai penguatan
program PPK melalui manajemen kelas pendidikan karakter. Contohnya pojok
yaitu adanya perbedaan pendapat dan baca yang hanya bisa digunakan untuk
masih ada beberapa peserta didik yang menaruh buku, sedangkan untuk
melanggar program kesepakatan kelas. kegiatan literasinya peserta didik duduk
Kendala tersebut tidak dialami oleh di kursi masing-masing, kemudian
semua guru. Hal ini dikarenakan situasi pohon karakter yang seharusnya dibuat
kelas yang berbeda-beda. seperti pohon asli dirubah menjadi
Kendala lain yaitu keterbatasan sebuah banner pohon karakter. Jadi
ruang kelas. Ruang kelas yang kecil peralatan dan perlengkapan untuk PPK
meyebabkan guru harus meminimalisir tetap ada, namun dibuat dalam bentuk
peralatan dan perlengkapan yang berbeda.
diletakkan di kelas, khususnya
peralatan untuk Penguatan Pendidikan KESIMPULAN
Karakter yaitu, pohon karakter, slogan, Berdasarkan hasil penelitian
dan pembuatan pojok baca kelas. dan pembahasan dapat disimpulkan
Keterbatasan ini menyebabkan bahwa pelaksanaan PPK berbasis kelas
berkurangnya fungsi peralatan PPK melalui kegiatan menajamen kelas
yang dibuat dalam membentuk karakter sudah dilaksanakan dengan

p-ISSN:1979-6633 113
e-ISSN:2460-7738
JURNAL TEMATIK Volume 9 No. 2 Agustus 2019

mengintegrasikan nilai karakter di Saprin. 2017. Pengaruh Penerapan


dalamnya, yakni dilaksanakan melalui Manajemen Kelas terhadap
kegiatan kesepakatan kelas, kontrol Peningkatan Aktivitas Belajar
kelas, dan penataan ruang kelas. Peserta Didik di MTS Negeri
Kegiatan ini mampu meningkatkan Gowa. Jurnal al-Kalam.(9).(2).
prestasi belajar siswa baik secara Sriwilujeng, D. 2017. Panduan
kognitif maupun afektif, berupa Implementasi Penguatan
pengembangan karakter kemandirian, Pendidikan Karakter. Jakarta:
integraitas, dan saling menghargai satu Erlangga
sama lain. Kendala dari pelaksanaan Yetri & Rijal, F. 2017. Penguatan
tersebut yaitu adanya perbedaan Pendidikan Karakter Berbasis
pendapat, situasi kelas, dan ruang kelas Masyarakat pada Sekolah
yang sempit. Selanjutnya solusi yang Menengah Pertama Negeri
diberikan yaitu dengan mengadakan (SMPN) di Kabupaten Tulang
musyawarah, mengingatkan kembali Bawang Provinsi Lampung.
pada peserta didik, dan meminimalisir Jurnal Pendidikan
sarana prasarana yang diletakkan di Islam.(8).(11).
dalam kelas dengan catatan tidak
mengurangi makna dan fungsi sarana
dan prasara tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Aliyyah, RR & Abdurakhman, O.
2016. Pengelolaan Kelas
Rendah di SD Amaliyah Ciawi
Bogor. Jurnal Sosial
Humaniora.(7).(2).
Anggraeni, R A & Soedjono. 2018.
Implementasi Program
Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) di SDN Mangkang
Wetan 02 Kota Semarang.
Jurnal Manajemen dan
Kebijakan Publik. (3).(1).
Kemendikbud. 2016. Modul Pelatihan
Penguatan Pendidikan
Karakter bagi Guru. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kemendikbud. 2017. Konsep dan
Pedoman Penguatan
Pendidikan Karakter. Jakarta:
Kemendikbud
Poerwandari, K. 2005. Pendekatan
Kualitatif untuk Penelitian
Perilaku Manusia. Jakarta:
LPSP3 UI

114 p-ISSN:1979-6633
e-ISSN:2460-7738

Anda mungkin juga menyukai