Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN PROFESI KEGURUAN

MK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK

OLEH :
ANGGER WIDOROTAMA
0602521082

PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
Perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak masa pembuahan dan terus
berlangsung selama masa hidup manusia. Sebagian besar perkembangan mencakup
pertumbuhan, meskipun juga mencakup kemunduran yang disebabkan oleh proses penuaan dan
kematian.
Dalam hal pembahasan kali ini persepektif perkembangan terdiri dari 2 jenis yaitu terdiri
dari aspek biologis dan psikologis.

A. Aspek Biologis
I. Seluler
1. Anatomi Sel
Sebuah sel ialah setitik massa (berbentuk seperti selei) protoplasma yang berisi inti
atau nukleus yang dibungkus oleh membran sel. Dalam memperhatikan struktur sel
maka perlu diperhatikan hubungan bagian-bagiannya dengan fungsinya. Sel memiliki
semua kemampuan zat hidup, termasuk pertahanan diri dan perkembangbiakan.
2. Makanan dan asimilasi
Dari cairan interseluler atau cairan interstisiil yang mengelilingi sel, memisahkan
zatzat kimia seperti asam amino yang kemudian dibentuk menjadi bahan yang sangat
kompleks, yaitu protein yang membentuk protoplasma. Demikianlah maka sel adalah
unit yang sangat aktif, yang menyerap dan mengasimilasikan bahan makanan yang
kita makan.
Ada beberapa hal yang terjadi di dalam sel. Hal-hal tersebut adalah
a. Pertumbuhan dan perbaikan. Bahan-bahan yang diantarkan kepada sel dapat
digunakan untuk membentuk protoplasma baru, sehingga sel bertambah besar,
sel tumbuh. Bahanbahan itu juga dapat digunakan untuk mengganti bagian-
bagian dari sel yang sudah usang. Kegiatan konstruktif ini, yaitu tumbuh dan
perbaikan, disebut fungsi anabolik dari sel atau anabolisme.
b. Metabolisme. Sebaliknya sel memerlukan persediaan energi untuk kegiatan-
kegiatan itu. Maka beberapa bahan makanan yang diserap digunakan oleh sel
sebagai bahan bakar. Makanan dipecahkan (katabolisme) dari energi yang
tersimpan didalamnya keluar dan digunakan oleh sel sebagai panas, sekresi
kelenjar, gerakan dan kegiatan saraf. Anabolisme dan katabolisma merupakan
kegiatan keseluruhan dari sel. Kedua proses itu sekaligus juga disebut
metabolisma.
c. Pernapasan. Pernafasan sel terjadi pada mitokondria. Oksigen yang dibawa
darah dari paru-paru disebarkan ke dalam sel di seluruh tubuh yang penting
untuk fungsi dan kelangsungan hidup sel.
d. Ekskresi. Bahan buangan hasil proses katabolisme dari sel masuk cairan
interstisiil dan kemudian diangkut oleh darah. Darah mengangkut asam
karbonat buangan ke paruparu, yang dikeluarkan dari tubuh sebagai karbon
dioksida. Bahan-bahan buangan lainnya dikeluarkan melalui ginjal dalam
urine.
e. Kepekaan terhadap rangsangan dan kemampuan menghantar. Bila sel
dirangsang, baik dengan cara kimiawi, fisik, mekanik atau oleh saraf, maka sel
akan bereaksi. Sel dapat mengerut seperti halnya sel otot (fibre); sel dapat
menghasilkan sekret seperti halnya sel dari lambung, pankreas, dan organ-
organ dan kelenjar-kelenjar lainnya; atau dapat mengantarkan sentuhan seperti
pada sel saraf. Hal terakhir ini ialah contoh terbaik tentang daya antar sel,
sebab impuls saraf yang dihasilkan oleh rangsangan terhadap sel saraf, dapat
diantarkan melalui jarak satu meter atau lebih, sesuai panjang serabut saraf.
3. Struktur sel.
Struktur sel diperlukan untuk menghubungkan setiap bagiannya dengan fungsinya.
Protoplasma sel terdiri atas sebuah badan yang terletak di tengah, yaitu inti atau
nukleus, dan sitoplasma atau sisa protoplasma, yang mengelilingi nukleus.
a. Mitokondria, yang berupa tongkat-tongkat kecil yang erat berhubungan dengan
proses katabolik atau pernapasan badan sel
b. Alat Golgi. Seperti saluran yang terletak dekat nukleus, dan terlibat dalam
kegiatan pengeluaran sekret dari sel.

II. Organismik
Tubuh kita merupakan suatu sistem yang terorganisir dan memiliki sistem pengaturan
yang selalu saling berkoordinasi untuk mempertahankan kondisi tubuh agar selalu dalam
keadaan stabil secara fisiologi. Jika terjadi gangguan secara fisiologi maka tubuh akan selalu
merespon dan berusaha untuk dapat mengembalikan ke keaadaan normal melalui suatu
mekanisme umpan balik negatif dan positif. Sebagai contoh jika tekanan darah kita turun, maka
reseptor sensorik akan mengirimkan sinyal ke pusat kontrol di otak. Pusat kontrol ini akan
mengirikan sinyal saraf ke dinding arteri untuk berkontriksi. Ketika tekanan darah naik sistem ini
diaktivasi. Konsep ini dikenal dengan istilah homeostasis. Anda sudah mempunyai sedikit
gambaran bukan? Untuk lebih jelasnya mari mempelajari uraian materi di bawah ini.
A. HOMEOSTASIS
Agar tubuh dapat berfungsi secara optimal, kondisi di dalam tubuh yang disebut
sebagai lingkungan internal (CES; cairan ekstrasel) harus diatur dengan sangat hati-hati.
Oleh karena itu beberapa variabel penting, seperti suhu tubuh, tekanan darah, kandungan
oksigen dan karbon dioksida dari darah, juga keseimbangan elektrolit secara aktif
dipertahankan dalam batas fisiologi yang sempit.
Kemampuan sistem fisiologi tubuh untuk mempertahankan keadaan di dalam
tubuh yang relatif konstan disebut homeostatis. Homeostatis (homeo artinya “yang
sama”; statis artinya “berdiri atau diam”). Istilah homeostatis diperkenalkan pertama kali
oleh W.B.Cannon untuk menjelaskan berbagai proses fisiologik yang berfungsi untuk
memulihkan keadaan normal setelah terjadi gangguan. Homeostasis ini sangat penting
karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap hidup dan dapat berfungsi secara efisien
ketika kondisi internal ini dipertahankan dengan baik. Ini tidak dapat dikatakan bahwa
lingkungan internal bersifat tetap dan tidak berubah. Tubuh selalu dihadapkan dengan
perubahan lingkungan eksternal serta kegiatan dan aktivitas yang terjadi di dalam tubuh
yang dapat merubah keseimbangan dari beberapa varibel penting. Sebagai contoh,
sebagian besar reaksi metabolik di dalam sel kita membutuhkan oksigen dan glukosa.
Senyawa ini kemudian harus diganti. Selain itu, reaksi ini menghasilkan limbah
metabolik termasuk karbondioksida dan urea yang kemudian harus dikeluarkan dari
tubuh. Oleh karena itu, lebih tepat dikatakan bahwa lingkungan internal dalam keadaan
dinamis yang stabil, yang terus berubah, tetapi dimana kondisi optimal dipertahankan
secara fisiologis. Semua sistem organ dalam tubuh, kecuali sistem reproduksi,
berkontribusi dalam mempertahankan homeostasis (lihat Tabel1.1). Sebagai contoh,
saluran pencernaan mencerna makanan untuk memberikan nutrisi bagi tubuh. Sistem
pernapasan memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Sistem sirkulasi
mengangkut semua zat-zat satu bagian ke bagian tubuh lainnya. Sistem renal
menegeluarkan limbah dan berperan dalam mengatur volume dan tekanan darah.

Mempelajari fisiologi tidak hanya mencakup kajian tentang bagaimana masing-masing


sistem melakukan fungsinya, tetapi juga mekanisme yang terlibat yang mengatur kegiatan
ini dalam mempertahankan homeostasis dalam berbagai kondisi. Sebagai contoh,
kebutuhan tubuh sangat berbeda selama kondisi istirahat dibandingkan dengan latihan.
Bagaimana sistem organ menyesuaikan aktifitasnya dalam respon terhadap tingkat
aktivitas fisik yang atau ketika dihadapkan dengan perubahan lingkungan internal dan
eksternal? Dalam mempertahankan homeostasis, tubuh harus mampu memantau dan
merasakan perubahan dalam lingkunagan internal Kedua, harus mampu mengimbangi,
atau melakukan penyesuaian,untuk perubahan ini. Ada dua sistem pengaturan dalam
tubuh yang mempengaruhi aktivitas dari semua sistem organ lainnya sehingga
homeostasis akhirnya dipertahankan, yaitu sistem saraf dan endokrin.
Sistem kontrol homeostatik dikelompokkan menjadi 2 kelas-kontrol yaitu
1. Kontrol intrinsik (lokal) terdapat di dalam dan inherent bagi organ tersebut.
Contohnya ketika otot sedang beraktivitas yang tinggi dan menggunakan oksigen
yang tinggi pula, maka kadar oksigen akan turun. Perubahan kimia lokal pada otot
akan menyebakan pembuluh darah bervasodilatasi dan meningkatkan aliran darah ke
otot sehingga kadar oksigen meningkat pula.
2. Kontrol ekstrinsik, sebagian besar kontrol homeostatik dipertahankan dengan control
ini, mekanisme regulasi dimulai di luar suatu organ untuk menggubah aktivitas organ
tersebut, mekanisme ini dilakukan oleh sistem saraf dan endokrin. Contohnya
mekanisme untuk memulihkan tekanan darah ke tingkat yang sesuai. Dimana organ
yang bekerja adalah sistem saraf jantung dan pembuluh darah di seluruh tubuh.
Mekanisme kontrol homeostatik bekerja berdasarkan prinsip umpan balik. Ada dua
jenis umpan balik yaitu:
 Umpan balik negatif (negative feedback), pada umpan balik negatif perubahan
suatu faktor dikontrol secara homeostatis akan memicu respon yang berupaya
untuk memulihkan faktor tersebut ke normal dengan menggerakkan faktor ke arah
yang berlawanan dari perubahan awalnya.
 Umpan balik positif (positive feedback), pada umpan balik positif perubahan pada
variabel terkontrol memicu respon yang mendorong ke arah yang sama seperti
awal perubahan sehingga perubahan semakin kuat. Umpan balik positif lebih
jarang terjadi, namun umpan balik ini juga berperan penting dalam keadaan
tertentu, misalnya pelepasan oksitosin yang semakin banyak dengan semakin
besarnya tekanan pada serviks.
B. Aspek Psikologis
Psikologi berasal dari kata „psyche‟ yang artinya „jiwa‟ dan „logos‟ yang artinya
„ilmu‟. Psikologi kemudian diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki dan membahas
mengenai proses jiwa dan mental serta perbuatan atau tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan interaksi lingkungan dan kehidupannya.
Psikologi merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang
mempelajari mengenai perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui
berbagai prosedur ilmiah. Orang yang melakukan praktik di dunia psikologi disebut
psikolog. Para psikolog ini bertugas memperbaiki kualitas hidup seseorang melalui
intervensi tertentu.
Intervensi tersebut baik pada fungsi mental, perilaku, dan lain-lain yang didasari
atas terjadinya proses fisiologis, neurologis, dan psikososial. Selain itu, psikologi juga
dapat dipahami sebagai ilmu yang membahas tentang tingkah laku manusia melalui
proses berpikir, emosi, pengambilan keputusan, dan lain sebagainya.
Para pakar atau ahli yakin bahwa setiap tingkah laku manusia dilakukan atas
berbagai sebab. Tingkah laku bukan hanya disebabkan oleh satu macam penyebab saja,
tetapi dari bermacam-macam penyebab yang berkaitan satu sama lain.

2. Pengertian Perkembangan Manusia


Selanjutnya, psikologi perkembangan juga berasal dari pengertian perkembangan
manusia. Apa sebenarnya perkembangan manusia itu? Perkembangan manusia dipahami
sebagai suatu proses tertentu yang menunjukkan mengenai proses yang menuju ke
kehidupan mendatang atau masa depan dan tidak bisa diulang lagi.
Di dalam perkembangan manusia ini, terjadi berbagai perubahan yang sedikit
banyak bersifat tetap dan memang tidak bisa diulang lagi. Biasanya di dalam
perkembangan manusia ini menunjukkan pada adanya berbagai perubahan di dalam suatu
arah yang bersifat tetap, maju, dan lebih baik.
Perkembangan manusia juga dapat dipahami sebagai suatu studi ilmiah yang
mempelajari mengenai berbagai pola perubahan dan stabilitas di sepanjang rentang
kehidupan manusia dan memiliki tujuan tertentu.
Tujuan perkembangan manusia pada psikologi perkembangan tersebut
menunjukkan bahwa manusia akan mengalami perubahan dalam berbagai hal.
Misalnya perubahan dalam hal fisik yakni tinggi badan dan berat badan, ilmu,
kematangan berpikir, dan lain sebagainya. Meski demikian, ada pula hal-hal yang tidak
berubah atau cenderung menetap di dalam hidup manusia, misalnya sifat temperamen dan
kepribadian. Selain itu, perkembangan manusia ini juga sifatnya berkesinambungan dan
terorganisir.

3. Pengertian Psikologi Perkembangan


Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, psikologi perkembangan merupakan cabang
ilmu psikologi yang secara umum akan mempelajari mengenai mengapa dan bagaimana
seorang manusia mengalami berbagai perubahan seiring berjalannya waktu. Ilmu yang
mempelajari cabang ilmu ini awalnya berfokus pada perkembangan bayi dan anak-anak.
Namun seiring berjalannya waktu, ilmu ini akan makin meluas kepada ranah
remaja, perkembangan dewasa, proses penuaan, dan akhirnya mencakup seluruh masa
hidup manusia. Sementara itu, psikologi perkembangan juga diartikan sebagai ilmu
psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan sejak manusia
lahir hingga meninggal dunia.
Psikologi perkembangan mempelajari berbagai perubahan yang dibagi ke dalam tiga
dimensi besar meliputi:
 Perkembangan fisik
 Perkembangan kognitif
 Perkembangan sosio-emosional
Ketiga dimensi tersebut mencakup adanya berbagai subjek pembahasan yang luas,
misalnya kemampuan motorik, fungsi eksekutif, pengertian moral, penguasaan bahasa,
perubahan sosial, perubahan kepribadian, perkembangan emosional, konsep diri, dan
pembentukan identitas.
Di dalam tiga dimensi besar tersebut, psikologi perkembangan mempelajari
bagaimana alam dan pola pengasuhan memiliki pengaruh perkembangan seseorang dan
bagaimana proses perkembangan tersebut ada di dalam konteks seiring berjalannya
waktu. Untuk mempelajari adanya hubungan sifat-sifat dan perilaku manusia ini,
dilakukan berbagai penelitian.
Penelitian tersebut meneliti mengenai hubungan sifat-sifat dan perilaku manusia
yang berhubungan dengan faktor-faktor lingkungan, termasuk di dalamnya konteks sosial
dan lingkungan buatan yang dibuat dengan mempertimbangkan masa depan manusia.
Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum dan
memengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri yang khas.
Titik berat pada psikologi dibidang perkembangan yang diberikan oleh para ahli
adalah hubungan antara kepribadian dan perkembangan yang kemudian disebabkan
karena adanya perkembangan kepribadian, meskipun ada berbagai aspek yang menonjol
pada masa perkembangan tertentu.
Umumnya, psikologi perkembangan paling utama tertuju pada perkembangan
manusianya sebagai person dan masyarakat yang merupakan tempat berkembangnya
person tersebut. Psikologi yang mempelajari perkembangan kemudian dibahas lebih
menarik pada struktur yang berbeda yang tampak di dalam person yang berkembang
tersebut.
Dengan adanya pola perkembangan seperti yang sudah dijelaskan di atas, orang
dapat berbicara mengenai masa depan kehidupannya yang jelas dan kemudian dibedakan
antara masa kanak-kanak, dewasa, dan masa tua. Di dalam berbagai masa atau tahapan
kehidupan, juga memiliki batasan yang berbeda-beda.
Meski adanya batasan yang berbeda, ada ciri-ciri yang khas untuk membedakan
masa demi masa yang berhubungan dengan sifat manusia yang khas seiring dengan jalan
perkembangannya dan juga bagaimana psikologi perkembangan tersebut dapat dipandang
sebagai psikologi jalan hidup atau masa depan seseorang.

Anda mungkin juga menyukai