Anda di halaman 1dari 38

Seminar Nasional

Pengabdian Masyarakat ADRI Gorontalo


Degradasi Lingkungan dan Solusinya

SUMBERDAYA GEOLOGI DAN


DEGRADASI LINGKUNGAN

A. M. Imran
Puslitbang Lingkungan Hidup, LP2M
Laboratorium Sedimentologi, FT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
mudhimran@gmail.com

Makassar, Selasa 28 Juli 2020


RUANG LINGKUP DISKUSI

1. PENDAHULUAN

2. SUMBERDAYA GEOLOGI
SEBAGAI POTENSI

3. DEGRADASI LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
Fast geological processes
•bencana geologi.
•kondisi geologi wilayah
•permasalahan lingkungan

KEMASLAHATAN
(A. GEOLOGICAL BARRIER)

SUMBERDAYA BUMI
GEOLOGI

KESEJAHTERAAN
(B. GEOLOGICAL POTENTIALS)

sumber-daya kebumian (migas, mineral,


air, batubara, geothermal)

Slow geological processes


ATMOSPHERE
(the gases that surround the earth)

EARTH SYSTEM

GEOSPHERE
(SOLID EARTH)

HYDROSPHERE BIOSPHERE
(water on under, and over the surface of earth) (all life on earth)
A. FAKTOR PEMBATAS

1. Memiliki 5 Pulau Besar,


Gugus Pulau Samodra,
Gugus Pulau Pantai yang
keseluruhannya berjumlah
lebih dari 17000, dan adanya
pegunungan tinggi;
2. Keberadaan “Supermarket
Bencana”,  ring of fire:
potensi bencana tinggi;
3. Potensi konflik pemanfaatan
ruang karena tumpang tindih
kepentingan;
B. FAKTOR PENUNJANG
1. Keberadaan / sebaran cekungan minyak dan gas (60
Cekungan);
2. Potensi cadangan batubara
3. Potensi cadangan emas dan mineral logam lainnya
4. Hidrothermal di wilayah perairan;
5. Kesuburan tanah hasil letusan gunung api
Karakteristik berbeda Karakteristik berbeda
• Dominasi menghasilkan • Dominasi sumberdaya
sumberdaya Energi (MIGAS mineral
dan Batubara)
• Paparan lempeng yang besar • Pecahan lempeng kecil
2
Sumberdaya
Geologi Sebagai
Potensi
A. SUMBERDAYA MINERAL

Keterkaitan Sumberdaya Mineral dengan Berbagai Aspek


• Pemanfaatan untuk energi: murah ==> Ekonomi
• Ditambang ==> membuka tanah penutup ==> Geologi
• Diangkut ke tempat pemanfaatannya (transportasi) ==> Engineering
• Dalam pemanfaatannya menimbulkan polusi udara (ada yang berubah
menjadi acid rain) ==> Kimia
• Persebaran polusi udara tadi (acid rain)  Meteorologi
• Acid rain akan mempengaruhi tumbuhan dengan mengabsorbsi nutrisi
tumbuhan ==> (Ecology)
• DLL

11
POTENSI SUMBERDAYA MINERAL
• Batuan pembawa adalah
breccias yang diintrusi oleh
beberapa basalt dalam
bentuk dikes
• Quartz in veins is
characterized by crystalline,
vuggy and fine banded
textures, while carbonate in
veins is characterized by
lattice bladed texture.
• The hydrothermal alteration
was zoned from outer
(distal) propylitic to inner
(proximal) argillic. Ulva Ria Irfan dkk, 2017
POTENSI SUMBERDAYA MINERAL
(Ridwan Arief dan Rudy Gunradi, 2005)

• Potensi Mineral Logam: Emas (Au); Tembaga (Cu); Perak (Ag)


• Potensi Bahan Galian Non Logam: Granit, Batugamping, Lempung, Andesit , Sirtu, dan Gypsum.

• Potensi emas di wilayah Gunung Mataputi estimasi evaluasi sumberdaya disana


mencapai 12,48 ton  sekala kecil
• Cebakan emas di dalam diorit  STUDI LANJUT

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005


Karakter dan Issu Kegiatan Pertambangan

• Umumnya berada di lokasi terpencil ==> remote area

• potensi konflik dengan hutan lindung dan tataguna lahan yang lain
• potensi konflik dengan masyarakat dan budaya setempat

• Padat modal, padat teknologi dan berisiko tinggi

• perlu teknologi dan infrastruktur modern (dibangun perusahaan)


• investasi pertambangan bersifat jangka panjang
• peran pemerintah dalam KP, KK---perusahaan sebagai kontraktor.
• keterbatasan masyarakat sekitar tambang
MODEL PENAMBANGAN SUMBERDAYA MINERAL
• Tergantung pada jenis endapan mineralnya
• Tambang terbuka
• Tambang bawah tanah

TAMBANG TERBUKA (SURFACE


MINING/OPEN PIT MINING)
TAMBANG BAWAH TANAH Metode penambangan yang segala kegiatan
(UNDERGROUND MINING) atau aktivitas penambangannya dilakukan di
Metode penambangan yang segala atas atau relatif dekat dengan permukaan
kegiatan atau aktivitas penambangannya bumi,dan tempat kerjanya berhubungan
dilakukan di bawah permukaan bumi, dan langsung dengan udara luar.
tempat kerjanya tidak langsung
berhubungan dengan udara luar.

Mengubah bentang alam  dampak


lingkungan
Hampir 95% produksi mineral di Indonesia
menggunakan pola Tambang Permukaan

Surface Mining: 90% nonfuel, 60% coal


- open pit
- strip mining: contour/mountian top
removal-Clean Water Act
¾ of solid wastes = MINING
Tambang bawah
tanah hanya
memproduksi
senilai kurang dari

5%

Tambang
permukaan
memproduksi senilai
lebih dari
95 %

Source: THE CLIVE ASPINALL REPORT 07/01


PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL

DAMPAK
TERHADAP
LINGKUNGAN
Tambang Terbuka
PENAMBANGAN EMAS
“Sekitar 60% [dari 340 ton m3] berasal dari sektor petambang emas. Dari 60% itu 60%
terlepas ke udara, 20% ke air dan selebihnya ke dalam tanah,” kata Agus di Jakarta,
Selasa (26/3/2019).

MERCURI

AIR SUNGAI

Proses Penambangan Dalam kegiatan penambangan yang dilakukan oleh penambang


merupakan tahapan yang selalu dilakukan ketika menambang emas. Ada beberapa
tahapan yang dilakukan penambang di Kecamatan Lebong Utara yaitu: Mengambil
LAUT batu didalam lubang, kedalaman lubang berkisar 15m – 18m dengan ukuran 1,5 m x
1,5m; Setelah mengambil batu dilakukan pemecahan batu atau penumbukan batu
hingga halus dengan menggunakan mesin pemecah batu; Memasukan batu yang
sudah halus ke dalam alat gelundung yang ditakar dengan menggunakan ember kecil
sebanyak 2 ember; Melakukan pengisian air ke dalam gelundung hingga penuh dan
diikuti dengan pengisian air raksa; Setelah semua siap, maka gelundung sudah bisa
diputar dengan waktu selama satu hari satu malam; Selesai pemutaran gelundung
baru di peroleh hasilnya berupa bijih emas.
3.Degradasi
Lingkungan
Surface Separation of ore Melting Conversion to Discarding of
Metal ore Smelting
mining from gangue metal product product (scattered
in environment)

Recycling

Fig. 15-9, p. 344


Natural Capital Degradation
Extracting, Processing, and Using Nonrenewable Mineral and Energy
Resources

Tahapan Kegiatan
Penambangan Environmental effects
Mining Disturbed land; mining
accidents; health hazards, mine
- Exploration, extraction waste dumping, oil spills and
blowouts; noise; ugliness; heat
Processing
- Transportation, Solid wastes; radioactive
purification, material; air, water, and soil
manufacturing pollution; noise; safety and
health hazards; ugliness; heat
Use
- Transportation or
transmission to Noise; ugliness; thermal water
individual user, eventual pollution; pollution of air,
use, and discarding water, and soil; solid and
radioactive wastes; safety and
health hazards; heat

Fig. 15-10, p. 344


ENVIRONMENTAL CRISIS
Convergence of three entities

SUMBERDAYA

KEBUTUHAN

CRISIS
BUANGAN
Types of Resources
The world’s population has exploded
PRODUKSI DAN PENJUALAN BATUBARA PERIODE 1997-2016
DAN RENCANA PRODUKSI BERDASARKAN RPJMN 2017 – 2019

Realisasi Rencana
500

450

400

350
JUTA TON

300

250

200

150

100

50

0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Produksi (Juta Ton) 55 62 74 76 93 103 114 131 154 194 217 240 254 280 353 412 474 458 461 456 413 406 400
Domestik (Juta Ton) 13 15 19 22 27 29 31 36 51 52 54 53 56 65 66 67 72 76 86 127 121 131 240
Ekspor (Juta Ton) 42 47 55 54 66 74 83 95 103 142 163 187 198 215 287 345 402 382 366 330 292 275 160

 Pertumbuhan Produksi Rata-rata 1997 - 2016 adalah 12% per year


 Pertumbuhan Konsumsi Domestik 1997 - 2016 sebesar 15-24% dari Prtoduksi

27
KONSEKUENSI TAMBANG

• Dampak Lingkungan dan Penggunaan Lahan


• Dampak Bencana Alam (longsor, banjir)
• Dampak Kesehatan dan Keselamatan Kerja
• Dampak Ekonomi-Politik-Sosial-Psikologi (dampak
tidak langsung)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


TAMBANG SUMBERDAYA MINERAL

DEGRADASI LINGKUNGAN (FISIK PENINGKATAN SEKTOR EKONOMI,


BIOFISIK, DAN SOSIAL BUDAYA) INFRASTRUKTUR

TOPOGRAFI

EKOSISTEM HUTAN
Batu Hijau Pit - April 2001
(FAUNA DAN FLORA)

AIR, UDARA
DAN TANAH

SOSIAL BUDAYA
TAMBANG BATUBARA
METODE PENAMBANGAN PADA TAMBANG BATUBARA
PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Output:
Outcome:
• Kelestarian fungsi LH,
Pembangunan berkelanjutan
Pemanfaatan SDA • Peningkatan nilai (peningkatan kesejahteraan
dukung ekosistem, masyarakat dan kelestarian
• Pemanfaatan tata nilai kelangsungan
berkelanjutan. kehidupan)

Pengelolaan LH
Prinsip pengelolaan LH,
1. Pengendalian Kerusakan LH  Green Issue:
• Konservasi SDA (keanekaragaman hayati, Air, Energi, dan SDA Lainnya);
• Kesesuaian peruntukan pemanfaatan/fungsi lahan  Tata ruang/tataguna lahan;
• Pengembangan nilai dukung ekosistem  peningkatan produktivitas lahan/kawasan
(nilai tambah, bentuk, dan pola pemanfaatan berkelanjutan);
2. Pengendalian pencemaran LH (Pengelolaan Limbah/Sampah)  Brown Issue:
• Minimalisasi limbah/sampah { Teknologi bersih (hemat bahan baku/energi) dan 3R}
• Pengolahan limbah/sampah { Kompos, Biogas, incenerator, Landfill, dll.}
DAMPAK NEGATIF PELEDAKAN

• Bising Kerusakan yang ditimbulkan


akibat ledakan udara :
• Getaran tanah => longsor
• Lemparan pecahan batu  133 dB akan
yang tidak terkontrol menghasilkan getaran,
 kaca jendela mungkin
pecah bila mencapai 140
dB (0,03 psi),
 2-4 psi dapat
menyebabkan kerusakan
gendang telinga.
Environment
• An Environmentally • Mining with no
Responsible Industry Environmental control

OR
https://www.google.com/search?q=suatu
+kapal+tanker+pengangkut+minyak&safe

BENCANA
ALAM & MANUSIA
ALAM

SUMBERDAYA
MINERAL &
ENERGI
https://www.google.com/search?q=clean
ing+tumpahan+minyak&tbm
DAMPAK BENCANA TERHADAP LINGKUNGAN (Bull, 1994)

KERUGIAN
DAMPAK
BERWUJUD TAK BERWUJUD
FISIK Tingkat Kerusakan Budaya / Biaya

EKONOMI Nilai Yang Hilang Peluang, Daya Saing, Reputasi

Pengungsian, Bantuan, Psikologis, Kontak Sosial


SOSIAL Kemampuan Produksi Secara
Ekonomi
Biaya Perbaikan Lingkungan Buruk, Risiko Kesehatan,
LINGKUNGAN Bencana Lanjutan
Achieving sustainable solutions

Pengentasan Kemiskinan
& Pemerataan

Partisipasi
Distribusi Pendapatan Konsultasi
Kesempatan Kerja Pluralisme
Bantuan Bersasaran

Pertumbuhan Berkelanjutan dan Pengelolaan Sumberdaya


Efesiensi Kapital Berkelanjutan

Evaluasi Dampak Lingkungan


Penilian Sumberdaya
Pengelolaan Sumberdaya

Anda mungkin juga menyukai