RANCANGAN PKM

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN BAHAN DASAR

ABON IKAN LELE

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Di susun oleh :
Nama
Ila Lailatul Khomariya
(2111011145)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2022
 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada kegiatan ini, saya memiliki rencana dalam membuat usaha
pembuatan MP-ASI. Pembuatan MP-ASI ini memiliki bahan dasar ikan baik
ikan laut maupun ikan air tawar akan tetapi dalam usaha yang saya rancang ini
dalam pembuatan MP-ASI ini memiliki bahan dasar berupa ikan lele. MP-ASI
yang berbahan dasar ikan lele ini dapat dikelola untuk menjadi campuran
makanan pendamping AS.
Kekurangan gizi pada anak balita (bawah lima tahun) masih menjadi
masalah besar di negara berkembang khususnya Indonesia. Masalah gizi ini
merupakan akibat dari berbagai faktor, salah satunya adalah konsumsi
makanan yang tidak memenuhi prinsip gizi seimbang yang apabila terjadi
pada 1.000 hari kehidupan pertama seorang anak (sejak hari pertama
kehamilan, kelahiran bayi, sampai bayi berusia 2 tahun) dapat menimbulkan
efek yang permanen. Oleh karena itu, peran makanan pendamping ASI (MP
ASI) menjadi sangat penting (Lestari et al., 2014). MP ASI dianjurkan mulai
diberikan saat bayi berumur 6 bulan, karena sebelum usia tersebut imunitas
tubuh bayi terhadap zat penyebab alergi (alergen) belum optimal.
MP-ASI harus mengandung zat gizi yang dibutuhkan dan sesuai
kebutuhan bayi dan balita. Zat gizi yang penting untuk bayi dan balita salah
satunya yaitu protein. Protein merupakan bagian penting selama masa
pertumbuhan dan masa perkembangan tubuh manusia, misalnya untuk tulang,
otot dan organ tubuh lainnya (Sri & Sholiha, 2022). Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2013 menyatakan bahwa
angka kecukupan gizi protein pada bayi adalah 18 g/hari. Penduduk Indonesia
yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal adalah 37%.
Berdasarkan kelompok umur dijumpai 24,4% balita mengonsumsi makanan
dibawah kebutuhan minimal. Untuk memenuhi kebutuhan gizi pada MP ASI
dapat dilakukan melalui diversifikasi dan substitusi pangan. Usaha yang dapat
 dilakukan untuk memenuhi kebutuhan protein adalah dengan memanfaatkan
bahan alam yaitu ikan lele yang memiliki kandungan protein tinggi
(Dewantari et al., n.d.).
Lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu sumber protein hewani
yang saat ini banyak dibudidayakan dan mudah diperoleh di Indonesia. Lele
juga merupakan salah satu komoditas unggulan air tawar yang penting dalam
peningkatan gizi masyarakat. Komoditas ini mudah dibudidayakan dan
harganya terjangkau. Produksi lele ukuran konsumsi secara nasional
mengalami kenaikan. Produksi ini terus meningkat selaras dengan tingginya
minat dan konsumsi pangan terhadap ikan lele (Ubadillah anas, 2010). Ikan
lele memiliki kandungan gizi yang sangat bermanfaat untuk tubuh manusia
karena dalam 100 g ikan lele terdapat energi 90 kkal, protein 17,75 g, kalium
326 mg dan kalsium 15 mg. Setiap zat nutrisi memiliki manfaat terbaik untuk
tubuh jika dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan. Tingginya kadar protein
dalam ikan lele sangat baik untuk meregenerasi sel-sel tubuh, protein juga
diperlukan untuk mensintesis DNA dan RNA serta melakukan transport aktif
dalam sel. Berdasarkan uraian di atas, MP ASI dengan bahan dasar ikan lele
sangat tepat guna pemenuhan kebutuhan protein bayi dan balita untuk
pertumbuhan dan perkembangan(Sri & Sholiha, 2022).

B. Prioritas Masalah
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa usaha dalam pembuatan
makanan pendamping ASI ini dapat dikategorikan menjadi usaha yang cukup
menjanjikan. Namun di sisi lain, usaha ini masih memiliki beberapa kendala
diantarnya yaitu keterbatasan pengetahuan pada ibu bayi dan balita tentang
MP ASI yang bergizi terutama sumber protein yang diperlukan untuk balita.

C. Tujuan Program
1. Menjelaskan teknik pembuatan MP-ASI yang berbahan dasar lele salh
satunya yaitu cara pembuatan pure kentang ikan lele yang dimana ikan lele
dapat dijadikan abon terlebih dahulu.
2. Menguraikan cara pembuatan dan pengemasan sebagai peluang usaha.
 3. Memaparkan cara pemasaran sebagai peluang usaha

D. Luaran yang di Harapkan

1. Luaran yang dihasilkan dari usaha ini adalah menciptakan inovasi produk
baru yang berbasis makanan pendamping untuk bayi yang memanfaatkan
ikann lele sebagai bahan dasar untuk usaha.
2. Manfaat utama dari ikan lele ini adalah ikan lele memiliki kandungan gizi
yang sangat bermanfaat untuk tubuh manusia karena dalam 100 g ikan lele
terdapat energi 90 kkal, protein 17,75 g, kalium 326 mg dan kalsium 15
mg sehingga bermanfaat dalam perkembangan status gizi pada bayi.

E. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam perancangan kewirausahaan ini ialah :
1. Makanan Pendamping ASI (MP ASI) merupakan makanan yang
mengandung gizi yang diberikan pada bayi atau anak yang berumur 6 - 24
bulan.
2. Lele merupakan salah satu sumber protein hewani yang saat ini banyak
dibudidayakan, mudah diperoleh dan harga terjangkau. Lele juga
merupakan salah satu komoditas unggulan air tawar yang penting dalam
peningkatan gizi masyarakat.
3. makanan pendamping ASI (MP ASI) dengan bahan dasar ikan lele sangat
tepat bagi ibu balita untuk menjamin kebutuhan gizi pada bayi dan balita
guna mencapai derajat kesehatan yang maksimal.
 DAFTAR PUSTAKA

Dewantari, N. M., Jurusan, A., Politeknik, G., Denpasar, K., Gizi, J., &
Kesehatan, P. (n.d.). Pola Pemberian Mp-Asi Dan Status Gizi Bayi Usia 6-
12 Bulan. 2, 138–144.

Lestari, M. U., Lubis, G., & Pertiwi, D. (2014). Artikel Penelitian Hubungan
Pemberian Makanan Pendamping Asi ( MP-ASI ) dengan Status Gizi Anak
Usia 1-3 Tahun di Kota Padang Tahun 2012. 3(2), 188–190.

Sri, A., & Sholiha, I. (2022). Profil Asam Lemak Abon Ikan Lemuru ( Sardinella
lemuru ) Dan Kajiannya Pada Makanan Pendamping Asi ( Mpasi ). 1(1), 6–
10.

Ubadillah anas. (2010). Kadar Protein Dan Sifat Organoleptik Nugget Rajungan
Dengan Substitusi Ikan Lele ( Clarias gariepinus ) ( Protein Levels and
Organoleptic Crab Nugget with Substitution Catfish ( Clarias gariepinus ))
Anas Ubadillah dan Wikanastri Hersoelistyorini. 01(02).