Anda di halaman 1dari 3

1.

Tanggal 10 Desember 1948 adalah tonggak sejarah hak asasi manusia di dunia
dengan disahkannya Universal Declaration of Human Rights (UDHR). Sehingga
pemenuhan, perlindungan dan penghormatan mesti dijalankan oleh bangsa yang
beradab. Termasuk Indonesia yang sudah meratifikasi beberapa konvenan tentang
hak aasi manusia (HAM) mulai dari konvensi hak sipil politik, hak ekonomi sosial dan
budaya, dan yang lain. Oleh karena itu sudah sepatutnya Indonesia yang besar dan
multikultural menjunjung tinggi hak asasi manusia.Sejak disahkannya deklarasi
universal hak asasi manusia ada beberapa hal yang seharusnya menjadi tolok ukur
penyelenggaraan negara khususnya pemerintahan agar hak asasi manusia betul-
betul hidup di tengah masyarakat. Yaitu perlindungan dari negara terhadap warga
negara dari gangguan pihak ketiga, pemenuhan kebutuhan warga negara yang
meliputi hak sosial, ekonomi, dan budaya dari penghormatan terhadap hak-hak
dasar warga negara untuk hidup aman, damai dan tenteram. Hak asasi manusia
menjadi perbincangan yang sangat hangat di masyarakat di era modern sehingga
seluruh lini kehidupan yang berhubungan dengan tanggung jawab negara selalu
dikorelasikan dengan hak asasi manusia. Hal ini akibat sejarah umat manusia pada
masa lampau yang penuh kekerasan dan kekejaman penguasa.Implementasi hak
asasi manusia dewasa ini belum sampai pada substansi. Seperti yang dikatakan
oleh Alfridson, banyak persoalan hak asasi manusia sekarang ini bukan lagi pada
pengakuan hak tersebut, tetapi memiliki lebih banyak untuk menyelesaikan masalah
dalam implementasi hak itu sendiri seperti pemenuhan dan perlindungan. Sehingga
perlu tindakan lebih dari negara untuk membumikan hak asasi manusia di
Indonesia.Indonesia sebagai negara demokrasi sudah selayaknya
mengimplementasikan hak asasi manusia dalam segala lini kehidupan bernegara
dan tidak hanya sebatas pengakuan dalam konstitusi sehingga cita-cita Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 yang disusun oleh founding fathers kita dapat
tercapai dan bisa dirasakan oleh segenap warga negara Indonesia. Penegakan hak
asasi manusia harus tercermin dari segala lini, baik itu di pemerintahan atau
masyarakat. Pertama, dalam pemerintahan penegakan hak asasi manusia paling
tidak yang menjadi cerminan adalah perlindungan dan pemenuhan penegakan
hukum yang tidak boleh membeda-bedakan warga negara di depan hukum, serta
beberapa kebijakan yang diambil oleh penyelenggara negara yang berwenang tidak
boleh melanggar hak warga negara. Kedua, penegakan hak asasi manusia dalam
masyarakat implementasinya adalah penghormatan terhadap sesama warga negara.
2. Menurut saya,masih banyak sekali kekurangan dalam parameter pancasila dan nilai-
nilai luhurnya.Aadapun hal yang menjadi kurangnya budaya politik disuatu daerah di
indonesia yakni masihmasifnya pengaruh elite yang menentukan alur politik di suatu
daerah,orang-orang yang memiliki kekayaan cenderung lebih mudah dalam
memperoleh posisin politik disuatu wilayah dan juga KKN dalam sistem politik kita
masih merajalela sehingga uang di indonesia sendiri dikenal sebagai kontemporer
yaitu politik uang yang dalam hal ini bukan sebuah hal yang baru dalam masyarakat
dan hampir semua ini kegiatan partai plus elitenya dan perorangan untuk merebut
posisi sebagai anggota DPD.Jika di kaitkan dengan 3 budaya aspek politik yaitu
yang pertama beriorentasi terhadap sistem kebijakan publik artinya menentukan
keabsahan para ororitas politik,apabila tingkat kepatuhan masyarakat tinggi maka
otoritas politik tersebut dianggap absah ditengah masyarakat dan berkaitan dengan
kasus terebut maka pendekatan budaya politik ini masih bisa terpenuhi namun tidak
secara keseluruhan karena pengingat penguasa yang absah dalam penerapan
peraturannya masih timpang tindih dengan politik uang.
3. - Bentuk partisipasi politik yang melembaga yaitu partisiasi politik yang di anjurkan
dan secara formal di perbolehkan oleh penguasa.Contohnya memberikan suara
dalam pemilihan umum,datang mengikuti kampanye.

- Partisipasi politik nonmelembaga adalah kegiatan yang tidak di perbolehkan atau


yang dilarang oleh penguasa.Contohnya melakukan pemogokan bagi buruh
pabrik,melakukan demonstrasi yang merusak dan menghambat kegiatan pekerjaan
sehari-hari.Dan biasanya kegiatan politik nonmelembaga ini umumnya dilarang di
negara sedang berkembang yang demokrasinya belum mapan dan sering di anggap
mengganggu stabilitas nasional erta dapat menggangu kelancaran perkembangan
ekonomi.Sementara itu,dinegara yang demokrasinya telah mapan,kegiatn partisipasi
yang nonmelembaga dalam batas tertentu masih di perbolehkan,misal demontrasi
yang tertib,protes yang terarah dan lainnya.

4. Weber menggambarkan tipe birokrasi ideal dalam nada positif, membuatnya


lebih berbentuk organisasi rasional dan efisien daripada alternatif yang
terdapat sebelumnya, yang dikarakterisasikan sebagai dominasi karismatik
dan tradisional. Menurut terminologinya, birokrasi merupakan bagian dari
dominasi legal. Akan tetapi, ia juga menekankan bahwa birokrasi menjadi
inefisien ketika keputusan harus diadopsi kepada kasus individual. Menurut
Weber, atribut birokrasi moderen termasuk kepribadiannya, konsentrasi dari
arti administrasi, efek daya peningkatan terhadap perbedaan sosial dan
ekonomi dan implementasi sistem kewenangan yang praktis tidak bisa
dihancurkan. Birokrasi ala Weber dikenal juga dengan sebutan “Birokrasi
Weberian”. Berikut beberapa pemikiran-pemikirannya:

• Weber percaya bahwa birokrasi seharusnya dioperasikan dalam sistem


hierarki. Menurut prinsip ini, organisasi harus diatur dalam sistem hierarki
vertikal yang ketat dan komunikasi antar pekerja dibatasi sesuai jabatannya
• Weber merancang sistem birokrasi agar memiliki pembagian kerja. Karena
menganut aliran klasik dimana manusia dianggap seperti mesin, maka
terjadi pembagian kerja sebagaimana spare part dalam tubuh mesin, dimana
masing-masing bagian memiliki spesifikasi kerja yang berbeda.
• Birokrasi memiliki karakteristik bahwa alur kekuasannya terpusat. Dalam
pandangan ini, organisasi dianggap akan menjadi paling efektif apabila
manajemen pusat memiliki kontrol terhadap proses pengambilan keputusan
dan kegiatan pekerja.
• Weber menekankan bahwa sistem birokrasi adalah sistem tertutup. Menurut
Weber, organisasi seharusnya menutup diri dari lingkungannya karena dapat
mengganggu kinerja organisasi.
• Weber juga menekankan bahwa peraturan sangat penting dalam sistem
birokrasi. Menurutnya, semua hal dalam organisasi harus memiliki
peraturan tertulis agar pekerjaan berjalan dengan teratur dan formal.
• Adanya functioning of authority (fungsi kekuasaan) yang dibagi menjadi
tiga bagian:
a. Traditionally authority, yaitu kekuasaan yang berasal dari
kepercayaan secara tradisional, misalnya mengenai penetapan Ratu
Elizabeth sebagai ratu Inggris karena kepercayaan lama.
b. Charismatic authority, yakni kekuasaan yang berdasarkan
kemampuan seseorang untuk berinteraksi atau menarik hati orang
lain. Kekuasaan tipe ini sangat tidak stabil.
c. Rational-legal authority, adalah kekuasaan yang didapatkan dari
kemampuan individu. Weber sangat menekankan pada kekuasaan
tipe ini karena menurutnya ini adalah dasar dari functioning of
authority.

Anda mungkin juga menyukai