Anda di halaman 1dari 3

Kisah Hamzah Sang 'Singa Allah', Paman Rasulullah yang Jago Perang

Perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan agama Islam harus

melewati berbagai rintangan. Beruntung, Allah SWT mengirimkan orang-

orang yang senantiasa membela beliau, salah satunya Hamzah bin Abul

Muthalib, yang dijuluki 'Singa Allah'. Dikutip dari buku 99 Kisah

Menakjubkan dalam Al Quran oleh Ridwan Abqary, berikut kisah Hamzah

bin Abdul Muthalib hingga mendapat julukan 'Singa Allah'.

Hamzah bin Abdul Muthalib adalah paman Rasulullah SAW. Usia

Hamzah hampir sama dengan Rasulullah SAW. Dikatakan keduanya lahir

pada tahun yang tidak jauh berbeda.

Seluruh Umat Nabi Muhammad Akan Masuk Surga, Kecuali Satu Ini

Hamzah dikenal sebagai sosok yang sangat pemberani dan jago dalam

berperang. Bahkan, Hamzah tidak takut kepada siapapun.

Dia tak segan-segan mengajak berkelahi walaupun lawan yang

dihadapinya adalah seorang pemuka Quraisy. Maka, tak heran jika banyak

Kaum Quraisy begitu takut padanya.

Sebagai paman, tentu dia memiliki kedekatan yang sangat bagus

dengan Rasulullah SAW. Walaupun belum masuk Islam, dia sangat

menyayangi keponakannya itu.

Hamzah selalu berusaha melindungi Rasulullah SAW. Tak seorang

pun dibiarkan untuk menghina dan menganiaya keponakannya tanpa

berhadapan dengan dirinya.


Pada suatu ketika, Abu Jahal bertemu dengan Rasulullah SAW di

Bukit Shafa. Dia menghina dan mencaci maki Rasulullah SAW dengan kata-

kata kasarnya.

Namun, Rasulullah SAW sama sekali tak membalasnya. Beliau hanya

diam dan mendengarkan Abu Jahal.

Seperti diketahui, Abu Jahal merupakan Raja Kaum Quraisy yang

sangat bengis. Dia adalah musuh besar Rasulullah SAW. Bahkan, para

pengikut Rasulullah SAW juga menerima buntut dari kekejaman Abu

Jahal.

Pada saat itu, seorang budak perempuan menyaksikan kejadian yang

dialami Rasulullah SAW. Ia lalu bergegas menemui Hamzah dan

menceritakan penghinaan yang dilakukan Abu Jahal terhadap keponakan

kesayangan Hamzah.

Mendengar hal tersebut amarah Hamzah seketika meledak. Berani-

beraninya Abu Jahal berlaku kasar kepada keponakan kesayangannya itu.

Dengan dada yang bergejolak, pergilah Hamzah menemui Abu Jahal.

Hamzah tidak peduli walaupun Abu Jahal adalah pemuka Quraisy.

Selain Abu Jahal, di sana ada banyak pemuka Quraisy lainnya yang

menjadi musuh Rasulullah SAW. Dengan satu tarikan tangan, diseretlah

Abu Jahal dari tengah-tengah kaumnya. Abu Jahal pucat seketika melihat

siapa yang datang dan berlaku kasar padanya.

"Berani sekali engkau sudah bertindak keji pada saudaraku,

Muhammad!" teriak Hamzah dengan geram.

Seketika dipukullah Abu Jahal dengan keras hingga darah

bercucuran di pelipisnya. Hamzah melakukan pukulan berkali-kali untuk


menunjukkan kepada kaum Quraisy lainnya bahwa tidak ada seorangpun

yang boleh mengganggu Rasulullah SAW.

Kejadian tersebut sontak menjadikan para pemuka Quraisy kaget

dan merasa ketakutan. Hamzah terlihat tidak main-main dengan ucapan

dan tegurannya.

"Sekarang, kalian tahu bahwa aku berada di pihak Muhammad!"

teriaknya lagi sebelum meninggalkan kaum Quraisy dengan langkah

gagahnya.

Itulah salah satu bukti keberanian Hamzah dalam membela

Rasulullah SAW. Sejak saat itu, Hamzah menyatakan dirinya untuk masuk

Islam dan selalu melindungi Rasulullah SAW. Masuknya Hamzah ke pihak

Muhammad SAW memberikan nafas baru bagi kaum Muslimin.

Atas keberaniannya tersebut Hamzah mendapat julukan 'Singa

Allah'. Bahkan, dalam Perang Badar, Hamzah ikut berjuang mati-matian

membela umat Islam. Banyak musuh besar yang tewas di ujung pedangnya.

Diceritakan, 'Singa Allah' ini gugur dalam Perang Uhud. Salah

seorang musuh yang bernama Hindun, yang tak lain adalah musuhnya saat

Perang Badar, telah menyusun strategi untuk membunuh Hamzah.

Sebuah tombak dilemparkan Hindun dan tepat menancap di dada

Hamzah. Sejak saat itu, gugurlah Hamzah Sang 'Singa Allah' sebagai

syahid di Bukit Uhud.

Anda mungkin juga menyukai