AGAMA DAN SOSIAL: Studi Pemikiran Hamka tentang Relasi Agama dan
Masyarakat
Sayyid Muhammad Indallah, Mawardi
sayyidmuhammadindallah@mhs.unida.gontor.ac.id (1)
mawardi@mhs.unida.gontor.ac.id (2)
Universitas Darussalam Gontor (1), Universitas Darussalam Gontor (2)
Abstrak Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan relasi agama dan masyarakat menurut Hamka. Berawal dari problem bahwa agama adalah sumber konflik sosial sehingga tidak memiliki fungsi dalam masyarakat. Justru, agama dianggap menciptakan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Hamka memberikan pendapat lain tentang fungsi agama dalam masyarakat. Bahwa, agama bertujuan memerdekakan manusia dari perbudakan sesama manusia. Ritual keagamaan juga berpengaruh besar terhadap perilaku anggota masyarakat. Selain itu, adanya agama juga berperan dalam menundukkan dan mengatur nafsu individu sehingga menghasilkan potensi besar. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif-analisis dengan pendekatan sosial-historis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa agama dalam perspektif Hamka sangat berperan penting di masyarakat. Karena, dapat menanggulangi konflik-konflik yang terjadi di masyarakat melalui kegiatan- kegiatan keagamaan dan penyucian diri. Kata kunci: agama, konflik, Hamka, relasi, sosial.