Anda di halaman 1dari 3

Nama : Izzudin Ali Yafi

NRP : 5001211026
Kelompok : 04

TUGAS PRE LAB PERCOBAAN E4: ANALISIS RANGKAIAN NONLINEAR

1. Soal: Definisikan persamaan diferensial orde satu dan dua.


Jawab: Persamaan diferensial orde satu mengandung turunan pertama dari suatu variabel
(misal 𝑦′) namun tidak mengandung diferensial yang lebih tinggi. Persamaan diferensial orde
pertama secara umum dapat ditulis sebagai

𝑦 ′ + 𝑃𝑦 = 𝑞 (1)

Dimana P dan Q merupakan fungsi dari x.


Persamaan diferensial orde dua mengandung paling tinggi turunan kedua dari suatu variabel.
Secara umum, persamaan diferensial orde dua dibagi menjadi persamaan diferensial orde dua
homogen dan persamaan diferensial orde dua non homogen. Persamaan persamaan diferensial
orde dua homogen berbentuk

𝑑2𝑦 𝑑𝑦
𝑎2 2
+ 𝑎1 + 𝑎0 𝑦 = 0
𝑑𝑥 𝑑𝑥

Dengan 𝑎2 , 𝑎1 , dan 𝑎0 merupakan konstanta. Dapat dilihat dalam persamaan homogen, ruas
kanan persamaan tersebut bernilai nol dan ruas kirinya mengandung diferensial dari y dan y itu
sendiri.
Persamaan diferensial orde dua non homogen berbentuk

𝑑2𝑦 𝑑𝑦
𝑎2 2
+ 𝑎1 + 𝑎0 𝑦 = 𝑓(𝑥)
𝑑𝑥 𝑑𝑥

Dengan 𝑎2 , 𝑎1 , dan 𝑎0 merupakan konstanta. . Dapat dilihat dalam persamaan non homogen,
ruas kanan persamaan tersebut merupakan suatu fungsi dari x dan ruas kirinya mengandung
diferensial dari y dan y itu sendiri.

2. Soal: Bagaimana proses penyelesaian persamaan diferensiasi?


Jawab: Untuk persamaan diferensial orde satu penyelesaiannya sebagai berikut. Pertama akan
ditinjau kasus ketika 𝑄 = 0. Sehingga

𝑑𝑦
= −𝑃𝑦
𝑑𝑥

Mudah dicari bahwa solusinya adalah

ln(𝑦) = − ∫ 𝑃𝑑𝑥 + 𝐶
𝑦 = 𝑒 − ∫ 𝑃𝑑𝑥+𝐶 = 𝐴𝑒 − ∫ 𝑃𝑑𝑥 (2)
Dengan 𝐴 = 𝑒 𝐶 . Kemudian definisikan

𝐼 = ∫ 𝑃𝑑𝑥

Sehingga

𝑑𝐼
=𝑃
𝑑𝑥

Sehingga Persamaan (2) dapat ditulis sebagai

𝑦𝑒 𝐼 = 𝐴

Sekarang kita punya pandangan bagaiamana cara menyelesaikan persamaan diferensial orde
satu (Persamaan 2). Jika persamaan di atas didiferensialkan terhadap x

𝑑
(𝑦𝑒 𝐼 ) = 𝑦 ′ 𝑒 𝐼 + +𝑦𝑒 𝐼 𝑃 = 𝑒 𝐼 (𝑦 ′ + 𝑃𝑦)
𝑑𝑥

Dari Persamaan 2

𝑑
(𝑦𝑒 𝐼 ) = 𝑄𝑒 𝐼
𝑑𝑥

Sehingga didapat
𝑦 = 𝑒 −𝐼 ∫ 𝑄𝑒 𝐼 𝑑𝑥 + 𝐶𝑒 −𝐼

Untuk persamaan diferensial orde dua homogen, penyelesaiannya secara umum dapat
dilakukan dengan mendefinisikan terlebih dahulu 𝐷 = 𝑑/𝑑𝑥. Sehingga karena paling tinggi
mengandung diferensial kedua, akan didapatkan persamaan kuadratik dalam D (Atau disebut
persamaan auxiliary atau persamaan karakteristik). Untuk persamaan karakteristik berbentuk
(𝐷 − 𝑎)(𝐷 − 𝑏)𝑦 = 0. Persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan metode separasi
variabel sehingga diperoleh solusi untuk y adalah

𝑦 = 𝑐1 𝑒 𝑎𝑥 + 𝑐2 𝑒 𝑏𝑥

Untuk penyelesaian persamaan diferensial orde dua non homogen tidak akan dibahas karena
dalam percobaan kali ini tidak digunakan sumber tegangan AC sehingga tidak ada suku yang
menyatakan adanya osilasi paksa. Sehingga ruas persamaan diferensialnya bukan suatu fungsi.

3. Soal: Jelaskan bagaimana kapasitor dan induktor dapat menyebabkan sebuah rangkaian
menjadi nonlinear.
Jawab: Kita tahu bahwa hubungan tegangan dan arus pada kapasitor dan induktor dapat
dinyatakan dengan
𝑞 𝑖(𝑡)
𝑣𝑐 = =∫ 𝑑𝑡
𝐶 𝐶
𝑑𝑖
𝑣𝐿 = 𝐿
𝑑𝑡

Sehingga tegangan dan arus pada kapasitor dan induktor tidak berhubungan secara lineer. Oleh
karena itu kapasitor dan induktor dapat menyebabkan sebuah rangkaian menjadi non linear.

4. Soal: Jelaskan definisi konstanta waktu pada persamaan nonlinear.


Jawab: Konstanta waktu dari sebuah persamaan interval waktu yang dibutuhkan untuk
menurunkan nilai suatu fungsi (dalam hal rangkaian listrik berupa tegangan atau arus) menjadi
1/e dari nilai awalnya (atau berkurang 36,8% dari nilai awalnya). Biasanya dinyatakan dengan
simbol τ.

5. Soal: Apa yang menyebabkan peristwa osilasi pada rangkaian nonlinear orde dua?
Jawab: Peristiwa osilasi pada rangkaian nonlinear orde dua disebabkan oleh penambahan dua
elemen penyimpan energi (energy storage elements) ke dalam rangkaian (dalam hal ini
induktor dan kapasitor). Penambahan dua elemen yang dapat menyimpan energi ini
menyebabkan adanya osilasi karena energi yang disimpan pada salah satu elemen akan terlepas
dan berpindah ke elemen yang lain, kemudian saat satu elemen memiliki energi maksimum,
elemen lainnya tidak memiliki energi, lalu elemen yang energinya penuh tadi akan berkurang
energinya seiring arus mengalir sampai akhirnya energinya habis dan berpindah sepenuhnya
ke elemen peyimpan energi lain. Peristiwa ini terjadi secara berulang-ulang sehingga energinya
akan berosilasi (tentunya besaran arus atau muatan dalam kapasitor juga akan berosilasi jika
energinya berosilasi). Osilasi ini akan terjadi secara terus menerus jika tidak ada peredam
(damping) yang disebabkan oleh resistansi dalam rangkaian. Elemen yang dapat menyebabkan
osilasi teredam ini adalah elemen yang dapat menyerap/mendisipasikan energi seperti resistor.

6. Soal: (Opsional) Jelaskan perbedaan solusi umum, solusi transien, dan solusi steady-state
pada persamaan diferensial.
Jawab:
• Solusi transien adalah solusi yang bergantung pada waktu dan akan berkurang menuju
nol selama rangkaian/sistem telah berjalan dalam waktu yang sangat lama. Solusi ini
menyatakan perilaku sistem/rangkaian dalam waktu tertentu.
• Solusi steady-state adalah solusi yang menjelaskan perilaku dari rangkaian/sistem
setelah waktu yang sangat lama. Dimana pada saat waktu yan sangat lama, solusi
transien akan bernilai nol atau habis. Solusi umum akan sama dengan solusi steady-
state setelah bernilai solusi transiennya habis.
• Solusi umum adalah jumlah dari solusi transien dan solusi steady state atau

𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑚 = 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖𝑒𝑛 + 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑒𝑎𝑑𝑦 − 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑒

Anda mungkin juga menyukai