Anda di halaman 1dari 96

KEGIATAN KERJA PRAKTEK DI UNIT

EKSTERNAL RELATIONS PT. KERETA


API INDONESIA (PERSERO)

Kegiatan KKPT Public Relations Dalam Monitoring Media


di Unit Eksternal Relations PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK TERPADU (KKPT)

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah


Kerja Praktek Terpadu (KKPT) Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan Bandung

DISUSUN OLEH :
M. ILHAM ALFIAN FIHARSA
NRP : 182050060

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

KEGIATAN KERJA PRAKTEK DI UNIT EKSTERNAL


RELATIONS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

Kegiatan KKPT Public Relations Dalam Monitoring Media di Unit Eksternal


Relations PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK TERPADU (KKPT)
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan
Mata Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan Bandung

DISUSUN OLEH :
M. ILHAM ALFIAN FIHARSA
NRP : 182050060

Bandung, 16 Februari 2021


Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Yusuf Hartawan S.Sos., M.Ikom. Muhammad Bernaldy S.Ikom


ABSTRAK

Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKPT) dengan judul “Kegiatan KKPT


Public Relations Dalam Monitoring Media di Unit Eksternal Relations PT.
KERETA API INDONESIA (PERSERO)” bertujuan untuk mengetahui secara
langsung kegiatan humas khususnya humas eksternal dalam monitoring media.
Praktikan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) di Unit
Eksternal PT. Kereta Api Inddonesia (Persero) selama kurang lebih dua bulan.
Selama praktek kegiatan yang dilakukan antara lain monitoring media
pemberitaan online dan cetak, analisis opini media dan publik dan liputan acara
kegiatan.

Public Relations (PR) atau Humas khususnya memiliki peran dan


tanggung jawab penting untuk perusahaan terutama dalam memahami opini dari
media dan publik serta bagaimana perusahaan membangun, menjaga, merawat
dan memperbaiki citra atau image yang positif dimata masyarakat luas.
Komunikasi organisasi berperan penting dalam menjalankan sistem
internal perusahaan atau organisasi untuk menunjang keberhasilan bersama sesuai
dengan rencana dan tujuan perusahaan atau organisasi. Komunikasi organisasi
juga penting dalam memperkuat dan menjaga komunikasi efektif dalam
perusahaan atau organisasi untuk dijalankan.
Setelah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Praktek Terpadu ini,
praktikan mendapatkan pengetahuan baru dan pengalaman langsung tentang cara
bekerja Humas/PR eksternal perusahaan milik negeri. Tak hanya itu, praktikan
juga dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan ke
dalam dunia kerja yang bermanfaat untuk melatih skill PR yang telah
dimilikpraktikan. Dari apa yang sudah praktikan amati, seorang PR harus lebih
dari yang lain dan harus serba bisa karena PR memiliki peran yang penting
sebagai perwakilan dari sebuah organisasi atau institusi.
Dengan ditulisnya laporan KKPT ini praktikan berharap bisa bermanfaat
untuk banyak pihak, khususnya Unit Eksternal Relations PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) yang mungkin bisa jadi masukan kedepannya serta bisa
menjadi ilmu yang positif dan berguna bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung.

Kata kunci : Humas, Monitoring Media, Unit Eksternal Relations

i
ABSTRACT

The Report on Practical Work Lecture (KKPT) with the title "Public
Relations KKPT Activities in Monitoring Media at the External Relations Unit of
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)” aims to know directly about public
relations activities, especially external public relations in monitoring media.
The Practice carry out the Integrated Practical Work Lecture (KKPT) at
the External Unit of PT. Kereta Api Indonesia (Persero) more less two months.
During the activities, practice carried out included monitoring of online and
conventional news media, analysist of media and public opinion and coverage of
activity events.
Public Relations (PR) in particular has important roles and
responsibilities for companies, especially in understanding opinions from the
media and the public and how companies build, maintain and improve a positive
image in the eyes of the wider community.
Organizational communication has an important role in running the
company's or organization's internal systems to support mutual success in
accordance with the plans and goals of the company or organization.
Organizational communication also important in strengthening and maintaining
effective communication within the company or organization to run.
After carrying out this Integrated Practical Work Lecture, the practice
gains a new knowledge and live experience on how to work in public relations/PR
external to state owned companies. Not only that, the practice also apply the
knowledge that has been obtained in lectures into the world of work which is
useful for practicing PR skills that have been possessed by the practitioner. From
what the practice have observed, a PR must be more than others and must be
multi talented because PR has an important role as a representative of an
organization or institution.
By writing this KKPT report, the practitioner hopes that it can be useful
for many’s, especially the External Relations Unit of PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) which may be suggestions in the future and can be a positive and useful
science for students of Communication Science, Faculty of Social and Political
Sciences, Pasundan University, Bandung.

Keywords : Public Relations, Monitoring Media, Eksternal Relations Unit.

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang dengan berkat

ridho- Nya yang telah memberikan kesempatan kepada praktikan untuk dapat

menyelesaikan laporan kegiatan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) dengan

judul “Kegiatan KKPT Public Relations Dalam Monitoring Media di Unit

Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero)”

Praktikan menyadari dengan baik bahwa laporan KKPT ini masih jauh

dari kata sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang

praktikan miliki. Pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Bapak Yusuf Hartawan, S.Sos., M.Ikom selaku

pembimbing utama dan Bapak Bernaldy S.Ikom selaku pembimbing dua di Unit

Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang telah meluangkan

waktu, pikiran dan kesempatannya untuk memberikan bimbingan kepada

praktikan sengingga laporan KKPT ini dapat terselesaikan.

Praktikan juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. M. Budiana S.IP., M.Si., selaku Dekan Fakultas dan

Ilmu Politik Universitas Pasundan.

2. Bapak Drs. Kunkurat M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas dan

Ilmu Politik Universitas Pasundan.

3. Ibu Dra. Hj. Yulia Segarwati., M.Si selaku Wakil Dekan II

iii
Fakultas dan Ilmu Politik Universitas Pasundan

4. Bapak Drs. H. R. Sumardhani, M.Si selaku Wakil Dekan III

iv
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan

5. H. Rasman Sonjaya, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas dan Ilmu Politik Universitas Pasundan.

6. Para Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP

Universitas Pasundan.

7. Seluruh staff di Unit Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia

(Persero)

8. Serta seluruh karyawan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Tidak lupa praktikan mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada :

1. Kedua Orang tua yang telah mendukung dan mendoakan yang terbaik

untuk anaknya.

2. Seluruh teman-teman magang di Unit Eksternal Relations PT. Kereta Api

Indonesia (Persero)

Juga semua pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, semoga

Allah SWT membalas semua amal dan kebaikan kalian, Aamiin. Mohon maaf

kepada segala pihak yang apabila ada kesalahan lisan maupun tulisan di dalam

diri praktikan dan laporan KKPT ini.

Bandung, (Bulan) 2021

Praktikan,

M. Ilham Alfian Fiharsa

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK.......................................................................................................i

ABSTRACT.....................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.....................................................................................iii

DAFTAR ISI...................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR......................................................................................vii

DAFTAR TABEL...........................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KKPT....................................................................1


1.2 Maksud dan Tujuan KKPT.............................................................3
1.3 Ruang Lingkup KKPT....................................................................4
1.4 Pendekatan Kegiatan KKPT...........................................................4
1.5 Lokasi dan Jadwal Kegiatan KKPT
1.5.1 Lokasi KKPT...................................................................5
1.5.2 Jadwal Kegiatan KKPT...................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi.....................................................................................8
2.1.1 Definisi Komunikasi........................................................8
2.1.2 Unsur Komunikasi...........................................................10
2.1.3 Proses Komunikasi..........................................................11
2.2 Komunikasi Organisasi...................................................................12
2.2.1 Definisi Komunikasi Organisasi......................................13
2.2.2 Alur Komunikasi Organisasi...........................................13
2.3 Public Relations..............................................................................15
2.3.2 Pengertian Public Relations.............................................15
2.3.3 Fungsi Public Relations...................................................18
2.3.4 Ruang Lingkup Public Relations.....................................19
2.4 Media Relations..............................................................................27

v
BAB III GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA
(PERSERO)

3.1 Latar Belakang Sejarah...................................................................28


3.1.1 Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero)....................28
3.2 Visi dan Misi...................................................................................31
3.2.1 Visi...................................................................................31
3.2.2Misi...................................................................................31
3.3 Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)......................................32
3.4 Profil PT. Kereta Api Indonesia (Persero)......................................33
3.5 Budaya PT. Kereta Api Indonesia (Persero)...................................33
3.6 Wilayah Operasional PT. Kereta Api Indonesia (Persero).............34
3.6.1 Daerah Operasional Pulau Jawa (DAOP)........................34
3.6.2 Divisi Regional Pulau Sumatera (DIVRE)......................35
3.7 Anak perusahan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).....................35
3.8 Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)................39
3.8.1 Struktur Organisasi Unit Public Relations......................40
3.8.2 Unit Public Relations
PT. Kereta Api Indonesia (Persero)..........................................41
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan Kerja Praktek...................................................................45


4.1.1 Proses Kerja Praktek........................................................45
4.1.2 Penjelasan Kerja Secara Umum.......................................48
4.1.3 Kegiatan Mingguan di Unit Eksternal Relations.............55
PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
4.1.4 Kegiatan Harian di Unit Eksternal Relations...................56
PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
4.2 Hasil Kegiatan Kerja Praktek.........................................................63
4.3 Pembahasan KKPT.........................................................................65
4.3.1 Analisis SWOT................................................................65
4.3.2 Hasil Analisis Strategi SWOT.........................................66
BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan.........................................................................................72
5.2 Saran...............................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................74

LAMPIRAN....................................................................................................76

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero).....................................31

Gambar 3.2 Logo Budaya Perusahaan..............................................................33

Gambar 3.3 KAI Logistik.................................................................................35

Gambar 3.4 KAI Properti.................................................................................36

Gambar 3.5 KAI Wisata...................................................................................37

Gambar 3.6 KAI Commuter.............................................................................37

Gambar 3.7 KAI Bandara.................................................................................38

Gambar 3.8 KAI Services.................................................................................39

Gambar 3.9 Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)..............39

Gambar 3.10 Struktur Organisasi Unit Public Relations (USP).......................39

vii
DAFTAR

Tabel 1.1 Form Kehadiran................................................................................5

Tabel 4.1 Kegiatan Mingguan..........................................................................55

Tabel 4.2 Kegiatan Harian................................................................................56

Tabel 4.3 Analisis SWOT.................................................................................65

Tabel 4.4 Hasil Analisis Strategi SWOT..........................................................69

viii
DAFTAR

Lampiran 1 Surat Permohonan KKPT..............................................................76

Lampiran 2 Surat Diterima KKPT....................................................................77

Lampiran 3 Form Penilaian Hasil KKPT.........................................................78

Lampiran 4 Absensi Pagi dan Sore...................................................................79

Lampiran 5 Zoom Meeting Presentasi Tugas Akhir.........................................80

Lampiran 6 Tugas Press Release......................................................................81

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KKPT

Hubungan masyarakat atau dikenal juga sebagai Public Relations adalah

usaha untuk membangun juga mempertahankan reputasi, citra dan komunikasi

yang baik dan bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat. Kesuksesan atau

kegagalan dari sebuah organisasi dapat dipengaruhi oleh kegiatan dan

keberhasilan humas atau Public Relations (PR) dalam menjalankan peran dan

fungsinya.

Peran humas sangat penting sebagai layanan bagi publik untuk

memberikan informasi yang jelas dan sesuai fakta yang ada dan dari perusahaan,

pemerintahan maupun organisasi lainnya, dengan cara yang baik dan benar agar

dapat diterima dan dipandang baik oleh publik.

Dalam definisi kehumasan atau public relations akan selalu bergerak

dinamis seiring perubahan di tengah masyarakat. Peran humas sangat dibutuhkan

dan penting untuk membangun dan menjaga adanya saling pengertian antar

organisasi dengan stakeholder dan masyarakat atau publiknya dengan memiliki

tiga tujuan utama yaitu reputasi, citra dan komunikasi mutual benefit relationship.

10
2

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan perusahaan milik

pemerintah Indonesia yang bergerak di bidang transportasi khsuusnya transportasi

darat yaitu kereta api. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah salah satu

perusahaan paling tua milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sampai

saat ini terus berkembang dan memiliki sejumlah enam anak perusahaan yaitu

KAI Logistik, KAI Bandara, KAI Commuter, KAI Services, KAI Wisata dan KAI

Properti. Layaknya perusahaan lainnya, PT KAI memiliki unit Hubunngan

Masyarakat atau Public Relations Unit yang memiliki fungsi utama yaitu citra

perusahaan, komunikasi mutual benefit relations, relasi masyarakat dan pers.

Pada kesempatan ini, praktikan mengambil tema laporan mengenai

Kegiatan Public Relations Dalam Monitoring Media karena berdasarkan

konsentrasi dan minat praktikan terhadap ilmu humas, praktikan juga memiliki

minat bekerja di Humas PT KAI khususnya di Unit Eksternal Relations PT.

Kereta Api Indonesia (Persero), praktikan juga diberikan kesempatan utuk dapat

melaksanakan magang atau kuliah kerja praktek terpadu (KKPT) di bagian Unit

Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Juga sebagai mahasiswa

komunikasi yang secara formal telah mendapatkan bekal dan ilmu di bangku

perkuliahan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penyusunan laporan KKPT ini

praktikan mengangkat judul “Kegiatan KKPT Public Relations Dalam Monitoring

Media di Unit Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero)”. Praktikan
3

berharap dari laporan ini, praktikan dapat lebih memahami secara teori dan

praktik mengenai kehumasan.

1.2 Maksud dan Tujuan KKPT

Adapun maksud dan tujuan praktikan melakukan Kuliah Kerja Praktek

Terpadu (KKPT) di Unit Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

adalah sebagai berikut :

a. Prinsipnya, tujuan penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek Terpadu

(KKPT) ini merupakan salah satu persyaratan menuju jenjang skirpsi

untuk menyelesaikan program studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas

Pasundan Bandung.

b. Merealisasikan ilmu yang sudah diperoleh di perkuliahan dengan

praktek nyata di lapangan khususnya di Unit Eksternal Relations PT.

Kereta Api Indonesia (Persero).

c. Untuk mengetahui dan mendapatkan pengalaman kehumasan

khususnya dalam media monitoring di Unit Eksternal Relations PT.

Kereta Api Indonesia (Persero).

d. Menambah pengalaman dan menjadikan KKPT ini sebagai pelatihan

diri untuk bekal di dunia kerja.

1.3 Ruang Lingkup KKPT

Ruang lingkup kegiatan praktikan selama KKPT di Unit Eksternal

Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut :


4

a. Monitoring media massa dan media sosial dalam pemberitaan mengenai

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) juga anak perusahaannya.

b. Memilah berita positif, netral dan negatif mengenai kebijakan,

operasional, bantuan CSR (Cororate Social Responbility), kecelakaan dan

campuran lalu dibuat laporan harian dan

c. Kliping rekap hasil memilah pemberitaan media massa dan media sosial.

d. Mengikuti liputan langsung kegiatan yang diselenggarakan dan dihadiri

oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

1.4 Pendekatan Kegiatan KKPT

Pendekatan yang digunakan praktikan dalam penyusunan laporan KKPT

ini adalah dengan menggunakan metode studi deskriptif dengan cara melakukan

observasi langsung dan studi pustaka. Praktikan mengamati dan terjun langsung

dalam proses kegiatan monitoring media massa. Dalam hal ini, praktikan juga

mengamati dan ikut serta dalam kegiatan kehumasan perusahaan.

Selain itu, praktikan juga melakukan pengumpulan data dengan

menghimpun segara informasi yang diperoleh dari artikel, laporan ilmiah dan

melakukan wawancara langsung dengan pembimbing lapangan mengenai

perusahaan dan pekerjaan yang dikerjakan berdasarkan masing-masing

bidangnya.
5

1.5 Lokasi dan Jadwal Kegiatan KKPT

1.5.1 Lokasi KKPT

Praktikan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) di Unit

Eksternal Relations PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) yang berlokasi

di Jalan Perintis Kemerdekaan No.1 Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur

Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

1.5.2 Jadwal Kegiatan KKPT

Adapun waktu pelaksanaan kerja praktek berlangsung selama kurang lebih

dua bulan terhitung dari 02 Maret hingga 02 Mei 2021.

Tabel 1.1 Form Kehadiran

HARI TANGGAL WAKTU


1 02-Mar-21 08.00 – 17.00
2 03-Mar-21 08.00 – 17.00
3 04-Mar-21 08.00 – 17.00
4 05-Mar-21 08.00 – 17.00
5 06-Mar-21 08.00 – 17.00
6 07-Mar-21 08.00 – 17.00
7 08-Mar-21 08.00 – 17.00
8 09-Mar-21 08.00 – 17.00
9 10-Mar-21 08.00 – 17.00
10 11-Mar-21 08.00 – 17.00
11 12-Mar-21 08.00 – 17.00
12 13-Mar-21 08.00 – 17.00
13 14-Mar-21 08.00 – 17.00
14 15-Mar-21 08.00 – 17.00
15 16-Mar-21 08.00 – 17.00
16 17-Mar-21 08.00 – 17.00
17 18-Mar-21 08.00 – 17.00
18 19-Mar-21 08.00 – 17.00
6

19 20-Mar-21 08.00 – 17.00


20 21-Mar-21 08.00 – 17.00
21 22-Mar-21 08.00 – 17.00
22 23-Mar-21 08.00 – 17.00
23 24-Mar-21 08.00 – 17.00
24 25-Mar-21 08.00 – 17.00
25 26-Mar-21 08.00 – 17.00
26 27-Mar-21 08.00 – 17.00
27 28-Mar-21 08.00 – 17.00
28 29-Mar-21 08.00 – 17.00
29 30-Mar-21 08.00 – 17.00
30 31-Mar-21 08.00 – 17.00
31 01-Apr-21 08.00 – 17.00
32 02-Apr-21 08.00 – 17.00
33 03-Apr-21 08.00 – 17.00
34 04-Apr-21 08.00 – 17.00
35 05-Apr-21 08.00 – 17.00
36 06-Apr-21 08.00 – 17.00
37 07-Apr-21 08.00 – 17.00
38 08-Apr-21 08.00 – 17.00
39 09-Apr-21 08.00 – 17.00
40 10-Apr-21 08.00 – 17.00
41 11-Apr-21 08.00 – 17.00
42 12-Apr-21 08.00 – 17.00
43 13-Apr-21 08.00 – 16.00
44 14-Apr-21 08.00 – 16.00
45 15-Apr-21 08.00 – 16.00
46 16-Apr-21 08.00 – 16.00
47 17-Apr-21 08.00 – 16.00
48 18-Apr-21 08.00 – 16.00
49 19-Apr-21 08.00 – 16.00
50 20-Apr-21 08.00 – 16.00
51 21-Apr-21 08.00 – 16.00
52 22-Apr-21 08.00 - 20.00
53 23-Apr-21 08.00 - 16.00
54 24-Apr-21 08.00 - 16.00
55 25-Apr-21 08.00 - 16.00
56 26-Apr-21 08.00 - 16.00
57 27-Apr-21 08.00 - 16.00
7

58 28-Apr-21 08.00 - 20.00


59 29-Apr-21 08.00 - 16.00
60 30-Apr-21 08.00 - 16.00
61 01-Mei-21 08.00 - 16.00
62 02-Mei-21 08.00 - 16.00
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Pengertian komunikasi secara umum adalah sebuah proses penyampaian

pesan, ide dan gagasan yang dilakukan baik oleh satu individu, individu dengan

individu lain, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

Komunikasi dapat dilakukan secara verbal dan non verbal, dalam prosesnya

komunikasid apat dilakukan baik secara langsung maupun menggunakan media

komunikasi. Komunikasi yang baik juga akan memberikan hasil yang sesuai

dengan tujuan dari komunikasi itu sendiri, yaitu memberikan dan mendapatkan

feedback atau kesamaan pemahaman antara komunikator dan komunikan.

2.1.1 Definisi Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang memiliki

arti sama, communico, communicatio, atau communicare yang berarti

membuat sama (to make common). Communis dalam hal ini merupakan

istilah pertama, Merupakan istilah yang sering dipakai untuk asal kata

komunikasi. Untuk konteks ini, komunikasi menyarankan bahwa suatu

pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di anut secara sama.

(Mulyana,2015:46).

8
9

Rogers berpendapat yang kemudian dikutip oleh Cangara dalam buku

Pengantar Ilmu Komunikasi. Memberikan penjelasan komunikasi adalah:

Proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu


penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka. (2006:19)

Dari definisi ini lalu dikembangkan oleh Rogers bersama Kincain (1981)

yang kemudian menghasilkan sebuah definisi baru yang menyatakan

komunikasi adalah:

Proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan


pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada
gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
(2006:19)

Lalu Rogers mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan

dengan adanya suatu pertukaran informasi atau pesan, dimana ia

menginginkan adanya sebuah perubahan sikap dan juga tingkah laku serta

kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang

ikut serta dalam proses komunikasi.

Adapun hakikat komunikasi menurut Effendy adalah :

“Proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah


pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya”. (2003: 28)

Selanjutnya, Effendy juga mengemukakan definisi komunikasi secara

paradigmatis dalam bukunya Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, yaitu:

“Komunikasi adalah proses penyampaian pesan suatu proses oleh


seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk
1

mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara


lisan maupun tak langsung melalui media”. (1998:5)

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

dilakukan oleh satu individu kepada individu lain yang disebut

komunikator dan komunikan untuk mencapai tujuan komunikasi yaitu

mendapatkan kesamaan makna dan merubah sikap yang diharapkan.

Belerson dan Stainer dikutip oleh Effendy dalam bukunya

Komunikasi Teori dan Praktek, mendefinisikan komunikasi sebagai

berikut:

Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi,


keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambing-
lambang, kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain.
Kegiatan atau proses penyampaianlah yang biasanya dinamakan
komunikasi. (1992:48)

2.1.2 Unsur – Unsur Komunikasi

Menurut Harold Laswell dalam buku Deddy Mulyana Ilmu

Komunikasi : Suatu Pengantar, cara terbaik untuk menggambarkan

komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “who says what in which

channel to whom with what effect.”

1. Sumber (source)

Nama lain dari sumber adalah sender, communicator, speaker,

encoder, atau originator. Merupakan pihak yang berinisiatif

atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber


1

bisa saja berupa indivisu, kelompok, organisasi perusahaan

bahkan Negara.

2. Pesan (message)

Merupakan seperangkat symbol verbal atau non verbal yang

mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud dari sumber

(source).

3. Saluran (Channel)

Merupakan alat atay wahana yang digunakan sumber

(source) untuk menyampaikan pesannya kepada penerima.

Saluranpun meurujuk pada bentuk pesan dari cara penyajian

pesan.

4. Penerima (receiver)

Nama lain dari penerima adalah destination, communicant,

decoder, audience, listener, dan interpreter dimana penerima

merupakan orang yang menerima pesan dari sumber.

5. Efek (effect)

Merupakan apa yang terjadi pada penerima setelah ia

menerima pesan tersebut. (2007:69-71)

2.1.3 Proses Komunikasi

Proses komunikasi menurut Effendy dalam bukunya Ilmu

Komunikasi Teori dan Praktek terbagi menjadi dua tahap, yaitu secara

primer dan secara sekunder.

1. Proses komunikais secara primer Proses komunikasi secara


primer adalah proses penyampaian pemikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
1

lambang(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer


dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial isyarat, gambar,
warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu
“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada
komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan
dalam komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang
mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang terhadap orang lain.

2. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara


sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seseorang
komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di
tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon,
teks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi
media yang sering digunakan dalam komunikasi. Dengan
demikian, proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan
media mass (mass media) dan media minamarsa atau non massa.
(2005:1)

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa proses

komunikasi baik secara primer dan sekunder dalam proses penyaluran

pikiran dan perasaan sama sama menunjukan tujuan yang sama yaitu

kesamaan pemahaman dengan prosesnya yang dapat dilakukan secara

langsung maupun dengan media komunikasi. Proses secara primer dan

sekunder menggunakan simbol – simbol dan bahasa sebagai media untuk

menyampaikan dan menerima pesan yang diberikan.

2.2 Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah salah satu bentuk komunikasi yang terjalin

didalam sebuah organisasi atau sebuah instuyusi tertentu. Komunikasi organisasi


1

memiliki peran dan fungsinya tersendiri serta bagaimana komunikasi berprses

secara vertikal dan horizontal. Komunikasi organisasi perlu dibentuk dalam

sebuah organisasi atau instutusi guna menghasilkan komunikasi yang efektif dan

sistematis khususnya di lingkungan internal. Komunikasi organisasi juga dapat

dipenaruhi dari lingkungan internal dan eksternal sebuah organisasi atau institusi.

Komunikasi organisasi juga meliputi berbagai aspek penting didalamnya yaitu

pesan, tujuan, arus komunikasi dan media komunikasi yang mendukung

keberhasilan komunikasi organisasi. Tak hanya itu komuikasi organisasi juga

meliputi orang yang memiliki keahlian, keinginan dan perasaan yang saling sama.

2.2.1 Definisi Komunikasi Organisasi

Menurut Wiryanto yang dikutip oleh Khomsahrial Romli dalam

bukunya yang berujul Komunikasi Organisasi Lengkap menjelaskan

mengenai komunikasi organisasi yakni :

Pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam


kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.
Komunikasi formal adalah komunikasi yang di setujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan
organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi,
produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus di lakukan dalam
organisasi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang
di setujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi
lebih kepada anggotanya secara individual.

Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi

memiliki karakteristik dan bentuk nya masing-masing tergantung

bagaimana sebuah organisasi atau institusi tertentu membentuk proses dan


1

akur komunikasi di lingkungan internalnya dan bagamana komunikasi

organisasi berlangsung secara individual dan secara sosial.

2.2.2 Alur Komunikasi Organisasi

Dalam komunikasi organisasi terjalin menjadi dua arah yaitu

secara vertikal (keatas dan kebawah) dan secara horizontal (setara).

1. Komunikasi Vertikal

A. Komunikasi Kebawah (Downward Communication)

Proses komunikasi yang berlangsung dari tingkat tertentu dalam

suatu organisasi ke tingkatan yang lebih rendah dinamakan komunikasi ke

bawah. Saat para manager atau atasan melakukan komunikasi dengan

bawahannya, komunikasi dengan arah kebawah adalah komunikasi yang

pada umumnya diperkirakan.

Komunikasi kebawah digunakan oleh para pemimpin organisasi

atau perusahaan untuk mencapai tujuan bersama. Namun komunikasi

dalam bentuk ini tidak selalu berbentuk secara lisan atau bertatap muka

secara langsung yang dikenal komunikasi interpersonal. Komunikasi

kebawah juga dapat dilakukan secara tulisan atau tidak langsung dengan

menggunakan memo ataupun surat yang dituliskan lalu dikirimkan oleh

direksi kepada bawahannya juga termasuk komunikasi ke bawah.


1

B. Komunikasi Keatas (Upward Communication)

Sebuah organisasi perlu membentuk komunikasi yang efektif untuk

diajalankan dilingkungan internalnya, saa halnya dengan komunikasi

kebawah, komunikasi keatas juga perlu dilakukan karena memiliki tujuan

dan manfaatnya tersendiri. Komunikasi keatas yang dilakukan oleh

karyawan dan staff terkait kepada manager atau atasan mereka memiliki

tujuan dan manfaat tersendiri.

Organisasi memiliki komunikator dan komunikan yang sama bak

dari atas maupun bawahnya. Komunikasi keatas yang sering terjadi juga

tidak jauh dari bagaimana karyawan atau staff terkait menyampaikan

pesan, pertanyaan, laporan, kritikan dan atau protes terhadap suatu

prosedur kerja atau kebijakan tertentu. Ketika komunikasi keatas tidak

berjalan baik atau tidak ada sama sekali, biasanya akan terjadi komunikasi

yang serupa namun dalam jalur yang tidak formal. Komunikasi keatas

juga penting dalam berjalannya sistem internal organisasi dan dalam

bagaimana menentukan dan membuat sebuah kebijakan yang dibuat oleh

manager atau atasan kedepannya.

2.3 Public Relations

2.3.1 Pengertian Public Relations


1

Public Relations atau dalam bahasa Indonesia adalah Hubungan

Masyarakat merupakan sebuah kegiatan yang direncanakan sebagai suatu

rangkaian kampanye atau program tertentu, untuk mendapatkan hubungan

timbal balik antara masyarakat dengan suatu organisasi. Public Relations juga

diartikan sebagai fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan

memelihara komunikasi dan juga kerja sama antara organisasi dan publik.

Definisi Public Relations menurut Cutlip, Center & Brown yang

dikutip oleh Soemirat dan Ardianto dalam buku Dasar-Dasar Public

Relations yaitu:

“PR adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung


terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman,
penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan berbagai
publiknya,” (Cutlip, Center & Brwon 2017: 14)

Public Relations yang merupakan bagian dari pirnsip komunikasi

yaitu memberikan pengertian dan saling pemahaman yang disampaikan oleh

kominikator kepada komunikan atau publiknya, memiliki tugas penting

dalam komunikasi organisasi yakni bagaimana pesan yang dikomunikasikan

oleh perusahaan/organisasi dapat diterima baik dan dipahami oleh pubik yang

dapat menimbulkan citra baik perusahaan dan peningkatan loyalitas

publiknya.

Public Relations juga memiliki peranan penting khususnya

dalam membentuk sebuah pesan yang mampu dipahami oleh publik

sehingga tujuan nya bisa tercapai. Public Relations juga membentuk pesan
1

dan menyiapkan strategi komunikasi yang tepat untuk disampaikan untuk

publiknya baik publik internal dan publik eksternal perusahaan.

Public Relations yang baik dalam perusahaan dapat membangun

dan memberikan citra baik perusahaan dengan cara dan langkah-langkah yang

tepat untuk membangun saling pengertian dan hubungan yang harmonis

dengan publiknya. Hubungan yang harmonis dan saling pengertian antara

publik dengan perusahaan atau organisasi atau sebaliknya yang timbul dari

usaha-usaha Public Relations juga penting dalam kesuksesan tujuan

perusahaan, kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan Public Relations

perusahaan untuk publik internal dan eksternal tentang apa yang direncanakan

dan dilaksanakan.

Berdasarkan adanya saling pengertian dan pemahaman yang sama

tersebut, diharapkan dapat tercapainya tujuan yang spesifik dari kegiatan

Public Relations yang menciptakan suatu kerjasama yang harmonis diantara

publik terhadap perusahaan atau organisasi begitupun sebaliknya, sehingga

dapat timbul citra yang baik dan tujuan perusahaan secara keseluruhan dapat

tercapai.

Terdapat suatu usaha yang mewujudkan keharmonisan antara

perusahaan atau organisasi dengan publiknya yang dilakukan Public

Relations, usaha-usaha yang dapat memberikan kesan positif dan

menyenangkan bagi kemajuan perusahaan kedepannya. Semua itu dapat


1

tercapai dengan rencana dan kegiatan yang dilaksanakan Public Relations

perusahaan dengan hal-hal yang positif.

Prinsip Public Relations ini erat kaitannya dengan kebenaran,

kejujuran, serta ertika dan kepercayaan. Ketiga hal tersebut harus dipegang

oleh praktisi Public Relations dalam melakukan semua kegiatan tugasnya.

Karena pada prinsipnya, ketiga hal tersebut juga sebagai etika mendasar yang

harus dipahami oleh praktisi Public Relations.

Hal ini menekankan bahwa pembentukan pendapat dan sikap dari

semua individu terbentuk dari bagaimana sistematisnya komunikasi yang

disampaikan Public Relations perusahaan/organisasi dan bagaimana kegiatan-

kegiatan positif yang terlaksana.

2.3.2 Fungsi Public Relations

Public Relations memiliki fungsi yang sebenarnya sederhana, yaitu

membangun dan membina hubungan baik antar elemen yang ada di dalam

maupun di luar perusahaan/organisasi serta merangkul berbagai

stakeholder perusahaan yang terlibat. Pada prinsipnya, kegiatan Public

Relations tidak lepas dari fungsi nya sendiri yang secara jelas dapat

diketahui dari kegiatan internal dan eksternal Public Relations.

Fungsi Public Relations menurut Yulianita “Dasar-dasar Public

Relations” hanya menyangkut dua fungsi Public Realtions yaitu :


1

1. Menyampaikan Kebijaksanaan Manajemen pada Publik


Keberhasilan suatu organisasi adalah atas dasar orang lain dalam
hal ini adalah public yang ada sangkut pautnya dengan organisasi
kita. Dalam tujuan Humas Perusahaan untuk mendapatkan image
yang baik adalah dalam rangka public understanding, public
confidence, public support dan public corporation. Oleh karena itu,
agar tujuan untuk dapat mencapai adanya image yang baik, maka
dalam hal ini Humas berfungsi menyampaikan kebijaksanaan yang
berlaku dalam organisasi kepada publik.

2. Menyampaikan Opini Publik pada Manajemen


Seorang Humas haruslah cepat tanggap terhadap permasalahan-
permasalahan yang timbul dalam organisasinya. Untuk itu,
kewajiban yang utama dari seorang humas harus dapat merekam
pendapat yang dikemukakan oleh public yang berkepentingan
terhadap organisasi kita, baik itu pendapat yang baik maupun
pendapat yang buruk, dimana selanjutnya seorang Humas harus
juga dapat mengevaluasi opini public yang diterimanya tersebut
yang kemudian menyampaikannya kepada manajemen tentang
opini publim tersebut. (2007:51)

Pada dasarnya, fungsi dari Public Relations yaitu banyak

melakukan komunikasi dengan beberapa pihak, baik komunikasi secara

langsung atau secara personal contract maupun komunikasi menggunakan

media massa untuk terciptanya hubungan yang harmonis dengan pihak

internal maupun pihak eksternal perusahaan. Hal tersebut menjadi langkah

awal untuk pendapatkan kepercayaan dari publik dan perusahaan lain.

Kepercayaan dan pengertian yang timbul dari publik dapat menciptakan

citra positif bagi perusahaan/organisasi.

2.3.3 Ruang Lingkup Public Relations


2

Ruang lingkup Public Relations yaitu menyangkut citra (image),

mulai dari menumbuhkan citra, memelihara dan mempertahankan citra

hingga upaya untuk meningkatkan citra agar lebih baik dan lebih tinggi

dari yang sudah ada, memperbaiki citra bila ada gangguan atau

mengembalikan citra yang baik dan positif ketika ada krisis perusahaan.

Menurut Cutlip and Center, yang dikutip oleh Broom, Glen M di

terjemahkan oleh Effendy di dalam buku Human Relations dan Public

Relations menyatakan bahwa:

Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap

publik, mengidentifikasikan kebijaksanan dan tata cara seseorang

atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan

melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan

dukungan publik. (1993:116)

Definisi diatas juga menunjukan bahwa ruang lingkup Pubic

Relations terdiri menjadi dua yaitu Internal Relations dan Eksternal

Relations dimana kegiatan internal relations menyangkut hubungan di

dalam perusahaan seperti komunikasi secara vertikal dan horizontal,

sedangkan untuk eksternal relations menyangkut hubungan dengan publik

perusahaan, kerjasama perusahaan dan stakeholder yang terlibat.

1. Internal Public Relation

Target kegiatan Public Relations dalam konteks ini adalah menjaga


2

suasana diantara para karyawan di dalam perusahaan. Bagaimana

menciptakan komunikasi yang efektif, keserasian hubungan antara

pimpinan dan bawahan, baik secara horizontal maupun vertikal,

sehingga dapat memperkuat tim kerja perusahaan.

Tiap anggota dari sebuah perusahaan dari tingkat atas sampai

bawah, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Dimana

segala perilaku mereka mendapat sorotan dari publik dan dapat

mempengaruhi nama baik perusahaan. Keluarga karyawan juga

mempunyai peran besar dalam menciptakan hubungan yang baik.

Karena ketentraman keluarga akan berpengaruh pada ketentraman

bekerja para pegawai. Usaha yang bisa ditempuh Internal Public

Relations yaitu :

A. Pengumuman-pengumuman

Melalui papan pengumuman atau media internal perusahaan

lainnya, pengumuman yang diumumkan secara berkala atau

periodik dapat dilakukan untuk emmberikan informasi

mengenai keberhasilan dan pencapaian perusahaan dan apa saja

yang perlu ditingkatkan, informasi mengenai kejadian dan

krisis internal perusahaan juga dapat diketahui oleh publik

internal perusahaan. Rapat kerja dan rapat teknis juga menjadi

kegiatan yang dapat dilakukan.


2

B. Buku Pengangan Pegawai

Buku ini juga perlu untuk memuat informasi yang diperlukan

pegawai dalam bekerja, tujuan perusahaan, hak dan kewajiban

pimpinan dan pegawai, pembagian kerja setiap sektor dalam

perusahaan, budaya perusahaan dan informasi utama lainnya.

C. Kontak Pribadi

Komunikasi secara horizontal dan vertikal diperlukan untuk

meciptakan komukiasi yange fektif dalam perusahaan, adanya

kontak pribadi juga dapat menciptakan komunikasi yang akrab

antara pimpinan dengan bawahan dan bawahan dengan

bawahan. Dalam hal ini kontak pribadi dalam arti tegur sapa

atau saling menghargai batasan-batasan kesopanan dan

beretika.

D. Pertemuan-pertemuan Berkala

Kegiatan internal yang dilakukan perusahaan dimana pimpinan

dan karyawan bisa saling berbagi tentang kegiatan kerja dan

mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi dan

mengemukakan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai.

Dengan demikian rapat kerja atau pertemuan itu terbatas pada

bidang operasional perusahaan. Namun demikian, bisa juga

dibicarakan hal-hal lain menyangkut soal kesejahteraan para


2

pegawai misalnya, pendidikan pegawai, dan lain-lain di dalam

permasalahan perusahaan itu, yang sekiranya perlu dipecahkan

bersama.

E. Kotak Suara

Kotak suara sebagai media untuk menampung pendapat

karyawan yang tidak berani mengemukakannya secara terbuka.

Sehingga segala keputusan pimpinan bisa lebih obyektif dan

suara yang didapatkan dari pegawai bisa lebih banyak. Kotak

suara juga dapat diisi dengan tertulis dan hendaknya secara

anonim untuk mendukung keleluasaan dan kejujuran isi pikiran

pegawai.

F. Laporan Kepada Pemegang Saham

Khusus mengenai pertanggung jawaban dalam bidang

keuangan perlu dilaporkan melalui pertemuan pemegang

saham. Pertemuan antara pimpinan perusahaan dan pemegang

saham untuk pertanggungjawaban dalam bidang keuangan.

Sehingga para pemegang saham tetap menaruh kepercayaan

karena merasa ikut serta membina perusahaan dan mengetahui

kegunaan uangnya secara rinci.

G. Hiburan dan Darmawisata


2

Untuk menciptakan tingkat keakraban dan setia kawan, serta

relasi antara pegawai dan keluara perlu diadakan sebuah

kegiatan yang dapat dilakukan secara berkala atau secara

momentum perusahaan. untuk meredakan ketegangan selama

bekerja dan memupuk keakraban serta setia kawan.

H. Olahraga atau perlombaan

Penyaluran minat dan bakat yang bersifat rekreasi seperti

olahraga dengan membentuk tim, akan mampu menmbuat para

pegawai untuk lebih mencintai perusahaannya dan bekerja

lebih baik. Hal tersebut sebagai imbalan diperhatikannya minat

mereka. Selain itu juga bisa sebagai alat promosi dan

menambah publik eksternal bagi perusahaan melalui

pertandingan persahabatan.

I. Study Tour dan Pelatihan

Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan baru baik

menyangkut pekerjaan maupun tidak, kegiatan ini cocok untuk

meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pegawai.

J. Hadiah dan Penghargaan

Apresiasi terhadap para karyawan yang menunjukkan prestasi

terbaik, baik dalam kerja sehari-hari maupun dalam kegiatan


2

lainnya yang menguntungkan perusahan. Sebaiknya diberikan

hadiah-hadiah dan penghargaan, hal tersebut dimaksudkan agar

dapat memacu kinerja karyawan agar lebih baik dan perasaan

dianggap dan dihargai oleh pimpinan perusahaan atas kerja dan

hasil yang didapatkan.

Komunikasi internal perusahaan dilakukan untuk membangun dan

mengembangkan citra positif perusahaan untuk lingkungan internalnya

dan menyelenggarakan kegiatan administratif, keuangan, dukungan umum

dalam bagian komunikasi korporat perusahaan

Menjalin hubungan yang baik dengan publik internal perlu dijalin

dan dijaga agar timbul keharmonisan dalam tubuh perusahaan atau

organisasi, dengan adanya hubungan yang harmonis didukung oleh

semangat kerja yang tinggi, maka akan tercipta keadaan yang kondusif

untuk bekerja yang dapat memajukan perusahaan atau organisasi, selain

itu juga mendorong citra positif perusahaan bagi publik internal dan

loyalitas pekerja.

2. Eksternal Public Relations

Untuk suatu perusahaan, hubungan dengan publik eksternal

merupakan hal yang wajib dilakukan, menjadi hal mendasar yang harus

dilakukan oleh perusahaan atau organisasi. Menjalin hubungan dengan

publik eksternal mutlak dilakukan karena perusahaan tidak mungkin


2

berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan lain. Maka dari itu,

perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan khalayak

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Salah satu cara komunikasi dengan publik eksternal yaitu dengan

informatif dan persuasif. Informasi yang disajikan harus adil, menyeluruh

dan obyektif berdasarkan fakta yang sebenarnya. Masalah yang perlu

diselesaikan dalam kegiatan eksternal Public Relations mencakup

bagaimana untuk memperluas pasar untuk produksi, memperkenalkan

produk kepada masyarakat, penghargaan dan penerimaan publik dan

masyarakat, menjaga hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap

dan publik opini terhadap perusahaan, menjaga hubungan baik dengan

pers dan pemimpin opini, menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan

pemasok terkait dengan operasi perusahaan dan mencapai rasa simpati dan

kepercayaan dari publik di masyarakat.

Tujuan pembinaan public external menurut Abdurahman yang

dikutip oleh Yulianita pada buku Dasar-Dasar Public Relations adalah

untuk mengeratkan hubungan dengan badan-badan di luar badan tersebut

sehingga terbentuk opini yang baik terhadap badan tersebut.

a. Press Relations, merupakan kegiatan PR dalam rangka mengatur


dan membina hubungan baik dengan pers.

b. Government Relations, merupakan kegiatan PR dalam mengatur


dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat setempat, yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
2

c. Community Relations, merupakan kegiatan PR dalam rangka


mengatur dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat
setempat, yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

d. Supplier Relations, merupakan kegiatan PR dalam rangka


mengatur dan memelihara hubungan dengan para relasi agar segala
kebutuhan perusahaan dapat diterima dengan baik.

e. Customer Relations, merupakan kegiatan PR dalam rangka


mengatur dan memelihara hubungan dengan pelanggan, sehingga
hubungan itu selalu dalam situasi bahwa customer lah yang sangat
membutuhkan perusahaan dan bukan sebaliknya.

f. Consumen Relations, merupakan kegiatan PR dalam rangka


mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para konsumen
agar produk yang dibuat dapat diterima dengan baik oleh para
konsumen. (2007:70)

Komunikasi yang dilakukan secara informatif dan persuasif yang

dilakukan eksternal Public Relations bertujuan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi perusahaan. Krisis yang dihadapi perusahaan

terkait citra dan nama baik perusahaan menjadi tanggung jawab dari

eksternal Public Relations untuk membangun kembali citra dan nama baik

perusahaan serta memberikan klarifikasi dan informasi untuk masyarakat

luas terkait krisis yang dihadapi.

2.4 Media Relations

Menjalin hubungan dengan media menjadi langkah awal kinerja Public

Relations dapat menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas mengenai

program dari Public Relations perusahaan/organisasi. Dengan adanya media,


2

praktisi Public Relations dapat lebih menjangkau secara meluas dan lebih dekat

dengan publiknya guna menjalin hubungan yang harmonis, maka dari itu praktisi

Public Relations menggunakan media relations.

Media relations juga dapat dikatakan sebagai alat untuk menyampaikan

informasi mengenai aktivitas perusahaan atau organisasi yang diharapkan pesan

yang disampaikan melalui media dapat diterima dan dipahami baik oleh

masyarakat luas. Media relations pada dasarnya adalah pemberian informasi dan

memberi tanggapan kepada media pemberitaan atas nama perusahaan atau

organisasi dan klien (Iriantara.2008:29)

Pentingnya menjalin hubungan baik dengan media menggunakan media

relations bagi perusahaan dikarenakan sebagai media komunikasi yang efektif

dalam penyampaian informasi atas nama perusahaan dengan berbagai tujuan baik

informasi produk, jasa, kegiatan, krisis maupun masalah yang terjadi. Menjalin

hubungan dengan media khususnya media pemberitaan dalam penyebarluasan

informasi kepada masyarakat yang luas dan tersebar. Maka dari itu adapun

manfaat yang didapatkan dari media relations, yaitu :

1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi

dan media massa.

2. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip menghormati dan

menghargai, kejujuran serta kepercayaan.

3. Penyampaian atau perolehan informasi akurat, jujur dan mampu

memberikan pencerahan bagi public (Wardhani,2008:14).


2

Media relations menjadi langkah awal sebuah Public Relations perusahaan

atau organisasi dalam melakukan salah satu tugasnya yaitu membangun citra,

mempertahankan citra, mengembangkan citra dan memperbaiki citra perusahaan

salah satunya dengan menjalin hubungan baik dengan media khususnya media

pemberitaan. Media relations juga menjadi alat yang efektif bagi Public Relations

perusahaan khususnya eksternal public relations dalam memonitoring media,

menyaring pemberitaan dan meraih opini publik mengenai perusahaan atau

organisasi.
BAB III

GAMBARAN UMUM PT KERETA API INDONESIA

(PERSERO)

3.1 Latar Belakang Sejarah

3.1.1 Sejarah PT Kereta Api Indonesia (Persero)

Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan

pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di

Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron

Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh

perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische

Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm.

Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta

api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute

pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan

SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti

Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon

Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij

(SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram

Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM),

Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto

Stoomtram

28
2

Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera

Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).

Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh

(1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan

(1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan

Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan

rel, belum sampai tahap pembangunan. Sampai akhir tahun 1928, panjang

jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan

perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang

3.375 km.

Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa

syarat kepada Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih

Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).

Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan

untuk kepentingan perang. Salah satu pembangunan di era Jepang adalah

lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil

tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang mereka.

Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang

diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal

17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan

stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya
3

adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28

September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia). Hal

ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia

Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun

1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama

Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan

seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).

Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB)

Desember 1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah

Hindia Belanda. Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI

dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Pada tanggal

25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).

Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya

Pertiwi yang mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia

sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan

bangsa tanah air. Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA

menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam

rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk

menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka

berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

pada tahun 1998.

Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak

perusahaan/grup usaha yakni KAI Services (2003), KAI Bandara (2006),


3

KAI Commuter (2008), KAI Wisata (2009), KAI Logistik (2009), KAI

Properti (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015).

3.2 Visi dan Misi

3.2.1 Visi

“Menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk indonesia

Driving transport ecosystem solution for indonesia”

3.2.2 Misi

1. Untuk menyediakan sistem transportasi yang aman, efisien, berbasis

digital, dan berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

2. Untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang terintegrasi

melalui investasi dalam sumber daya manusia, infrastruktur, dan

teknologi

3. Untuk memajukan pembangunan nasional melalui kemitraan dengan

para pemangku kepentingan, termasuk memprakarsai dan

melaksanakan pengembangan infrastruktur - infrastruktur penting

terkait transportasi
3

3.3 Logo PT Kereta Api Indonesia (Persero)

Gambar 3.1 Logo PT Kereta Api Indonesia (Persero)

Sumber : Dokumen PT Kereta Api Indonesia (Persero)

Makna brandmark logo perusahaan :

1. Typeface pada huruf A menggambarkan karakter KAI yaitu progresif

berpikiran terbuka dan terpercaya.

2. Grafik yang tegas namun ramah dengan perbedaan warna pada huruf

diharapkan dapat mencerminkan hubungan yang harmonis dan kompeten

antara KAI dan seluruh pemangku kepentingan.

3. Terinspirasi dari bentuk REL KERETA yang digambarkan dengan garis

menyambung ke atas pada huruf A, KAI diharapkan terus maju dan

menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik yang terintegrasi terpercaya

bersinergi dan kelak dapat menghubungkan Indonesia dari Sabang sampai

Merauke.

4. Perpaduan warna antara biru tua yang menunjukkan stabilitas

profesionalisme amanah dan kepercayaan diri yang ditambah dengan

aksen warna oranye yang menunjukkan antusiasme kreativitas tekad

kesuksesan dan kebahagiaan.


3

3.4 Profil PT Kereta Api Indonesia (Persero)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya disingkat sebagai

KAI atau “Perseroan” adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan,

mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia.

Namun, seiring dengan dinamika dunia usaha dan berkembangnya

tuntutan pasar, saat ini KAI juga menyelenggarakan kegiatan usaha penunjang

lainnya dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Diantaranya adalah

pengelolaan properti yang terkait dengan jasa kereta api, pariwisata berbasis

kereta api, restoran di kereta api (on train services) dan di stasiun, termasuk jasa

katering dan distribusi logistik.

3.5 Budaya PT Kereta Api Indonesia (Persero)

Gambar 3.2 Logo Budaya Perusahaan

Sumber : Dokumen PT. Kereta Api Indonesia (Persero)


3

A. AMANAH : Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.

B. KOMPETEN : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

C. HARMONIS : Saling peduli dan menghargai perbedaan.

D. LOYAL : Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan

Negara.

E. ADAPTIF : Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan

ataupun menghadapi perubahan.

F. KOLABORATIF : Membangun kerja sama yang sinergis.

3.6 Wilayah Operasional PT Kereta Api Indonesia (Persero)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki sejumlah wilayah operasi

yang tersebardari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

3.6.1 Daerah Operasional Pulau Jawa (DAOP)

1. Daerah Operasional 1 (DAOP 1) Kota Jakarta

2. Daerah Operasional 2 (DAOP 2) Kota Bandung

3. Daerah Operasional 3 (DAOP 3) Kota Cirebon

4. Daerah Operasional 4 (DAOP 4) Kota Semarang

5. Daerah Operasional 5 (DAOP 5) Kota Purwokerto

6. Daerah Operasional 6 (DAOP 6) Kota Yogyakarta

7. Daerah Operasional 7 (DAOP 7) Kota Madiun


3

8. Daerah Operasional 8 (DAOP 8) Kota Surabaya

9. Daerah Operasional 9 (DAOP 9) Kota Jember

3.6.2 Divisi Regional Pulau Sumater (DIVRE)

1. Sub Divisi Regional 1 (Sub DIVRE 1) Banda Aceh

2. Divisi Regional 1 (DIVRE 1) Kota Medan, Sumatera Utara

3. Divisi Regional 2 (DIVRE 2) Kota Padang, Sumatera Barat

4. Divisi Regional 3 (DIVRE 3) Kota Palembang, Sumatera Selatan

5. Divisi Regional 4 (DIVRE 4) Kota Bandar Lampung, Sumatera Selatan

3.7 Anak Perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga memiliki anak perusahaan yang

menginduk ke perusahaan utama, anak perusahaan yang dimiliki ada enam anak

perusahaan yang terdiri dari :

1. KAI Logistik

Gambar 3.3 KAI Logistik


3

Sumber : kapm.id

PT Kereta Api Logistik atau disingkat menjadi PT KALOG ini

merupakan anak perusahaan yang dibentuk oleh PT Kereta Api Indonesia

(Persero). KAI Logistik berdiri pada tanggal 8 September 2009. Dengan

Pendirian Perusahaan PT KALOG ini memiliki maksud dan tujuan untuk

melayani distribusi logistik berbasis kereta api dengan kemasan bisnis

door to door service untuk memberikan pelayanan yang paripurna bagi

pelanggan kereta api yang didukung dengan angkutan pra dan purna.

2. KAI Properti

Gambar 3.4 Logo KAI Properti

Sumber : kapm.id

PT KA Properti Manajemen atau KAPM adalah salah satu anak

perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero). KAI Properti ini beridir

pada tahun2009. Lalu usaha ini bergerak didalam bidang properti,

konstruksi, trading dan alih daya guna memenuhi standar mutu terbaik

dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Usaha Konstruksi

yang dikhususkan pada prasarana perkeretaapian dan fasilitas


3

pendukungnya juga untuk memenuhi kebutuhan suku cadang sarana dan

prasarana terkait perkeretaapian.

3. KAI Wisata

Gambar 3.5 Logo KAI Wisata

Sumber : kapm.id

PT Kereta Api Pariwisata (INDORAILTOUR) atau sekarang

biasa disebut dengna KAI Wisata yang menjadi anak perusahaan PT

Kereta Api Indonesia ( Persero ). KAI Wisata Didirikan pada tahun 2009

dan KAI Wisata ini diakui sebagai salah satu pelopor pariwisata dengan

berbasis kereta api di Indonesia dan merupakan organisasi mapan dalam

industri pariwisata di Indonesia.

4. KAI Commuter

Gambar 3.6 Logo KAI Commuter


3

Sumber : kapm.id

PT Kereta Commuter Indonesia adalah salah satu anak perusahaan

di lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang mengelola KA

Commuter Jabodetabek dan sekitarnya. KAI Commuter ini resmi menjaid

anak perusahaan pada tanggal 15 September 2008. Tujuan dari

pembentukan anak perusahaan ini berawal dari keinginan para

stakeholdernya untuk lebih fokus dalam memberikan pelayanan yang

berkualitas dan menjadi bagian dari solusi masalah transportasi perkotaan

yang semakin kompleks.

5. KAI Bandara

Gambar 3.7 Logo KAI Bandara

Sumber : kapm.id

PT Railink merupakan anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia

dan PT Angkasa Pura II yang dimana menawarkan pelayanan

transportasi umum berbasis rel bernama Kereta Bandara. PT Railink

pertama kali mengoperasikan KA Bandara Kualanamu sebagai KA

Bandara pertama di Indonesia pada tahun 2013. Sehingga membuat PT


3

Railink siap menghadirkan KA Bandara baru di Ibukota Indonesia yakni

KA Bandara Soekarno-Hatta (BSH).

6. KAI Services

Gambar 3.8 Logo KAI Services

Sumber : kapm.id

PT Reska Multi Usaha merupakan salah satu anak perusahaan PT

Kereta Api Indonesia (Persero) yang berdiri sejak tahun 2003. KAI

Services ini bergerak pada Restorasi KA,Service On Train (SOT), Jasa

Boga (Catering), Resto & Cafe, Parkir. Tujuanya untuk menunjang

kebijakan dari program usaha restoran kereta api serta usaha lainnya.

3.8 Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia (Persero)

Gambar 3.9 Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)


4

Sumber : kai.id

3.8.1 Struktur Organisasi Unit Public Relations (USP)

Gambar 3.10 Struktur Organisasi Unit Public Relations (USP)

Sumber : Dokumen PT Kereta Api Indonesia


4

3.8.2 Unit Pubic Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero)

Vice President Public Relations (USP) mempunyai tugas pokok

dan tanggung jawab merumuskan dan menyusun program pembentukan

citra perusahaan, hubungan masyarakat dan melaksanakan penyuluhan

baik internal maupun eksternal perusahaan,serta pengelolaan informasi

publik yang mencakup penyediaan dan/atau pelayananinformasi terhadap

pengguna informasi publik.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya, dibantu

oleh 5 (lima) Manajer yaitu :

1. Manager Internal Relations (ESPI)

Mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab menyusun dan

melaksanakan program pembentukan citra perusahaan serta penyuluhan

kegiatan perusahaan dalan lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Manager Internal Relations (ESPI) dibantu oleh 1 (satu) staf Muda yaitu

Staf Muda Internal Media & Documentation yang mempunyai tugas

pokok dan tangggung jawab untuk mengelola tabloid KONTAK, membuat

dokumentasi hasil liputan foto maupun video, menyiapkan materi berita,

jadwal & tarif KA, menjawab keluhan pelanggan dan daftar agen tiket KA

pada tabloid Transindo, memeriksa materi majalah rel sebelum naik cetak.
4

2. Manager Eksternal Relations (ESPE)

Mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab menyusun dan

melaksanakan program kegiatan hubungan kemasyrakatan, penyuluhan

dan pembentukan citra perusahaan di luar lingkungan PT. Kereta Api

Indonesia (Persero). Manager Eksternal Relations (ESPE) dibantu oleh 2

(dua) staf muda yakni :

A. Staf Muda Media Relations, yang mempunyai tugas pokok dan

tanggung jawab menjalin hubungan antara wartawan dengan

media massa, lalu membuat press release, mengatur konferensi

pers, kunjungan kepada media, kunjungan pihak eksternal

perusahaan dan mengatur jadwal wawancara antara pers dengan

manajemen PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

B. Staf Muda Media Reporting, yang mempunyai tugas pokok

dengan bertanggung jawab membuat kliping media massa,

menampilkan berita-berita tentang kereta api di e-office dengan

mengidentifikasi dan menganalisis berita atas keluhan pelanggan

yang dimuat di media massa. Lalu hal tersebut dilakukan

perencanaan sehingga melaksanakan program pameran.

3. Manager Corporate Image Care (ESPC)

Mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melakukan

pengelolaan imager perusahaan agar tetap terjaga dan mengelola Situs PT.

Kereta Api Indoensia (Persero).


4

Manager Corporate Image Care (ESPC) dibantu oleh 2 (dua) staf muda :

A. Staf Muda Visual Communications Media, yang mempunyai tugas

pokok dan tanggung jawab membuat iklan pencitraan pada media

cetak, membuat desain visual pada media online, dan membuat

desain dan layout media internal KONTAK.

B. Staf Muda Web Corporate, BUMN Portal and Social Media, yang

mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab mengelola konten

situs perusahaan, lalu mengelola konten pada portal BUMN dan

mengelola konten pada sosial media perusahaan.

4. Manager Public Informations Care (ESPP)

Mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab atas pengelolaan

informasi publik yang mencakup penyimpanan, pendokumentasian,

penyediaan dan atau pelayanan informasi terhadap pengguna informasi

publik. Dibantu oleh 1 (satu) Assistant Manager.

Assistant Manager Helpdesk Information yang mempunyai tugas

pokok dan tanggung jawab atas agendaris permohonan informasi,

pengarsipan, pemeliharaan dan dokumentasi informasi, serta pemutakhiran

data di situs maupun dokumen fisik.

5. Manager Multimedia (USPM)

Memiliki tugas pokok dan tanggung jawab atas penyusunan

konsep, desain dan konten komunikasi untuk keperluan komersial dan non
4

komersial. Dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya,

Manager Multimedia (USPM) dibantu oleh dua junior manajer yaitu :

A. Junior Manajer Commercial Multimedia

Memiliki tugas pokok dan tanggung jawab membuat konsep, desain

dan konten komunikasi untuk kepentingan komersial angkutan.

B. Jnunior Manajer Non-Commercial Multimedia

Memiliki tugas pokok dan tanggung jawab membuat konsep, desain

dan konten komunikasi untuk kepentingan non komersial.


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan Kerja Praktek

4.1.1. Proses Kerja Praktek

Selama kurang lebih dua bulan yaitu terhitung mulai 02 Maret

2021 hingga 02 Mei 2021, praktikan melakukan kegiatan Kuliah Kerja

Praktik Terpadu atau magang di Unit Eksternal Relations PT. Kereta Api

Indonesia (Persero). Jadwal Kegiatan Kuliah Kerja Praktik Terpadu di

Unit Eksternal Relations dibagi menjadi dua bagian yaitu saat bulan biasa

dan ketika bulan Ramadhan. Dikarenakan kegiatan kuliah kerja praktik

terpadu memasuki bulam Ramadhan, jadwal kegiatan mengikuti kebijakan

perusahaan yang jam kerja harian menjadi lebih cepat selesai. Jam kerja

harian sebelum dan sesudah bulan ramadhan dimulai pukul 08.000 WIB

hingga 17.00 WIB, namun ketika memasuki bulan ramadhan jam kerja

harian menjadi dimulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Selain itu, karena masih adanya pandemi covid 19 dan

pemberlakuan kebijakan social distancing, maka perusahaan memberikan

kebijakan untuk bekerja dari rumah atau disebut Work From Home

(WFH). Dikarenakan sempat adanya kasus karyawan positif corona di

45
4

kantor, perusahaan melakukan sistem lockdown yang dilaksanakan selama

dua minggu.

Diminggu pertama kegiatan kuliah kerja praktik, praktikan masih

di bimbing bersama senior periode sebelumnya mengenai penjelasan,

tahap-tahap dan praktis yang dilakukan bersama. Senior periode

sebelumnya juga membantu memonitoring proses dan hasil kerja

praktikan. Satu minggu pertama awal kegiatan masih dikatakan sebagai

masa training anak magang periode baru bersama senior periode

sebelumnya.

Praktikan juga diberikan kesempatan untuk berkenalan dengan

para staff dan karyawan yang berada di Unit Eksternal Relations, bersama

pembimbing II yaitu Bapak Bernaldy. Diperkenalkan dengan para atasan

dan pejabat di Unit Eksternal Relation dan di Unit Public Relations.

Setelah itu praktikan mulai diberikan pembekalan ilmu mengenai profil

perusahaan dan job desk yang akan diterima selanjutnya.

Selanjutnya parktikan mulai mengerjakan tugas yang diberikan

oleh Bapak Bernaldy maupun dari staff lainnya. Adapaun beberapa

kegiatan tersebut yaitu :

A. Monitoring Media (Online dan Cetak)

Kegiatan ini dilakukan setiap hari pada pukul 08.00 dan pukul 16.00.

Memonitoring pemberitaan mengenai PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) di media online dan media cetak di Indonesia.


4

B. Pilah Digivla

Kegiatan ini adalah kegiatan yang memilah dan menghapus berita apa

saja yang masuk ke server internal perusahaan yaitu Digivla KAI.

Pilah digivla harus dilakukan dengan teliti karena server internal ini

akan diakses oleh seluruh karyawan PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) mengenai pemberitaan apa saja mengenai perusahaan setiap

harinya.

C. Rekap Kliping Digivla

Kegiatan ini dilakukan setiap harinya namun kegiatan ini dikerjakan

H+2 setelah tanggal yang akan di rekap kliping. Rekap kliping digivla

memerlukan data harian dari server internal perusahaan yaitu Digivla

KAI.

D. Input Rekap Kliping Digivla

Kegiatan ini dilakukan setelah pilah digivla dan rekap digivla selesai

dikerjakan, praktikan akan mengiunput hasil rekap kliping harian

digivla ke komputer arsip yang selanjutnya akan di review kembali.

E. Mengerjakan E-Office

E-Office adalah kegiatan harian yang dilakukan dengan menyusun

berita-berita terkait perusahaan yang kemudian di input ke media

internal E-Office, yang kemudian menjadi bagian dari data digivla.

F. Liputan Acara Kegiatan (Webinar, Rapat Perusahaan, Penghargaan,

Briefing kegiatan)
4

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan kegiatan-kegiatan apa saja yang

akan dihadiri dan dilaksanakan oleh PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) dengan meliput berjalannya kegiatan dan mencatat hal-hal

penting serta diakhiri dengan merekap hasil liputan yang ada.

Kegiatan yang praktikan laksanakan sesuai dengan waktu yang

ditentukan oleh Unit Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia

(Persero). Selama melaksanakan KKPT, praktikan selalu aktif untuk

bertanya serta berdiskusi mengenai tugas-tugas yang diberikan mulai dari

Monitoring berita, pilah digivla dan liputan kegiatan yang ada.

4.1.2 Penjelasan Kerja Secara Umum

1. Monitoring Media Online dan Cetak

Kegiatan Monitoring Media ini dilakukan setiap hari pada pukul 08.00

dan pukul 16.00. Pada setiap pagi nya praktikan mulai mengecek berita

mengenai perusahaan dengan keywords tertentu dan dilakukan di lima

media online dan dua media cetak. Media yang praktikan monitoring

pemberitaannya yaitu :

a. Media Online : Viva.co.id, Merdeka.com, Tempo.co, Akurat.co

dan Tirto.id

b. Media Cetak : Bisnis Indonesia dan Tribun News Indonesia

Adapun Keywords yang dibutuhkan untuk memonitoring media

pemberitaan online dan cetak yaitu :

a. Kereta
4

b. KAI

c. Stasiun

d. Commuter Line

e. KRL

f. LRT

g. DAOP (Daerah Operasional)

Memonitoring pemberitaan mengenai PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) di media online dan media cetak di Indonesia tidak semata-mata

hanya melihat dan mengeceknya saja, praktikan juga dituntut untuk

memilah dan membentuk laporan pemberitaan media online yang tidak

sesuai dengan jam di server internal digivla dan pemberitaan media yang

tertinggal.

Selain itu praktikan juga harus dapat menentukan dan menganalisis

setiap berita apakah termasuk ke berita positif, netral maupun negatif.

Bentuk laporan yang dibentuk setelahnya berbentuk daftar atau list yang

kemudian dilaporkan ke pembimbing II yaitu Pak Aldy dengan durasi

maksimal satu jam setelah jam memulai monitoring media.

2. Pilah Digivla

Kegiatan Pilah Digivla ini adalah kegiatan yang memilah dan

menghapus berita apa saja yang masuk ke server internal perusahaan yaitu

Digivla KAI. Pilah digivla harus dilakukan dengan teliti karena server

internal ini akan bisa diakses oleh seluruh karyawan PT. Kereta Api
5

Indonesia (Persero) mengenai pemberitaan apa saja mengenai perusahaan

setiap harinya.

Pilah Digivla juga merukapan jobdesk harian yang setiap harinya harus

dilakukan dan di lakukan selama jam kerja harian berlangsung. Pilah

Digivla dilakukan dengan membaca setiap judul dan isi berita yang masuk

ke server internal digivla yang kemudian di checklist untuk menentukan

berita mana saja yang akan dihapus. Kegiatan ini juga memiliki beberapa

ketentuan dan kriteria berita apa saja yang layak masuk dan harus dihapus,

beberapa ketententuan dan kriteria berita yang harus dihapus yaitu :

a. Berita luar negeri

b. Berita non-KAI

c. Berita MRT Jakarta

d. Berita LRT Sulawesi Selatan

e. Berita LRT Jakarta

Hasil pilah digivla yang sudah dibentuk akan dilaporkan di beberapa jam

tertentu, berikut jam laporan pilah digivla harian yaitu :

a. Jam 10.00 pagi

b. Jam 13.00 siang

c. Jam 15.00 sore

d. Jam 17.00 sore

Kegiatan harian pilah digivla dilakukan secara bergantian setia harinya

dengan rekan satu tim namun praktikan diberikan kesempatan sebagai


5

penanggung jawab Pilah Digivla harian oleh pembimbing II yaitu Pak

Aldy dan staff yang terkait.

3. Rekap Kliping Harian Digivla

Kegiatan Rekap Kliping Harian Digivla ini dilakukan setiap harinya

namun kegiatan ini dikerjakan H+2 setelah tanggal yang akan di rekap

kliping. Rekap kliping digivla memerlukan data harian dari server internal

perusahaan yaitu Digivla KAI. Rekap Kliping Harian Digivla terdiri dari

tiga bagian yaitu Cover, Daftar Isi dan Isi, namun hanya Cover yang akan

diberikan secara utuh oleh staff bagian yang selanjutnya praktikan bentuk

dan combine menjadi satu kesatuan file yang utuh.

Rekap kliping dilakukan dengan cara membuka server internal digivla

dan menyaring data pada menu filter berdasarkan sort date yang dipilih.

Kegiatan ini mengambil data dari digivla H+2 setelah tanggal pilah digivla

dilakukan. Kegiatan ini juga merupakan tugas lanjutan setelah pilah

digivla selesai setiap harinya.

Tahapan mengerjakan Rekap Kliping dibagi menjadi dua yaitu Isi dan

Daftar Isi. Pada isi praktikan harus dengan teliti dan perfectionist pada

pengerjaannya karena setiap paragraf dan kalimat berita yang sudah di

unduh, akan dibentuk sesuai kaidah kebahasaan jurnalistik dan

membentuk kalimat yang padu sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Tahapan selanjutnya yaitu Daftar Isi, praktikan dituntut untuk

memahami dan mengerjakan daftar isi yang sumber data nya dari server
5

internal digivla yang kemudian diolah dan dibentuk sesuai rumus yang

ditentukan dan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah

ditentukan oleh perusahaan di Microsoft Excel dengan sebaik mungkin.

Sama seperti Pilah Digivla, kegiatan harian Rekap Kliping Harian

Digivla dilakukan secara bergantian setia harinya dengan rekan satu tim

namun praktikan diberikan kesempatan sebagai penanggung jawab Pilah

Digivla harian oleh pembimbing II yaitu Pak Aldy dan Pak Adi selaku

staff penanggung jawab.

4. Input Rekap Kliping Harian Digivla

Kegiatan menginput data ini dilakukan setelah pilah digivla dan

rekap digivla selesai dikerjakan, praktikan akan mengiunput hasil rekap

kliping harian digivla ke komputer arsip yang selanjutnya akan di review

kembali oleh pembimbing II yaitu Pak Aldy dan Pak Adi selaku staff

penanggung jawab.

Praktikan diberikan kesempatan sebagai penanggung jawab untuk

menghimpun data hasil rekap kliping harian digivla dari rekan-rekan satu

tim yang kemudian praktikan lakukan yaitu cross check semua data yang

sudah dihimpun sebelum akhirnya di input ke komputer arsip perusahaan.

Dalam prosesnya, menginput data hasil rekap kliping harian

digivla ini dilakukan secara bertahap mulai dari menghimpun, membentuk

menjadi satu file utuh, melakukan pengecekan ulang hingga akhirnya siap

untuk di review oleh pembimbing II pak Aldy dan Pak Adi yang kemudian
5

dapat di input ke komputer perusahaan setiap satu minggu sekali.

Praktikan akan menghimpun terlebih dahulu dan hasil rekap kliping harian

digivla selama satu minggu atau kurang lebih enam sampai tujuh hari

sebelum akhirnya di review kembali dan siap di input ke komputer arsip

perusahaan.

5. Mengerjakan E-Office

E-Office adalah kegiatan harian yang dilakukan praktikan dengan

menyusun berita-berita terkait perusahaan yang kemudian di input ke

media internal E-Office, yang kemudian menjadi bagian dari data digivla.

E-Office sendiri merupakan media internal perusahaan yang berperan

sebagai wadah untuk setiap karyawan perusahaan dapat mengakses semua

informasi mengenai perusahaan dan sudah disediakan disetiap komputer di

kantor perusahaan.

E-office yang dikerjakan oleh praktikan yaitu membentuk kalimat

berita dari sumber yang sudah disediakan yang kemudian praktikan bentuk

dan dijadikan satu file yang rapih, kemudian akan di input ke media

internal E-office agar seluruh karyawan PT. Kereta Api Indonesia dapat

mengakses informasi dan berita terkait perusahaan setiap harinya.

6. Liputan Acara Kegiatan (Webinar, Rapat Perusahaan, Penghargaan,

Briefing kegiatan)

Kegiatan yang praktikan lakukan dalam tugas ini yaitu menjadi

notulis yang mencatat hasil percakapan dan hal-hal penting berdasarkan


5

kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dihadiri dan dilaksanakan oleh PT.

Kereta Api Indonesia (Persero) dengan meliput berjalannya kegiatan dan

mencatat hal-hal penting serta diakhiri dengan merekap hasil liputan yang

ada yang kemudian dibuat menjadi notula.

Praktikan akan ikut hadir dan ikut serta dalam kegiatan acara yang

berbentuk Press Conference, Webinar, Rapat Perusahaan, Penghargaan

dan Zoom Meeting Briefing kegiatan yang akan ada di setiap bulannya.

Praktikan akan membawa nama “Humas KAI” setiap mengahdiri acara

bersama staff pembimbing yaitu Kak Nadia dan Kak Diana untuk

kemudian mencatat, dokumentasi, merekap data dan membuat laporan

kegiatan yang dihadiri.

Notula yang praktikan sudah kerjakan sesuai ketentuan dan

instruksi akan dibentuk menjadi sebuah paragraf dan juga melampirkan

dokumentasi dan hasil voice records yang diambil ketika kegiatan acara

berlangsung. Bentuk laporan berupa percakapan antara komunikator yang

bersangkutan dalam kutipan langsung dan tidak di parafrase kembali.

Setelah menyelesaikan laporan hasil liputan, praktikan akan mengecek

kembali sebelum akhirnya di review oleh staff pembimbing yaitu Kak

Nadia dan Kak Diana sampai akhirnya siap diserahkan kepada perusahaan.
5

4.1.3 Kegiatan Mingguan Kerja Praktek di Unit Eksternal Relations

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Berikut ini merupakan uraian kegiatan mingguan yang praktikan

lakukan selama melaksanakan kegiatan kerja praktek di Unit Eksternal

Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang dilaksanakan selama

delapan minggu terhitung dari 02 Maret 2021 hingga 02 Mei 2021 :

Tabel 4.1 Kegiatan Mingguan

Minggu Ke- Kegiatan


Pengenalan jobdesk oleh senior, staff dan pembimbing II,
1 pengenalan profil perusahaan, minggu training menjadi anak
magang baru, liputan acara menjadi nutulis.
Mengerjakan tugas harian, Nutulis Podcast, Notulis Aset
2 Assesment 2021, merekap data kegiatan CSR tahun 2020, input
rekap kliping harian digivla.
3 Mengerjakan tugas harian, zoom meeting briefing, input rekap
kliping harian digivla.
4 Mengerjakan tugas harian, Scoring kompilasi media, Mencari
nama wartawan media online, Comparing berita digivla.
5 Mengerjakan tugas harian, Mengerjakan Press Release, input
rekap kliping hariaan digivla, Scoring Kompilasi Media.
Mengerjakan tugas harian, liputan acara menjadi notulis, zoom
6
meeting briefing, rekap catatan tes genose C19 tahun 2021,
input data Agenda Setting.
Mengerjakan tugas harian, training junior magang baru, zoom
7
meeting briefing, input rekap kliping harian digivla, Scoring
Kompilasi Media.
Mengerjakan tugas harian, monitoring junior magang baru,
8 mengerjakan tugas akhir PowerPoint, presentasi tugas akhir
bersama pembimbing II dan manager unit, input rekap kliping
harian digivla, zoom meeting briefing.
5

4.1.4 Kegiatan Harian Kerja Praktek di Unit Eksternal Relations PT.

Kereta Api Indonesia (Persero)

Berikut ini merupakan uraian kegiatan harian yang praktikan

lakukan selama melaksanakan kegiatan kerja praktek di Unit Eksternal

Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang dilaksanakan selama

62 hari terhitung dari 02 Maret 2021 hingga 02 Mei 2021 :

Tabel 4.2 Kegiatan Harian

Hari Tanggal Waktu Kegiatan


1. Training Hari Pertama
1 02-Mar-21 08.00 – 17.00 Bersama Senior Mengenai
Jobdesk Dan Praktik
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Mengerjakan E-Office
2 03-Mar-21 08.00 – 17.00
3. Mengerjakan Transkip
Webinar
4. Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
3 04-Mar-21 08.00 – 17.00
2. Mengerjakan E-Office
3. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
4 05-Mar-21 08.00 – 17.00 Pagi Dan Sore
2. Mengerjakan E-Office
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
5 06-Mar-21 08.00 – 17.00
2. Mengerjakan E-Office
3. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
6 07-Mar-21 08.00 – 17.00 Pagi Dan Sore
2. Mengerjakan E-Office
1. Monitoring Pemberitaan
7 08-Mar-21 08.00 – 17.00
Pagi Dan Sore
5

2. Mengerjakan E-Office
3. Pilah Digivla
4. Mengerjakan Transkip
Podcast
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Mengerjakan E-Office
8 09-Mar-21 08.00 – 17.00
3. Rekap Digivla
4. Mengerjakan Rekap
Kegiatan CSR 2020
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Mengerjakan E-Office
9 10-Mar-21 08.00 – 17.00 3. Liputan Exit Assesment
2021
4. Rekap Liputan Exit
Assesment 2021
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
10 11-Mar-21 08.00 – 17.00
2. Mengerjakan E-Office
3. Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
11 12-Mar-21 08.00 – 17.00
2. Mengerjakan E-Office
3. Transkip Liputan
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
12 13-Mar-21 08.00 – 17.00
2. Mengerjakan E-Office
3. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
13 14-Mar-21 08.00 – 17.00
2. Mengerjakan E-Office
3. Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Mengerjakan E-Office
14 15-Mar-21 08.00 – 17.00
3. Rekap Digivla
4. Zoom Meeting Briefing
5. Input Rekap Digivla
15 16-Mar-21 08.00 – 17.00 1. Monitoring Pemberitaan
5

Pagi Dan Sore


2. Mengerjakan E-Office
3. Pilah Digivla
4. Rekap Digivla
5. Input Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
16 17-Mar-21 08.00 – 17.00 2. Mengerjakan E-Office
3. Pilah Digivla
4. Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
17 18-Mar-21 08.00 – 17.00
2. Mengerjakan E-Office
3. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
18 19-Mar-21 08.00 – 17.00
2. Mengerjakan E-Office
3. Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
19 20-Mar-21 08.00 – 17.00 2. Mengerjakan E-Office
3. Pilah Digivla
4. Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Mengerjakan E-Office
20 21-Mar-21 08.00 – 17.00
3. Pilah Digivla
4. Rekap Digivla
5. Input Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
21 22-Mar-21 08.00 – 17.00
2. Mengerjakan E-Office
3. Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
22 23-Mar-21 08.00 – 17.00
2. Rekap Digivla
3. Scoring Kompilasi
1. Monitoring Pemberitaan
23 24-Mar-21 08.00 – 17.00 Pagi Dan Sore
2. Rekap Digivla
5

3. Scoring Kompilasi
4. Mencari Nama Wartawan
Di Media Online
1. Monitoring Pemberitaan
24 25-Mar-21 08.00 – 17.00 Pagi Dan Sore
2. Scoring Kompilasi
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
25 26-Mar-21 08.00 – 17.00
2. Scoring Kompilasi
3. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
26 27-Mar-21 08.00 – 17.00 Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
27 28-Mar-21 08.00 – 17.00 Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
28 29-Mar-21 08.00 – 17.00 3. Rekap Digivla
4. Compare Berita Di Digivla
5. Mengerjakan Press
Release
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Rekap Digivla
29 30-Mar-21 08.00 – 17.00 3. Compare Berita Di Digivla
4. Mengerjakan Press
Release
5. Input Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
30 31-Mar-21 08.00 – 17.00 2. Mengerjakan Press
Release
3. Scoring Kompilasi
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
31 01-Apr-21 08.00 – 17.00 2. Mengerjakan E-Office
3. Rekap Digivla
4. Input Rekap Digivla
6

1. Monitoring Pemberitaan
32 02-Apr-21 08.00 – 17.00
Pagi Dan Sore
1. Monitoring Pemberitaan
33 03-Apr-21 08.0 – 17.00 Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
34 04-Apr-21 08.00 – 17.00 Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
35 05-Apr-21 08.00 – 17.00 2. Revisi Press Release
3. Rekap Catatan Hasil Tes
Genose C19
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
36 06-Apr-21 08.00 – 17.00 3. Rekap Digivla
4. Zoom Meeting Briefing
5. Rekap Catatan Hasil Tes
Genose C19
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Rekap Digivla
37 07-Apr-21 08.00 – 17.00
3. Scoring Kompilasi
4. Scoring Media Sosial
5. Input Data Agenda Setting
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
38 08-Apr-21 08.0 – 17.00
2. Transkip Wawancara
3. Transkip Liputan
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
39 09-Apr-21 08.0 – 17.00
2. Pilah Digivla
3. Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
40 10-Apr-21 08.00 – 17.00 Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
41 11-Apr-21 08.00 – 17.00 Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
6

1. Monitoring Pemberitaan
42 12-Apr-21 08.00 – 17.00
Pagi Dan Sore
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
43 13-Apr-21 08.0 – 16.00 2. Rekap Digivla
3. Revisi Press Release
4. Zoom Meeting Briefing
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
44 14-Apr-21 08.00 – 16.00
2. Rekap Digivla
3. Input Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Rekap Digivla
45 15-Apr-21 08.00 – 16.00
3. Scoring Kompilasi
4. Training Bersama Junior
Mengenai Jobdesk
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
46 16-Apr-21 08.00 – 16.00
3. Scoring Kompilasi
4. Training Bersama Junior
Mengenai Jobdesk
1. Monitoring Pemberitaan
47 17-Apr-21 08.00 – 16.00
Pagi Dan Sore
1. Monitoring Pemberitaan
48 18-Apr-21 08.0 – 16.00
Pagi Dan Sore
1. Monitoring Pemberitaan
49 19-Apr-21 08.00 – 16.00 Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
50 20-Apr-21 08.00 – 16.00 Pagi Dan Sore
2. Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
51 21-Apr-21 08.00 – 16.00 Pagi Dan Sore
2. Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
52 22-Apr-21 08.00 - 20.00
2. Mengerjakan E-Office
3. Pilah Digivla
6

4. Rekap Digivla
5. Scoring Kompilasi
6. Input Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Mengerjakan E-Office
53 23-Apr-21 08.00 - 16.00
3. Rekap Digivla
4. Scoring Kompilasi
5. Input Rekap Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
54 24-Apr-21 08.00 - 16.00
2. Pilah Digivla
3. Scoring Kompilasi
1. Monitoring Pemberitaan
55 25-Apr-21 08.00 - 16.00 Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Mengerjakan E-Office
56 26-Apr-21 08.00 - 16.00
3. Rekap Digivla
4. Training Bersama Junior
Mengenai Jobdesk
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
57 27-Apr-21 08.00 - 16.00 3. Rekap Digivla
4. Zoom Meeting Briefing
5. Training Bersama Junior
Mengenai Jobdesk
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi
58 28-Apr-21 08.00 - 20.00 2. Pilah Digivla
3. Rekap Digivla
4. Zoom Meeting Briefing
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Pilah Digivla
59 29-Apr-21 08.00 - 16.00
3. Rekap Digivla
4. Training Bersama Junior
Mengenai Jobdesk
6

5. Mengerjakan Powerpoint
Tugas Akhir
1. Monitoring Pemberitaan
Pagi Dan Sore
2. Zoom Meeting Presentasi
60 30-Apr-21 08.00 - 16.00
Tugas Akhir Bersama
Pembimbing II Dan
Manager Unit
1. Monitoring Pemberitaan
61 01-Mei-21 08.00 - 16.00
Pagi Dan Sore
1. Monitoring Pemberitaan Pagi
62 02-Mei-21 08.0 - 16.00 Dan Sore
2. Input Rekap Digivla

4.2 Hasil Kegiatan Kerja Praktek

Pelaksanaan kegiatan kerja praktik yang dilaksanakan praktikan di Unit

Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero), praktikan mendapatkan

banyak sekali ilmu dan pembelajaran baru serta pengalaman dari berbagai

kegiatan dan tugas yang dikerjakan.

Selama melaksanakan KKPT praktikan mendapatkan bimbingan yang baik

dan tegas secara profesional sehingga praktikan dapat melaksanakan kegiatan

serta tugas yang didapatkan dengan baik dan sesuai harapan. Adapun hasil yang

praktikan dapatkan diantaranya yaitu :

1. Praktikan mempelajari dan mengimplementasikan ilmu dalam kegiatan

menganalisis berita dari media cetak dan juga media online dimana

kegiatan ini memiliki tujuan memantau pemberitaan mengenai perusahaan

yang bersifat positif, netral dan negatif yang dapat memberikan penilaian

dan hasil analisis mengenai opini media dan opini publik yang didapatkan.
6

2. Praktikan dituntut untuk sigap dan tenang ketika menjadi notulis karena

harus fokus pada saat rapat atau acara berlangsung agar pesan yang

disampaikan dapat dicatat dengan baik dan dilaporkan dengan lengkap.

3. Praktikan dituntut unntuk dapat bekerja dibawah tekanan secara

profesional dan tetap bertanggung jawab atas pekerjaan dan tugas yang

diberikan. Apapun kondisinya, proses yang jalankan praktikan jalankan

harus sesuai dengan hasil yang diinginkan dan berdasarkan ketentuan SOP

yang berlaku.

4. Sebagai anak magang di Unit Eksternal Relations PT. Kereta Api

Indonesia (Persero), praktikan juga sebagai Insan KAI yang harus dapat

mengenal baik perusahaan dan menjadi humas di lingkungan terkecil

dimanapun praktikan berada.

5. Praktikan menjadi mengetahui apa yang dibutuhkan perusahaan dari media

dan opini publik mengenai perusahaan dan bagaimana perusahaan

menjalin hubungan baik dengan media atau pers, serta publik KAI yang

meluas di Indonesia.

6. Praktikan dituntut untuk dapat bekerja dalam tim secara kompak dan solid

untuk menunjang keberhasilan tugas bersama dan pengembangan diri

praktikan dan rekan-rekan satu tim.

7. Praktikan mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru mengenai PT. Kereta

Api Indonesia (Persero) dan dunia kerja khususnya di Badan Usaha Milik

Negara (BUMN).
6

4.3 Pembahasan KKPT

4.3.1 Analisis SWOT

Berikut ini merupakan hasil analisis SWOT dari kegiatan Humas

yang praktikan lakukan selama melaksanakan kerja praktek di Unit

Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) :

Tabel 4.3 Analisis SWOT

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

A. Seorang humas dituntut untuk dapat A. Seringkali masih terjadi miss


memahami opini dari media dan
communication antara manager
publik serta analisis dampak
dan staff kepada anak magang.
pemberitaan di media terhadap
perusahaan. B. Tugas yang diberikan dalam satu
B. Humas harus dapat bekerja secara
waktu dengan jumlah yang cukup
teliti, fokus dan menyeluruh secara
banyak membuat praktikan humas
tuntas untuk menunjang keberhasilan
tugas yang dikerjakan. overwork diluar jam operasional

kerja.

Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)

A. Humas memahami opini media dan A. Miss communication yang masih

publik yang akan dijadikan bahan terjadi akan menghambat

evaluasi dan inovasi perusahaan keberhasilan tugas dan

B. Menjalin relasi media yang baik keefisiensian pekerjaan dan waktu

dengan pers dan kesan positif dimata B. Humas harus sigap dan aktif
6

masyarakat memberikan peluang bergerak apabila terjadi gangguan

komunikasi efektif bagi humas operasional dan pemberitaan

perusahaan negatif mengenai perusahaan

4.3.2 Hasil Analisis Strategi SWOT

Hasil analisis strategi SWOT dapat digambarkan sebagai faktor

kekuatan dan kelemahan sumber dari lingkungan internal, dan faktor

peluang dan ancaman bersumber dari lingkungan eksternal. Agar dapat

merumuskan strategi yang lebih efektif dapat dilakukan analisis lebih

mendalam menggunakan matriks SWOT. Berikut adalah hasil analisis

mengenai strategi – strategi tersebut :

1. Strategi Strength Opportinity (SO)

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran organisasi, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya. Strategi ini menggunakan kekuatan internal

organisasi untuk memanfaatkan peluang eksternal.

Dari hasil analisis yang praktikan dapatkan dilapangan, humas harus

mempertahankan kekuatannya yaitu selalu teliti, fokus dan tuntas dalam

mengelola hasil analisis opini media dan publik untuk menunjang

keefektifan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan serta menjalin

hubungan baik dengan media pemberitaan akan memberikan citra positif


6

dimata masyarakat dengan memberitakan hal-hal positif yang akan

mempertahankan kepercayaan dan kesetiaan pengguna jasa kereta api.

2. Strategi Strength Threats (ST)

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman

eksternal perusahaan atau organisasi.

Berdasarkan hasil analisis dilapangan yang dilakukan praktikan,

ancaman tersebut dapat diatasi oleh humas jika humas dapat secara sigap,

fokus, teliti dan tuntas dalam menyikapi adanya miss communication,

gangguan operasional seperti kecelakaan, keterlambatan keberangkatan,

ketidakpuasan penumpang dan lainnya dengan aktif berkomunikasi secara

vertikal maupun horizontal dalam perusahaan dan dengan baiknya hasil

analisis opini media dan publik yang dapat mempertahankan citra positif

perusahaan.

3. Strategi Weakness Opportunity (WO)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman.

Tujuan dari strategi ini ialah memperbaiki kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal.

Dalam strategi WO untuk mengatasi kelemahan dalam kegiatan

seorang humas ketika adanya miss communication yang terjadi secara


6

vertikal di Unit Eksternal Relations yaitu dengan memahami dengan baik

mengenai tugas dan dalam menganalisis opini dari media dan publik

sehingga ketika terjadinya miss communication tidak menimbulkan

kesalahan atau kejanggalan yang cukup serius. Unit Eksternal Relations

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) juga memberikan apresiasi yang baik

kepada praktikan selama dilapangan dalam mengerjakan setiap tugasnya

dan diberikan bimbingan yang menyeluruh sehingga hasil tugas yang

dikerjakan dapat diselesaikan dengan baik.

4. Strategi Weakness Threats (WT)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi

ini memiliki tujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal perusahaan atau organisasi.

Kelemahan dan ancaman yang ada dapat diatasi dengan evaluasi

komunikasi organisasi dan membentuk komunikasi yang leih efektif lagi

untuk mengindari adanya miss communication yang berlanjut agar proses

dan hasil tugas yang dikerjakan dapat diselesaikan dengan baik dan benar.

Adapun upaya dalam mengatasi kelemahan dan ancaman yang ada yaitu

dengan merekrut sumber daya manusia yang lebih banyak agar tidak

banyak terjadinya overwork yang dialami oleh staff maupun anak magang

yang betugas di perusahaan, pembentukan jam operasional kerja yang

menentu juga perlu diterapkan. Hal tersebut dapat memengaruhi

bagaimana citra perusahaan yang positif dimulai dari sistem internal


6

perusahaan dalam penanganan miss communication dan overwork yang

terjadi dan dialami oleh praktikan dilapangan.

Selain penjelasan diatas, praktikan juga membuat tabel hasil analisis

SWOT sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Analisis Strategi SWOT

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


A. Seorang humas A. Seringkali masih
SW dituntut untuk dapat terjadi miss
memahami opini communication
dari media dan antara manager
publik serta analisis dan staff kepada
dampak pemberitaan anak magang.
di media terhadap B. Tugas yang
perusahaan. diberikan dalam
B. Humas harus dapat satu waktu
bekerja secara teliti, dengan jumlah
fokus dan yang cukup
OT menyeluruh secara banyak membuat
tuntas untuk praktikan humas
menunjang overwork diluar
keberhasilan tugas jam operasional
yang dikerjakan. kerja.
Peluang (Opportunities) SO WO
A. Humas memahami Strength Opportunity Weakness Opportunity
opini media dan A. Mempertahankan A. memahami
publik yang akan kekuatannya yaitu dengan baik
dijadikan bahan selalu teliti, fokus mengenai tugas
evaluasi dan dan tuntas dalam dan dalam
inovasi perusahaan mengelola hasil menganalisis
B. Menjalin relasi analisis opini media opini dari media
media yang baik dan publik untuk dan publik
dengan pers dan menunjang sehingga ketika
kesan positif keefektifan terjadinya miss
dimata masyarakat komunikasi yang communication
memberikan dilakukan oleh tidak
peluang perusahaan menimbulkan
komunikasi efektif B. Menjalin hubungan kesalahan atau
bagi humas baik dengan media kejanggalan yang
perusahaan pemberitaan akan cukup serius
7

memberikan citra B. memberikan


positif dimata apresiasi yang
masyarakat dengan baik kepada
memberitakan hal- praktikan selama
hal positif yang akan dilapangan dalam
mempertahankan mengerjakan
kepercayaan dan setiap tugasnya
kesetiaan pengguna dan diberikan
jasa kereta api. bimbingan yang
menyeluruh
sehingga hasil
tugas yang
dikerjakan dapat
diselesaikan
dengan baik.
ST WT
Strength Threats Weakness Threats
A. Humas dapat secara A. Evaluasi
Ancaman (Threats) sigap, fokus, teliti komunikasi
A. Miss dan tuntas dalam organisasi dan
communication menyikapi adanya membentuk
yang masih terjadi miss communication, komunikasi yang
akan menghambat gangguan leih efektif lagi
keberhasilan tugas operasional dengan untuk mengindari
dan keefisiensian aktif berkomunikasi adanya miss
pekerjaan dan secara vertikal communication
waktu maupun horizontal yang berlanjut
B. Humas harus sigap dalam perusahaan B. Merekrut sumber
dan aktif bergerak B. Dengan baiknya daya manusia
apabila terjadi hasil analisis opini yang lebih banyak
gangguan media dan publik agar tidak banyak
operasional dan yang dapat terjadinya
pemberitaan mempertahankan overwork
negatif mengenai citra positif C. Pembentukan jam
perusahaan perusahaan. operasional kerja
yang menentu
juga perlu
diterapkan
7

Penjelasan hasil analisis strategi SWOT di atas merupakan hasil

pengamatan praktikan yang dilakukan selama melaksanakan kegiatan KKPT di

Unit Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terutama dalam

kegiatan monitoring media. Dari hasil yang praktikan jelaskan diatas semoga

dapat menjadi acuan bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) khususnya di Unit

Eksternal Relations untuk dapat meningkatkan kinerja dan kualitasnya agar dbisa

lebih baik lagi kedepannya.


BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Setelah mencermati berbagai aspek-aspek yang telah dibahas, praktikan

dapat mengambil simpulan mengenai kegiatan Humas dalam monitoring media di

Unit Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang menjadi kajian

praktikan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT).

Dari hasil uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan PR atau Humas

khususnya Unit Eksternal memiliki peran dan tanggung jawab penting untuk

perusahaan terutama dalam memahami opini dari media dan publik serta

bagaimana perusahaan membangun, menjaga, merawat dan memperbaiki citra

atau image yang positif dimata masyarakat luas. Oleh karena itu praktikan

khususnya humas harus dapat sigap dan cepat tanggap dalam berbagai situasi

yang di hadapi serta bagaimana praktikan menerapkan ilmu kehumasan yang

diperoleh di bangku perkuliahan dengan baik di dunia kerja dan profesional.

Selain itu, selama pelaksanaan kerja praktek, praktikan mendapatkan

banyak kesempatan dalam meluaskan relasi dan kerjasama yang baik dengan

berbagai pihak. Praktikan berharap pengalaman dan wawasan baru yang sudah

didapatkan dapat bermanfaat bagi praktikan dan diaplikasikan dengan baik ketika

praktikan sudah memasuki dunia pekerjaan yang sesungguhnya.

72
73

5.2 Saran

Sesuai dengan kegiatan yang praktikan lakukan selama melaksanakan

kegiatan KKPT di Unit Eksternal Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

serta berbagai hambatan dan kekurangan yang praktikan temui saat melaksanakan

kegiatan monitoring media, praktikan memiliki saran untuk PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) khususnya di Unit Eksternal Relations adalah :

1. Meningkatkan keefektivitas komunikasi agar terjalin komunikasi yang

efisien dan terhindar dari miss communication antara staff dan manager

terkait, membuat komunikasi satu arah secara vertikal kebawah agar

instruksi dan tugas berjalan dengan baik.

2. Meningkatkan sumber daya manusia dan atau menambah sumber daya

manusia agar terhindar dari overwork diluar jam operasional kerja.

3. Mentoleransi sedikitnya senggang waktu agar praktikan dan staff dapat

melaksanakan kegiatan harian lainnya diluar pekerjaan.

4. Konsisten dalam pemberian instruksi dan SOP yang berlaku kepada anak

magang agar hasil tugas yang dikerjakan dapat diselesaikan dengan baik

dan tidak adanya tumpang tindih pernyataan.

5. Hubungan kerjasama yang baik antara praktikan dan pihak perusahaan

diharapakan akan tetap terjalin demi menjaga rasa kekeluargaan guna

memaksimalkan kinerja.
DAFTAR PUSTAKA

Khomsahrial, Romli. 2011. Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta. Grasindo.

Onong uchjana, Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung.

Remaja Rosda Karya.

Rakhmat, Jalaludin. 2013. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. Remaja

Rosdakarya.

Onong Uchjana, Effendy. Human Relations dan Public Relations. Mandar Maju.

Panuju, Redi. 2018. Pengantar Studi Ilmu Komunikasi. Bandung. Remaja

Rosdakarya.

Yulianita. 2007 Dasar-Dasar Public Relations. Pusat Penerbitan Universitas

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas

Islam Bandung.

Soemirat dan Ardianto. 2017. Dasar – dasar Public Relations. Bandung. Remaja

Rosdakarya.

Yulianita, Neni. 2007. Dasar – dasar Public Relations. Bandung. Pusat Penerbitan

Universitas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Islam Bandung.

74
75

Sumber lain :

https://www.kanal.web.id/peran-humas-hubungan-masyarakat-dalam-

organisasi#:~:text=Pengertian%20humas%20(hubungan%20masyarakat)%20adal

ah,bermanfaat%20antara%20organisasi%20dan%20masyarakat.

https://rumakom.wordpress.com/2008/01/19/internal-public-relations-dalam-

perusahaan/

https://indonesiapr.id/fungsi-public-relations-dalam-

perusahaan/#:~:text=PR%20bertugas%20untuk%20membuat%20agenda,juga%20

meningkatkan%20kepercayaan%20terhadap%20perusahaan.

http://mediapublica.co/2013/06/10/public-relation-fungsi-dan-peranannya-bagi-

perusahaan/

https://www.dosenpendidikan.co.id/public-relations-adalah/
LAMPIRAN

Lampiran 1
Surat Permohonan KKPT

76
7

Lampiran 2
Surat Diterima KKPT
7

Lampiran 3
Form Penilaian Hasil KKPT
7

Lampiran 4
Absensi Pagi dan Sore
8

Lampiran 5
Zoom Meeting Presentasi Tugas Akhir
8

Lampiran 6
Tugas Press Release
8

Lampiran 7

Anda mungkin juga menyukai