MAKALAH Perkembangan Peserta Didik Pertu-Dikonversi
MAKALAH Perkembangan Peserta Didik Pertu-Dikonversi
PERTUMBBUHAN FISIK
Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, kerana berkatnyalah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pertumbuhan Fisik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Pertumbuhan Fisik ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................................i
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................................2
2.1. PENGERTIAN PERTUMBUHAN FISIK.............................................................................2
2.2. PENGARUH PERTUMBUHAN FISIK TERHADAP TINGKAH LAKU............................2
2.3. KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN FISIK REMAJA......................................................3
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN FISIK........................4
2.5. PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PERTUMBUHAN FISIK.......................................5
2.6. UPAYA MEMBANTU PERTUMBUHAN FISIK DAN IMPLIKASINYA BAGI
PENDIDIKAN...................................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................8
PENUTUP..............................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................8
1.2 Saran............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi
perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin pertama dan kedua. Baik pada remaja laki –
laki maupun perempuan, perubahan fisik tersebut mengikuti urut-urutan tertentu.
1.3 Tujuan
Setelah mempelajari bagian ini peserta didik diharapkan mampu memahami:
1. Pengertian pertumbuhan fisik.
2. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku.
3. Karakteristik pertumbuhan fisik remaja.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik.
5. Perbedaan individual dalam pertumbuhan fisik.
6. Upaya-upaya membantu pertumbuhan fisik dan implikasinya terhadap pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran
tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri
kelamin kedua (sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51) urutan perubahan-
perubahan fisik adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan tulang-tulang.
2. Testis (buah pelir) membesar.
3. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
4. Awal perubahan suara.
5. Ejakulasi (keluarnya air mani)
6. Bulu kemaluan menjadi keriting.
7. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
8. Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot).
9. Tumbuh bulu ketiak.
10. Akhir perubahan suara.
11. Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
12. Tumbuh bulu di dada.
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Keadaan ini
seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan
sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu.
Dalam masa remaja, perubahan yang tejadi sangat mencolok dan jelas sehingga dapat
mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka mendadak
menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu,
masa ini seringkali dinamakan “masa negative”. Pada saat irama pertumbuhan sudah sedikit
lambat dan peubahan tubuhnya telah sempurna, maka akan terjadi keseimbangan kembali.
Salah satu dari beberapa konsenkuensi masa remaja yang paling penting adalah pengaruh
jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku sosual, minat, dan kepribadian. Kalau sikap dan
perilaku remaja kurang dapat diterima, yang sebenarnya merupakan merupakan salah satu
cirri dari kehidupan remaja, dapat menghilang setelah tercapainya keseimbangan, maka
keadaan ini tidak begitu para. Akan tetapi, sejumlah studi telah menentukan bahwa ciri
kepribadian dan sikap tertentu yang sudah terbentuk ini biasanya sulit dihilangkan, bahkan
dalam beberapa kasus tampak semakin parah.
Dan pertumbuhan fisik ini mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini
tampak pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari
pergaulan, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta “melawan”
kewenangan, dan semacamnya.
Perubahan fisik merupakan perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi
perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin primer dan sekunder. Baik pada remaja laki-
laki ataupun perempuan, perubahan fisik mengikuti urutan-urutan tertentu.
1. Perubahan ukuran tubuh selama masa remaja merupakan pertumbuhan tinggi badan
yang bertambah 25% dan berat badan bertambah dua kali lipat.
3
3. Ciri kelamin utama (perubahan ciri-ciri sex primer), yaitu kematangan fungsi alat
kelamin utama. Pada wanita mengalami menstruasi pertama dan pada laki-laki
mengalami mimpi basah.
Tahap dan irama pertumbuhan baik antara laki-laki dan wanita tidak sama, yaitu pada wanita
dua tahun lebih cepat dewasa daripada laki-laki.
1. Pengaruh keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor
keturunan dan lingkungan.
Totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi
(baik fisik maupun psikis).
3. Faktor lingkungan
Keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang
mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.
Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah
4. Pengaruh gizi
Anak- anak memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tumbuhnya dan sedikit lebih
cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi.
Lingkungan dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat
atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.
5. Jenis kelamin
4
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih tinggi dan lebih berat daripada anak
perempuan. Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit
lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi
tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbedadari anak
perempuan.
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih
kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial-ekonominya tinggi.
7. Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat
daripada anak yang sering sakit.
Bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorf, akan mempengaruhi besar
kecilnya tubuh anak.
9. Gangguan emosional
Secara umum perubahan fisik pada remaja menunjukan irama yang sama cepatnya antara
remaja perempuan dan remaja laki-laki, namun penonjolan dalam perttumbuhan proporsi
tubuh berbeda antara keduanya.
Perubahan pada remaja perempuan nampak lebih menonjol pada pertumbuhan tulang (badan
menjadi tinggi dan anggota badan menjadi panjang), mulai tumbuh payudara, mulai
memperoleh haid atau menstruasi,serta tumbuh bulu-bulu sekunder. Selain itu juga kulit
berubah menjadi halus dan pinggul yang membesar.
Sedang pada remaja laki-laki ditandai dengan perubahan suara,perubahan tinggi badan yang
pesat, pembesaran pada alat kelamin, dada bertambah bidang, kulit menjadi kasar dan
berbulu, serta pertumbuhan otot-otot. (Poerwanti,dkk.2005:108-109)
Perubahan fisik yang terjadi sepanjang masa remaja meliputi 3 hal yaitu:
1. Percepatan pertumbuhan
5
Tingkat percepatan pertumbuhan tidak sama pada setiap remaja, karena banyak faktor
individual yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ini.
Kriteria kematangan seksual nampak lebih jelas pada remaja perempuan karena menstruasi
merupakan gejala nyata sebagai tanda awal masa pubertas. Permulaan kematangan seksual
pada remaja perempuan pada umumnya lebih cepat, karena rata-rata antara umur 10-16,5
tahun.
Kriteria kematangan seksual pada laki-laki tidak menunjukkan gejala yang jelas, karena
berupa kriteria yang berupa ejakulasi atau mimpi basah. Pada remaja laki-laki pertumbuhan
tubuh tidak semata-mata ditandai dengan pertambahan berat tetapi juga dapat dilihat pada
penguatan urat dan otot sehingga pertumbuhan pada remaja laki-laki juga diiringi dengan
pertambahan kekuatan yang mencapai puncak pada usia 15-16 tahun.
Dalam hal perubahan proporsi tubuh, anak perempuan cenderung endomorf (gemuk dan
berat) atau ektomorf (kurus dan bertulang panjang). Sedangkan remaja laki-laki, cenderung
menuju bentuk mesomorf (kekar, berat dan segitiga).
Kebiasaan hidup sehat, bersih, dan olahraga secara teratur akan dapat membantu menjaga
kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, bila ternyata masih juga terkena penyakit, haruslah
segara diupayakan agar lekas sembuh. Sebab kesehatan sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan fisik.
6
Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar, sehat, dan tidak
tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik buruknya makanan akan menentukan pula
pertumbuhan anak.
Faktor sarana dan prasarana ini jangan sampai menimbulkan gangguan kesehatan pada anak.
Misalnya ruangan kelas, tempat duduk dan meja, dan sebagainya.
b) Waktu istirahat
Istirahat sangat dibutuhkan untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru,
istirahat yang cukup sangat diperlukan
Pelajaran olahraga sangat penting bagi pertumbuhan fisik anak karena dengan olahraga yang
dijadwalkan secara teratur oleh sekolah berarti pertumbuhan fisik anak akan memperoleh
stimulasi secara teratur pula.
Permasalahan dalam pertumbuhan fisik sering disebabkan karena perasaan dan pikiran
mengenai fisiknya. Remaja yang banyak perhatiannya terhadap kehidupan kolektif,
perilakunya akan banyak dipengaruhi oleh perilaku kelompoknya. Kelompok remaja dapat
terbentuk di sekolah seperti kelompok tim olahraga, tim kesenian, pramuka, dan sebagainya.
Kegiatan tersebut dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja. Namun kadang kala remaja juga
dapat terjerumus dalam suatu kelompok yang membuat mereka menjadi remaja yang tidak
baik menurut pandangan keluarga maupun masyarakat, biasanya kegiatan yang bernilai
negatif tersebut seperti ngebut, begadang, miras, dan semacamnya yang mengganggu
kesehatannya. Oleh karena itu, pengembangan program kelompok remaja ke arah kegiatan
yang bernilai positif oleh para guru di sekolah merupakan upaya positif untuk membantu para
remaja dalam pertumbuhan fisik mereka.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Saya mempunyai saran agar pengembangan program remaja harus ke arah kegiatan yang
bernilai positif oleh para guru di sekolah karena hal tersebut merupakan upaya positif untuk
membantu para remaja dalam pertumbuhan fisik mereka.
8
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto, Dr. H dan Dra. Ny. B. Agung Hartono, 1995. Perkembangan Peserta Didik. Rineka
Cipta: Jakarta.