Anda di halaman 1dari 24
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI ie Cg Wana No 2 Gianyar “Tepes: (ost) 988009 Webate hp meeunans on Esl: sainenignnartysho com KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR NOMOR 188/7655/RSU/2022 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN TATA NASKAH PENYUSUNAN REGULASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR, Menimbang : a. bahwa penyiapan naskah merupakan hal pokok yang harus dilakukan di rumah sakit, karena merupakan acuan dalam pelaksanaan tugas pelayanan rumah sakit; b. _bahwa untuk persamaan persepsi dalam penyusunan naskah rumah sakit, mewujudkan tertib administrasi dan penyeragaman sistem administrasi perkantoran sesuai dengan perkembangan rumah sakit, perlu mengatur tata naskah di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang Penetapan Pedoman Tata Naskah Penyusunan Regulasi Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar; Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); Mengingat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran ‘Negara Republik Indonesia Nomor 5072); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009, tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah; Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016 Nomor 5) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2021 Nomor 2); Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kearsipan (Lembar Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016 Nomor 7). MEMUTUSKAN : Menetapkan KESATU : Menetapkan Pedoman Tata Naskah Penyusunan Regulasi Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar, dengan bentuk dan susunan naskah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. KEDUA : Pedoman Tata Naskah Penyusunan Regulasi Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar digunakan sebagai acuan dalam tertib administrasi di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar. KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini di bebankan pada Anggaran Belanja Operasional BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar. KEEMPAT : Keputusan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. di Gianyar 21 Maret 2022 R RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATEN GIANYAR ‘Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Dewan Pengawas RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar 2. Seluruh Wakil Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar 3. Arsip. LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR NOMOR 188/7566/RSU/2022 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN TATA NASKAH PENYUSUNAN REGULASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH REGULASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR 1, JENIS REGULASI RUMAH SAKIT a. Dokumen regulasi Dokumen regulasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1) Regulasi di Tingkat Rumah Sakit berupa : a. Kebijakan pelayanan; b. Pedoman/panduan pelayanan; dan ¢. SPO. 2) Regulasi di Unit Kerja (Ketentuan Tertulis) a. Kebijakan pelayanan unit kerja; ‘b, Pedoman pengorganisasian; c. Pedoman Pelayanan; =. b. Dokumen Implementasi (Bukti Pelayanan) 1) Bukti tertulis kegiatan atau rekam kegiatan; dan 2)Dokumen pendukung lainnya berupa ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat perijinan, sertifikat kalibrasi, dan lain sebagainya. 2. PENGELOLAAN REGULASI RUMAH SAKIT Selain itu, dokumen akreditasi perlu dikelola dengan baik agar . penyusunan, pendistribusian, penyimpanan, dan penyempurnaannya dapat dilakukan dengan seragam. Untuk itu perlu dikelola mengenai : 1) Proses Penyusunan Dokumen/Regulasi : + Surat Keputusan diusulkan dan disusun oleh unit/komite yang memerlukan, Jenis kertas yang digunakan adalah F4, font Bookman Old Style, 12, dengan spasi 1,5; + Dokumen implementasi menggunakan jenis kertas A4, font Times New Roman, 12, dengan spasi 1,5. Setelah dokumen regulasi disusun oleh unit/instalasi/komite, maka dokumen regulasi tersebut diserahkan kepada sub koordinator/kepala bidang atasan unit/komite untuk dikoreksi. Setelah dilakukan koreksi, draft dokumen regulasi tersebut dibawa ke sekretariat akreditasi untuk verifikasi 1, kemudian ke sub koordinator hukum untuk verifikasi 2 (koreksi keseragaman format). Apabila sudah sesuai (lolos verifikasi 2) maka draft tersebut dikembalikan ke unit pengusul, untuk dicetak, diparaf sesuai aturan, dan diajukan ke Direktur. Dokumen regulasi asli atau master disimpan di subdit Hukum, sedangkan unit pengusul akan mendapat dokumen regulasi terkendali. 2) Pengesahan Dokumen. Pengesahan dokumen regulasi sesuai dengan jenisnya. Surat keputusan direktur dan SPO disahkan oleh Direktur, sedangkan Program Kerja disahkan oleh Kepala Unit/Bagian/Instalasi yang menyusun. Khusus untuk program Kerja PMKP harus disahkan oleh Direktur dan Dewan Pengawas sebagai representatif pemilik. 3) Penomoran Penomoran dokumen dan regulasi diberikan sesuai dengan peraturan pemberian nomor dokumen di Rumah sakit. Petugas yang memberikan Nomor SK adalah Petugas pengelola nomor surat keluar di RSUD Sanjiwani (sekpri direktur). Contoh nomor SK 188/2584/RSU/2022 Sedangkan nomor surat SPO adalah petugas pengelola nomor surat SPO RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Contoh nomor SPO 698/PMKP/V1/2018 4) Pemberlakuan Dokumen regulasi diberlakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5) Penyimpanan * Dokumen regulasi Asli yang sudah ditandatangani dan disabkan disimpan di ruang khusus. * Dokumen regulasi Terkendali, merupakan dokumen yang digandakan dari dokumen regulasi asli yang dicap dengan “dokumen terkendali” dan dicatat dalam buku ekspedisi * Dokumen regulasi tidak terkendali merupakan dokumen yang digandakan dari dokumen regulasi asli yang dicap dengan “dokumen tidak terkendali” namun tidak dicatat dalam buku ekspedisi. * Dokumen regulasi kadaluarsa, merupakan dokumen regulasi yang sudah tidak berlaku yang ditarik dari unit/instalasi yang sudah dicatat. 6) Pencarian kembali Pencarian kembali dokumen regulasi dilakukan menggunakan dua cara, yaitu secara manual di dokumen yang disimpan di masing-masing unit maupun di ruang mutu, maupun secara elektronik dari pencatatan nomor dokumen regulasi. 7) Proses penarikan dokumen yang kadaluarsa Dokumen Kadaluarsa yang sudah tidak berlaku ditarik dari unit/instalasi. Dokumen kadaluarsa yang merupakan dokumen regulasi terkendali akan dimusnahkan, sedangkan dokumen induk yang kadaluarsa akan tetap disimpan. 3, FORMAT REGULASI RUMAH SAKIT (1). KEBIJAKAN Kebjekan rumah sakit adalali petelapan Dire Rumah Salt pla tatanan strategis atau bersifat garis besar yang mengikat. Karena kebijakan bersifat garis besar maka untuk penerapan kebijakan tersebut perlu disusun pedoman/panduan dan prosedur sehingga ada kejelasan langkah-langkah untuk melaksanakn kebijakan tersebut. Ketentuan Penulisan Kebijakan: a, Menggunakan Kop Surat RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar b. Tidak menggunakan singkatan dalam surat keputusan cc. Penulisan nama rumah sakit harus lengkap seperti RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR Adapun contoh SK Direktur sebagai berikut : PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI ‘I Cag Waar No 2 Giger TepFax, (0361 94949 \Netatefpcanan on Ema senmargavarayabo cmt KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR NOMOR 188/933/RSU/2018 TENTANG PENETAPAN BUDAYA KESELAMATAN RUMAH SAKIT PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR, Menimbang : a. bahwa upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, maka perlu adanya budaya yang aman di Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar; b. bahwa dalam penyelenggaraan budaya yang aman di Rumah Sakit perlu ditetapkan Budaya Keselamatan Rumah Sakit pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, _ perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang Penetapan Budaya Keselamatan Rumah Sakit pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar; Mengingat : 1, Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat 1 dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); Menetapkan KESATU KEDUA KEDUA 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien; 7. Keputusan Bupati Gianyar Nomor 995/06- G/HK/2011 tentang Pendelegasian Wewenang di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Manusia pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar; MEMUTUSKAN : Menetapkan Budaya Keselamatan Rumah Sakit pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. : Budaya Keselamatan rumah sakit _ bertujuan Melakukan evaluasi rutin.. KETIGA KEEMPAT : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini di bebankan pada Anggaran Belanja Operasional BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Keputusan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Gianyar pada tanggal ..... Maret 2022 Pj. DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR NYOMAN BAYU WIDHIARTHA Tembusan ini disampaikan kepada Yth; 1. Seluruh Wadir RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar 2. Kepala Bidang Umum, Humas, Hukum dan Kepegawaian RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar 3. Arsip. LAMPIRAN: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR NOMOR 188/ .........../RSU/2022 TENTANG PENETAPAN BUDAYA KESELAMATAN RUMAH SAKIT PADA UMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR A BUDAYA KESELAMATAN RUMAH SAKIT PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR 1. Budaya keselamatan rumah sakit adalah sebuah lingkungan kolaboratif dimana staf klinis memperlakukan satu sama lain dengan hormat, dengan melibatkan dan memberdayakan pasien dan keluarga. 2. Budaya keselamatan juga merupakan hasil dari nilai-nilai, sikap, persepsi, kompetensi, dan pola perilaku dari individu maupun kelompok yang menentukan komitmen terhadap keselamatan, serta kemampuan manajemen rumah sakit, dicirikan dengan komunikasi yang berdasarkan rasa saling percaya, dengan persepsi yang sama tentang pentingnya keselamatan, dengan keyakinan akan manfaat langkah-langkah pencegahan. Pj. DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR NYOMAN BAYU WIDHIARTHA 2), PEDOMAN Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah Dagaimana sesuatu harus dilakukan. Dengan demikian pedoman merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan. a) Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja BABI Pendahuluan BAB II Gambaran Umum RS BAB II Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Rs BAB IV Struktur Organisasi RS BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja BAB VI Uraian Jabatan BAB VI ‘Tata Hubungan Kerja BAB VIII _Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil BAB IX Kegiatan Orientasi BAB X Pertemuan / Rapat BAB XI Pelaporan 1. Laporan Haran 2. Laporan Bulanan 3. Laporan Tahunan b) Pedoman Pelayanan Unit Kerja BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Pedoman C. Ruang Lingkup Pelayanan D, Batasan Operasional E. Landasan Hukum BABII STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia B. Distribusi Ketenagaan C, Pengaturan Jaga BAB III STANDAR FASILITAS A. Denah Ruang B, Standar Fasilitas BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN BAB V LOGISTIK BAB VI KESELAMATAN PASIEN BAB VII KESELAMATAN KERJA BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU BAB IX PENUTUP 3). PANDUAN PELAYANAN RUMAH SAKIT Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan. Panduan berbeda dengan pedoman dimana pedoman mengatur beberapa hal sedangkan panduan hanya meliputi BABI DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP BAB II TATA LAKSANA. BAB IV DOKUMENTASI 4). STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Berdasarkan Pasal 13 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang RS, yang dimaksud dengan Standar Prosedur Operasional adalah suatu perangkat instruksi/langkab-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu. SPO memberi langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan verdasarkan standar profesi. _ Format SPO yan diberakukan di RSUD Sanjwani adalah sebagai berikut : = SUDUL SPO No. Dokumen No. Revisi Halaman 00 vl Sen RSUD SANJIWANI KABUPATEN _GIANYAR et 'STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan PROSEDUR Direktur RSUD Sanjiwani OPERASIONAL Kabupaten Gianyar direktur dengan gelar) Pangkat ee NIP_ Pengertian Tujuan 7 Kebijakan Prosedur Unit Terkait ae L ees | nena Petunjuk Pengisian: 1, Kotak Heading: masing-masing kotak diisi sebagai berikut: a. Heading dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Padaw jul SPO: diberi judul / nama SPO sesuai proses kerjanya mor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang berlaku di RSUD Sanjiwani, yang dibuat sistematis agar ada keseragaman. fide Nomor revisi: diisi dengan status revisi menggunakan angka (misainya revisi 00, 01) jets Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk SPO tersebut, misalnya halaman pertama: 1/5, halaman kedua 2/5, halaman terakhir 5/5) (iy SPO diberi nama sesuai dengan ketentuan yaitu Standar Prosedur Operasional ge) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tangal diberlakukannya SPO tersebut (hy Ditetapkan Direktur: diberi tanda tangan direktur dan diberi nama lengkap dengan gelar, Pangkat dan NIP. 2. Isi SPO a b. Pengertian: berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci: “sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk........” Kebijakan: berisi kebijakan direktur yang menjadi dasar dibuatnya SPO tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SPO tersebut, kemudian diikuti dengan peraturan/keputusan dari kebijakan terkait. Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan Jangkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses kerja tersebut. 5). PROGRAM KERJA. Program Kerja berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun secara rinci yang dipergunakan untuk mencapai tujuan unit kerja. Selain itu, program bermanfaat untuk memberi kejelasan langkah- Jangkah dalam melaksankan kegiatan, memberi kejelasan pelaksana kegiatan dan bagaimana melaksanakan kegiatan tersebut dan memberi kejelasan sasaran, tujuan dan waktu pelaksanaan kegiatan. Format Program Kerja. rr ee ee eee er Heer Pendahuluan Latar Belakang Tujuan umum dan tujuan Khusus Kegiatan pokok dan rincian kegiatan Cara melaksanakan kegiatan Sasaran Jadwal pelaksanaan kegiatan Evaluasi pelaksanan kegiatan dan pelaporan Pencatatan, pelaporan dan evaluasi 10. Pembiayaan (kalau ada) Petunjuk Pengisian 1 Pendahuluan Berisi hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait dengan program Latar Belakang Merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat. Tujuan umum dan tujuan Khusus Berisi tujuan program. Tujuan umum adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan Kegaitan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan sehingga tercapainya program tersebut. Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan. Cara melaksanakan kegiatan Adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa berupa kegiatan seperti membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain Sasaran Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan program. Sasaran program menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusuran sasaran program perlu memperhatikan SMART (Spesifik, measurable, attainable, result oriented, time bound) - Spesifik Sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan cara pencapaiannya. - Measurable Sasaran harus dapat diukur dengan metode yang jelas. - Aggresive but attainable Sasaran dapat digunakan sebagai standar keberhasilan. Oleh karena itu harus menantang namun dapat dicapai dengan sumber daya yang dimik - Result oriented Sasaran harus spesifik terhadap hasil yang ingin dicapai, misalnya mengurangi komplain sebesar 50% 10. - Time bound Sasaran harus dapat dicapai dalam periode waktu yang pendek dan jelas. Jadwal pelaksanaan kegiatan Merupakan perencanaan waktu pelaksanaan langkah-langkah kegiatan program. Jadwal dalam dibuat time table. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan Adalah evaluasi dari jadwal kegiatan yang tertulis dengan jelas, Bila ada penyimpangan dalam pelaksanaan jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu program secara keseluruhan. Sedangkan pelaporan yang dimaksud adalah pelaporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan. Diuraikan dengan jelas, kapan dibuat, bagaimana cara membuatnya, kapan dilaporkan dan ditujukan kepada siapa. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi Pencatatan yang dimaksud adalah pencatatan kegiatan secara keseluruhan. Bagaimana pencatatan atau dokumentasi kegiatan yang tertuang dalam program. Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program secara keseluruhan, kapan, dan ditujukan kepada siapa saja laporan program tersebut. Evaluasi di keseluruhan. Pembiayaan (kalau ada) Pembiayaan memuat penjelasan rencana biaya yang adalah evaluasi pelaksanaan program secara dibutuhkan dalam pelaksanaan program. . PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) _ KABUPATEN GIANYAR PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK) KSM penyusun SUDUL PPK No. ICD 10 Diagnosis Kerja Pengertian Banding ‘Pemeriksaan Penunjang Tata Laksana 10. Edukasi (Hospital Health Promotion) 11. Prognosis: 12. Tingkat Evidens 13. Tingkat Rekomendasi 14. 15. 16. . CLINICAL PATHWAY (CP) RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR KSM FORM. CLINICAL PATHWAYS: Nomor CP JUDUK CP Tanggal berlaku Nomor Revisi IcD 10 Nama Tanggal Masuk pasien, Tanggal Keluar Jenis Rencana Rawat Kelamin ~ Ruang/kelas ‘Tanggal = Rujukan Jahir Lama Rawat pasien. Nomor CM BB (kg) TB (cm) Diagnose Kode ICD 10 Utama/Diagnose Akhir Diagnose Pesnyerta Kode ICD 10 ‘Komplikasi ‘Kode ICD 10 ‘Tindakan Utama Kode ICD 9 Tindakan Lain Kode ICD 9 HARI KE KETERANGAN ASPEK PELAYANAN 2 [3 4 Ss 1617 1, Pemeriksaan Klinis a) Pemeriksaan Dokter b) Status MR lengkap ©) Pemeriksaan tanda vital 4d) Pemeriksaan status kesadaran 2. Konsultast Dokter Spesialis Jain 3. Pemeriksaan Penunjang ‘Lab: Radiologi: 4, Edukasi I. Penjelasan Diagnose Ditandatangani 2. Rencana terapi pasien/keluarga 3. Tyjuan dan dokter 4. Resiko setelah |S. Komplikasi dijelaskan di 6. _Prognose lembar edukasi 5. Medikasi a) b) ©) Keterangen HR. tons ciatsanaian (Es «= bs acayticax Ber tanda (/) bila sudah dilaksanakan LAMPIRAN CONTOH SPO. ee No. Dokumen No. Revisi Halaman 698/PMKP/VI/20 00 | 1/2 az RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR a s Tanggal Terbit Ditetapkan STANDAR Pj.Direktur RSUD Sanjiwani PROSEDUR 20 Maret 2022 Kabupaten Gianyar OPERASIONAL dr. Nyoman Bayu Widhiartha, M.M Pembina 1230 200604 1 011 Pengertian | SONNE cian eaten, uta mengevaluasi perilaku prestasi kerja. staf dokter menggunakan kriteria Ongoing Professional Practive Evaluation (OPPE) dan Focused Professional Practive Evaluation (FPPE). Area yang akan dievaluasi meliputi Perilaku, Pengembangan Profesional, dan kinerja Klinis. bagai acuan penerapan langkah-langkah untuk 1. Menilai kinerja staf medis 2. Mengukur peningkatan mutu pelayanan staf medis uitusan Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Nomor 188/425/RSU tentang Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar tanggal 12 Januari 2018 Prosedur Staf Medis melakukan kegiatan di instalasi masing-masing 2. PIC pengumpul data unit pelayanan/kerja melakukan pengumpulan data terkait penilaian Kinerja Dokter, yang meliputi kriteria Perilaku, Pengembangan profesional, dan Kinerja klinis 3. PIC pengumpul data di unit pelayanan/kerja melakukan rekapitulasi dan pelaporan kepada kepala instalasi dan dilanjutkan ke Kabid Pelayanan Medik. 4. PIC data melakukan rekepituasi terhadap kinerja dokter yang tidak memenuhi triger. RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR PENILAIAN KINERJA STAF MEDIS No. Dokumen No. Revisi Halaman 698/PMKP/VI/20 Os) 2/2 18 | 10. . PIC data di Bidang Pelayanan melaporkan hasil | . Direktur membuat surat pemberitahuan kepada . Ketua Komite Medik bersurat kepada Kepala . Ketua KSM memberikan laporan hasil review . Ketua Komite Medik menindaklanjuti hasil rekapitulasi kinerja dokter yang tidak memenuhi | triger kepada Wakil Pelayanan dan dilanjutkan | ke Direktur. Komite Medik KSM meminta agar ketua KSM untuk melakukan review kepada DPJP yang tidak memenuhi triger tersebut kepada Ketua Komite Medik. Hasil review dapat berupa rekomendasi: a. Tidak perlu tindakan; b. Perlu tindakan; c. Perlu dilakukan review terfokus (FPPE) oleh mitra bestari (peer review) rekomendasi kepada Direktur Hasil rekapitulasi kinerja dokter yang tidak memenuhi triger ditembuskan ke Komite PMKP. Unit Terkait Direksi dan jajaran manajemen, Komite PMKP, Komite Medik, PIC pengumpul data unit, Unit kerja, unit pelayanan CONTOH COVER LAPORAN SURVEI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai