Anda di halaman 1dari 8

TUGAS GEOINFORMATIKA

PENGINDERAAN JAUH DAN APLIKASI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
ARNESTA SINAR JOCELYN (03071282025033)
DEVI PUSPITA SARI (03071282025029)
M. SAID HARFIANDRI (03071282025030)
M. RISKY DWI PUTRA (03071282025031)
WIDYANA MAHARANI (03071282025032)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2022
1. Jelaskan perbedaan data raster dan vektor dalam ilmu pengindraan jauh?
Jawab :
Penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) adalah seni dan ilmu untuk mendapatkan
informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data yang diperoleh
dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah ataupun fenomena
yang dikaji (Lillesand dan Kiefer,1979). Lindgren(1985 dalam Sutanto, 1987)
mengungkapkan bahwa penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan
untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi, infomasi ini khusus berbentuk radiasi
elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi.
• Data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk gid. Grid tersebut
berbentuk kotak berwarna tertentu sesuai dengan nilai yang dimilikinya dalam
matriks. Jadi data raster tersebut dibentuk oleh kumpulan kotak-kotak (grid) berwarna
tersebut. Satu kotak/grid atau sel ini memiliki atribut tersendiri termasuk koordinatnya
yang unik. Kemampuan citra satelit yang dapat menyimpan data raster dalam bentuk
digital dalam jumlah banyak memberikan alternatif kemudahan bagi pengguna untuk
melakukan analisis pengolahan citra digital baik secara digital ataupun dapat pula
dilakukan secara manual.Tingkat akurasi model data raster disebut resolusi. Resolusi
merupakan ukuran piksel (sel grid) dari data raster. Resolusi suatu data raster akan
merujuk pada ukuran (atau luas) permukaan bumi yang direpresentasikan setiap
pikselnya. Makin kecil ukuran atau luas permukaan bumi yang direpresentasikan oleh
setiap pikselnya, maka semakin tinggi resolusi spasialnya.
• Data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan titik-titik (points), garis-garis(lines) atau kurva(arc), atau luasan
(polygons), beserta atribut-atributnya. Pada umumnya, data GIS disajikan dalam
bentuk vektor. Dalam model data vektor, garis-garis atau kurva merupakan
sekumpulan titik-titik yang dihubungkan. Sedangkan, luasan atau poligon juga
disimpan sebagai sekumpulan titik-titik, dengan catatan bahwa titik awal dan titik
akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama (poligon tertutup sempurna).
Representasi vektor dari suatu objek merupakan suatu usaha dalam menyajikan objek
yang bersangkutan sesempurna mungkin. Oleh karena itu, ruang atau dimensi
koordinat diasumsikan bersifat kontinyu (tidak dikuantisasi sebagaimana pada model
data raster) yang memungkinkan semua posisi, panjang, dan dimensi didefinisikan
dengan presisi. Maka tidak heran proses analisis GIS lebih banyak menggunakan
model data vektor ketimbang model data raster.

2. Carilah 5 (lima) contoh jenis satelit dan jelaskan:


a. resolusi spektral
b. resolusi temporal
c. Kegunaan bagi ilmu pengetahuan dari setiap satelit-satelit tersebut.
Jawab :
Perkembangan penginderaan jauh ini semakin cepat seiring dengan kemajuan teknologi
dirgantara. Sebelumnya penginderaan jauh lebih banyak menggunakan pesawat udara dan
balon udara dalam perekaman data permukaan bumi, tetapi seiring dengan perkembangan
penerbangan antariksa dan penggunaan satelit untuk berbagai kepentingan termasuk
didalamnya perekaman permukaan bumi, maka penginderaan jauh tumbuh berkembang
semakin cepat. Satelit pertama yang berhasil diluncurkan dalam rangka monitoring sumber
daya bumi adalah satelit ERTS (Earth Resources Technology Satelite) yang diluncurkan
pada tahun 1972. Hingga saat ini telah ratusan jenis satelit dengan berbagai tingkat
ketelitian dan berbagai panjang gelobang digunakan untuk berbagai kajian permukaan
bumi. Data Citra satelit sebagai hasil dari perekaman satelit memiliki beberapa karakter
yaitu:
a. Danoedoro (2000) menyebutkan bahwasannya yang dimaksud dengan resolusi spektral
merupakan kemampuan sutu sistem opticelektromagnetik yang berfungsi untuk
membedakan informasi obyek berdasarkan nilai pantulan ataupun nilai pancaran
spektralnya. Dalam konteks ini maka apabila sebuah citra memiliki jumlah saluran yang
lebih banyak dan masing-masing saluran tersebut cukup sempit maka apabila dilakukan
analisis kemungkinan citra dalam membedakan obyek berdasarkan respon spektralnya.
Sehingga yang dimaksud citra yang memiliki resolusi spektral yang tinggi adalah citra
tersebut memiliki jumlah saluran yang banyak dan semakin sempit interval panjang
gelombangnya. Karakteristik spektral atau lebih sering disebut sebagai resolusi spektral,
Data penginderaan jauh direkam pada julat panjang gelombang tertentu. Masing-masing
satelit biasanya membawa lebih dari satu jenis sensor dimana tiap sensor akan memiliki
kemampuan untuk merekam julat panjang gelombang tertentu.
b. Resolusi temporal merupakan suatu kemampuan sistem perekaman citra satelit yang
mampu merekam ulang wilayah/daerah yang sama. Resolusi temporal ini memiliki
peran dan seringkali dimanfaatkan untuk analisis perubahan penggunaan lahan ataupun
monitoring tingkat kesesuaian penggunaan lahan, dsb. Setiap citra satelit memiliki
resolusi temporal yang berbeda beberapa citra satelit mampu merekam obyek yang
sama dalam waktu yang selangnya tidak lama sebagai contohnya yakni citra GMS
memiliki kemampuan merekam obyek yang sama dalam waktu 2 kali selama satu hari.
Sementara beberapa satelit sumber daya yakni Landsat memiliki resolusi temporal 16
hari, dan untuk citra SPOT memiliki resolusi temporal yakni 26 hari sekali.
Karakteristik Temporal, Bahwa citra satelit dapat merekam suatu wilayah secara
berulang dalam waktu tertentu, sebagai contoh satelit Landsat 3 dapat melakukan
perekaman ulang terhadap satu wilayah setelah selang 18 hari.
Macam-macam satelit, karakteristiknya serta kegunaanya:
1. Satelit Alos
ALOS (Advanced Land Observing Satelitte) merupakan satelit yang dimilikiJepang, yang
diluncurkan Badan Eksplorasi Udara dan Ruang Angkasa Jepang pada 26 Januari 2006.
Berat satelit ini 4 ton. Dirancang untuk beroperasi selama 3-5 tahun. Sistem orbit Sun-
Synchoronous Sub-Recurrent, dengan merekam ulang pada daerah yang sama selama 46
hari.

Bidang Orbit: mengorbit pada orbit sinkron matahari pada ketinggian 470 km
Resolusi Spektral:
Band 1 : 0,45-0,52 mikrometer
Band 2 : 0,52-0,60 mikrometer
Band 3 : 0,62-0,69 mikrometer
Band 4 : 0,76-0,90 mikrometer
Resolusi Spasial: 1-4 meter
Resolusi Temporal: kurang dari 3 hari
Aplikasi: Untuk bidang pemetaan, observasi yang presisi terhadap penggunaan lahan,
monitoring bencana alam, survey terhadap keadaan sumber daya alam.

2. Satelit Landsat
Satelit LANDSAT merupakan salah satu satelit yang digunakan untuk mengamati
permukaan bumi. Satelit ini dikenal sebagai satelit sumber daya alam karena fungsinya
adalah untuk memetakan potensi sumber daya alam dan memantau kondisi lingkungan.
Bidang Orbit: Sun Syncronous (Polar). Ketinggian orbit 705 Km
Resolusi Spektral: 0,4 – 0,52 Biru, 0.52 – 0,64 hijau, 0,63 – 0.69 Merah, 1,55 – 1,75 IM
tengah, 10,4 – 12,5 IM thermal, dan 2,08 – 2,35 IM jauh.
Resolusi Spasial: Landsat 1, Landsat 2, Landsat 3, landsat 4, Landsat 5, dan Landsat 7
adalah
30 meter. Berbeda dengan Landsat 6 yang menggunakan inframerah thermal memiliki
resolusi spasial 60 meter.
Resolusi Temporal: 16 hari
Aplikasi: Data dari Landsat juga bisa membantu proyek kosnervasi di bawah program
REDD+ (Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation) untuk
menghitung berkurangnya emisi karbon, dan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat
yang bergantung pada hutan.

3. Satelit IKONOS
IKONOS adalah sensor multispektral ruang angkasa dengan kemampuan resolusi spasial
sangat tinggi. Diluncurkan pada tahun 1999, IKONOS adalah satelit komersial pertama
dengan resolusi sub-meter band pankromatik. IKONOS juga memiliki 4 band warna
dengan resolusi 4 meter (biru, hijau, merah, inframerah dekat). Sensor memiliki
kemampuan untuk memutar dan dapat memperoleh citra hingga 60 derajat off nadir.

Bidang Orbit : IKONOS berada di orbit sun synchronous dengan ketinggian 681 km di atas
pemukaan bumi. Dengan kemampuan menempatkan sensor pada sudut off nadir, IKONOS
dapat melakukan pencitraan ulang pada setiap tempat di bumi kurang lebih setiap 3 hari.
Resolusi Temporal
Antara 1,5 sampai 3 hari.
Resolusi Spektral

Resolusi Spasial
Band pankromatik memiliki resolusi spasial 0,82 m pada nadir. 4 band warna memiliki
resolusi spasial 4 m pada nadir. Citra yang diperoleh pada sudut off-nadir akan memiliki
resolusi spasial lebih baik dari yang disebutkan di atas. Data IKONOS dikumpulkan
dengan presisi radiometrik 11-bit (nilai piksel dari 0 sampai 2.047) tapi juga dapat dibuat
skala lebih rendah menjadi 8-bit (0-256). 0.82m GSD pada nadir 3.2m GSD pada nadir.
Aplikasi : Untuk mengamati perubahan penggunaan lahan pada suatu wilayah tertentu.
Untuk melihat tutupan lahan (land cover) di suatu. Untuk mempertimbangkan perencaan
pembangunan.

4. Satelit Aster

Bidang Orbit: Mengorbit pada ketinggian 705 km.


Resolusi Spektral:
Band 1 : 0,52-0,6 mikrometer
Band 2 : 0,63-0,69 mikrometer
Band 3 : 0,76-0,86 mikrometer
Resolusi Spasial: 15 meter
Resolusi Temporal: 5 hari
Aplikasi: ASTER digunakan untuk memonitoring tutupan awan, es, temperatur lahan,
penggunaan lahan, bencana alam, es lautan, tutupan salju dan pola vegetasi.

5. Satelit OrbView
Bidang Orbit: mengorbit pada orbit sinkron matahari pada ketinggian 470 km
Resolusi Spektral:
Band 1 : 0,45-0,52 mikrometer
Band 2 : 0,52-0,60 mikrometer
Band 3 : 0,62-0,69 mikrometer
Band 4 : 0,76-0,90 mikrometer
Resolusi Spasial: 1-4 meter
Resolusi Temporal: kurang dari 3 hari
Aplikasi: mampu menghasilkan peta digital dengan ketelitian tinggi dan kenampakan 3
dimensinya.
Bukti diskusi kelompok

Anda mungkin juga menyukai