lemak praperitoneum pada miofasial otot oblikus dan transversalis. Angka morbiditas
dan mortalitas hernia inguinalis yang lebih tinggi dilaporkan di negara berkembang
karena keterlambatan dalam pelaporan, kurangnya fasilitas bedah modern dan
keterlambatan dalam perawatan. Hal tersebut menjadikan hernia ingunalis masih
menjadi tantangan dalam peningkatan status kesehatan masyarakat. Pada tahun 2019,
ditemukan 267 kasus di tiga rumah sakit di Kota Ambon. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui karakteristik pasien hernia inguinalis di rumah sakit TK. II Prof
DR. J.A. Latumeten Ambon tahun 2019. Manfaat penelitian ini yaitu sebagai bahan
masukan dan informasi bagi tenaga kesehatan di rumah sakit mengenai upaya
penanganan dan sebagai referensi mengenai karakteristik pasien hernia inguinalis.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan metode cross
sectional dan sampel diambil menggunakan teknik total sampling. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan Statistical Package for the Social Science (SPSS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 97 sampel, sebanyak 95 orang (97,9%)
merupakan laki-laki, yang mengalami hernia inguinalis di sisi sebelah kanan
sebanyak 62 orang (63,9%), 97 orang (100%) mengalami hernia inguinalis lateralis,
56 orang (57,7%) mengalami gejala hernia keluar dan dapat masuk kembali, 94 orang
(96,9%) tidak memiliki penyakit penyerta, dan 94 orang (96,9%) dioperasi dengan
herniorraphy.