Anda di halaman 1dari 1

Pemanfaatan Teknik Isotopik-Hidrogeokimia Untuk Pemetaan Air Tanah

Dalam Akuifer

Air merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Mulai dari kebutuhan
tubuh untuk memenuhi metabolisme, kebutuhan untuk menunjang aktivitas sehari-hari seperti
mencuci, memasak, mandi, hingga kebutuhan dalam sistem irigasi dan pembangkit listrik.

Di bumi sendiri, menurut Dr. Neil Mcintyre dari Imperial College London, air segar yang
layak dikonsumsi hanya ada sekitar 2% saja, sementara 98% merupakan air asin yang tidak bisa
dikonsumsi. Dari 2% air segar yang tersedia, sekitar 70% berupa salju dan es, 30% berupa air tanah,
dan kurang dari 0,05% merupakan kandungan atmosfer. Air bersih terjangkau yang diandalkan
untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia terdapat pada air tanah, yang letaknya tersebar
di bawah daratan dangkal atau pada lapisan akuifer.

Air bersih terjangkau yang ada pada lapisan akuifer ini dapat dipetakan atau diselidiki
melalui beberapa cara seperti metode geologi, metode gravitasi, metode magnit, metode seismik,
dan metode geolistrik. Meskipun metode-metode tersebut memetakan air pada akuifer dengan baik,
metode-metode ini hanya memberi informasi letak dan banyaknya air pada akuifernya, tidak
memberikan informasi karakteristik dan kualitas air pada akuifer tersebut. Padahal informasi
tersebut penting untuk dipetakan dan merupakan faktor utama dalam menentukan kesesuaiannya
untuk tujuan domestik hingga non-domestik.

Air pada akuifer yang telah dipetakan dan diselidiki melalui metode-metode sebelumnya,
penting untuk dipetakan lagi untuk mempelajari karakteristik terutama dari segi kimiawinya.
Pemetaan ini dapat menggunakan teknik isotopik-hidrogeokimia.

Anda mungkin juga menyukai