Anda di halaman 1dari 3

Tugas Mata Kuliah Evidence Based dalamPraktik

KebidananMenyusunSkenarioKlinisSesuai PICO dan 5W 1H


(JURNAL KELAS IBU HAMIL PADA MASA PANDEMI COVID-19)

Disusun Oleh :
SUSMIANA NOPRIDA
NPM :2226040104.P
DosenPembimbing : MIKA OKTARINA, SST,M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


TRI MANDIRI SAKTI SARJANA KEBIDANAN
TAHUN AKADEMI 2022/2023
Jurnal
Kelas Ibu Hamil Pada Masa Pandemi Covid-19

Tugas 5W 1 H

1. Apakah Dampak Covid-19 terhadap Kelas Ibu Hamil?


Selama pandemi covid-19 pemerintah menunda pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan
apabila tidak ada tanda-tanda bahaya pada kehamilan.

2. Siapa saja yang dapat mengikuti kelas ibu hamil?


Yang dapat mengikuti kelas ibu hamil adalah Ibu hamil sebanyak 25 orang yang terbagi menjadi 2
kelompok yang terdiri dari 12-13 ibu hamil per kelompok. Ibu hamil dengan umur <20 tahun
sebanyak 5 orang, ibu hamil berumur 20-35 tahun sebanyak 16 orang dan ibu hamil berumur >35
tahun sebanyak 4 orang.

3. Mengapa Ibu Hamil perlu mengikuti kelas ibu hamil?


ibu hamil perlu mengikuti kelas ibu hamil agar mendapatkan pendidikan kesehatan terkait
kehamilan agar paham dengan kondisi kehamilannya sehingga kondisi ibu dan bayi dapat
terpantau dengan baik. Kegiatan ini dapat membantu ibu memahami kondisi kehamilannya serta
dapat memberdayakan dirinya dengan baik secara mandiri, namun juga dapat mengetahui apabila
pada kondisikondisi tertentu ibu hamil tetap harus datang kefasilitas tenaga kesehatan tetap
memperhatikan protokol kesehatan yang lengkap.

4. Kapan saja ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil selama Covid-19?
Kelas Ibu hamil selama Covid-19 dilakukan dirumah dengan dibentuknya kelompok diskusi via
WA Group bagi ibu hamil kelurahan Gunung Lingkas yang beranggotakan ibu hamil,kader, bidan,
dan dosen Universitas Borneo Tarakan sebagai wadah untuk berbagi pengalaman tentang
kehamilan, persalinan,nifas dan perawatan bayi baru lahir.

5. Dimana dilakukan kelas ibu hamil selama Covid-19?


Kelas Ibu hamil selama Covid-19 dilakukan dirumah dengan mempelajari buku KIA dan
diterapkan dalam kehidupan sehari hari, Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan
gerakan janinnya. Jika terdapat risiko / tanda bahaya (tercantum dalam buku KIA), maka
periksakan diri ke tenaga kesehatan. Jika tidak terdapat tandatanda bahaya, pemeriksaan kehamilan
dapat ditunda. Dan dibentuknya kelompok diskusi via WA Group bagi ibu hamil kelurahan
Gunung Lingkas yang beranggotakan ibu hamil,kader, bidan, dan dosen Universitas Borneo
Tarakan sebagai wadah untuk berbagi pengalaman tentang kehamilan, persalinan,nifas dan
perawatan bayi baru lahir.

6. Bagaimana menindaklanjuti pencegahan COVID-19?


Pemerintah merekomendasikan menunda pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan apabila
tidak ada tanda-tanda bahaya pada kehamilan, untuk pemeriksaan hamil pertama kali, buat janji
dengan dokter agar tidak menunggu lama. Selama perjalanan ke fasyankes tetap melakukan
pencegahan penularan COVID-19 dengan menaati protokol kesehatan secaraq lengkap.

Telaah Jurnal dengan menggunakan metode PICO


1. Problem
Ditundanya pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan apabila tidak ada tanda-tanda bahaya
pada kehamilan karena meminimalisir penularan Covid-19.

2. INTERVENSI (TINDAKAN)
Selama perjalanan ke fasyankes tetap melakukan pencegahan penularan COVID-19 secara umum,
pengisian stiker program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (p4K) dipandu oleh
bidan/perawat/dokter melalui media komunikasi, pelajari buku KIA dan terapkan dalam kehidupan
sehari-hari, ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya. Jika terdapat
resiko/tanda bahaya (tercantum dalam buku KIA) maka periksakan diri ke tenaga kesehatan.

3. Comparison (Perbandingan)
Perbandingan Ibu hamil yang mendapatkan pengetahuan pendidikan Kesehatan dan tidak
mendapatkan Pendidikan Kesehatan, Setelah dilakukan pendataan, ibu hamil diberikan pre test
untuk mengukur pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan kegiatan kelas ibu hamil, kemudian di
akhir kegiatan dilakukan post test di sesi terkahir. Dengan hasil pre rest pengetahuan Ibu hamil
yang belum mendapatkan Pendidikan Kesehatan terkait kehamilan sebesar 46% dan setelah
diberikan pengetahuan pendidikan kesehatan terjadi kenaikan 34% dengan hasil post test 80%. ibu
hamil diberikan Pendidikan Kesehatan bertujuan agar ibu paham dengan kondisi ibu dan bayi
dapat terpantau dengan baik. Kegiatan kelas ibu hamil dapat membantu ibu memahami kondisi
kehamilannya serta dapat memberdayakan dirinya dengan baik secara mandiri, namun juga dapat
mengetahui apabila pada kondisi tertentu ibu hamil harus datang ke fasilitas tenaga kesehatan tetap
dengan memperhatikan protokol kesehatan.

4.Out Come (Manfaat Harapan)


Kelompok Ibu hamil yang telah terbentuk tidak hanya diberikan penyuluhan langsung.
Setelah kegiatan berakhir ibu di masukkan dalam group untuk mempermudah komunikasi dan
penyebaran informasi mengenai kehamilan. Sehingga ibu tetap dapat memperoleh informasi
tentang seputar kehamilan, persiapan persalinan, masa nifas dan perawatan Bayi Baru Lahir.

Anda mungkin juga menyukai