Anda di halaman 1dari 20
See a ue ane B. Aspek Internal ‘Aspek ekstemal _meliputi_ sarana Kesehatan, pola penyakit dan epidemiologi, teknologi, SDM kesehatan di Rumah Sakit, organisasi, dan kinerja dan keuangan 4) Analisis Sarana Kesehatan Berdasarkan hasil analisis data sarana kesehatan, maka Sarana Kesehatan yang tersedia di Kecamatan Sungai Apit adalah, Puskesmas sebanyak 1 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 10 unit, dan Praktek Dokter sebanyak 3 unit, Posyandu sebanyak 18 unit, Pondok Bersalin Desa sebanyak 4 unit, Poskesdes sebanyak 5 unit, Apotik sebanyak 2 unit, dan Toko Obat sebanyak 4 unit. Tabel 4.8 Kondisi Sarana Kesehatan di Kecamatan Sungai Apit No | Desa/Kelurahan |A|B|C|D/E|/F|/G/H 1 | Teluk Mesjid ea te | || Ea 2 | Parith/ IL -J1{-]3]-]-]-]- 3 [Kel SungaiApt [1|-[3[-|-|-|2]|2 4 | Tajung Kuras SE Eae |e Sy te eee 3 [SungaiKayuAra_|-[1|-|3|-|-|-|- 6 | Lalang ail aoe | ee 7_|Mengkapan -{[1[-[2][1]-]-|1 8 | Sungai Rawa -~-}/1[-]-}]1]-]-]1 9 | Penyengat -|1 -|- - 10 | Teluk Lanus -~j[a}-[-]-][-]-]- Ke 71 ‘| Harapan ~T-1-1- 1-11 L-L-] a 72 | Teluk Batil Abie 1 =| 8 13 | Bunsur SATIS Praktek Dokter “as Kara Pormatin [ice] =| ue fical ian OafIeS|| ps pomsek percam 75 |RawaMekarJaya |-|1]-|-|-|1|-| - | F:Poskesdes Banal Tirol s Le TSTa Ta] 7800 eet eenan Jika dilihat berdasarkan jumlah penduduk pelayanan kesehatan minimal yang dibutuhkan masyarakat adalah Puskesmas karena Kecamatan Sungai Apit memiliki jumlah penduduk sebesar 29.506 Jiwa, berdasarkan jumlah penduduk i Ranireeeibility study) Pembangunan | 2 anpSas al tersebut sarana kesehatan yang dibutuhkan adalah sesuai standar pelayanan minimal adalah Puskesmas, sementara untuk sebuah rumah sakit tipe D standar pelayanan minimal penduduk adalah sebesar 120.000 jiwa. Tabel 4.9 Standar Pelayanan Minimal Sarana Kesehatan ‘Standar Radius No | Jenis Sarana Pelayanan_| Pelayan Standar Lokasi 1 [Rumah Sakit | 120.000 3.000 Meter | Pusat lingkungan serta Umum Jiwa dekat dengan —sarana pemerintahan dan pelayanan umum 2 |Puskesmas 30.000 Jiwa | 1.500 Meter | Pusat fingkungan berdekatan dengan pelayanan pemerintahan 3 [Rumah Sakit | 10.000 Jiwa | 2.000 Meter | Pusat lingkungan Bersalin berdekatan dengan pelayanan pemerintahan % [Balai Pengobatan |3.000Jiwa |1.000Meter|Di — pusat _lingkungan masyarakat dan berada ditengah kelompok tetangga dan __ tidak menyeberang jalan raya 5 | Apotik 30.000 Jiwa [1.500 Meter [Di tengah - tengah lingkungan ‘Sumber: Standar Nasional Indonesia, 2004 Sedangkan jika kita lihat berdasarkan radius pelayanan Standar Pelayanan Rumah Sakit adalah radius 3.000 Meter / 3 Kilometer. Sedangkan jarak antara Puskesmas Kec. Sungai Apit menuju RSUD Kabupaten Siak adalah 58,70 Km. Berdasarkan kondisi tersebut maka Rencana Pembangunan Rumah Sakit Tipe D di Kec. Sungai Apit menjadi sangat relevan untuk menjamin terciptanya kondisi kesehatan yang baik bagi masyarakat Kec. Sungai Apit dan masyarakat luar yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sungai Apit Kec CV. DHIYA CIPTA KONSULTAN f @osioiney see) eames S cece Keterangan : @ :RSUD Kabupaten Siak ------- > + ~ Jarak 58,70 Km (1 {30 mnt) @ Puskesmas Kecamatan Sungai Apit -~ * Gambar 4.1 Peta Jarak Tempuh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Siak selain itu banyaknya perusahaan-perusahaan yang berusaha diwilayah administrasi Kecamatan Sungai Apit yang nantinya dapat mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam pelayanan kesehatan terutama bagi karyawan perusahaan yang menjadi korban kecelakaan kerja. Kecam CV. DHIYA Cl pit, Kabupaten Sia KONSULTAN 5) SSS eseeursoc ean Siu Selain perusahaan, rencana pengembangan Kawasan Industri tanjung Buton (KITB) nantinya juga dapat menjadikan Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit menjadi rujukan pertama bagi pelayanan Kesehatan, mengingat jarak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Siak dan rumah sakit lainnya cukup jauh dan sulit ditempuh 2) Analisis Pola Penyakit dan Epidemiologi - Penyakit Terbesar Tahun 2019 a) Penyakit Sistem Pernapasan 15.539 Kasus (40,9 %) b) Penyakit Sistem Penceraan 7.049 Kasus (18,6 %) ©) Penyakit Sistem Sirkulasi 4.230 Kasus (11,1 %) d) Penyakit Infeksi dan Parasit 3.326 Kasus (8,8 %) e) Penyakit Endourin Nutridan Metabolik : 3.093 Kasus (8,1 %) ) Penyakit Kulit dan Jaringan Sub Kutan 3.055 Kasus (8,0 %) g) Penyakit Mata 1.004 Kasus (2,6 %) h) Trauma Keracunan dan Akibat Eksternal : 290Kasus (0,8 %) i) Penyakit Kecacingan 244 Kasus (0,6 %) }) Penyakit Pada Saluran Kencing 130 Kasus (0,3 %) - Penyakit Terbesar Tahun 2020 a) Penyakit Sistem Pernapasan : 7.083 Kasus (42,6 %) b) Penyakit Sistem Pencernaan 3.229 Kasus (19,4 %) c) Penyakit Sistem Sirkulasi 1.687 Kasus (10,0 %) 4) Penyakit Infeksi dan Parasit 1.500 Kasus (9,0 %) e) Penyakit Endourin Nutri dan Metabolik 1.478 Kasus (8,9 %) ) Penyakit Kulit dan Jaringan Sub Kutan 654Kasus (3,9 %) 9) Penyakit Mata 348 Kasus (2,1 %) h) Trauma Keracunan dan Akibat Eksternal : 200Kasus (1,7 %) i) Penyakit Kecacingan : 244Kasus (1,5 %) j) Penyakit Pada Saluran Kencing 130 Kasus (0,8 %) Kecamatan Sungai Apit, Kabi CV. DHIVA CIPTA KONSULTAN (a g juss ene - Penyakit Terbesar Tahun 2020 di Rawat Inap a) Dispepsia b) Febris ©) Partus dan HEG d) Asma Bronkial e) Hipertensi, CHF f) Diare g) Vertigo h) Colic Abdomen i) Diabetes Melitus Tipe 2 j) Kecelakaan Lalu Lintas - Jumlah Kunjungan Pasien Kebidanan di UGD / Rawat Inap Tahun 2020 a) Partus 109 Kasus b) Rawat Inap : 177 Kasus c) Rujukan =: 105 Kasus - Jumlah Kunjungan Pasien Stroke dan Jantung pada tahun 2020 : Penyakit | No | Jenis Layanan Tans 1 [IGD | | Rawat Inap 5 | 5 Rujukan ia un | 2. | Poliklinik | Rawat Jalan Tw [ 21 | | Rujukan : - 45 36 Total 75 73 Berdasarkan data pasien dengan kasus penyakit kardiovaskuler di Puskesmas Kecamatan Sungai Apit maka didapat data pasien dengan penyakit stroke sebanyak 75 kasus, dan penyakit jantung sebanyak 73 kasus. Dari 75 kasus stroke, sebesar 69% pasien tidak dapat tertangani dan dirujuk ke Rumah Sakit, sedangkan 73 dari kasus jantung, sebesar 64% pasien tidak mampu tertangani dan dirujuk ke Rumah Sakit. gai (CV. DHIVA CIPTA KONSULTAN 3) Ane is Teknologi Kesehatan / Teknologi Unggulan Berdasarkan data penyakit terbesar di Kecamatan Sungai Apit terdapat 2 teknologi unggulan yang perlu diterapkan pada Rencana Pembangunan Rumah Sakit Type D di Kecamatan Sungai Apit a) Teknologi Penyakit Sistem Pernafasan Penyakit pernapasan merupakan penyakit terbesar yang diderita masyarakat di Kecamatan Sungai Apit berdasarkan data penyakit terbesar pada tahun 2019 dan 2020, maka dari pada itu teknologi sistem pernapasan sangat dibutunkan di Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit. Teknologi sistem pemapasan adalah alat yang digunakan untuk menanggulangi permasalahan sistem pemapasan. Dikarenakan permasalahan dari sistem pemapasan itu beragam, mulai dari kesulitan bernapas, kelainan karena penyakit tertentu, dan lain sebagainya Teknologi - Teknologi Sitem Pernafasan yang sedang berkembang adalah = Teknologi Trakeostomi = Teknologi Pulmotor (Alat Pernafasan Buatan) = Teknologi Oxygen Catheter (Selang Pernafasan) - Teknologi Spirometer (Alat Diagnosa Kondisi Paru-Paru) = Teknologi Nebulizer (Alat yang Digunakan Oleh Penderita Asma) b) Teknologi Penyakit Kardiovaskuler Penyakit jantung dan stroke merupakan penyakit dengan jumah rujukan paling besar karena terkendala permalsahan fasilitas layanan kesehatan. Maka dari pada itu pelayanan penyakit jantung dan stroke akan direncanakan pada Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit, sehingga mampu melakukan pertolongan pertama dengan baik dan dapat mengendalikan jumlah korban dari penyakit tersebut Penyembuhan penyakit jantung = Terapi Farmakologis CV. DHIYA CIPTA KONSULTAN 2) SSE eee) Garnet - Multipoint Pacing Cardiac Resynchronization Therapy Pacemaker / Alat elektronik kardiak implan (penanganan henti jantung atau jantung lemah) Penyembuhan penyakit stroke : = Pengobatan stroke iskemik Penanganan awal stroke iskemik akan berfokus untuk menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan kondisi aliran darah. Penanganan tersebut dapat dilakukan dengan : 1) Penyuntikkan rtPA 2) Obat antiplatelet 3) Obat antikoagulan 4) Obat antihipertensi 5) Statin 6) Endarterektomi karotis 7) Angioplasti - Pengobatan stroke hemoragik Pada kasus stroke hemoragik, penanganan awal bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mengontrol perdarahan. Beberapa penanganan yang dapat diberikan untuk pasien stroke hemoragik adalah 1) Obat-obatan 2) Operasi = Pengobatan TIA (Transient Ischemic Attack) Pengobatan TIA bertujuan untuk mencegah stroke dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat memicu timbulnya stroke. it, Kabupaten Siak KONSULTAN BAB V ANALISA PERMINTAAN 5.1 ASPEK-ASPEK ANALISIS 4. Lahan dan Lokasi Kelayakan lahan dan lokasi tentunya terkait dengan kecenderungan letak geografis yang terletak pada wilayah dimana kondisi wilayah disekitarnya sangat mendukung. dari aspek penggunaan lahan, infrastruktur dan aksesibilitas serta kecenderungan demografi di wilayah dimana rumah sakit rencanannya akan didirikan. N Klasifikasi Kelas Rumah Sakit Kelayakan klasifikasi kelas rumah sakit akan ditinjau dari kecenderungan data penyakit sehingga dapat memperoleh gambaran klasifikasi kelas rumah sakit sesuai dengan jenis layanannya serta kesiapan SDM yang dimilki Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Si © CV. DHIVA CIPTA KONSULTAN “(7sstoihe suey eee Hoesen eon 3. Kapasitas Tempat Tidur Perhitungan kapasitas tempat tidur/TT, berupa jumlah TT yang harus disiapkan oleh rumah sakit tersebut. Prakiraan kebutuhan jumlah TT dapat menggunakan standar kementerian kesehatan adalah rasio minimal 1/1.000 artinya dari jumlah penduduk pada wilayah jangkauan rumah sakit sejumlah 4.000 orang akan dibutuhkan 1 TT. Sedangkan menurut WHO rasio minimal 4/500 artinya dari jumlah penduduk pada wilayah jangkauan rumah sakit Kecenderungan fasilitas pelayanan kesehatan berupa jumlah total TT pada fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut dapat menjadikan dasar sebagai perhitungan kebutuhan kapasitas TT yang selanjutnya akan dibagi berdasarkan klasifikasi Kelas perawatan sesuai dengan analisis daya beli masyarakat sekitar sebagai pangsa pasar rumah sakit serta pemenuhan pedoman dan ketentuan yang berlaku. 4. Jenis Layanan Jenis layanan yang akan diberikan kepada masyarakat tentunya akan disesuaikan dengan klasifikasi kelas rumah sakit yang akan disiapkan. Jenis layanan tersebut berupa pelayanan medik, penunjang medik, administrasi dan servis. 5, Layanan Unggulan Berdasarkan jenis layanan yang akan diberikan tentunya perlu adanya suatu layanan unggulan yang akan disiapkan atas dasar kecenderungan pola penyakit yang terjadi di rumah sakit dan di wilayah tempat rumah sakit tersebut berada 5.2 SUMBER DATA Sumber data untuk analisis berasal dari data primer dan data sekunder yang telah di analisis berdasarkan pada analisis eksternal dan internal pada analisis situasi 1 (F=ze lupe) een Rumah Sakit Type D 5.3 HASIL KAJIAN Hasil kajian analisis permintaan, disajikan sebagai berikut 1. Kondisi Lahan Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit rencananya akan beriokasi di Desa Kayu Ara Permai. Pemilihan lokasi ini tentunnya sudah dipertimbangkan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak yang telah ditetapkan serta harus sesuai dengan Perda Pemerintah Provinisi Riau yang berkaitan dengan Rencana Tataruang dan Wilayah Provinsi yang diarahkan sebagai kota dengan kegiatan utama perdagangan dan jasa, oleh karena itu hadirnya institusi jasa pelayanan kesehatan merupakan salah satu kebutuhan untuk mengantisipasi permintaan penduduk dimasa yang akan datang baik skala kota maupun regional propinsi Kondisi geografis di lokasi rencana pembangunan Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit ini mendukung untuk didirikannya sebuah bangunan Berdasarkan hasil analisis topografi pada daerah tersebut memiliki tingkat kemiringan yang landai. Kontur tanah yang akan dilakukan pembangunan sama dengan badan jalan sehingga kemungkinan tidak akan tejadi luapan air yang timbul akibat debit air diselokan jalan meningkat yang diakibatkan curah hujan yang tinggi. Batas-batas lokasi rencana pembangunan Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit ini belum diketahui mengingat belum adanya penetapan lokasi yang definitif dari pemerintah daerah tentang lokasi rumah sakit tersebut Berdasarkan hasil survei, kondisi lingkungan Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit merupakan lingkungan yang aman dan cukup ramai, karena didaerah tersebut terdapat beberapa perumahan, perkantoran dan perdagangan. 2. Kegunaan Lahan Eksisting Kondisi lahan eksisting sebelum rencana dibangunnya Rumah Sakit Tipe D Kecamatan Sungai Apit adalah Lapangan sepak bola kaki tanpa bangunan (tanah kosong) dan dikelilingi oleh kebun karet Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak (CV. DHIVA CIPTA KONSULTAN Sin) lapel (Fees Lo pale eeu eee GUMeIUSE Len Wilayah sekitar lokasi rencana Rumah Sakit Tipe D Kecamatan Sungai Apit, saat ini telah berkembang menjadi kawasan permukiman dengan jarak + 400 meter dari lokasi rencana. Bangkitan pergerakan orang dan lalu lintas serta pertumbuhan aktivitas perekonomian terlihat menjadi semakin besar dan kompleks karena bertambahnya intensitas kegiatan. 3. Aksesibilitas dan Transportasi Aksesibilitas dan transportasi merupakan modal utama dari pembangunan jasa rumah sakit, berdasarkan survey salah satu pertimbangan masyarakat memilih jasa pelayanan kesehatan/rumah sakit adalah karena memiliki akses yang baik. Apalagi segmentasi rumah sakit harus mudah dijangkau baik secara waktu maupun transportasi. Lokasi rencana Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit dilintasi oleh akses utama (jalan poros) masyarakat dan telah disemenisasi. 4, Peruntukan Lahan dan Ketentuan Bangunan Lokasi tanah nantinya setelah berkembang akan terletak tidak jauh dari kawasan pemukiman, dengan adanya rencana Rumah Sakit nantinya kawasan disekitar akan berkembang menjadi kawasan perdagangan dan jasa serta perumahan-perumahan baru. Parameter bangunan didasarkan pada petunjuk teknis sarana dan prasarana rumah sakit tipe D sebagai berikut a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah 60% b. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimal 15% c. koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 3 Analisis dampak pembangunan Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit berdasarkan kajian terhadap aspek kesehatan lingkungan rumah sakit merupakan suatu keharusan untuk dilakukan karena didalamya saling terkait satu sama lain antara manusia dan aktivitas rumah sakit yang dapat menimbulkan perubahan pada Komponen lingkungan sekitar dan derajat kesehatan masyarakat. ‘amatan Sungai Apit, Kabupaten Siak CV. DHIVA CIPTA KONSULTAN Siu june en Dalam upaya mewujudkan Kesehatan lingkungan rumah sakit yang optimal hendaknya diterapkan perilaku hygiene dan sanitasi yang sehat. Hygiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap Kesehatan manusia sehingga timbul upaya mencegah timbulnya penyakit akibat pengaruh lingkungan Kesehatan yang buruk dan membuat kondisi lingkungan yang baik agar terjamin pemeliharaan kesehatannya. Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang difokuskan tarhadap pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Azwar, 2009). Dalam lingkup rumah sakit sanitasi berarti upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi dan biologi di rumah sakit yang menimbulkan atau mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas, pasien, pengunjung maupun bagi masyarakat di sekitar rumah sakit. Rumah sakit identik dengan penghasii sampah yang sangat berbahaya. Dari pengertian di atas maka sanitasi rumah sakit merupakan upaya dan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam memberikan layanan dan asuhan pasien yang sebaik-baiknya karena tujuan dari sanitasi RS tersebut adalah menciptakan kondisi lingkungan rumah sakit agar tetap bersih, nyaman, dan dapat mencegah terjadinya infeksi silang serta tidak mencemari lingkungan. Dalam pelaksanaannya sanitasi rumah sakit seringkali ditafsirkan secara sempit, yakni hanya aspek kerumahtanggaan (house keeping) seperti kebersihan gedung, kamar mandi/WC, dan pelayanan makanan dan minuman. Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang di dalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusia (petugas, pasien dan pengunjung) dan kegiatan pelayanan Kesehatan, ternyata di samping dapat menghasilkan dampak positif berupa produk pelayanan Kesehatan yang baik terhadap pasien, juga dapat menimbulkan dampak negatif berupa pengaruh buruk kepada manusia seperti pencemaran lingkungan, sumber penularan penyakit dan menghambat proses penyembuhan dan pemulihan pasien. Untuk itu sanitasi rumah sakit diarahkan untuk mengawasi faktor-faktor tersebut agar tidak membahayakan. Kees an Sungai Apit, Kabupate DHIVA CIPTA KONSULTAN i eye i} Sia Dengan demikian, sesuai dengan pengertian sanitasi, lingkup sanitasi rumah sakit menjadi luas mencakup upaya-upaya yang bersifat fisik seperti pembangunan sarana pengolahan air limbah, penyediaan air bersih, fasilitas cuci, fasilitas pembuangan sampah, serta upaya non fisik seperti pemeriksaan, pengawasan, penyuluhan dan pelatihan 5. Klasifikasi Rumah Sakit Kelayakan klasifikasi kelas Rumah Sekit ditinjau dari kecenderungan data penyakit sehingga dapat memperoleh gambaran Klasifikasi Kelas Rumah Sakit sesuai dengan jenis layanannya serta kesiapan SDM yang dimiliki. Penetapan kelayakan kelas rumah sakit didasarkan pada a) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit b) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. c) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit d) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit Berdasarkan kondisi wilayah dan kondisi derajat kesehatan di Kecamatan Sungai Apit serta mengacu pada peraturan tersebut diatas, maka rencana Rumah Sakit di Kecamatan Sungai Apit ditetapkan dengan klasifikasi tipe D. 6. Kapasitas Tempat Tidur Berdasarkan analisis situasi, pertumbuhan penduduk Kecamatan Sungai Apit khususnya dan daerah sekitarnya pada umumnya diproyeksikan akan terus bertumbuh. Jumlah kapasitas tempat tidur tersedia saat ini di RSUD Kabupaten Siak belum mencukupi untuk rasio penduduk Kabupaten Siak termasuk Kecamatan Sungai Apit, maka dengan rencana pembangunan Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit diharapkan dapat mengurangi beban resiko kesehatan di RSUD Kabupaten Siak khususnya di Kecamatan Sungai Apit. -camatan Sungai Apit, Kabupaten Siak CV. DHIYA CIPTA KONSULTAN Email (:.J Guu een) 2 Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, Rumah Sakit umum kelas D sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf d merupakan Rumah Sakit umum yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 50 (lima puluh) buah. Pada tahun 2020 jumiah penduduk di Kecamatan Sungai Apit adalah sebanyak 29.506 jiwa, maka dengan jumlah tersebut perhitungan kapasitas tempat tidur yang diambil adalah dengan standar yang telah ditetapkan oleh WHO yaitu rasio minimal 1 tempat tidur untuk penduduk dengan jumlah 500 jiwa (1/500), pertimbangan ini juga diambil karena banyaknya pasien-pasien yang datangnya dari luar daerah Kecamatan Sungai Apit sehingga dengan rasio tersebut diharapkan Rumah Sakit Tipe D (Pratama) di Kecamatan Sungai Apit dapat melayani permasalahan kesehatan masyarakat di Kecamatan Sungai Apit dan masyarakat diluar Kecamatan Sungai Apit. Berdasarkan hasil analisis maka jumlah tempat tidur yang akan disediakan di Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit adalah sebanyak 59 tempat tidur, ICU sebanyak 5 tempat tidur, Isolasi sebanyak 3 tempat tidur dan Bayi sebanyak 5 tempat tidur. Tabel 5.1 Pembagian Tempat Tidur Berdasarkan Kelas Perawatan Kel Jumlah TT Tempat Tidur (Kelas II!) 59 | IcU | 5 | Isolasi 3 | Bayi 5 ‘Sumber : Hasil Analisis Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak CV. DHIYA CIPTA KONSULTAN Suid) bs ple) (Peslul ots) eee Cine eo 7. Jenis Pelayanan Jenis Pelayanan Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit diatur menyesuaikan peraturan-peraturan Menteri Kesehatan antara lain : a) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit b) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340 Tahun 2010 tentang klasifikasi Rumah Sakit. ) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit d) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit Berdasarkan peraturan tersebut maka dapat disimpulkan Jenis Pelayanan minimal yang harus disiapkan pada sebuah Rumah Sakit Tipe D adalah a) Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Pelayanan Medik Spesialis Daser. b) Kiteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas D yaitu (1) Pelayanan Medik Umum, (2) Pelayanan Gawat Darurat, (3) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, (4) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, (5) Pelayanan Penunjang Klinik, (6) Pelayanan Penunjang Non Klinik. ©) Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana. d) Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan standar. e) Pelayanan Medik Spesialis Daser sekurang-kurangnya 2 (dua) dari 4 (empat) jenis pelayanan spesialis dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi f) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik yaitu laboratorium dan Radiologi 9) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan. Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak CV. DHIVA CIPTA KONSULTAN h) |) Pazeibieyoele enema ieee Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan High Care Unit, Pelayanan Darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik. Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa Boga/Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi, Kamar Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih. Berdasarkan hal tersebut dan kecenderungan data pola penyakit dan epidemiologi, maka jenis pelayanan yang rencananya harus disediakan Rumah Sakit Umum Tipe D Kecamatan Sungai Apit adalah 1 Pelayananan Gawat Darurat 24 jam Rumah Sakit Tipe D Kecamatan Sungai Apit memiliki pelayanan gawat darurat yang memiliki kemampuan = Melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat - (1) Triage, (2) Resutasi dan Tindakan, (3) Isolasi, (4) Observasi Pelayanan di Unit Gawat Darurat rumah sakit dapat memberikan pelayanan 24 jam secara terus menerus 7 hari dalam seminggu. Pelayanan rawat inap Lingkup kegiatan di Ruang Rawat Inap rumah sakit meliputi kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan, pelayanan medis, gizi, administrasi pasien, rekam medis, pelayanan kebutuhan keluarga pasien (berdoa, menunggu pasien, mandi, dapur kecil/pantry, konsultasi medis). Pelayanan kesehatan di Instalasi Rawat Inap mencakup antera lain - Pelayanan keperawatan - Pelayanan medik (Pra dan Pasca Tindakan Medik). - Pelayanan penunjang medik Y Konsultasi Radiologi Pengambilan Sample Laboratorium. Konsultasi Anestesi Gizi (Diet dan Konsultgsi) Farmasi (Depo dan Klinik) Rehab Medik (Pelayanan Fisioterapi dan Konsultasi) CKKRK matan Sungai Apit, Kabupaten Siak CV. DHIYA CIPTA KONSULTAN » acl Sa aaa (Heese) 3. Pelayanan Rawat Jalan Fungsi Instalasi Rawat Jalan adalah sebagai tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahii di bidang masing- masing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan. Poliklinik juga berfungsi sebagai tempat untuk penemuan diagnosa dini, yaitu tempat pemeriksaan pasien pertama dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut di dalam tahap pengobatan penyakit. Adapun rencana instalasi rawat jalan Rumah Sakit Tipe D Kecamatan Sungai Apit terdiri dari - Poliklinik Spesialis Umum - Poliklinik Spesialis Obstetri dan Ginecology - Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam - Poliklinik Subspesialis Kardiovaskuler = Poliklinik Spesialis Kesehatan Anak - Poliklinik Spesialis Bedah - Poliklinik Spesialis Gigi 4, Pelayanan persalinan normal dan tindakan khusus 8, Pelayanan Penunjang Medik - Radiologi (Rontgent dan USG) - laboratorium (Klinik dan Anatomi) - Farmasi 6. Pelayanan Bedah/Operasi Rumah Sakit Tipe D Kecamatan Sungai Apit juga direncanakan melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya. Luas ruangan harus cukup untuk memungkinkan petugas bergerak sekeliling peralatan bedah. Ruang bedah harus dirancang dengan faktor keselamatan yang tinggi Pelayanan bedah pada rumah sakit kelas D meliputi: - Bedah minor (antara lain : bedah insisi abses, ekstirpasi, tumor kecil jinak pada kulit, ekstraksi kuku/ benda asing, sirkumsisi) Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten CV. DHIVA CIPTA KONSULTAN Suni RSeyeaeaens Guueeesen yea - Bedah umum/ mayor dan bedah digestif. 7. Medical Chek Up 8. Pelayanan ambulans 4 unit 9. Pelayanan lainnya ~ Senam hamil - Senam nifas - Pijat Bayi - Senam Yoga - Cafeteria + Retail - Children playground 8. Jenis Pelayanan Unggulan Jenis Pelayanan Unggulan diambil dari kecenderungan pola penyakit yang diderita di Kecamatan Sungai Apit, berdasarkan data Pola Penyakit maka jumlah penyakit terbesar yang diderita di Kecamatan Sungai Apit adalah Penyakit Sistem Pernapasan dan Penyakit Kardiovaskuler. Melihat kecenderungan pola penyakit tersebut maka Jenis Pelayanan Unggulan di Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Sungai Apit adalah a) Poliklinik Subspesialis Alergi Imunologi (Penyakit Pernapasan) Teknologi sistem pernapasan adalah alat yang digunakan untuk menanggulangi permasalahan sistem —_pernapasan. —_Dikarenakan permasalahan dari sistem pernapasan itu beragam, mulai dari kesulitan bemapas, kelainan karena penyakit tertentu, dan lain sebagainya Teknologi — Teknologi Sitem Pernafasan yang sedang berkembang adalah : - Teknologi Trakeostomi - Teknologi Pulmotor (Alat Pernafasan Buatan) - Teknologi Oxygen Catheter (Selang Pernafasan) - Teknologi Spirometer (Alat Diagnosa Kondisi Paru-Paru) - Teknologi Nebulizer (Alat yang Digunakan Oleh Penderita Asma) i Apit, Kabupaten Siak CV. DHIYA CIPTA KONSULTAN PA resetty study) Pembaneunon | CS 2 ane Stu slay b) Poliklinik Subspesialis Kardiovaskuler Penyembuhan penyakit jantung : - Terapi Farmakologis - Multipoint Pacing Cardiac Resynchronization Therapy Pacemaker / Alat elektronik kardiak implan (penanganan henti jantung atau jantung lemah) 5.4 UPAYA PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN 4. Timbulan Limbah Cair Domestik dan Non Domestik a) b) Kecamatan Sungai Api Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup : - Pemisahan saluran antara air hujan dan air limbah - Pembangunan Septik tank untuk black water = Menyediakan dan mengoperasikan IPAL dengan kapasitas dan sistem pengelolaan yang sesuai (sebaiknya dilakukan studi teknis terlebih dahulu apakah tercampur atau terpisah) - Konstruksi IPAL kedap air = Melakukan Pemeliharaan rutin IPAL ~ Mengurus Izin IPLC Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - Melakukan pengamatan ketersediaan IPAL dan Kapasitasnya - Memastikan konstruksi IPAL kedap air - Melakukan pengamatan terhadap ketersediaan titik koordinat di outlet IPAL - Melakukan pemantauan secara rutin terhadap kualitas effluent air imbah setelah diolah pada IPAL sebelum dibuang ke lingkungan = Melakukan sampling air limbah pada outlet IPAL sesuai SOP ~ Terbitnya izin IPLC CV. DHIYA CIPTA KONSULTAN GES Se yam Rumah Sakit Type D | 2. Timbulan Limbah Padat / Sampah Domestik Non Medis : a) b) Kecamatan Sungai Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup : - Tersedianya TPS terpilah yang memadai, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA - Sampah terpilah yang masih bernilai jual ekonomi dapat dijual kembali - Tempat Penampungan Sampah (TPS) sementara harus kedap air, mudah dibersihkan, memiliki tutup dan selalu dalam keadaan tertutup saat tidak diisi - Melakukan pemilahan sampah non medis - Sampah non medis dimasukkan dalam kantong berwarna hitam - Menyediakan tempat sampah untuk setiap ruangan - Bekerjasama dengan DLH dalam pengangkutan sampah ke TPA Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - Melakukan pemantauan tersedianya fasilitas TPS sementara yang dilengkapi pemisah untuk menampung sampah yang masih bisa termanfaatkan dan tidak termanfaatkan - Melakukan pemantauan bahwa fasilitas TPS sementara yang tersedia telah dilengkapi dengan tutup dan dibuat kedap air ~ Melakukan pemantaua di lapangan untuk mengetahui letak dari TPS sementara mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut = Melakukan pemantauan di lokasi TPS sementara untuk dapat mengetahui jenis sampah yang masih dapat termanfaatkan dan tidak - Melakukan pemantauan pemilahan antara sampah basah dan sampah kering ~ Melakukan pemantauan terhadap kegiatan pengumpulan sampah yang dilakukan setiap harinya dari semua ruangan ke lokasi TPS sementara dengan menggunakan trolley tertutup. it, Kabupaten Si CV. DHIVA CIPTA KONSULTAN

Anda mungkin juga menyukai