Anda di halaman 1dari 16

NARKOTIKA

DAN
KOGNISI
Apa itu Narkotika ?
Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintesis
maupun semisintesis.

1. Penurunan atau perubahan


kesadaran
Menurut undang-undang No. 35 2. Mengurangi sampai
Tahun 2009 menghilangkan rasa nyeri
3. Dapat menimbulkan
ketergantungan,

Berpengaruh kepada :
1. Gangguan Fisik
2. Psikis / Jiwa
3. Fungsi Sosial
Narkotika dalam dunia medis

Narkotika atau zat psikoaktif


adalah salah satu pengunaan
obat yang berfungsi dalam
pengobatan penyakit tertentu,
dan digunakan untuk
mengobati penyakit atau
untuk mengelola rasa sakit
serta gejala lainnya.
Kategori Penggunaan Narkotika
Menggunakan narkoba
secara
keseronokan Menggunakan narkoba
secara tetap karena
adanya unsur
ketergantungan, baik
ketergantungan fisik
Mencoba-coba maupun ketergantungan
menggunakan secara psikologis, secara
psikologis
narkoba

Berkenalan menghentikan
penggunaan narkoba
dengan narkoba dengan kegiatan
treatment dan terapi
Dampak
Penyalahgunaan
Narkotika Terhadap
Kognisi
Pengguna narkoba dan

penyalahgunaan kronis

menunjukkan gangguan

kognitif. Frekuensi

penyalahgunaan yang tinggi

juga membuat sulit untuk

mengidentifikasi dengan

jelas efek dari satu obat.


GANGGUAN GANGGUAN
Content Here
Gangguan Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. hope

Neurotransmitter and I believe that this Template will your Time. Easy to change colors,
photos and Text. Example Text : Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.

Gangguan Fungsi
Kognitif
100%
90%
80%
Gangguan Memori 70%
60%
50%
40%
30%
Kerusakan Prefrontal 20%
10%
0%
A1 A2 A3 A4
Gangguan Neurotransmitter Gangguan Fungsi Kognitif

Zat narkotika
mengganggu sinyal
penghantar saraf yang Fungsi kognitif merupakan proses
disebut system mental dalam memperoleh
neurotransmitter didalam pengetahuan atau kemampuan
susunan saraf sentral
(otak). Gangguan serta kecerdasan, yang meliputi
neurotransmiter ini akan cara berpikir, daya ingat,
mengganggu fungsi pengertian, perencanaan, dan
kognitif, fungsi afektif,
psikomotorik, dan pelaksanaan
komplikasi medis
terhadap fisik,
Gangguan Memori

Fungsi kognitif yang


terganggu mengakibatkan
Kerusakan Prefrontal
gangguan fungsi luhur
otak berupa orientasi,
Penurunan aktivasi pada korteks perhatian, kosentrasi,
prefrontal kanan dan juga
daya ingat dan bahasa serta
penurunan waktu reaksi ketika
mengerjakan Winconsin card sorting fungsi intelektual
test (tes untuk mengukur fungsi
eksekutif) lebih banyak terjadi pada
pengguna amfetamin dibandingkan
orang sehat
F adalah anak bungsu dari enam (6) bersaudara, F merupakan anak dari pasangan
suami istri Bapak BMK dan ibu EY yang mana usia bapaknya kurang lebih 55 tahun
dan ibunya kurang lebih 50 tahun. Ketika kecil F mengatakan bahwa ia lebih dekat
dengan ayahnya dari pada sang ibu, ini dikarenakan ketika F kecil ibu F bekerja di luar
kota dan F tinggal dengan ayahnya,

Ketika di sekolah dasar (SD) dahulu pernah mengalami dua kali tidak naik kelas yaitu ketika kelas 2 SD dan kelas
4 SD dan setelah tamat SD F sekolah Di MTSN di salah satu daerah di SB tetapi itu hanya bertahan sampai kelas
8 MTSN saja lalu F pindah ke salah satu SMP di Kabupaten TD. Ketika telah tamat SMP F melanjutkan sekolahnya
di salah satu SMK juga ada di kabupaten TD, namun pendidikan SMK F tersebut hanya berlangsung kurang lebih 6
bulan F terpaksa berhenti sekolah karena menggunakan narkotika sejenis ganja.
Ketika kelas 3 SD F mengatakan bahwa ia dirayu oleh teman-temannya yang lebih tua dari F untuk mencoba-coba menggunakan lem,
sampai dia kecanduan dan tak bisa lepas dari kecanduan lem tersebut. Akibat dari ia kecanduan lem tersebut F juga pernah diskors
oleh sekolah untuk tidak masuk sekolah selama 2 hari tetapi hal tersebut tidak membuatnya jera. Pada saat SMP F juga melakukan
hal yang sama, karena ia merasa bahwa orang yang pemberani dan berteman juga dengan orang-orang yang sebelumnya sama ia
kenal di masa SD kebiasaan itu tidak bisa dilepaskan. sampai puncaknya dia menggunakan ganja dan dia mengatakan bahwasanya dia
sudah menggunakan sebanyak 2 kali sebelumnya sudah sempat direhabilitasi di Kota PYK namun setelah keluar F merasa pikirannya
kosong dan tidak tahu ingin melakukan kegiatan apa sehingga bertemu lagi dengan orang-orang yang menggunakan narkotika
tersebut. Lalu F kembali menggunakan zat terlarang tersebut hingga F kembali masuk rumah rehabilitasi R2PH NJP.
Sebelum Menggunakan Setelah Menggunakan
Narkotika Narkotika

• Mempunyai relasi yang baik dengan orangtua • Putus sekolah


• Ceria • Tidak nyambung saat di ajak berbicara
• Aktif • Tidak dapat membuat perencanaan
• Tidak dapat mengontrol emosi
• Pusing
• Mudah Lelah
• Suntuk
• Kecanduan
• Mempunyai relasi yang kurang baik dengan keluarga
dan teman.
 F melanggar Undang-Undang Republik Indonesia N0. 35 tahun 2009,
penyalahgunaan narkotika ialah orang yang menggunakan narkotika
tanpa hak atau melawan hukum.

 F menggunakan narkotika atau zat adiktif, sejenis ganja, dan lem fox

 F menggunakan ganja dan lem dalam jangka panjang menyebabkan


terganggunya sinyal penghantar saraf yang disebut system
neurotransmitter didalam susunan saraf sentral (otak).

 Fungsi kognitif merupakan proses mental dalam memperoleh


pengetahuan atau kemampuan serta kecerdasan, yang meliputi cara
berpikir, daya ingat, pengertian, perencanaan, dan pelaksanaan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai