Anda di halaman 1dari 2

Edukasi Pencegahan Risiko Infeksi Nosokomial pada Keluarga oleh Mahasiswa Profesi

Ners Fakultas Keperawatan di Ruang IRNA 3 RSUA Surabaya


PKRS ini merupakan salah satu kegiatan dari serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Mahasiswa Profesi Ners untuk memenuhi kompetensi sebagai Ners. Topik yang diangkat yaitu
mengenai "Pencegahan Risiko Infeksi Nosokomial", dimana kondisi ini sangat rentan terjadi
pada pasien, wali/keluarga pasien, maupun pada tenaga kesehatan di dalam rumah sakit. Namun,
masih banyak pasien maupun keluarga yang masih kurang perduli dan kurangnya informasi pada
kondisi ini, sehingga dinilai menarik untuk diangkat.
Tujuan kami mengangkat topik mengenai "Pencegahan Risiko Infeksi Nosokomial",
karena banyaknya pasien dan wali/keluarga pasien yang belum teredukasi tentang masalah ini.
Terjadinya penularan infeksi bisa melalui media apa saja, seperti bersentuhan dengan pasien,
melalui airbone (udara), terpapar cairan pasien dan masih banyak lagi. Apabila kita suda
terpapar, kita tidak menyadari hal tersebut dan bisa diketahui ketika sudah dalam kondisi buruk,
oleh karena itu infeksi ini sudah mempengaruhi kesehatan ratusan juta pasien di seluruh dunia
setiap tahun. Sehingga penyebaran infeksi nosokomial ini harus dicegah sedini mungkin untuk
mengurangi risiko persebaran penyakit.

Acara ini terdiri dari penyampaian materi terkait "Pengertian infeksi nosokomial" pada
pasien dan keluarga di ruang IRNA 3 mulai dari pengertian, penyebab, tanda dan gejala yang
harus kita ketahui. Selain itu, kami juga mengedukasi tentang cuci tangan 6 langkah,
mengedukasi untuk tetap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat berkunjung ke RS, dan
Menjaga hygiene atau kebersihan diri pasien, dan selalu monitor alat yang terpasang di tubuh
pasien.

Cuci tangan 6 langkah menjadi upaya preventif dalam mencegah persebaran infeksi di
area rumah sakit. Selain dengan cuci tangan, pasien atau keluarga pasien wajib memakauntuk
mei masker dan face shield sebagai alat pelindung diri.
Selama acara berlangsung, pasien dan keluarga terlihat sangat antusias. Pada sesi diskusi
juga terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan terkait topik terutama pada aspek cara
mencegah penularan infeksi. Bapak Rifky Octavia Pradipta., S.Kep., Ns., M.Kep selaku
pembimbing 2 mewakili Ibu Dr. Ika Yuni W., S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.KMB pembimbing 1
dari kelompok 2 stase keperawatan medikal bedah di ruang unit hemodialisis serta Ners Rizki
mewakili dari Bapak Choirul Anwar., S.Kep., Ns selaku pembimbing klinik memantau dalam
pelaksanaan PKRS.
Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi serta
evaluasi singkat terkait materi yang telah disampaikan. Secara keseluruhan acara terlaksana
dengan baik dan sasaran dapat memahami terkait informasi yang telah diberikan.

"Semoga dengan diadakannya penyuluhan ini, pasien dan keluarga pasien di Ruang
IRNA 3 dapat mengetahui, memahami, dan mampu melakukan pencegahan risiko infeksi
nosokomial dengan tepat kepada pasien di ruang IRNA 3 RSUA. Selain itu, kami juga berharap
para anggota keluarga dapat menerapkan dan saling perduli dengan cara memberi informasi
kepada sesama pengunjung tentang pencegahan risiko infeksi nosocomial dengan harapan
kejadian persebaran infeksi di ruang IRNA 3 RSUA dapat diminimalisir." harapan dan penutup
di sampaikan oleh Jeakline selaku panitia saat diwawancara secara langsung pada 15/09/22.

Penulis: Nahdiya Rosa A

Anda mungkin juga menyukai