Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting dan menjadi faktor

perioritas dalam membangun sebuah bangsa, menentukan bagi

terlaksananya suatu tujuan hidup bangsa. Begitu pentingnya

pendidikan, untuk mencapai tujuan yang maksimal, maka

pendidikan ataupun pembelajaran harus disusun dan ditata

sebaik mungkin demi tercapainya tujuan pendidikan

dimaksud.

Penentuan strategi yang tepat dalam proses belajar

mengajar merupakan langkah yang bijak dalam mengatasi

masalah-masalah pembelajaran, sehingga proses belajar

mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan

tujuan pembelajaran dapat dicapai. Penggunaan setrategi dan

penentuan metode yang tepat juga diajarkan oleh Allah SWT

dalam berdakwah, hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT

dalam Q.S. An-Nahl : 125.


1
2

ِ ِ ِ ْ ‫اْلِكْم ِة والْمو ِعظىِة‬


ْ ‫اْلى ىسنىة ىو ىجاد ْْلُ ْم بِالَِِّت ه ىي أ‬
‫ىح ىس ُن إِ َّن‬ ْ‫ك ب ْ ى ى ى‬
ِ ‫ع إِ ىَل سبِ ِيل ربِّ ى‬
‫ى ى‬ ُ ‫ْاد‬
)٥٢١( ‫ين‬ ِ ِ ِِ ِ ِ
‫ض َّل ىع ْن ىسبيله ىوُه ىو أ ْىعلى ُم بالْ ُم ْهتىد ى‬
‫ك ُه ىو أ ْىعلى ُم ِبى ْن ى‬
‫ىربَّ ى‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk”.( Q.S. An-Nahl : 125)1
Dalam pembelajaran, seorang guru harus memiliki

kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan yang luas tentang

pendidikan sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara

maksimal. Salah satu metode yang bisa membuat anak

menjadi aktif dalam pembelajaran adalah metode resitasi.

Dimana peserta didik dapat menggali informasi dan

mengembangkan serta mengaplikasikan pengetahuan yang ada

secara mandiri melalui latihan dan pelaksanaan tugas yang

diberikan guru.

Metode resitasi adalah sebuah metode dimana peserta

didik diberi tugas untuk meyelesaikan tugas yang ada dengan

1
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemah Bahasa
Indonesia, Kudus : Menara Kudus, 2006, hlm 281
3

cara belajar (mencari informasi, membaca, menghafal dan

menganalisis) baik di sekolah maupun di luar sekolah. Metode

resitasi dapat menanamkan rasa tanggung jawab pada diri

peserta didik, karena tugas tidak hanya cukup dikerjakan, akan

tetapi harus dipertanggung jawabkan kepada guru dan pihak

lainnya, tergantung bentuk resitasi apa yang diberikan.

Metode resitasi biasanya diberikan dalam bentuk tes

tertulis dan non tertulis. Dalam bentuk tertulis, peserta didik

diberi soal-soal sesuai materi dan indikator yang akan dicapai.

Dan dalam bentuk non tes berupa tanya jawab secara langsung

mengenai soal-soal yang sudah dijawab yang merupakan

pertanggunajawaban peserta didik terhadap soal tersebut.

Dalam pelaksanaannya, metode resitasi ini mengandung salah

satu prinsip terpeting dalam pendidikan yaitu ulangan dan

latihan. Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap

dalam otak, sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar

dilupakan.
4

Dengan metode resitasi tersebut akan lebih mudah

meringankan siswa yang akhirnya dapat menanamkan akan

pentingnya arti dan manfaat belajar bagi dirinya sehingga

siswa akan termotivasi untuk semangat dan giat di dalam

belajarnya sehingga prestasi (hasil) belajar siswa akan tinggi.

Dalam kehidupan nyata seorang guru banyak mengetahui

tentang kemalasan-malasan belajar pada siswa, baik di rumah

maupun di sekolah. Biasanya seorang siswa tidak akan belajar

apabila tidak mendapatkan tugas belajar dari gurunya, baik

tugas belajar kelompok maupun individu.2

Oleh karena itu dalam setiap pembelajaran seorang guru

selalu memberikan tugas belajar kepada siswanya, baik mulai

dari pendidikan usia dini sampai dengan pendidikan tinggi,

tetap menggunakan metode resitasi.

Adapun pentingnya penggunaan metode yang tepat

dalam proses belajar mengajar adalah untuk menciptakan

2
Moh Ismail M. Noer Hadi, Salma Sunaiyah, ―Metode Penugasan
Dalam Pembelajaran PAI,‖ EDUDEENA 1, no. 2 (29 November 2017): hal
90
5

tujuan pembelajaran. Pemilihan dan penentuan metode ini

didasari adanya metode-metode tertentu yang tidak bisa

dipakai untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya tujuan

pengajaran agar anak dapat menulis ayat-ayat Al-Qur’an,

maka guru tidak tepat menggunakan metode diskusi, tetapi

yang tepat adalah metode latihan.3

Adapun prestasi belajar merupakan perubahan tingkah

laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam

bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dari yang sebelumnya

sehingga saat pelaksanaan proses pembelajaran seorang guru

perlu melakukan asesmen berupa tes lisan maupun tulisan

untuk mengetahui keberhasilan belajar yang ideal bagi siswa

yang dapat dilihat dari hasil belajarnya setelah mengikuti

satuan pembelajaran tertentu.

3
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Rineka Cipta 2006), Hal 5
6

Selain itu, prestasi belajar siswa merupakan salah satu

tujuan dari proses pembelajaran di sekolah, untuk itu seorang

guru perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode

mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar. Untuk

menghasilkan prestasi (hasil) belajar siswa yang tinggi, guru

dituntut untuk mendidik dan mengajar siswa dengan

menggunakan metode pembelajaran yang dibutuhkan dalam

proses pembelajaran di kelas.4

Berdasarkan hasil Pra-survey pada tanggal 22 Januari

2022 yang dilakukan Penulis di SMP Islam Cepu.

Pembelajaran PAI yang dilakukan guru dikelas, metode yang

digunakan kurang variatif (monoton). Dalam mentransfer

informasi, guru lebih banyak menggunakan metode ceramah

dan kurang melibatkan siswa. Tidak adanya kontrol dan

pertanggungjawaban dari setiap tugas yang diberikan.

Sehingga dalam proses pembelajaran berlangsung, siswa

4
Mardiah Kalsum Nasution, ―Penggunaan Metode Pembelajaran
Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa 11, no. 1 (2017): hal.9
7

hanya mendengar dan mencatat materi yang disampaikan.

Potensi pada siswa kurang berkembang dengan baik, jika

siswa tidak diberi kesempatan untuk mengeksplor apa yang

ada dalam dirinya. Apabila materi yang disampaikananya

menggunakan metode yang monoton, akibatnya siswa akan

malas belajar dan prestasi belajarnya akan menjadi rendah.

Selain data di atas, Penulis juga mewawancarai guru

mata pelajaran pendidikan agama Islam terkait masih banyak

hasil belajar siswa yang rendah atau kurang maksimal. Guru

mata pelajaran pendidikan agama Islam tersebut

mengungkapkan bahwa banyak faktor-faktor yang

menyebabkan hasil belajar siswa Kelas VIIIA rendah atau

kurang maksimal yakni salah satu penyebabnya ialah siswa

tidak dapat belajar dengan maksimal dan efektif, siswa sering

menyia-nyiakan kesempatan belajarnya, siswa belajar secara

musiman yaitu belajar ketika akan menghadapi ujian dan

bahkan ada siswa yang tidak pernah belajar.


8

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka

Penulis melakukan penelitian dengan judul : Upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Metode

Resitasi Pada Mata Pelajaran PAI Pokok Bahasan Iman

Kepada Rasul Kelas VIIIA SMP Islam Cepu Kecamatan

Cepu Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2021/2022.

B. Perumusan Masalah

a. Bagaimana Penerapan Metode Resitasi pada pokok

bahasan Iman Kepada Rasul di SMP Islam Cepu?

b. Bagaimana Prestasi Belajar Siswa pokok bahasan Iman

Kepada Rasul di SMP Islam Cepu?

c. Apakah Penerapan Metode Resitasi Dapat Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI pokok

bahasan Iman Kepada Rasul Kelas VIIIA SMP Islam

Cepu?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang ada, maka

yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :


9

a. Untuk mendeskripsikan Penerapan Metode Resitasi pada

pokok bahasan Iman Kepada Rasul di SMP Islam Cepu

b. Untuk mendeskripsikan Prestasi Belajar Siswa pokok

bahasan Iman Kepada Rasul di SMP Islam Cepu

c. Untuk mendeskripsikan Penerapan Metode Resitasi Dapat

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

PAI pokok bahasan Iman Kepada Rasul Kelas VIIIA SMP

Islam Cepu

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, dapat diperoleh

manfaat atau pentingnya penelitian. Adapun manfaat

penelitian ini adalah :

a. Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan,

selain itu juga dapat memberi pemahaman psikologis

terhadap guru-guru dalam penggunaan metode

pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.


10

2. Untuk mengembangkan metode pembelajaran yang

menyenangkan.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Anak : adanya peningkatan prestasi belajar

khususnya mata pelajaran PAI pokok bahasan Iman

Kepada Rasul.

2. Bagi Peneliti : Untuk menambah pengetahuan dan

berbagai sarana untuk menerapkan pengetahuan yang

diperoleh di bangku kuliah terhadap masalah nyata yang

dihadapi oleh dunia pendidikan

3. Bagi Sekolah : Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan pada pihak sekolah, yang dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran

4. Bagi Perpustakaan : Dapat digunakan sebagai bahan

untuk mengembangkan pengetahuan serta bahan

perbandingan bagi pembaca yang akan melakukan


11

penelitian, khususnya tentang Metode Resitasi Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Anda mungkin juga menyukai