Pengertian Delirium adalah gangguan kesadaran yang ditandai dengan
berkurangnya kemampuan memfokuskan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menangani Delirium 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonomerto Nomor 440/ /KEP/ 35.07.103.102/2015 Tentang Kebijakan Pelayanan klinis di Puskesmas Wonomerto. 4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013 5. Prosedur 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan fisik 3. Penegakan diagnosa: penanganan delirium 4. Tatalaksana a. Kondisi pasien harus dijaga agar terhindar dari risiko kecelakaan selama perawatan. b. Apabila pasien telah memperoleh pengobatan, sebaiknya tidak menambahkan obat pada terapi yang sedang dijalanin oleh pasien. c. Bila belum mendapatkan pengobatan, pasien dapat diberikan obat anti psikotik. Obat ini diberikan apabila ditemukan gejala psikosis dan atau agitasi, yaitu: Haloperidol injeksi 2-5 mg IntraMuskular (IM)/ IntraVena (IV). Injeksi dapat diulang setiap 30 menit, dengan dosis maksimal 20 mg/hari. d. Konseling dan Edukasi Memberikan informasi terhadap keluarga/ care giver agar mereka dapat memahami tentang delirium dan terapinya. e. Kriteria Rujukan f. Bila gejala agitasi telah terkendali, pasien dapat segera dirujuk ke fasilitas pelayanan rujukan sekunder untuk memperbaiki penyakit utamanya. 6. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap