Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Dinamika Bahari

Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN OLAH GERAK


BEACHING DI KAPAL LCT. ADINDA DIZA
Eko Murdiyantoa, Agus Subardib dan I Made Suryadanac
a dan b
Dosen Program Studi Nautika PIP Semarang
c
Taruna (NIT 50134751.N) Program Studi Nautika PIP Semarang

ABSTRAK

Kapal LCT adalah kapal digunakan untuk tujuan komersial karena kapal ini sangat
efisien untuk pengangkutan kendaraan dan alat berat. Proses sandar yang digunakan kapal
LCT adalah beaching, yaitu dengan cara mengkandaskan bagian depan haluan kapal ke
pantai. Pelaksanaan beaching di kapal mengalami hambatan, dikarenakan oleh faktor crew
dan faktor alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan crew
tentang beaching. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan
teknik pengumpulan data berdasarkan hasil penelitian, observasi dan kepustakaan. Faktor-
faktor yang mengahambat olah gerak beaching di kapal yaitu, kesiapan crew dalam
menyiapkan sarana dan kurangnya perawatan peralatan yang digunakan, serta faktor cuaca
sekitar kapal. Untuk mencegah hal tersebut hendaknya memperhatikan faktor-fakor
penghambat yang mempengaruhi kelancaran olah gerak beaching, dan melaksanakan
metode atau cara yang tepat dalam kegiatan beaching. Sehingga perlu adanya pemberian
keterampilan, pemahaman dan pengetahuan crew kapal dalam pelaksanaan kegiatan tesebut.

Kata Kunci: LCT (Landing Craft Tank), pengandasan, pintu ram

I. PENDAHULUAN ataupun dalam suatu kegiatan sangat


strategis, maka jika seorang pemimpin
A. Latar Belakang kurang kreatif dan tidak dinamis, tidak
Mengolah gerak kapal dapat diartikan akan pernah didapat hasil kerja yang
sebagai menguasai kapal, baik dalam memuaskan.
keadaan diam maupun bergerak seefisien Dimana kita ketahui ruang lingkup
mungkin, dengan mempergunakan sarana kapal sangatlah sempit sehingga
yang terdapat di kapal itu seperti mesin, komunitas manusianya sangat sedikit,
kemudi dan lain-lain. Olah gerak kapal maka diharapkan tiap keputusan yang
sangat tergantung pada bermacam-macam diambil dapat berguna untuk semua orang
faktor, baik faktor internal maupun faktor di kapal. Pengalaman akan sangat
eksternal. Sebagai contoh yaitu faktor membantu menambah pengetahuan para
bentuk kapal, cuaca, angin dan lain Perwira kapal dalam mengolah gerak
sebagainya. Peran Perwira kapal dalam kapalnya. Seorang Perwira kapal yang
memberikan tugas ataupun perintah telah mempelajari prinsip olah gerak kapal
kepada anak buah kapal merupakan fungsi dan memperhatikan dengan saksama olah
yang sangat penting. Seseorang dapat gerak kapal pada setiap kesempatan, akan
bekerja lebih efektif bilamana mengetahui dapat mengenal dan membawa kapalnya
apa yang diharapkan. Kualitas dengan baik.
kepemimpinan memang sangat penting Selama melaksanakan praktek laut di
bagi setiap Perwira. Berhubung peranan kapal LCT. Adinda Diza, yang merupakan
kepemimpinan dalam suatu organisasi jenis kapal landing craft tank, kapal LCT

2077
Faktor Penghambat Pelaksanaan Olah Gerak Beaching Di Kapal Lct. Adinda Diza

Eko Murdiyantoa, Agus Subardib dan I Made Suryadanac

(Landing Craft Tank) adalah sebuah jenis baling-baling yang dipasang di bagian
kapal laut yang pada mulanya dirancang depan kapal yang dapat menggerakkan
untuk keperluan militer, setelah kapal ke arah kanan maupun kiri.
mengalami kekalahan besar di Dunkirk, Pengalaman penulis selama melaksanakan
pasukan sekutu menyadari bahwa tidak praktek laut di kapal LCT. Adinda Diza
ada jalan lain untuk memenangkan perang pernah mengalami kendala beaching di
selain mendaratkan mesin-mesin perang beberapa pelabuhan. Tempat beaching
mereka di Eropa daratan. Winston setiap pelabuhan yang disinggahi berbeda-
Churchill, Perdana Menteri Inggris waktu beda dan khusus, karena kebanyakan
itu mengusulkan untuk merancang suatu muatan yang diangkut adalah berupa unit
jenis kapal yang bisa mengangkut dan seperti, dumtrack, exavator, mobil
mendaratkan beberapa tank sekaligus di tambang serta bahan bangunan untuk
pantai-pantai Eropa. Dari situ lahirlah pembuatan pertambangan dan pabrik.
landing craft tank yang disebut Kapal Pada saat melaksanakan bongkar muat
LCT, yang kini telah dipergunakan untuk di pelabuhan Kariangau, Balikpapan
mengangkut kargo, alat-alat berat dan terdapat kendala putusnya tali tambat
bahan-bahan konstruksi. Dengan LCT, kapal bagian depan kiri, disebabkan karena
alat-alat dan bahan-bahan itu dapat derasnya arus sungai dari lambung kiri
diangkut hingga ke daerah-daerah terpencil kapal. Pada saat kejadian Mualim jaga
yang sulit dicapai kapal pengangkut biasa langsung melaporkan kepada kapten
seperti, perairan sungai-sungai dan teluk. tentang kejadian tersebut serta
Kapal jenis ini memiliki dek yang luas memberitahu orang mesin mempersiapkan
dan rata sehingga cocok untuk main engine untuk olah gerak sandar
mengangkut tank, prajurit atau bahan beaching. Boaswaint dan cadet langsung
logistic. Dalam perkembangannya, dek mempersiapkan tali tambat baru untuk
kapal ini juga bisa dipasangi senjata anti mengganti tali tambat yang putus serta
serangan udara, meriam dan juga peluncur selalu standby engine selama proses
roket. Beberapa kapal ini juga digunakan bongkar muat berlangsung. Kebanyakan
sebagai penyapu ranjau. Kapal LCT pelabuhan yang disinggahi adalah daerah
banyak digunakan untuk tujuan komersial muara dan sungai maka pengetahuan crew
karena kapal ini sangat efisien untuk tentang beaching serta faktor-faktor yang
pengangkutan heavy cargo, bulldozer, mempengaruhinya sangat penting, serta
excavator, dump truck, loader dan alat kesiapan crew dalam menghadapi suatu
berat lainnya yang sangat diperlukan untuk keadaan tertentu agar lebih maksimal.
pekerjaan pertambangan dan proyek Berdasarkan hasil analisa mengenai
konstruksi. Selain itu bahan-bahan proses sandar tersebut di atas, maka
konstruksi berukuran besar seperti pipa penulis berminat untuk menjadikan suatu
besi, lembaran baja, tanki air dan karya ilmiah yang berjudul “FAKTOR
sebagainya juga dapat diangkut dengan PENGHAMBAT PELAKSANAAN
LCT. Proses sandar yang digunakan kapal OLAH GERAK BEACHING DI
LCT adalah beaching yaitu dengan cara KAPAL LCT. ADINDA DIZA”.
mengkandaskan bagian depan haluan kapal
ke pantai atau ke tempat sandar yang B. Perumusan Masalah
sudah ditentukan (beaching point). Olah Berdasarkan latar belakang di atas maka
gerak untuk proses sandarnya lebih mudah penulis merumuskan beberapa
dari kapal-kapal lain karena menggunakan permasalahan sebagai berikut.
baling-baling ganda (twin screw) serta
dibantu dengan adanya bowthruster atau
2078
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

1. Bagaimana metode pelaksanaan Menurut Agus Hadi Purwantomo


beaching di kapal LCT. Adinda (2012:1), faktor-faktor yang
Diza? mempengaruhi pelaksanaan olah gerak
2. Faktor apa sajakah yang kapal yaitu faktor yang berasal dari
menyebabkan terjadinya dalam kapal dan faktor yang berasal
keterlambatan pada saat proses dari luar kapal.
beaching? a. Faktor yang berasal dari dalam
3. Upaya-upaya apa sajakah yang kapal
dilakukan untuk menanggulangi 1) Faktor-faktor yang bersifat
hambatan tersebut? tetap
a) Bentuk kapal
C. Tujuan Penelitian Perbandingan antara
Dalam penulisan penelitian ini, penulis panjang dan lebar kapal,
mempunyai tujuan yang ingin dicapai, mempunyai pengaruh yang
yaitu sebagai berikut: cukup besar tehadap
1. Untuk mengetahui kesiapan crew gerakan kapal pada waktu
dalam menyiapkan sarana yang merubah haluan. Kapal
dibutuhkan. yang pendek akan lebih
2. Untuk meningkatkan pengetahuan mudah membelok daripada
crew tentang faktor-faktor yang kapal yang panjang.
mempengaruhi keterlambatan proses b) Macam dan kekuatan mesin
beaching. Mesin Caterpillar, adalah
pemasok engine diesel
II. LANDASAN TEORI kapal kecepatan sedang dan
tinggi, genset, dan engine
A. Tinjauan Pustaka bantu yang terkemuka di
1. Pengertian Olah Gerak industri perkapalan.
Menurut Djoko Subandrijo (2014:1) c) Jumlah, tempat dan jenis
dijelaskan bahwa olah gerak dan baling-baling kapal
pengendalian kapal adalah merupakan d) Jumlah, jenis dan ukuran
suatu hal yang penting untuk daun kemudi
memahami beberapa gaya yang 2) Faktor-faktor yang bersifat
mempengaruhi kapal dalam tidak tetap
gerakannya. Jadi untuk dapat mengolah a) Sarat kapal
gerakan kapal dengan baik, maka Pada sarat kapal besar
terlebih dahulu harus mengetahui sifat berarti kapal mempunyai
sebuah kapal, dan bagaimana berat benaman yang besar,
gerakannya pada waktu mengolah gerak maka massa kapal juga
yang tertentu dan mempelajari. Setelah besar. Kapal dengan sarat
itu barulah kita mengenal dan kecil, bangunan atasnya
mempelajari sifat-sifatnya kapal. banyak dipengaruhi oleh
Meskipun kita telah mengenal dan angin dan ombak sehingga
mempelajari sifat-sifatnya kapal, tetapi menyulitkan olah gerak.
untuk betul-betul memahami olah b) Trim kapal
gerak, haruslah mencobanya sendiri Trim adalah perbedaan sarat
dalam praktek. Seperti halnya teori depan dan belakang.
berenang tidak akan menjamin orang
dapat berenang tanpa praktek.

2079
Faktor Penghambat Pelaksanaan Olah Gerak Beaching Di Kapal Lct. Adinda Diza

Eko Murdiyantoa, Agus Subardib dan I Made Suryadanac

c) Kemiringan kapal tertentu, menuju kesuatu


Kemiringan kapal terjadi tempat tertentu pula.
karena pembagian bobot Dikenal arus tetap dan arus
yang tidak simetris dikapal tidak tetap. Rimban yang
atau karena GM negatif, disebabkan oleh arus,
tentu saja kapal miring sulit tergantung dari arah dan
untuk diolah gerak, bahkan kekuatan arus dengan arah
mungkin dapat dan kecepatan kapal. Semua
membahayakan. benda yang terapung di
d) Kondisi pemuatan di atas permukaan arus dan
kapal didalamnya, praktis akan
Salah satu azas pemuatan bergerak dengan arah dan
adalah, “to provide for kekuatan arus tersebut. Di
rapid and systematic perairan bebas pada
discharging and loading”, umumnya arus akan
mempunyai pengertian menghanyutkan kapal,
bahwa pemadatan muatan sedangkan di perairan
secara cepat dan sistematis, sempit atau di tempat-
serta pembagian bobot yang tempat tertentu arus dapat
merata transversal, vertical memutar kapal. Pengaruh
dan horizontal. arus terhadap olah gerak
e) Kondisi stabilitas kapal kapal, sama dengan
f) Teritip yang menempel pengaruh angin.
pada lambung kapal c) Tinggi dan arah ombak /
Teritip yang tebal akan alun
menimbulkan gesekan dan 2) Keadaan perairan
mengurangi laju kapal. a) Luasnya perairan
Kapal baru atau turun dok, Pada perairan sempit, jika
lambungnya bersih dari lunas kapal berada terlalu
teritip, maka pengaruh dekat dengan dasar perairan
gesekan berkurang. maka akan terjadi ombak
b. Faktor yang berasal dari luar haluan atau buritan serta
kapal penurunan permukaan air di
1) Keadaan laut antara haluan dan buritan di
a) Kekuatan dan arah angin sisi kiri atau kanan kapal
Angin sangat serta arus bolak-balik. Hal
mempengaruhi olah gerak, ini disebabkan karena pada
terutama ditempat-tempat waktu baling-baling bawah
yang sempit dan sulit dalam bergerak ke atas terjadi
keadaan kapal kosong, pengisapan air yang
walaupun pada situasi membuat lunas kapal
tertentu angin dapat pula mendekati dasar perairan,
digunakan untuk terutama jika berlayar
mempercepat olah gerak dengan kecepatan tinggi,
kapal. maka kapal akan terasa
b) Kekuatan dan arah arus menyentak-nyentak dan
Arus adalah gerakan air dapat mengakibatkan
dengan arah dan kecepatan kemungkinan menyentuh
2080
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

dasar. Gejala penurunan yang diteliti. Metode ini dilakukan dengan


tekanan antara dasar laut cara mengumpulkan data yang telah
dengan lunas kapal diperoleh dan dianalisa untuk dihubungkan
berbanding terbalik dengan dengan teori-teori yang ada untuk diambil
kuadrat kecepatannya. kesimpulan yang logis. Permasalahan-
b) Lurus berbeloknya perairan permasalahan yang terjadi diuraikan,
c) Kepadatan perairan dipaparkan dan diidentifikasi
Kondisi tempat perairan penyebabnya, kemudian dianalisa
yang ramai akan pemecahan masalahnya.
mengakibatkan kapal sulit Menurut Lexy J. Moleong, M.A
untuk mengolah gerak (2011:06), mendefinisikan deskriptif
sehingga untuk dapat adalah data yang dikumpulkan berupa
mengolah gerak kapal kata-kata, gambar, dan bukan angka-
diperlukan kondisi perairan angka. Hal ini disebabkan oleh adanya
yang tidak begitu ramai. penerapan metode kualitatif. Selain itu
d) Kondisi penglihatan pada semua yang dikumpulkan berkemungkinan
perairan tersebut. menjadi kunci terhadap apa yang sudah
2. Pengertian Beaching diteliti. Penelitian ini selain mengandung
Menurut Agus Hadi Purwantomo, hal-hal yang bersifat teori juga memuat
beached atau beaching adalah hal-hal yang bersifat praktikum.
kandasnya suatu kapal pada dasar
perairan secara disengaja untuk usaha B. Metode Pengumpulan Data
penyelamatan kapal dari bahaya Metode pengumpulan data merupakan
tenggelam. Namun dalam penelitian ini langkah yang paling strategis dalam
penulis membahas beaching untuk penelitian, karena tujuan utama dari
proses sandar kapal LCT. Adinda Diza penelitian adalah mendapatkan data.
tempat penulis melaksanakan praktek Dalam penelitian ini, peneliti
laut. menggunakan beberapa metode
Olah gerak sandar kapal LCT atau pengumpulan data, diantaranya sebagai
yang sering disebut beaching adalah berikut :
proses sandar kapal dengan cara 1. Metode lapangan
mengkandaskan bagian depan haluan Metode lapangan adalah metode
kapal ke pantai atau tempat beaching penelitian dengan menggunakan
(beaching point). Proses sandar ini pengamatan secara langsung pada
banyak digunakan kapal-kapal niaga obyek yang diamati dan dilakukan
seperti kapal Roro dan kapal Ferry. pengamatan selama melaksanakan
Selain mempermudah proses bongkar praktek laut di atas kapal, sehingga
muat juga dapat mempercepat proses data-data yang diperoleh dan berhasil
olah gerak sandar dengan bantuan ram dikumpulkan benar-benar sesuai dengan
door dan bowthruster. kenyataan. Penelitian lapangan
dilakukan dengan cara :
III. METODOLOGI PENELITIAN a. Observasi
Menurut Margono (1997:158),
A. Metode Penelitian mendefinisikan observasi adalah
Metode penelitian yang digunakan oleh pengamatan dan pencatatan secara
peneliti di dalam menyampaikan masalah sistematik terhadap gejala yang
adalah deskriptif kualitatif untuk tampak pada objek penelitian.
menggambarkan dan menguraikan objek Metode yang penulis lakukan

2081
Faktor Penghambat Pelaksanaan Olah Gerak Beaching Di Kapal Lct. Adinda Diza

Eko Murdiyantoa, Agus Subardib dan I Made Suryadanac

berdasarkan pada pengalaman melaksanakan riset kepustakaan guna


selama melaksanakan Proyek Laut di mendapatkan keterangan yang akurat
atas kapal LCT. Adinda Diza selama mengenai masalah yang akan dibahas.
1 tahun. Sehingga penulis dapat Riset penulisan itu penulis laksanakan
melihat dan mengalami secara dengan jalan mengumpulkan buku-buku
langsung mengenai hal-hal yang yang berkenaan dengan olah gerak
perlu mendapatkan perhatian khusus kapal sewaktu praktek di atas kapal dan
serta hambatan yang akan timbul yang ada di dalam perpustakaan PIP /
dalam pelaksanaan olah gerak BPLP Semarang.
beaching dan faktor-faktor yang
menghambat serta upaya yang C. Teknik Analisis Data
dilakukan untuk menyelesaikan Menurut Lexy J. Moleong
faktor tersebut. (2011:103), Analisis data didefinisikan
b. Interview sebagai proses yang merinci usaha
Menurut J. Moleong, MA secara formal untuk menemukan tema
(2011:135), mendefinisikan dan merumuskan hipotesis (ide) seperti
interview adalah percakapan dengan yang disarankan oleh data dan sebagai
maksud tertentu, percakapan itu usaha untuk memberikan bantuan pada
dilakukan oleh dua pihak yaitu tema dan hipotesis itu.
pewawancara yang mengajukan Metode yang digunakan untuk
pertanyaan dan yang diwawancarai menganalisa data yang dalam penelitian
yang memberikan jawaban atas ini memaparkan metode kualitatif, di
pertanyaan itu. Metode tersebut mana dalam penulisan penelitian ini
penulis lakukan untuk memperoleh memaparkan semua kejadian atau
data yaitu wawancara langsung peristiwa yang terjadi di kapal yang
dengan perwira kapal dan awak berhubungan dengan permasalahan
kapal tentang olah gerak beaching di yang dibahas dalam penelitian ini.
kapal LCT. Adinda Diza. Pengamatan dan pandangan terhadap
data yang ada mulai dari pokok
2. Metode Kepustakaan permasalahan yang terjadi, membaca
Menurut Nazir (2014:93), kumpulan data, dikaji berdasarkan
mendefinisikan kepustakaan adalah teori-teori yang dapat memberikan
mengadakan survey terhadap data yang pemecahan masalah yang terbaik
ada merupakan langkah yang penting sehingga permasalahan yang timbul
sekali dalam metode ilmiah, dapat terselesaikan dengan solusinya.
memperoleh informasi dari penelitian Menurut Sarwono (2006:239),
terdahulu harus dikerjakan dan Prinsip pokok teknik analisis kualitatif
menelusuri literature yang ada serta ialah mengolah dan menganalisis data-
menelaahnya secara tekun merupakan data yang terkumpul menjadi data yang
kerja kepustakan yang sangat sistematik, teratur, terstruktur, dan
diperlukan dalam mengerjakan mempunyai makna. Dalam hal ini
penelitian. Riset kepustakaan juga setelah seluruh data dari hasil penelitian
disebut suatu sistem pengumpulan data diperoleh, dilaksanakan teknik analisa
dengan mencari sumber dalam berbagai data.
buku mengenai keterangan-keterangan Dalam penelitian ini, penulis
yang dibahas dalam penelitian. Begitu menggunakan tiga macam metode
juga dengan penulisan, selain analisa data sebagai berikut yaitu :
melaksanakan riset lapangan juga
2082
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

1. Reduksi data mengharapkan pembaca mampu dan


Menurut Moleong reduksi data pada dapat merasakan semua hal yang terjadi
mulanya diidentifikasikan satuan yaitu selama peneliti melaksanakan
bagian terkecil yang ditemukan dalam penelitian. Berikut akan diuraikan
data yang memiliki makna bila mengenai data-data kapal tempat
dikaitkan dengan fokus dan masalah peneliti mengadakan penelitian sesuai
penelitian. Dari uraian di atas dapat dengan ship’s particular.
disimpulkan bahwa reduksi dapat Berikut data-data kapal tempat
didefinisikan sebagai proses pemilihan, penulis melaksanakan penelitian :
pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan SHIP NAME : LCT. ADINDA DIZA
transformasi data kasar yang muncul CALL SIGN : POSL
IMO NUMBER : 9373797
dari catatan tertulis dilapangan. CLASSIFICATION : BKI
2. Penyajian data SHIP TYPE : GENERAL CARGO/
Menurut Riduwan (2003:59) LANDING CRAFT
penyajian data adalah data populasi PORT OF REGISTRY : SURABAYA
atau sample yang sudah terkumpul NATIONALITY : INDONESIA
dengan baik, apabila digunakan untuk OWNER : PT. ALFA TRANS
RAYA
keperluan informasi, laporan atau L.O.A : 78,10 M
analisis lanjutan hendaknya diatur, BEAM (MLD) : 22,5 M
disusun dan disajikan dalam bentuk DEPTH (MLD) : 16,0 M
yang jelas, rapi serta komunikatif SUMMER DRAFT : 3.5 M
dengan cara menampilkan atau TONNAGE
GROSS : 1668 MT
menyajikan data yang lebih menarik REGISTERED
publik. Dari uraian di atas dapat TONNAGE
disimpulkan bahwa penyajian data NET REGISTERED : 500 MT
merupakan sekumpulan informasi yang TONNAGE
telah tersusun secara terpadu dan LIGHT SHIP WEIGHT : 1066,25 MT
DEAD WEIGHT : 2341,32 MT
mudah dipahami yang memberikan ENGINE TYPE : CATTERPILLAR
kemungkinan adanya penarikan B.H.P : 1000 BHP x 2
simpulan dan pengambilan tindakan. DECK STRENGHT : 5 T/M2
3. Menarik simpulan RAMP DOOR : 8,2 M X 7 M, SWL
Menarik simpulan merupakan 35T
kemampuan seorang peneliti dalam Selain data-data kapal di atas, juga
menyimpulkan berbagai data yang masih ada data-data lain yaitu data para
diperoleh selama proses penelitian awak kapal di LCT. Adinda Diza, atau
berlangsung. disebut juga Crew List (sijil anak buah
kapal), yang terdiri dari 14 (tiga belas)
IV. ANALISA HASIL PENELITIAN orang termasuk Nakhoda. Awak kapal
DAN PEMBAHASAN tersebut terdiri dari 2 (dua) orang
Officer, 1 (satu) Chief Engineer, 2 (dua)
A. Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti orang Engineer, 1 (satu) orang
1. Kapal MV. Oriental Ruby Boatswain, 2 (dua) orang juru mudi, 3
Sesuai dengan masalah yang (tiga) orang Oiler, 1 (satu) orang Koki
diangkat, maka sebagai deskripsi data (Chief Cook), 1 (satu) orang deck cadet.
akan dijelaskan tentang keadaan
sebenarnya yang terjadi di kapal, B. Hasil Penelitian Masalah
sehingga dengan penelitian ini peneliti Berdasarkan rumusan masalah, hasil
penelitian masalah dapat diuraikan yaitu:

2083
Faktor Penghambat Pelaksanaan Olah Gerak Beaching Di Kapal Lct. Adinda Diza

Eko Murdiyantoa, Agus Subardib dan I Made Suryadanac

1. Metode pelaksanaan beaching di terutama di perairan


kapal LCT. Adinda Diza dangkal.
Berdasarkan hasil wawancara d) Kedalaman perairan sekitar
dengan Kapten di atas kapal tentang kapal.
beaching yaitu, beaching merupakan 3. Upaya-upaya apa sajakah yang
proses mengkandaskan suatu kapal dilakukan untuk menanggulangi
secara disengaja yang bertujuan untuk hambatan tersebut.
proses bongkar muat pada kapal LCT Upaya untuk menanggulangi
(landing craft tank). Di mana proses hambatan pelaksanaan beaching
tersebut dilakukan dengan cara yaitu dengan cara:
mengkandaskan bagian depan haluan a. Meningkatkan pengetahuan anak
kapal ke pantai atau ke tempat sandar buah kapal tentang beaching
yg sudah ditentukan (beaching point). b. Pelaksanaan perawatan alat dan
2. Faktor yang menyebabkan terjadinya sarana yang dibutuhkan
keterlambatan pada saat proses c. Peningkatan koordinasi antara
beaching deck crew dengan engine crew
Berdasarkan pengalaman penulis Pada saat proses sandar beaching
selama praktek di atas kapal, faktor terdapat kendala-kendala yang
yang menyebabkan terjadinya ditemukan dan terjadi pada saat
keterlambatan pada saat proses beaching berlangsung. Berdasarkan
beaching yaitu: pengalaman yang pernah dialami
a. Pengaruh crew seperti: penulis di atas kapal, pada saat
1) Kesiapan crew dalam beaching pernah mengalami
menyediakan sarana yang keterlambatan proses bongkar muat
dibutuhkan. dikarenakan pengaruh dari cuaca yg
2) Pengetahuan crew terhadap tidak mendukung. Pada saat itu kapal
proses sandar beaching. sedang melakukan olah gerak
3) Kurangnya perawatan alat dan beaching di Pelabuhan Kariangau,
prasarana yang digunakan Balikpapan. Kapal mengalami putus
seperti ; winch, ram door. tali tros depan sebelah kiri yang
4) Kurangnya koordinasi dengan disebabkan kuatnya arus dari
pihak darat. lambung kiri kapal dan hujan deras
b. Faktor alam yaitu: yang disertai angin bertiup kencang.
1) Pengaruh cuaca dan tempat
beaching (beaching point)
Tempat beaching (beaching
point) dan cuaca sekitar kapal
sangat mempengaruhi proses
sandar beaching seperti:
a) Tempat beaching bebatuan
di pantai dapat membuat
lambung kapal rusak. Gambar 1. bongkar muat cuaca buruk
b) Besarnya ombak sekitar
kapal. Perwira jaga melaporkan kejadian
c) Kuat arus dan arah angin tersebut kepada Kapten dan
sangat berpengaruh memberitahu kamar mesin untuk
terhadap proses beaching mempersiapkan mesin induk. Proses
bongkar muat dipercepat dan

2084
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

standby mesin selama proses Olah gerak pelaksanaan beaching


bongkar muat berlangsung. berdasarkan sumber pustaka serta
pengalaman penulis melaksanakan
C. Pembahasan Masalah praktek laut di atas kapal yaitu:
Dalam pembahasan masalah ini penulis a. Seperti sandar kapal pada
menggunakan studi pustaka dari berbagai umumnya, kapten
buku dan artikel tentang ship maneuvering, menginformasikan kepada agent
landing craft. Pembahasan tersebut bahwa kapal sudah siap untuk
meliputi: sandar.
1. Metode Pelaksanaan Beaching b. Memberitahu perwira jaga mesin
Beaching adalah pelaksanaan untuk mempersiapkan main
mengkandaskan kapal ke darat/pantai engine dan segala yang
(beaching point) untuk proses bongkar berhubungan dengan mesin untuk
muat kapal LCT (landing craft tank). proses olah gerak beaching.
Beaching digunakan untuk kapal c. Mualim II sebagai perwira yang
landing craft tank agar pelaksanaan bertugas di deck bersama crew
bongkar muat berjalan lebih lancar dan deck mempersiapkan peralatan
efisien, karena muatan yang diangkut dan sarana yang dibutuhkan.
berupa alat berat dan pipa-pipa d. Kapal maju pelan menuju tempat
offshore. Tempat beaching (beaching beaching yang sudah ditentukan.
point) dan cuaca sangat berpengaruh e. Semua instruksi diberikan dari
terhadap proses sandar kapal, karena anjungan.
tidak semua tempat beaching rata f. Perwira yang bertugas di deck
melainkan lebih banyak terbuat dari harus melaporkan setiap situasi
tumpukan bebatuan dan kayu serta berbahaya selama proses
cuaca buruk seperti besar ombak, kuat beaching berlangsung.
arus dan angin sekitar kapal yang dapat g. Boatswaint bersama AB (able
mempersulit proses beaching. body) menghidupkan mesin winch
Metode pelaksanaan beaching hidrolic untuk membuka ramp
hampir sama dengan proses sandar door, serta standby di bagian
kapal pada umumnya, yang kanan dan kiri haluan kapal untuk
membedakannya adalah kapal pada mengirimkan tali tros ke dermaga.
umumnya menggunakan sandar h. Setelah jarak kapal dengan
samping dengan bantuan kapal tug dermaga sekitar 100 meter atau 1
boat. Sedangkan untuk kapal LCT kali panjang kapal, mesin maju
sandar dengan cara mengkandaskan pelan sekali.
bagian haluan kapal tanpa i. Haluan mendekati jarak 20 meter
menggunakan bantuan kapal lain. dengan dermaga lemparkan tali
tros depan kanan dan kiri serta
ramp door diturunkan perlahan
menyesuaikan tempat beaching
(beaching point).
j. Mesin maju pelan hingga haluan
kapal kandas serta ramp door
menyentuh dermaga dan pastikan
lurus dengan beaching point.
Gambar 2. Kapal Beaching k. Aria wire rope ramp door sampai
ketegangannya berkurang, hingga

2085
Faktor Penghambat Pelaksanaan Olah Gerak Beaching Di Kapal Lct. Adinda Diza

Eko Murdiyantoa, Agus Subardib dan I Made Suryadanac

ramp door dapat mengunci haluan mengetahui tugas masing-masing


kapal. yang harus dikerjakan.
l. Ikat kapal dengan bantuan tali tros 2) Kurangnya perawatan sarana
tengah kanan kiri agar kapal tidak yang dibutuhkan
mudah kebawa arus atau ombak Kurangnya perawatan sarana
agar kapal tidak mudah bergeser dan alat yang dibutuhkan saat
dari beaching point. proses pelaksanaan beaching,
Setelah melaksanakan beaching, sangat mempengaruhi cepat
dilanjutkan dengan proses bongkar lambatnya proses olah gerak
muat. Perwira jaga mencatat seluruh beaching berlangsung. Adapun
kegiatan sandar dalam log book, contoh kurangnya perawatan
mengawasi proses bongkar muat, serta terhadap sarana yang dibutuhkan
mempersiapkan crew untuk yaitu:
pelaksanaan lashing cargo. a) Perawatan terhadap winch
2. Faktor yang menyebabkan terjadinya untuk ramp door
keterlambatan pada saat proses Selama penulis melakukan
beaching praktek di atas kapal, winch
Berdasarkan observasi dan hasil yang digunakan untuk ramp
penelitan langsung di atas kapal, ada 2 door ada dua, yaitu winch
faktor penyebab keterlambatan proses sebelah kanan dan kiri.
sandar beaching yaitu: Sedangkan yang lebih
a. Faktor crew kapal sering digunakan hanya di
Faktor crew kapal penyebab sebelah kiri saja sehingga
keterlambatan proses sandar membuat winch sebelah
beaching antara lain: kanan bekerja kurang
1) Kesiapan Crew dalam maksimal karena jarang
menyediakan sarana yang dipergunakan. Pada waktu
dibutuhkan melaksanakan muat di
Kesiapan dalam menyediakan pelabuhan Tangkiang,
sarana yang dibutuhkan Sulawesi Tengah
tergantung dari pengecekan dan mengalami trouble pada
perawatan peralatan secara rutin. winch sebelah kiri, sehingga
Sehingga pada saat proses membuat proses beaching
beaching tidak ada kendala, jika ditunda karena harus
sarana dan peralatan dalam melakukan perbaikan
kondisi baik atau tidak rusak akan terhadap mesin winch agar
sangat mepermudah pelaksanaan ramp door bisa diturunkan.
beaching. Menurut Mualim I Cara untuk menanggulangi
pelaksanaan beaching menjadi hambatan tersebut, yaitu
terhambat dikarenakan oleh melakukan perawatan
kurangnya pengalaman dan secara rutin setiap setelah
pengetahuan crew kapal. melakukan kegiatan
Penanggulangan hal tersebut menggunakan winch,
dapat diatasi dengan cara dengan cara memberikan
melakukan safety meeting dan pelumas pada poros putar
membuat permit to work sebelum pada winch serta
melakukan setiap memulai mengontrol hidraulic oil
pekerjaan, agar setiap crew agar tidak sampai habis.
2086
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

b) Berkaratnya wire rop mesin induk kanan dan kiri


membuat putarannya kurang dengan bantuan
maksimal bowthruster, agar bisa
Wire rop berkarat disebabkan manouver dengan cepat dan
karena terkena air laut, karena lancar
terletak di haluan kapal. Cara b) Kapal hanyut ke sisi bawah
mengatasi agar tidak angin
berkaratnya wire rop yaitu, Di tengah laut, angin akan
setiap setelah menggunakan menghanyutkan kesisi
ramp door seharusnya bawahnya, sudut
memberi pelumas, agar bagian menyimpang disebut
dalam wire rop tidak mudah Rimpan (drift). Rimban ini
berkarat karena terkena air tergantung dari laju dan
laut. haluan kapal, kekuatan dan
arah angin, serta luas badan
kapal di atas permukaan.
Dalam hal ini dapat diatasi
dengan bantuan tali tros
depan, yang diikatkan ke
bolder dan ditarik
menggunakan winch kapal,
Gambar 3. Wire rop berkarat agar haluan bisa cepat
merapat ke tempat
b. Faktor luar kapal beaching.
Adapun penyebab keterlambatan 2) Pengaruh laut
proses sandar beaching yang berasal Dibedakan menjadi 3, yaitu
dari luar kapal. Faktor luar disini jika kapal mendapat ombak dari
dimaksud sebagai faktor yang depan, belakang dan samping.
datangnya dari luar kapal, a) Ombak dari depan
mencangkup dua hal penting yaitu Karena stabilitas
keadaan laut dan keadaan perairan. memanjang kapal
Hal ini perlu dipahami, mengingat menghasilkan Metacentris
keterbatasan kemampuan kapal Height Line yang cukup besar,
dalam menghadapi cuaca maupun maka pada waktu
laut yang berbeda-beda, serta mengangguk, umumnya kapal
gerakan kapal di air juga cenderung mengangguk lebih
memerlukan ruang gerak yang cukup cepat dari pada periode
besar. mengoleng. Bila ombak dari
1) Keadaan laut depan dan kapal mempunyai
a) Pengaruh angin kecepatan konstan maka T
Angin sangat kapal > T ombak. Apabila
mempengaruhi olah gerak terdapat ombak dari depan
beaching pada kapal LCT, proses beaching tetap
terutama di tempat-tempat berlangsung dengan lancar,
yang sempit dan sulit dalam tetapi sedikit lama prosesnya
keadaan kapal kosong. Bila karena melawan arus dan
terdapat angin kencang pada ombak dari depan kapal.
saat olah gerak beaching,
selalu menggunakan dua

2087
Faktor Penghambat Pelaksanaan Olah Gerak Beaching Di Kapal Lct. Adinda Diza

Eko Murdiyantoa, Agus Subardib dan I Made Suryadanac

b) Ombak dari belakang beaching. Pengaruh arus terhadap


Pada saat sandar beaching olah gerak kapal, serta cara
terdapat ombak dari belakang, mengatasinya sama dengan
sangat berbahaya untuk kapal, pengaruh angin.
karena kapal tidak mempunyai 4) Keadaan perairan
rem. Bahaya yang dapat Keadaan perairan sangat
ditimbulkan adalah kapal bisa penting dalam pelaksanaan sandar
menabrak pelabuhan yang beaching, karena agar bisa
diakibatkan dorongan dari mengetahui kondisi/keadaan
ombak. Keadaan tersebut dapat tempat beaching (beaching point)
membuat haluan kapal yang sudah ditentukan. Terutama
menalami kerusakan. Untuk kedalaman pada saat surut dan
mengantisipasi keadaan yang pasang serta jenis dasar perairan
tidak diinginkan apabila tempat beaching. Sebelum
terdapat ombak besar dari melaksanakan beaching selalu
belakang, sandar beaching melihat kedalaman perairan pada
diundur dan kembali ke tempat echo sounder, serta pasang surut
anchore dan menunggu hingga daerah tempat pelaksanaan
laut mendukung untuk sandar.
melaksanakan beaching. Pengaruh faktor dari luar kapal
c) Ombak dari samping terhadap proses sandar beaching
Kapal akan mengoleng, sangat penting dan perlu
pada kemiringan yang besar diketahui, karena dapat
dapat membahayakan stabilitas menentukan kelancaran olah
kapal. Olengan ini makin gerak beaching agar dapat
membesar, jika terjadi terlaksana dengan cepat dan
sinkronisasi antara periode efisien. Untuk menanggulangi
oleng kapal dengan periode hambatan yang disebabkan karena
gelombang semu, faktor cuaca yang tidak
kemungkinan kapal terbalik mendukung untuk melaksanakan
dan tenggelam. Ombak atau sandar beaching, yaitu dengan
arus dari samping sangat cara melihat dari cuaca,
membuat kesulitan dalam pergerakan angin serta arah arus
melakukan sandar beaching, sekitar kapal dan pelabuhan,
terutama akan melaksanakan di sebelum melakukan olah gerak
sungai. Resikonya dapat sandar beaching.
membuat salah satu tali tros 3. Upaya-upaya yang dilakukan untuk
depan karena kapal hanyut. menanggulangi hambatan
Cara untuk mengatasi pelaksanaan beaching
hambatan tersebut dengan cara Adapun upaya-upaya yang dilakukan
selalu menggunakan untuk memperlancar pelaksanaan
bowthruster dan dua mesin proses sandar beaching antara lain:
induk selama proses sandar a. Meningkatkan pengetahuan anak
maupun bongkar muat buah kapal tentang beaching
berlangsung. Dari peraturan STCW 1978
3) Pengaruh arus Section A-V/1 yang disebutkan di
Arus sangat mempengaruhi atas dan dari hasil wawancara
cepat lambatnya proses sandar dengan narasumber tentang
2088
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

bagaimana cara mengatasi kendala sarana yang dibutuhkan. Untuk


mengenai peningkatan pengetahuan menghindari kejadian yang
dan pemahaman awak kapal yaitu: dapat menghambat terjadinya
1) Mengadakan seleksi kepada proses sandar beaching, maka
seluruh anak buah kapal pada alangkah baiknya apabila anak
saat akan naik kapal buah kapal yang baru naik
Sebagaimana kita ketahui diberikan pengarahan dan
dalam suatu perusahaan, penjelasan begitu pertama kali
peranan anak buah kapal tiba di atas kapal untuk
(SDM) yang memiliki bekerja. Karena pelaksanaan
pengetahuan dan keterampilan sandar beaching sangat
sangat berperan sekali di diperlukan olah gerak khusus,
dalam kemajuan perusahaan maka bagi ABK (anak buah
itu sendiri. Begitu juga dalam kapal) baru apabila diberi
penerimaan anak buah kapal tugas harus didampingi oleh
baru, perusahaan perlu seseorang yang telah
mengadakan seleksi atau tes berpengalaman di atas kapal
kepada anak buah kapal tersebut. Hal ini bertujuan agar
terlebih dahulu serta mengenai bila ada sesuatu yang tidak
persyaratan baik sertifikat diketahui oleh ABK (anak
maupun dokumen yang lain. buah kapal) yang baru, bisa
Dengan mengadakan seleksi langsung dijelaskan oleh orang
tersebut maka pihak yang telah berpengalaman
perusahaan dapat menentukan sebelumnya.
pilihan terbaik bagi yang akan Sehubungan dengan hal
bekerja di atas kapal. Sesuai tersebut, Mualim I melakukan
dengan hasil seleksi yang yang koordinasi dengan nakhoda
dilakukan dan sesuai dengan untuk memberikan pengenalan
penilaian sikap dari kapal kapal kepada seluruh crew
sebelumnya. Tentunya yang deck saat pertama kali naik
bekerja di atas kapal kapal tentang pelaksanaan
merupakan orang-orang yang sandar kapal LCT (Landing
berkualitas dan profesional di Craft Tank) serta peralatan dan
bidangnya. sarana yang dibutuhkan.
2) Pengenalan kapal kepada anak Mualim I memastikan bahwa
buah kapal yang baru crew kapal yang melaksanakan
Untuk anak buah kapal pengenalan benar-benar paham
yang baru pertama kali bekerja dengan apa yang tertera dalam
di atas kapal LCT (Landing familiarization checklist.
Craft Tank), tentu banyak 3) Melaksanakan kerja sama yang
sekali mengalami kesulitan baik antara deck crew dan
karena banyak sekali hal-hal engine crew
yang belum diketahui terutama Koordinasi dan kerja sama
segala sesuatu yang yang harus tetap dijaga agar di
menyangkut bahaya yang dalam melaksanakan proses
ditimbulkan dan prosedur sandar beaching dan bongkar
sandar beaching serta muat seluruh crew kapal bisa
pengoperasian peralatan dan mengerti tugasnya masing-

2089
Faktor Penghambat Pelaksanaan Olah Gerak Beaching Di Kapal Lct. Adinda Diza

Eko Murdiyantoa, Agus Subardib dan I Made Suryadanac

masing sehingga pelaksanaan Pelaksanaan perawatan alat


proses sandar beaching lancar, dan sarana yang dibutuhkan harus
aman dan sesuai prosedur dilakuan secara rutin terutama
antara crew yang berjaga di pada ramp door. Perawatan ramp
deck maupun engine crew serta door dilakukan pada saat kapal
tidak mengalami anchore, yaitu dengan cara
keterlambatan bongkar muat. memberikan pelumas seperti
Begitu juga chief officer dapat grease pada wire rop, serta
mengingatkan crew yang mengetes dengan cara
berjaga di deck agar tidak menaikturunkan ramp door agar
terjadi kekeliruan. Apabila pada saat digunakan dapat
perwira jaga ragu-ragu dalam berfungsi dengan baik.
mengambil tindakan maka 2) Hidraulic winch
dapat memanggil chief officer Pada saat melakukan sandar
demi kelancaran pelaksanaan beaching, winch digunakan untuk
sandar beaching. dua pengoperasian yaitu untuk
b. Melaksanakan perawatan alat dan ramp door dan tali tros. Selama
sarana yang dibutuhkan proses sandar, winch digunakan
1) Ramp door untuk menurunkan ramp door
Ramp Door (Pintu Rampa) terlebih dahulu. Setelah ramp
adalah pintu untuk memasukkan door sudah mengunci haluan,
ke dalam kapal Ro-Ro termasuk maka selanjutnya winch
kapal LCT ataupun jenis kapal digunakan untuk menarik tali tros
lain yang mengangkut kendaraan. depan agar kapal terihat lebih
Penggunaan ramp door sangat kuat dan tidak mengalami
dibutuhkan untuk mempermudah pergeseran selama proses bongkar
proses membongkar dan memuat muat berlangsung. Perawatan
kendaraan dari dermaga ke kapal hidraulic winch dilakukan apabila
dan sebaliknya. Ramp door kapal dalam keadaan anchore,
dihubungkan dengan moveable dengan cara memberikan pelumas
bridge pelengsengan yang ada di berupa grease setiap poros yang
dermaga. Jenis ramp door ada terdapat pada winch, agar tidak
yang bisa dilipat ataupun tidak berkarat dan siap digunakan.
sedangkan untuk sistem 3) Tali tros
penggerak dari ramp door ada 2 Tali tros sangat berperan
jenis, yaitu dengan menggunakan terhadap beaching, karena hanya
sistem hidrolik atau dengan menggunakan tali tros depan dan
menggunakan system steel wire tengah untuk mengikat kapal ke
rope. (Sarjito, 2011) darat atau ke pelabuhan.
Perawatan yang dilakukan untuk
tali tros yaitu dengan cara
merapikan setelah digunakan
serta ditutupi dengan
menggunakan penutup seperti
terpal, agar tali tidak gampang
berjamur dan mudah rapuh akibat
Gambar 4. Ramp Door LCT. Adinda Diza terkena hujan, air laut dan sinar
matahari. Mengganti tali yang
2090
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

sudah tidak layak pakai dengan V. PENUTUP


yang baru, agar tidak terjadi
keadaan yang tidak diinginkan A. Kesimpulan
seperti tali tros putus pada saat Berdasarkan dari fakta dan penelitian
kapal sandar. tentang olah gerak sandar beaching di
kapal LCT, maka peneliti dapat menarik
c. Peningkatan koordinasi antara kesimpulan :
deck crew dengan engine crew 1. Pelaksanaan olah gerak sandar
Peningkatan pengetahuan crew beaching berjalan dengan lancar dan
adalah meliputi pelatihan pada saat efisien
mengikuti pelatihan atau pada saat Dari hasil penelitian dan olah data
mengambil sertifikat keahlian pelaut, dapat disimpulkan bahwa metode
pengenalan tentang olah gerak pelaksanaan sandar beaching untuk
sandar kapal dan cara perawatannya. kapal LCT dibutuhkan olah gerak
Untuk menanggulangi hambatan khusus, tempat sandar khusus serta
kurangnya koordinasi antara deck sesuai dengan prosedur dan
crew dengan engine crew yauitu ketentuan yang berlaku, agar sandar
dengan melakukan safety meeting beaching terlaksana dengan lancar.
sebelum memulai suatu pekerjaan di 2. Mengetahui faktor-faktor
atas kapal. penghambat pelaksanaan beaching
Mengetahui faktor-faktor
penghambat yang mempengaruhi
seperti faktor alam dan kesiapan
crew dalam mempersiapkan
peralatan dan sarana yang
dibutuhkan. Sehingga proses sandar
beaching dapat terlaksana dengan
Gambar 5 : Safety meeting aman, cepat dan efisien, serta proses
bongkar muat berjalan dengan
Pengecekan serta checklist semua lancar.
peralatan dan sarana pendukung 3. Upaya yang dilakukan untuk
beaching agar dapat mengetahui menanggulangi hambatan.
kondisi alat siap pakai atau tidak. Meningkatkan pengetahuan anak
Peningkatan koordinasi antar crew buah kapal tentang cara menyiapkan
kapal dengan adanya safety meeting peralatan dengan cepat dan
setiap memulai pekerjaan beaching melakukan perawatan peralatan
maupun bongkar muat atau yang maupun sarana yang dibutuhkan,
lainnya di atas kapal, dan siapa saja sehinga dapat membuat pekasanaan
yang memegang kendali di deck dan sandar beaching lebih efisien.
di engine room. Melakukan
komunikasi dengan baik lewat VHF B. Saran
(very high frequency) sesuai channel Sebagai langkah perbaikan di masa
yang sudah disepakati, agar selama mendatang, penulis menyarankan beberapa
olah gerak sandar beaching berjalan hal yang diharapkan dalam pelaksanaan
dengan lancar dan efisien. olah gerak sandar beaching dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
1. Disarankan pada waktu pelaksanaan
sandar beaching agar perwira jaga

2091
Faktor Penghambat Pelaksanaan Olah Gerak Beaching Di Kapal Lct. Adinda Diza

Eko Murdiyantoa, Agus Subardib dan I Made Suryadanac

menginformasikan kepada Captain Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi


tentang kondisi atau keadaan Penelitian Kualitatif. Bandung:
perairan sekitar kapal selama proses Remaja Rosdakarya
olah gerak beaching berlangsung.
Pada saat proses bongkar muat MacGregor. Ramps. MacGregor :
pastikan kapal tidak mengalami www.macgregor.com
pergeseran yang disebabkan oleh
pergerakan air saat terjadinya pasang Nazir. 2014. Metode Penelitian. Bogor :
surut sehingga membuat ramp door Ghalia Indonesia
menjadi bergantung atau bergeser
dari tempat semula. Purwantomo, Agus Hadi. 2012. Kumpulan
2. Disarankan sebelum melaksanakan Soal Jawab Teknik Pengendalian
sandar beaching, agar & Olah Gerak Kapal. PIP
mempersiapkan peralatan dan sarana Semarang
yang dibutuhkan terlebih dahulu, dan
memperhatikan serta Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika.
menginformasikan dengan pihak Bandung: Alfabeta
darat tentang cuaca sekitar kapal.
3. Melakukan sosialisasi atau Sarwono. 2006. Metodologi Penelitian
pengarahan oleh officer kepada crew Kualitatif Kuantitatif. Yogyakarta:
mengenai prosedur sandar beaching Graha Ilmu
terhadap ABK yang baru pertama
kalai join di kapal LCT. Karena Subandrijo, Djoko. 2014. Olah Gerak Dan
pelaksanaan sandar beaching sangat Pengendalian Kapal. Semarang:
diperlukan olah gerak khusus, maka Badan Penerbitan Buku Maritim
bagi ABK baru apabila diberi tugas
harus didampingi oleh seseorang
yang telah berpengalaman di atas
kapal tersebut. Hal ini bertujuan agar
bila ada sesuatu yang tidak diketahui
oleh ABK (anak buah kapal) yang
baru, bisa langsung dijelaskan oleh
orang yang telah berpengalaman
sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati, H. A. 2016. Ship Outfitting.


Surabaya : Jurusan Teknik
Perkapalan

Menurut Artikel, Cadiz. 2008. Paper


Presented at MAST beached

Martopo dan Soegiyanto. 2013.


Penanganan Dan Pengaturan
Muatan. PIP Semarang

2092

Anda mungkin juga menyukai