Anda di halaman 1dari 3

PT.

ECOLAB INTERNATIONAL INDONESIA


Website : www.ecolab.com

PROSEDUR ANALISA AIR NALCO


1. TOTAL HARDNESS

Range : tidak terbatas


Batas deteksi : 2 ppm as CaCO3 / 0,1 ml titrant

Prosedur :
1. Ukur 50 ml sampel air dan masukkan kedalam erlenmeyer.*
2. Tambahkan 2 ml SO 275 dan aduk (10 detik)
3. Tambahkan SO 277 secukupnya sambil diaduk sampai terlihat perubahan warna.
Warna merah muda atau merah ke unguan berarti sampel mengandung hardness. Jika
berwarna biru berarti sudah tidak mengandung hardness atau Trace.
4. Titrasi dengan SO 274 sampai sampel berubah warna menjadi biru.
5. Hitung jumlah ml SO 274 yang digunakan.

*Note : Sampel yang panas harus didinginkan sampai dibawah 40O C.

Perhitungan :

Total Hardness = (20 x ml SO-274 yang digunakan) ppm CaCO3

Keterangan : SO - 274 (H-1) - EDTA


SO - 275 (H-2) - Buffer Hardness
SO - 277 (H-3) - Indikator Eryochrome Black T

2. P, M & O-ALKALINITY

Range : Tidak terbatas


Batas deteksi : 2 ppm as CaCO3/0,1 ml titrant

P-Alkalinity

1. Bilas erlenmeyer dengan aquadest/demin water.


2. Ambil sampel air yang jernih atau telah difilter sesuai dengan jumlah berikut. Untuk air
boiler gunakan sampel sebanyak 10 ml. Untuk sampel air lainnya gunakan sampel
sebanyak 50 ml.Tambahkan 2 tetes P indikator (SO 222)
3. Jika warna tidak berubah menjadi pink, maka P alkalinity sama dengan nol.
4. Jika warna berubah menjadi pink, titrasi dengan SO 226 sampai warna pink hilang
menjadi bening. (Sampel jangan dibuang karena akan digunakan untuk pengujian M-
Alkalinity)
5. Cek jumlah ml SO 226 yang dipergunakan untuk titrasi. Gunakan rumus berikut untuk
menghitung P-Alkalinity.
PT. ECOLAB INTERNATIONAL INDONESIA
Website : www.ecolab.com

Perhitungan :

 Untuk sampel air boiler (10 ml sampel)


P-alkalinity = (100 x ml SO-226 yang digunakan) ppm as CaCO3

 Untuk sampel air lain (50 ml sampel)


P-Alkalinity = (20 x ml SO-226 yang digunakan) ppm as CaCO3

M-Alkalinity

1. Tambahkan 5 tetes SO-260 kedalam sampel.


2. Titrasi dengan SO-226 sampai sampel berubah warna menjadi pink.
3. Hitung jumlah SO-226 yang digunakan.

Perhitungan :

 Untuk air boiler (10 ml sampel)


M-Alkalinity = (100 x ml SO-226 yang dipergunakan) ppm as CaCO3.

 Untuk air lainnya (50 ml sampel)


M-Alkalinity = (20 x ml SO-226 yang dipergunakan) ppm as CaCO3.

O-Alkalinity

O-Alkalinity dihitung dengan persamaan berikut :


O-Alkalinity = ( 2x P-Alkalinity ) – (M-Alkalinity)

Keterangan :

SO - 222 - P.Indikator
SO - 226 - N/50 H2SO4
SO 260 - M.Indikator
PT. ECOLAB INTERNATIONAL INDONESIA
Website : www.ecolab.com

3. SULFITE

Range : tidak terbatas


Batas deteksi : 2,5 ppm as Na2SO3/0,1 ml titran

Prosedur :

1. Ambil sampel air boiler yang jernih (telah disaring) sebanyak 50 ml.
2. Tambahkan SO 5035 sebanyak 4 ml dan aduk.
3. Tambahkan kira-kira 0,5 gram SO-5037 dan aduk
4. Titrasi dengan SO 5034 sampai sampel berubah warna menjadi biru.

Perhitungan :

ppm Sulfite = (0.635 x 25 x ml SO-5034 yang digunakan ) ppm as SO3

Keterangan :

SO - 5035 - H2SO4 6.5 %


SO - 5037 - Iodine Indikator
SO - 5034 - Potassium Iodate - Iodide Solution

4. KLORIDA

Prosedur :

1. Masukkan 50 ml sampel yang jernih atau telah difilter.


2. Tambahkan 2 tetes indikator SO 260. Apabila berubah warna menjadi biru, titrasi dengan
SO 226 sampai warna biru hilang. Apabila tidak muncul warna menjadi biru, maka
lanjutkan ke langkah no.3.
3. Tambahkan 2 ml SO 224
4. Titrasi dengan SO 229 sampai berubah warna menjadi merah bata.
5. Ulangi langkah 1 s.d. 4 dengan menggunakan aquadest untuk menentukan blanko.

Perhitungan :

Ppm Cl = 0.607 x 20 x (ml SO 229 untuk sampel - ml SO 229 untuk blanko) ppm as
Cl.

Keterangan :

SO - 224 - Indikator K2CrO4


SO - 229 - Titrant AgNO3

Anda mungkin juga menyukai