Profesionalisme Kebidanan
Profesionalisme Kebidanan
DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kapada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah mata kuliah Profesionalisme Kebidanan dengan materi “Latihan
Membuat Etika Penelitian Kebidanan” dengan tepat pada waktunya. Banyak
rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini.
Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari
dosen pembimbing, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan
adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan dan doa.
Tidak lupa pula kami mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki
makalah kami ini, dikarenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah
ini.
Bengkulu, 2020
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................5
C. Tujuan...............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
2.1 Konsep Etika Penelitian Kebidanan................................................................6
2.2 Latihan Membuat Etika Penelitian Kebidanan................................................17
BAB III PENUTUP.............................................................................................21
A. Kesimpulan.......................................................................................................21
B. Saran.................................................................................................................21
Daftar Pustaka.......................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
diterima di masyarakat bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai
pelayanan kebidanan. Agar mempunyai etika yang baik, baik darisegi etika
Kebidanan namun semuanya mata kuliah tidak ada artinya jika peserta didik
beretika. Hal ini tentu akan sangat menguntungkan baik bidan yang
mempunyai etika yang baik karena akan mudah mendapatkan relasi dengan
berbagai dimensi etik dan bagaimna kedekatan tentang etika merupakan hal
dapat termotivasi dan terpacu untuk menjadi bidan yang beretika, profesional
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui :
2. Etika moral moral dan nilai dalam Latihan Membuat Etika Penelitian
Kebidanan
Penelitian Kebidanan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Etika berasal dari bahasan Yunani ethos. Apabila ditinjau dari aspek
(2008), etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi filsafat atas moralitas
masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman etis yang
6
Secara filosofis etika dalam penelitian kebidanan adalah suatu upaya
untuk memahami mengapa dan untuk apa, para profesional khususnya tenaga
namun terdapat empat prinsip utama yang perlu dipahami oleh pembaca,
yaitu:
penelitian
7
Namun kadangkala, formulir persetujuan subyek tidak cukup memberikan
mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner
dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas
8
keterbukaan yaitu kejelasan prosedur penelitian. Keadilan memiliki
hak subyek untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum, selama,
harms and benefits) (Milton, 1999; Loiselle, Profetto-McGrath, Polit & Beck,
cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian
penelitian.
9
Departemen Kesehatan. Untuk itu dalam rangka perlindungan manusia
surat izin etik (ethical clearance), selanjutnya sejak tahun 2001 disebut
kelompok medis/ klinis maupun dari kelompok non-medis antara lain dari
bidang hukum, sosial- budaya yang terkait, dari kelompok yang peduli
1. Penasehat,
2. Ketua
3. Sekretaris
4. Anggota
5. Sekretariat
Badan
10
Litbangkes. Komisi Etik ini disahkan dengan surat keputusan Kepala Badan
menggunakan manusia
sebagai subyek penelitian, baik untuk kegiatan penelitian yang dilakukan oleh
penelitian yang dimonitor oleh Badan Litbangkes. Komisi Etik akan bertemu
keputusan oleh sebagain besar anggota Komisi Etik (bagi kasus- kasus
suara terbanyak dari anggota yang hadir dalam rapat tersebut. Rapat dianggap
sah jika dihadiri minimal setengah jumlah anggota ditambah 1 orang. Semua
ethical clearance dari Komisi Etik Badan Litbangkes, akan dipantau oleh
anggota Komisi Etik yang ada di Puslitbang bersangkutan dan akan direview
paling sedikit satu kali setiap tahun dan mungkin frekuensi review bertambah
11
bila dianggap perlu oleh Komisi karena keadaan darurat. Ketua Komisi Etik
rapat serta hasil rapat pertemuan akan dicatat oleh sekretaris pertemuan yang
Rapat pertemuan Komisi Etik dihadiri oleh seluruh anggota Komisi Etik, para
peneliti
yang penelitiannya akan dibahas (jika perlu), dan dapat pula dihadiri oleh
hanya anggota Komisi Etik. Anggota Komisi Etik tidak terlibat dalam salah
dibicarakan. Jika salah satu anggota secara langsung atau tidak langsung
terlibat dengan suatu usulan penelitian, maka anggota tersebut tidak berhak
review dari protokol penelitian yang akan dibahas dengan benar sesuai
12
4. Memberikan ethical clearance untuk semua penelitian yang
etik 6. Menghadiri rapat rutin Komisi Etik setiap bulannya dan pada waktu-
Komisi Etik, review ulangan jika penelitian itu berjalan lebih dari setahun
13
1. Surat usulan dari institusi
4. CV peneliti utama
kebidanan
a. Surat usulan dari institusi tempat peneliti bekerja, bila usulan berasal dari
luar institusi Badan Litbangkes yang memiliki Komisi Etik Institusi, maka
usulan harus berasal dari Komisi etik institusi tersebut (bukan dari peneliti
utama/pimpinan insitusi)
diberikan, serta manfaat bagi responden (bila ada uji klinik/ pengambilan
14
e. Curriculum vitae peneliti utama atau Ketua Pelaksana, untuk melihat
apakah kemampuan peneliti utama atau ketua pelaksana sudah sesuai dengan
penelitian dilihat dari jumlah biaya dan hasil yang akan didapat.
h. Penjelasan dan Informed Consent dalam 1 lembar / tidak terpisah Izin atau
aspek yang perlu dicantumkan dalam suatu informed consent adalah sebagai
berikut :
dalam penelitian
perlu dijelaskan.
5. Gambaran mengenai resiko dan rasa tidak enak yang mungkin dialami
15
6. Gambaran tentang keuntungan atau ganti rugi bagi subyek, jika subyek
medis sunyek.
9. Penjelasan mengenai pengobatan medis dan ganti rugi yang akan diberikan
penelitian.
10. Nama jelas dan alamat berserta nomor telepon yang lengkap, kepada
12. Jumlah subyek penelitian yang akan turut serta dalam penelitian dan
16
2.2 Latihan Membuat Etika Penelitian Kebidanan
Etika penelitian kebidanan dimulai dari surat usulan dari institusi dengan
17
C. CV peneliti utama
19
E. Informed Consent (formulir persetujuan keikutsertaan dalam
peneliti)
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
karya tulis adalah gagasan seseorang yang dituangkan ke dalam bentuk
tulisan. Perlu kalian ketahui bahasa Indonesia bukanlah ilmu pasti seperti halnya
matematika. Wajar saja apabila terjadi sebuah perbedaan dalam menjelaskan,
namun pada dasarnya maknanya tetap sama.
Setelah mengetahui beberapa penjelasan tentang karya tulis. Alangkah
baiknya apabila kita juga mengertahui jenis-jenis karya tulis itu sendiri. Agar kita
bisa antara karya tulis satu dengan karya tulis yang lain.
Karya tulis dibagi menjadi 3 jenis, yaitu karya tulis ilmiah, karya tulis non
ilmiah dan karya tulis populer. Setiap jenis karya tulis memiliki perbedaan antara
satu dengan yang lain
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
21
DAFTAR PUSTAKA
22