Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di
hitung dari hari pertama haid terakhir. (Ai Yeyeh Rukiah dkk.2009.Hal:2)
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-
hamil yang normal. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan
Bayi Baru Lahir adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari)
sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan
usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatal
Menurut badan kesehatan dunia (WHO) tahun 2015, angka kematian ibu
(AKI) di dunia yaitu 400 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan wilayah, di
Berdasarkan Laporan World Bank tahun 2017, dalam sehari ada empat ibu
di Indonesia yang meninggal akibat melahirkan. Dengan kata lain ada satu ibu
di Indonesia yang meninggal setiap enam jam. Dalam hasil Survei Dasar
“Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan angka kematian ibu
dan bayi baru lahir di Asia Tenggara,” begitulah kata Ryan Washburn,
(http://m.kumparan.com/@kumparansains/angka-kematian-ibu-dan-bayi-
indonesia-tertinggi-kedua-di-asia-tenggara)
Angka kematian ibu dan bayi di provinsi lampung dinilai masih cukup
tinggi kejadiannya. Karena itu kematian ibu dan bayi baru lahir masih menjadi
momok bagi dunia kesehatan. Tidak saja di lampung tetapi juga di indonesia.
Dari rilis yang dikeluarkan humas dinas kesehatan provinsi lampung, pada
tahun 2014 data yang di kumpulkan dari seluruh kabupaten dan kota di
provinsi ini, ada 130 kasus kematian ibu, 770 kasus kematian perinatal, 102
kematian neonatal, 127 kasus kematian bayi dan 48 kasus kematian balita.
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) berdasarkan
data dinas kesehatan (Dinkes) di kabupaten lampung utara Dalam kurun waktu
persen.
mengatakan merujuk data selama 3 tahun terakhir tercatat pada 2015 jumlah
AKB di Lampura ada 111 kasus, di 2016 turun menjadi 70 kasus dan 2017
selama 2015 sampai 2018 turun sekitar 61,2 % Kepala Bidang (Kabid)
menuturkan untuk penyebab langsung kematian bayi rata-rata karena bayi berat
lahir rendah (BBLR) dan kekurangan oksigen (Asfiksia). Selain itu, penyebab
kematian bayi tidak langsung karena sarana pelayanan saat persalinan kurang
disingkat 3 T.
dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa
indikator, sedangkan SDGs terdiri dari 17 tujuan (goals) yang terbagi menjadi
Target yang ingin dicapai oleh SDGs antara lain : pada tahun 2030,
mengurangi angka kematian global ibu kurang dari 70 per 100.000 kelahiran
hidup. Pada tahun 2030, akhir kematian dapat dicegah dari bayi yang baru lahir
dan anak di bawah5 tahun kematian setidaknya serendah25 per 1000 kelahiran
hidup.
Upaya SDGs untuk tahun 2016 – 2030. SDGs ini, merupakan program
program yang belum selesai. Bidang kesehatan yang menjadi sorotan adalah
sebaran balita kurang gizi di Indonesia, proporsi balita pendek, status gizi anak,
2015).
dengan pelayanan KB awal. Manfaat yang didapat adalah penulis yang sudah
mengikuti dari awal bertemu pasien pada saat hamil sampai pelayanan KB
mempunyai kompetensi yang lebih baik untuk mengatasi Angka Kematian Ibu
mulai pasien ANC, partus, KB hingga pengobatan umum. Ny. “Y” merupakan
salah satu pasien yang rutin melakukan kunjungan Antenatal Care di BPM Elly
karena usia kehamilannya sudah memasuki trimester III dan hal tersebut sesuai
dengan usia kehamilan yang diharapkan penulis pada pengambilan studi kasus
ini.
B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir serta memilih alat
kontrasepsi (KB).
b. Tujuan Khusus
dengan benar.
yang lebih tinggi dan memadai pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru
pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana
(KB).
telah diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir serta
telah diberikan.
C. Metode
1. Anamnesa
Mengadakan tanya jawab langsung kepada klien guna untuk
memberikan intervensi yang tepat dan benar sesuai dengan keluhan ibu.
3. Study Dokumentasi
4. Study Pustaka
kebidanan.
Waktu : Februari-April
minggu
minggu
E. Gambaran Kasus
Penulisan studi kasus ini disusun sejak februari 2019 sampai pada April
2019 pada Ny “Y” umur 22 tahun, suku jawa, agama islam, pendidikan
terakhir SMA, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, telah menikah dengan
kunjungan selama study kasus ANC 4 kali yaitu kunjungan ke-1 dengan
Ny”Y” pada masa kehamilan trimester III, Persalinan, Bayi Baru Lahir,
\
F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan studi kasus ini, penomoran bab dengan sub-
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
E. Gambaran Kasus
F. Sistematika Penulisan
A. Kehamilan
B. Persalinan
C. Nifas
E. Keluarga Berencana
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kehamilan Normal(ANC)
B. Persalinan Normal(INC)
C. Nifas Normal(PNC)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN