LK - Resume Pendalaman Materi PPG 2022 Modul 3 KB 4 Siti Solihat
LK - Resume Pendalaman Materi PPG 2022 Modul 3 KB 4 Siti Solihat
C. Refleksi
2) Makna Qadha’
Qadha’ secara bahasa berarti: Al-Hukmu, As-Shan’u,
Al-Hatmu, albayan. Sedangkan secara Istilah adalah
hukum atau ketentuan Allah atas makhluknya dan
perwujudan atau realisasi dari ketentuan tersebut.
Kata Qadha’ dalam al-Qur’an digunakan dalam
menunjukkan beberapa arti :
a) Al-Wasiyah wal Amr (wasiat dan perintah). Qs. Al-
Isra: 23;
Artinya: dan Tuhanmu telah memerintahkan
supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di
antara keduanya atau Kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka Perkataan yang mulia.
b) Al-Ikhbar (mengabarkan). Qs. Al isra’: 4;
Artinya: Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani
Israil dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan
membuat kerusakan di muka bumi ini dua
kali[848] dan pasti kamu akan menyombongkan
diri dengan kesombongan yang besar".
c) Al-Faragh (selesai/menyelesaikan). Qs. Al
baqarah: 200;
Artinya: Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah
hajimu, Maka berdzikirlah dengan menyebut Allah,
sebagaimana kamu menyebut-nyebut
(membanggabanggakan) nenek moyangmu[126],
atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu.
Maka di antara manusia ada orang yang bendoa:
"Ya Tuhan Kami, berilah Kami (kebaikan) di
dunia", dan Tiadalah baginya bahagian (yang
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
menyenangkan) di akhirat.
d) Al-Fi’lu (melaksanakan). Qs. Thaha: 72;
Artinya: Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak
akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti
yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada
Kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan
kami; Maka putuskanlah apa yang hendak kamu
putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat
memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.
e) Al-Wujub wal Hatmu (wajib). Qs. Yusuf: 41;
Artinya: Hai kedua penghuni penjara: "Adapun
salah seorang diantara kamu berdua, akan
memberi minuman tuannya dengan khamar;
Adapun yang seorang lagi Maka ia akan disalib,
lalu burung memakan sebagian dari kepalanya.
telah diputuskan perkara yang kamu berdua
menanyakannya (kepadaku)."
f) Al-Kitabah (Tulisan atau berarti telah ditentukan
sebelumnya). Qs. Maryam: 21;
Artinya: Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu
berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar
dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi
manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu
adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
g) Al-Itmam (menyempurnakan). Al Qashas: 28-29;
Artinya: Dia (Musa) berkata: "Itulah (perjanjian)
antara aku dan kamu. mana saja dari kedua waktu
yang ditentukan itu aku sempurnakan, Maka tidak
ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi). dan Allah
adalah saksi atas apa yang kita ucapkan". Maka
tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang
ditentukan dan Dia berangkat dengan
keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung ia
berkata kepada keluarganya: "Tunggulah (di sini),
Sesungguhnya aku melihat api, Mudah-mudahan
aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari
(tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar
kamu dapat menghangatkan badan".
h) Al-Fasl (pemisah). Qs. Az zumar: 69;
Artinya: dan terang benderanglah bumi (padang
Mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya;
dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan
masingmasing) dan didatangkanlah Para Nabi
dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara
mereka dengan adil, sedang mereka tidak
dirugikan.
i) Al-Kholqu (penciptaan/menciptakan). Qs. Fushilat:
12;
Artinya: Kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan
langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi siapa
yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya).
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala
sesuatu.
j) Al-qotlu (membunuh). Qs. Al qashas: 15;
Artinya: Dan Musa masuk ke kota (Memphis)
ketika penduduknya sedang lengah, Maka
didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki
yang ber- kelahi; yang seorang dari golongannya
(Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya
(kaum 7 Fir'aun). Maka orang yang dari
golongannya meminta pertolongan kepadanya,
untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya
lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu.
Musa berkata: "Ini adalah perbuatan syaitan
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).
Demikianlah iman kepada takdir, mempunyai arti
bahwa kita tetap berusaha, tetapi juga memohon
kepada Allah agar usaha kita itu menghasilkan
takdir baik. Kita juga disuruh untuk menghindari
semua perbuatan buruk, karena yang demikian
merugikan kita sendiri.
Daftar materi
2 pada KB yang Materi tdak ada yang sulit dipahami
sulit dipahami
Daftar materi
yang sering
mengalami
3 Qudrat, Iradat, Qadha` dan Qadar
miskonsepsi
dalam
pembelajaran