Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,

lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di

hitung dari hari pertama haid terakhir. (Ai Yeyeh Rukiah dkk.2009.Hal:2)

Persalinan adalah proses hasil pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui

jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan

sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang

ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan

kelahiran plasenta. (Sulistyawati.2012.Hal:4)

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta

sampai 6 minggu setelah melahirkan. Masa nifas dimulai setelah kelahiran

plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan

sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Masa nifas merupakan

masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-

minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak

hamil yang normal. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan

bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang

umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu. (Marmi.2011.Hal: 11)

Bayi Baru Lahir adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari)

sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan
usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatal

lanjut adalah bayi berusia 7-28 hari. (Wafi Nur Muslihatun.2010.Hal:2)

Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) adalah suatu

usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah anak dan jarak

kehamilan dengan memakai kontrasepsi. (Yeti Anggraini.2011.Hal:47)

Menurut badan kesehatan dunia (WHO) tahun 2015, angka kematian ibu

(AKI) di dunia yaitu 400 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan wilayah, di

negara berkembang 440/100.000kelahiran hidup, di afrika 830/100.000

kelahiran hidup, di asia 330/100.000 kelahiran hidup dan di asia tenggara

210/100.000 kelahiran hidup Di indonesia termasuk ke dalam 13 negara

penyumbang kematian ibu terbesar didunia.

Berdasarkan Laporan World Bank tahun 2017, dalam sehari ada empat ibu

di Indonesia yang meninggal akibat melahirkan. Dengan kata lain ada satu ibu

di Indonesia yang meninggal setiap enam jam. Dalam hasil Survei Dasar

Kesehatan Indonesia tahun 2012, disebutkan dari setiap 1.000 kelahiran di

Indonesia, ada 19 bayi yang di antaranya meninggal.

“Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan angka kematian ibu

dan bayi baru lahir di Asia Tenggara,” begitulah kata Ryan Washburn,

Pelaksana Tugas Direktur USAID, dalam sambutannya di acara peluncuran

Evidence Summit untuk Mengurangi Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia, di

Jakarta, Rabu (28/3).Ryan Washburn, USAID.

(http://m.kumparan.com/@kumparansains/angka-kematian-ibu-dan-bayi-

indonesia-tertinggi-kedua-di-asia-tenggara)
Angka kematian ibu dan bayi di provinsi lampung dinilai masih cukup

tinggi kejadiannya. Karena itu kematian ibu dan bayi baru lahir masih menjadi

momok bagi dunia kesehatan. Tidak saja di lampung tetapi juga di indonesia.

Dari rilis yang dikeluarkan humas dinas kesehatan provinsi lampung, pada

tahun 2014 data yang di kumpulkan dari seluruh kabupaten dan kota di

provinsi ini, ada 130 kasus kematian ibu, 770 kasus kematian perinatal, 102

kematian neonatal, 127 kasus kematian bayi dan 48 kasus kematian balita.

(Profil Dinas Kesehatan Profinsi Lampung 2016).

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) berdasarkan

data dinas kesehatan (Dinkes) di kabupaten lampung utara Dalam kurun waktu

tiga tahun terakhir (2015-2018), jumlah angka kematian bayi (AKB) di

Kabupaten Lampung Utara turun dengan presentasi penurunan sekitar 61,2

persen.

Demikian dikatakan Sekretaris dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten

Lampung Utara, Edy Kusnadi di ruang kerjanya, Rabu (20/9/2018),

mengatakan merujuk data selama 3 tahun terakhir tercatat pada 2015 jumlah

AKB di Lampura ada 111 kasus, di 2016 turun menjadi 70 kasus dan 2017

kembali mengalami penurunan menjadi 43 kasus dan Pada 2018 sampai

September, tercatat jumlah kematian bayi ada 11 kasus.

Bila dipresentasikan angka penurunan kematian bayi di Lampung utara

selama 2015 sampai 2018 turun sekitar 61,2 % Kepala Bidang (Kabid)

Kesehatan Masyarakat  (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Utara,

menuturkan untuk penyebab langsung kematian bayi rata-rata karena bayi berat

lahir rendah (BBLR) dan kekurangan oksigen (Asfiksia). Selain itu, penyebab
kematian bayi tidak langsung karena sarana pelayanan saat persalinan kurang

siap. Bisa jadi karena terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai ke

tempat pelayanan kesehatan dan terlambat mendapat pertolongan atau biasa

disingkat 3 T.

SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejateraan, perdamaian,

dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa

mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim.

Apabila MDGs terdiri dari 8 tujuan (goals), 18 sasaran (target) dan 58

indikator, sedangkan SDGs terdiri dari 17 tujuan (goals) yang terbagi menjadi

169 target dan 300 indikator.

Target yang ingin dicapai oleh SDGs antara lain : pada tahun 2030,

mengurangi angka kematian global ibu kurang dari 70 per 100.000 kelahiran

hidup. Pada tahun 2030, akhir kematian dapat dicegah dari bayi yang baru lahir

dan anak di bawah5 tahun kematian setidaknya serendah25 per 1000 kelahiran

hidup.

Upaya SDGs untuk tahun 2016 – 2030. SDGs ini, merupakan program

yang kegiatanya meneruskan agenda-agenda MDGs sekaligus menindaklanjuti

program yang belum selesai. Bidang kesehatan yang menjadi sorotan adalah

sebaran balita kurang gizi di Indonesia, proporsi balita pendek, status gizi anak,

tingkat kematian ibu, pola konsumsi pangan pokok, dan sebagainya(Bappeda,

2015).

Akademi Kebidanan An Nur Husada Walisongo mengimplentasikan

asuhan kebidanan komprehensif atau continuity of care sudah dimulai sejak

tahun 2007, tujuannya agar mahasiswa mampu melakukan pendekatan


langsung dengan pasien dari awal bertemu pasien pada saat hamil sampai

dengan pelayanan KB awal. Manfaat yang didapat adalah penulis yang sudah

mengikuti dari awal bertemu pasien pada saat hamil sampai pelayanan KB

sampai mengetahui secara detail bagaimana proses sesungguhnya masa

kehamilan, persalinan, neonatus, nifas serta KB yang dialami oleh perempuan,

sehingga diharapkan lulusan Prodi D3 Kebidanan An Nur Husada Walisongo

mempunyai kompetensi yang lebih baik untuk mengatasi Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Penulis mengambil studi kasus di BPM Elly Oktasari, Amd.Kebkarena

beliau merupakan seorang bidan teladan yang telah menyelesaikan pendidikan

D3 Kebidanan. Pasien yang berkunjung ke BPM Elly Oktasari setiap harinya,

mulai pasien ANC, partus, KB hingga pengobatan umum. Ny. “Y” merupakan

salah satu pasien yang rutin melakukan kunjungan Antenatal Care di BPM Elly

Oktasari, Amd.Keb. Penulis mengambil kasus mengenai Ny. “Y” tersebut

karena usia kehamilannya sudah memasuki trimester III dan hal tersebut sesuai

dengan usia kehamilan yang diharapkan penulis pada pengambilan studi kasus

ini.

B. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif

dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir serta memilih alat

kontrasepsi (KB).

b. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian baik secara subjektif


maupun objektif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB

dengan benar.

2. Mahasiswa mampu membuat interprestasi data dasar untuk

mengidentifikasi diagnosa atau masalah pada ibu hamil, bersalin, nifas,

bayi baru lahir dan keluarga berencana (KB).

3. Mahasiswa mampu membuat diagnosa potensial pada ibu hamil, bersalin,

nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana (KB)

4. Mahasiswa mampu membuat identifikasi pelayanan tindakan segera

untuk melakukan kolaborasi maupun rujukan keinstalasi yang baik atau

yang lebih tinggi dan memadai pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru

lahir dan keluarga berencana (KB)

5. Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan kebidanan yang mengarah

pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana

(KB).

6. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil,

bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana (KB)

7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi dari hasil asuhan kebidanan yang

telah diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir serta

keluarga berencana (KB).

8. Mahasiswa mampu menyusun laporan studi kasus dengan petunjuk yang

telah diberikan.

C. Metode

1. Anamnesa
Mengadakan tanya jawab langsung kepada klien guna untuk

mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan, sehingga dapat

memberikan intervensi yang tepat dan benar sesuai dengan keluhan ibu.

2. Observasi dan Praktik Langsung

Melakukan pengamatan dan praktik langsung pada klien, melalui

pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lainnya

yang diaplikasikan dalam pemeriksaan kehamilan, persalinan, nifas,

bayi baru lahir serta keluarga berencana.

3. Study Dokumentasi

Membaca mempelajari sumber buku, status pasien, catatan medis, dan

mencatat yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan dapat

membandingkan antara teori dan praktek.

4. Study Pustaka

Membaca sumber buku sebagai pedoman dalam melaksanakan asuhan

kebidanan.

D. Alokasi Tempat dan Waktu

Tempat : BPM Elly Oktasari,AMd.Keb

Waktu : Februari-April

ANC kunjungan pertama : tanggal 12-Februari-2019

ANC kunjungan ke dua : tanggal 19-Februari-2019

ANC kunjungan ke tiga : tanggal 24-Februari-2019

ANC kunjungan ke empat : tanggal 02-Maret-2019

INC : tanggal 12-Maret-2019

Kunjungan PNC dan Neonatus 6 jam : tanggal 12-Maret-2019


Kunjungan PNC dan Neonatus 6 hari : tanggal 18-Maret-2019

Kunjungan PNC dan Neonatus 2 : tanggal 26-Maret-2019

minggu

Kunjungan PNC dan Neonatus 6 : tanggal 23-April-2019

minggu

Kunjungan KB : tanggal 23-April-2019

E. Gambaran Kasus

Penulisan studi kasus ini disusun sejak februari 2019 sampai pada April

2019 pada Ny “Y” umur 22 tahun, suku jawa, agama islam, pendidikan

terakhir SMA, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, telah menikah dengan

Tn,”M” umur suami 29 tahun, pekerjaan suami wiraswastaalamat Desa

Karang Anyar Jagang, Kotabumi Lampung Utara. HPHT 05 mei 2018

G2P0A1, hamil anak kedua. Dengan melakukan kunjungan ANC 5kali, 2

kali pada trimester 2, 3 kali pada trimester 3, kemudian dilanjutkan dengan

kunjungan selama study kasus ANC 4 kali yaitu kunjungan ke-1 dengan

usia kehamilan 36 minggu , kunjungan ke-2 dengan usia kehamilan 37

minggu, kunjungan ke-3 dengan usia kehamilan 37 minggu 5 hari,

kunjungan ke-4 dengan usia kehamilan 38 minggu 4 hari, dengan keadaan

ibu dan janin baik. Di laksanakan pengamatan dan penelitian terhadap

Ny”Y” pada masa kehamilan trimester III, Persalinan, Bayi Baru Lahir,

Nifas dan Keluarga Berencana, untuk mendeteksi adanya kelainan dan

mencegah terjadinya komplikasi.

\
F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan studi kasus ini, penomoran bab dengan sub-

bab menggunakan campuran huruf dan angka secara vertikal kebawah.

Adapun pola yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan

C. Metode Pengumpulan Data

D. Alokasi Waku dan Tempat

E. Gambaran Kasus

F. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan

B. Persalinan

C. Nifas

D. Bayi Baru Lahir

E. Keluarga Berencana

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil (ANC)

B. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin (INC)


C. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas (PNC)

D. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir (BBL)

E. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana (KB)

BAB IV PEMBAHASAN

A. Kehamilan Normal(ANC)

B. Persalinan Normal(INC)

C. Nifas Normal(PNC)

D. Bayi Baru Lahir Normal (BBL)

E. Keluarga Berencana (KB)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai