Anda di halaman 1dari 10

Vol. 2, No.

1 (2018) 87-96 ISSN: 2597-4866

Indonesian Journal of Primary Education

Pengembangan Instrumen Tes Higher-Order Thinking Skill


pada Pembelajaran Tematik Berbasis Outdoor Learning
di Sekolah Dasar Kelas IV

Desi Fitriani1, Yusuf Suryana2, Ghullam Hamdu3

Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya


email: desifitriani5757@gmail.com, suryanaku58@gmail.com, ghullamh2012@upi.edu
Diterima 6 Mei 2018; Direview 9 Mei 2018; Diterima 17 Mei 2018
Diterbitkan online 4 Juni 2018
Abstract
This research is a research on the development of high-order thinking skills based on outdoor learning for fourth
grade students of elementary school. This research aims to 1) develop a high-ability thinking test instrument based on
outdoor learning in primary schools; 2) validate the test instrument through expert validation and empirical validity.
Expert validation is done by consultation of product development design to expert lecturer. Empirical validity is done
by using product moment correlation formula, while the determination of reliability using Alpha Cronbach formula.
This research uses Design Based Research method. The development of this model consists of 4 stages: 1) identification
and analysis of problems by researchers and practitioners collaboratively 2) developing solutions based on theoretical
standards, existing design principles and technological innovations 3) performing repeated processes to test and
improve solutions Practical 4) reflection to produce the design principle and improve the implementation of the
solution practitioner. The results of the research are 1) 22 items about the ability of high-level thinking; 2) validation
by the experts stated that this assessment instrument is suitable to be used as a valuation tool, besides in empirical
validation stated as a whole result from test using product moment formula item has been declared valid.
Determination of reliability by using Cronbach alpha formula has a reliability value of 0.935 which is categorized as
reliable high. The overall results obtained in this development study that this high-level thinking assessment instrument
is said to be valid and reliable as a form of assessment.
Keyword: High Order-Thinking, Development.

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher-order
thingking skill) berbasis outdoor learning untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan
untuk 1) mengembangkan instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi berbasis outdoor learning di sekolah dasar.;
2) memvalidasi instrumen tes melalui validasi ahli dan validitas empiris. Validasi ahli dilakukan dengan
mengkonsultasikan rancangan produk pengembangan kepada dosen ahli. Validitas empiris dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi product moment, sedangkan penentuan reliabilitas menggunakan formula Alpha
Cronbach. Penelitian ini menggunakan metode Design Based Research. Pengembangan model ini terdiri dari 4 tahap
yaitu tahap yaitu 1) identifikasi dan analisis masalah oleh peneliti dan praktisi secara kolaboratif 2) mengembangkan
solusi yang didasarkan pada patokan teori, design principle yang ada dan inovasi teknologi 3) melakukan proses
berulang untuk menguji dan memperbaiki solusi secara praktis 4) refleksi untuk menghasilkan design principle serta
meningkatkan implementasi dari solusi secara praktisi. Hasil penelitian berupa 1) 22 butir soal kemampuan berpikir
tingkat tinggi; 2) validasi oleh para ahli menyatakan bahwa instrumen penilaian ini layak digunakan sebagai alat
penilaian, sedangkan dalam validasi empiris dinyatakan secara keseluruhan hasil dari pengujian menggunakan rumus
product moment butir soal telah dinyatakan valid. Penentuan reliabilitas dengan menggunakan formula alpha Cronbach
memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,935 yang dikategorikan reliabel tinggi. Hasil yang diperoleh secara keseluruhan
dalam penelitian pengembangan ini bahwa instrumen penilaian kemamuan berpikir tingkat tinggi ini dikatakan valid
dan reliabel sebagai bentuk penilaian.
Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Pengembangan.

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 87-96 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index
1 2 3
88 Desi Fitriani , Yusuf Suryana , Ghullam Hamdu
Pengembangan Instrumen Tes Higher-Order Thinking Skill pada Pembelajaran Tematik Berbasis Outdoor Learning
di Sekolah Dasar Kelas IV

PENDAHULUAN sebelumnya dan memanipulasi informasi


Kurikulum pendidikan yang digunakan di untuk menjangkau kemungkinan jawaban
Indonesia dalam kurun waktu 17 tahun telah dalam situasi baru.” Lebih lanjut perihal
mengalami 4 kali perubahan. Mulai dari kemampuan berpikir tingkat tinggi
diterapkannya Kurikulum Berbasis disampaikan oleh Yuniar (2015) menjelaskan
Kompetensi pada tahun 2004, kurikulum bahwa HOTS (High Order Thinking Skills)
KTSP pada tahun 2006, kurikulum 2013 pada merupakan kemampuan berpikir yang
tahun 2013 dan kurikulum terbaru yaitu mengujikan pada tingkat yang lebih tinggi,
kurikulum Nasional yang telah diperkenalkan dalam artian tidak hanya mengujikan pada
dan mulai diterapkan pada tahun 2016. aspek ingatan atau hapalan saja, namun
Perubahan kurikulum dalam sistem menguji sampai pada aspek analisis, sintesis,
pendidikan di Indonesia dilaksanakan dengan dan evaluasi.
tujuan untuk menghasilkan sumberdaya Kemampuan berpikir tingkat tinggi
manusia yang produktif menghadapi mendapat perhatian khusus dari salah satu
perkembangan global di berbagai bidang. lembaga studi internasional yang mengkaji
Sejalan dengan pemaparan Mukminan (2015, kemampuan kognitif siswa di bidang
hlm. 3) menjelaskan bahwa urgensi matematika dan sains. Lembaga tersebut
dilakukannya pengembangan kurikulum bernama TIMMS (The Trends For
pendidikan di Indonesia adalah untuk International Mathematics and Science
menghasilkan lulusan (sumberdaya manusia) Study). Salirawati dalam dokumen Prosiding
yang memiliki kemampuan berpikir tingkat Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains
tinggi, berkepribadian Indonesia, menjunjung (2014, hlm. 71) menyampaikan peringkat
tinggi budaya bangsa, memiliki kemampuan Indonesia dalam kajian TIMMS. Dalam
sosial budaya dan memiliki kesadaran global. dokumen tersebut disampaikan “Indonesia
Salah satu karakteristik lulusan yang menempati peringkat 40 dari 42 negara”.
diharapkan terbentuk adalah kemampuan Rendahnya peringkat tersebut sejalan dengan
berpikir tingkat tinggi. Heong dkk. (2011, temuan Witri G, Hainul Z dan Gustina N
hlm. 121) memberi penjelasan mengenai (2014, hlm. 38) dalam penelitian mengenai
kemampuan berpikir tingkat tinggi, bahwa “It analisis kemampuan siswa sekolah dasar
requires someone to apply new information or dalam menyelesaikan soal-soal matematika
prior knowledge and manipulate the model TIMMS di Pekanbaru yang
information to reach possible answer in new menunjukan bahwa dari keseluruhan soal
situation.”. Artinya “kemampuan berpikir yang diajukan, siswa hanya mampu
tingkat tinggi menghendaki seseorang untuk mengerjakan 50% soal. Berdasarkan data di
menerapkan informasi baru atau pengetahuan atas dapat diketahui bahwa kemampuan siswa

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 87-96 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index
1 2 3
Desi Fitriani , Yusuf Suryana , Ghullam Hamdu 89
Pengembangan Instrumen Tes Higher-Order Thinking Skill pada Pembelajaran Tematik Berbasis Outdoor Learning
di Sekolah Dasar Kelas IV

dalam menyelesaikan soal kemampuan dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat


berpikir tingkat tinggi masih rendah. tinggi. Sebab menurut pemaparan Osborne
Bagi seorang siswa, kemampuan berpikir dan Millar (dalam Avargil, 2011)
tingkat tinggi dapat dibiasakan melalui menyebutkan bahwa "in the past, most
aktivitas pembelajaran. Bentuk aktivitas common way of assesing students was the
pembelajaran yang dapat memberi traditional form of summative test. This sort
pengalaman dalam berpikir tingkat tinggi of test usually examined content knowledge
salah satunya adalah pembelajaran berbasis and did not asses higher order thinking
outdoor learning. Spandy dan Marshall skills.” Artinya pada masa lalu cara paling
(dalam Eaton, 1998, hlm. 10) menyebutkan umum untuk melakukan penilaian terhadap
salah satu implikasi digunakannya outdoor siswa dilakukan secara tradisional, yaitu
learning adalah “Intruction would ultimately melalui tes sumatif. Jenis soal seperti ini
focus on higher level thinking and biasanya tidak menilai kemampuan
competencies for all students.” Artinya pengetahuan siswa dalam berpikir tingkat
instruksi pada aktivitas pembelajaran tinggi. Hal senada juga disampaikan oleh
akhirnya akan fokus pada berpikir tingkat Herawati (2014) dan Lestari (2015) yang
tinggi dan berkompetensi untuk semua siswa. menemukan kurangnya pengembangan
Dengan kata lain intruksi pada aktivitas instrumen penilaian Higher-Order Thinking
pembelajaran outdoor learning akan fokus Skill di sekolah dasar. Oleh karena itu
pada kemampuan menganalisis, mengevaluasi berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti
dan mencipta. hendak melakukan penelitian berjudul
Sebagaimana aktivitas pembelajaran pada "Pengembangan Instrumen Tes Higher-Order
umumnya, setelah dilaksanakan pembelajaran Thinking Skill pada Pembelajaran Tematik
maka dilakukan penilaian untuk mengetahui Berbasis Outdoor Learning di Sekolah Dasar
tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan Kelas IV.”
pembelajaran. Menurut Hosnan (2014, hlm. METODE PENELITIAN
387) menjelaskan bahwa penilaian dilakukan Metode penelitian yang digunakan pada
untuk mengumpulkan informasi yang penelitian ini adalah metode penelitian design
berhubungan dengan kemajuan belajar peserta -based research. Barab and Squire (dalam
didik sesuai dengan kompetensi yang harus Herrington dkk. 2007, hlm.2) menjelaskan
dikuasai. Merujuk pada informasi masih bahwa “design -based research as “a series
rendahnya kemampuan siswa dalam of approaches, with the intent of producing
melakukan kemampuan berpikir tingkat tinggi new theories, artifacts, and practices that
maka muncul kebutuhan untuk dilakukannya account for and potentially impact learning
pengembangan instrumen penilaian yang and teaching in naturalistic settings” artinya

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 87-96 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index
1 2 3
90 Desi Fitriani , Yusuf Suryana , Ghullam Hamdu
Pengembangan Instrumen Tes Higher-Order Thinking Skill pada Pembelajaran Tematik Berbasis Outdoor Learning
di Sekolah Dasar Kelas IV

penelitian design-based research adalah Pada tahap pertama ini peneliti


serangkaian pendekatan dengan maksud mengidentifikasi dan menganalisis
untuk menghasilkan suatu teori baru, artefak keberadaan instrumen tes kemampuan
dan praktik yang menjelaskan sekumpulan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking
catatan kejadian dan berpotensi memberikan skill) di kelas IV sekolah dasar. Peneliti
pengaruh terhadap lingkungan belajar yang melakukan melakukan wawancara dan studi
berlangsung secara naturalistik. Sementara dokumentasi terhadap soal-soal yang dibuat
Abdalah (2014) menjelaskan bahwa “DBR is oleh guru. Pada tahap kedua dilakukan
a new paradigm or methodology in pengembangan soal dilakukan dengan
educational research that is based on both mengacu pada kompetensi dasar yang telah
theory and previous research with the aim of ditetapkan kemudian menganalisis indikator
improving educational practice” artinya pembelajaran, tujuan pembelajaran dan
design-based research adalah sebuah pola indikator soal. Setelah dilakukan penyusunan
atau metode penelitian di bidang pendidikan soal akhirnya soal divalidasi oleh ahli.
yang menggunakan basis teori dan penelitian Berdasarkan hasil validasi ahli tersebut
sebelumnya dengan maksud memperbaiki dilakukan revisi I. Hasil revisi I tersebut
praktik pendidikan. Langkah penelitian digunakan pada tahap uji coba I. Berdasarkan
dilakukan berdasarkan fase desain penelitian hasil uji coba I dilakukan revisi II hingga
yang dipetakan oleh Reeves (dalam hasil revisi tersebut digunakan pada uji coba
Herrington, dkk, 2007) sebagai berikut. II. Hasil dari uji coba II menghasilkan revisi
Analysis of practical problems by researchers III sehingga pada akhirnya diperoleh bentuk
and practitioners in collaboration akhir butir soal higher-oerder thinking-skill
berbasis outdoor learning.

Development of solutions informed by HASIL DAN PEMBAHASAN


existing design principles and technological A. Analysis of practical problems by
innovations researchers and practitioners in
collaboration (Mengidentifikasi dan
menganalisis masalah yang ditemukan
secara kolaboratif oleh peneliti dan
Iterative cycles of testing and refinement
praktisi pendidikan)
of solution in practice Berdasarkan hasil wawancara soal
diketahui bahwa penyusunan soal evaluasi di
Reflection to produce “design principles” sekolah dasar biasa dilakukan oleh guru kelas
and enhance solution implementation dan tim penyusun soal di sekolah. Pada
Gambar 1 pembuatan soal tersebut terkadang guru tidak
design-based research approach in educational
memperhatikan keberadaan soal jenis higher-
technology research
oerder thinking-skill. Berdasarkan hasil

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 87-96 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index
1 2 3
Desi Fitriani , Yusuf Suryana , Ghullam Hamdu 91
Pengembangan Instrumen Tes Higher-Order Thinking Skill pada Pembelajaran Tematik Berbasis Outdoor Learning
di Sekolah Dasar Kelas IV

analisis pun keberadaan soal higher-oerder 3. Analisis Tujuan Pembelajaran


thinking-skill masih jarang ditemukan Pada tahap ini peneliti menganalisi poin-
B. Development of solutions informed by poin tujuan pembelajaran yang digunakan
existing design principles and
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
technological innovations (Melakukan
Pengembangan Solusi Berdasarkan Arikunto (2012, hlm. 155) menjelaskan
Prinsip dan Teori Pendidikan)
bahwa analisis tujuan pembelajaran
Setelah peneliti melakukan tahap
dimaksudkan untuk mengetahui kegiatan
identifikasi masalah bersama praktisi
yang dilakukan siswa dalam mencapai
pendidikan, langkah yang selanjutnya
indikator pembelajaran.
dilakukan adalah melakukan pengembangan
4. Penyusunan Soal Higher-Order Thinking
solusi berdasarkan teori atau konsep
Skill berbasis Outdoor Learning
pendidikan yang memadai. Untuk melakukan
Pada tahap ini dilakukan pembuatan kartu
pengembangan solusi praktis ini penulis
soal, rubrik penilaian dan rancangan soal tes
melakukan analisis terhadap beberapa elemen.
higher-order thinking skill berbasis outdoor
1. Analisis Materi Pembelajaran
learning.
Pada tahap ini penulis menentukan materi
a. Penyusunan kisi-kisi dan kartu soal
pembelajaran berdasarkan pemetaan
Indikator soal Bentuk Level No
kompetensi dasar yang digunakan pada sub soal kognitif soal
Menjelaskan PG C4 2
tema selalu berhemat energi. Berdasarkan pengertian energi.
hasil kajian yang dilakukan, ditentukan empat
mata pelajaran yang akan digunakan yaitu
mata pelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia
dan Pendidikan Kewarganegaraan. Melalui
mata pelajaran tersebut ditentukan materi-
materi yang akan disampaikan pada kegiatan
outdoor learning. Melalui kegiatan outdoor
learning diharapkan siswa menerima secara
langsung sumber informasi yang disampaikan b. Penyusunan rubrik
Pada siang hari Ani membeli eskrim, es krim
sehingga aktivitas pembelajaran dapat lebih tersebut ia simpan di tempat yang tersorot sinar
bermakna bagi siswa. matahari.
a. Apa yang terjadi pada es krim tersebut?
2. Analisis Indikator b. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Kunci jawaban :
Berdasarkan pemetaan kompetensi dasar a. Es krim tersebut akan mencair atau meleleh.
b. Karena terkena panas matahari.
yang ada, maka peneliti menganalisis Rubrik :
Nilai
indikator pembelajaran untuk selanjutnya Maksimal 3
Kriteria

indikator tersebut dikembangkan menjadi Siswa mengisi dengan benar


3
2 dari 2 pertanyaan.
indikator soal. 2 Siswa mengisi dengan benar

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 87-96 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index
1 2 3
92 Desi Fitriani , Yusuf Suryana , Ghullam Hamdu
Pengembangan Instrumen Tes Higher-Order Thinking Skill pada Pembelajaran Tematik Berbasis Outdoor Learning
di Sekolah Dasar Kelas IV

1 dari 2 pertanyaan.
Siswa menulis jawaban
1 namun tidak sesuai dengan Ani akan memainkan
kunci jawaban. sebuah parasut.
Tidak ada jawaban yang Parasut dapat dimainkan
0
benar atau tidak ada jawaban. jika kantong plastik mengembang.
c. Soal tes higher-order thinking skill tahap 1 Apa yang menyebabkan kantong
(rancangan) plastik tersebut mengembang?
Ani akan memainkan a. Udara di bagian samping kantong
sebuah parasut. plastik
Parasut Ani b. Udara di bagian atas kantong
mengembang ketika plastik.
dimainkan. Apa yang c. Udara di bagian bawah kantong
menyebabkan kantong plastik tersebut plastik.
mengembang? d. Udara di bagian dalam kantong
a. Udara di bagian samping kantong plastik.
plastik. 3. Uji coba I
b. Udara di bagian atas kantong
plastik. Uji coba I dilaksanakan di SDN
c. Udara di bagian bawah kantong Sukamulya semester genap tahun ajaran
plastik.
d. Udara di bagian dalam kantong 2016/2017. Kegiatan pembelajaran diikuti
plastik. oleh 20 siswa kelas IV SDN Sukamulya.
C. Iterative Cycles of Testing and
Refinement of Solution in Practice Pelaksanaan uji coba dibantu oleh tim
(Melakukan Proses Pengujian Solusi perangkat pembelajaran yaitu desain
Secara Berulang)
1. Validasi ahli pembelajaran, LKS, media pembelajaran,
Pada tahap ini rancangan soal higher-order penilaian sikap dan penilaian kinerja serta tim
thinking skill yang telah dibuat diajukan peliput video pembelajaran outdoor.
kepada dua orang validator ahli untuk Dari hasil analisis data menggunakan
diberikan penilaian kevalidan soal. Hal aplikasi SPSS, Excel dan penghitungan
tersebut sesuai dengan rencana pada tahap manual diketahui bahwa pada soal pilihan
penelitian bahwa sebelum soal mengalami uji ganda terdapat 5 soal dinyatakan valid yaitu
coba pertama soal harus mendapatkan butir soal no 1, 2, 7, 8 dan 11 dan 6 soal
judgement dari validator ahli. Tindak lanjut dinyatakan tidak valid yaitu butir soal no 3, 4,
dari validasi ahli ini adalah dilakukannya 5, 6, 9 dan 10.
revisi 1 untuk uji coba I. Kemudian pada butir soal essay diketahui
2. Revisi I bahwa terdapat 6 butir soal dinyatakan valid
Pada tahap ini tidak ada butir soal yang nomor 2, 3, 5, 9, 10 dan 11 dan 5 butir soal
berubah hanya dilakukan perbaikan beberapa dinyatakan tidak valid yaitu nomor 1, 4, 6, 7,
kalimat berdasarkan rekomendasi dari dosen dan 8.
ahli agar lebih dipahami siswa. Berikut Berdasarkan hasil penghitungan diketahui
contoh perbaikan soal pilihan ganda pada bahwa butir soal pilihan ganda memiliki
revisi I. koefisien reliabilitas sebesar 0,804. Suatu

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 87-96 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index
1 2 3
Desi Fitriani , Yusuf Suryana , Ghullam Hamdu 93
Pengembangan Instrumen Tes Higher-Order Thinking Skill pada Pembelajaran Tematik Berbasis Outdoor Learning
di Sekolah Dasar Kelas IV

butir tes dikatakan reliable jika nilai alpha Pernyataan yang benar tentang
permainan diatas adalah ……..
melebihi nilai R-tabel yaitu 0,4438.
a. Permainan nomor 1 dan 2
Berdasarkan hal tersebut maka butir soal memanfaatkan energi angin
b. Permainan nomor 2 dan 3
pilihan ganda sudah reliabel.
memanfaatkan energi angin
Kemudian pada soal essay diketahui bahwa c. Permainan nomor 1 dan 3
memanfaatkan energi angin
butir soal memiliki koefisien reliabilitas
d. Permainan nomor 3
sebesar 0,736. Berdasarkan hal tersebut maka memanfaatkan energi angin
5. Uji coba II
butir soal pilihan essay sudah reliabel.
4. Revisi II Uji coba II dilaksanakan di SDN
Rancabendem Kecamatan Bungursari Kota
Pada revisi II dilakukan perbaikan butir
soal berdasarkan pertimbangan validitas, Tasikmalaya. Pada uji coba kali ini diikuti
oleh 20 orang siswa kelas IV. Perangkat soal
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran
dan pengecoh. higher order thinking skill kembali
diujicobakan kepada siswa, kemudian
Soal pilihan ganda no 3
Amatilah gambar permainan di bawah dianalisis kembali menggunakan aplikasi
ini !
SPSS, Excel dan manual untuk menguji
1 2
kelayakan perangkat.
Dari hasil analisis data menggunakan
3 4 aplikasi SPSS, Excel dan penghitungan
manual diketahui bahwa semua butir soal
pilihan ganda dan essay memiliki skor
Permainan yang memanfaatkan validitas yang melebihi Rtabel sehingga
energi angin adalah ….. dinyatakan valid. Kemudian nilai reliabilitas
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3 soal pilihan ganda adalah 0,935 Nilai tersebut
c. 1 dan 3 menunjukkan bahwa soal pilihan ganda
d. 3 dan 4
Revisi II dinyatakan reliable. Dan untuk soal essay
Soal pilihan ganda no 3 memiliki nilai reliabilitas 0,741. Nilai ini
Amatilah gambar permainan di bawah
ini ! menunjukkan bahwa soal essay dinyatakan
Nomor 1 Nomor 2 reliable karena kedua nilai melebihi Rtabel
yaitu 0,4438.

Nomor 3 6. Revisi III


Setelah dilakukan uji coba II, soal telah
dinyatakan valid dan reliable sehingga pada

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 87-96 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index
1 2 3
94 Desi Fitriani , Yusuf Suryana , Ghullam Hamdu
Pengembangan Instrumen Tes Higher-Order Thinking Skill pada Pembelajaran Tematik Berbasis Outdoor Learning
di Sekolah Dasar Kelas IV

revisi III tidak dilakukan banyak perbaikan Menurut salah satu narasumber
hanya dilakukan perbaikan kalimat pada soal menuturkan bahwa pengembangan soal
nomor 4 essay agar lebih memudahkan siswa kemampuan berpikir tingkat tinggi di
untuk mengisi soal. sekolah dasar perlu dilakukan untuk
D. Reflection to Produce “Design meningkatkan kemampuan berpikir siswa
Principles” and Enhance Solution dan meningkatkan keaktifan siswa dalam
Implementation (melakukan refleksi berpikir.
untuk menghasilkan produk sesuai 2. Peneliti melakukan pengembangan soal
dengan prinsip desain serta untuk berdasarkan kompetensi dasar kelas IV
meningkatkan implementasi dari solusi tema selalu berhemat energi pada
secara praktis. kurikulum 2013. Kompetensi dasar yang
Pada tahap selanjutnya produk akhir soal digunakan dalam penyusunan soal adalah
higher-order thinking skill berbasis outdoor kompetensi dasar dari 4 mataperalajaran
learning yang berhasil dikembangkan dan yang diintegrasikan dalam pembelajaran
telah diuji validitas dan reliabilitasnya tematik berbasis outdoorlearning. Mata
diragkum berdasarkan tahapan yang telah pelajaran yang diintegrasikan adalah mata
dilaksanakan. pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu
SIMPULAN Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan langkah penelitian yang telah Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan.
dilakukan maka didapat kesimpulan sebagai Butir soal yang disusun adalah sebanyak
berikut: 11 soal pilihan ganda dan 11 soal essay.
1. Soal tes yang digunakan guru sekolah 3. Pada tahap pengujian soal yang telah
dasar untuk mengevaluasi siswa adalah disusun, soal mengalami validasi oleh dua
soal tes yang disusun oleh guru sendiri dan orang dosen ahli dan mengalami revisi I.
soal tes yang didapatkan dari buku sumber selanjutnya butir soal diuji coba kan
lain. Soal tes yang disusun oleh guru kepada siswa kelas IV dan diuji
biasanya berbentuk soal pilihan ganda, kelayakannya dari tingkat validitas
essay, menjodohkan, kolom isian dan lain- eksternal. Berdasarkan hasil uji coba I
lain. Dalam hal penyusunan butir soal, didapatkan sebanyak 5 soal dari 11 soal
guru di sekolah dasar pada umumnya telah pilihan ganda dinyatakan valid. Sementara
mengetahui istilah kemampuan berpikir pada soal essay didapatkan sebanyak 6 soal
tingkat tinggi dalam ranah kognitif siswa, dari 11 soal dinyatakan valid. Berdasarkan
hanya saja dalam penerapannya guru hal tersebut maka dilakukan perbaikan
jarang menggunakan soal jenis pada butir soal yang belum valid (revisi II).
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Untuk nilai reliabilitas soal pilihan ganda

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 87-96 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index
1 2 3
Desi Fitriani , Yusuf Suryana , Ghullam Hamdu 95
Pengembangan Instrumen Tes Higher-Order Thinking Skill pada Pembelajaran Tematik Berbasis Outdoor Learning
di Sekolah Dasar Kelas IV

didapatkan hasil sebesar 0,804 dan nilai Avargil, S. Herscovitz, O. and Dori, Y. J.
(2012). Teaching Thinking Skills In
reliabilitas soal essay adalah 0,736. Kedua
Context-Based Learning: Teachers’
angka tersebut melebihi nilai R-tabel yaitu Challenges and Assessment Knowledge.
Journal: Science Education
0,4438 sehingga soal yang disusun sudah
Technology.
reliabel. Selanjutnya setelah dilakukan
Brookhart, S M. (2010). Higher-Order
revisi II dan tahap ujicoba II didapatkan
Thinking In Your Classroom. ACDC,
hasil uji II coba produk bahwa 11 butir Alexandria, Virginia USA.
soal pilihan ganda dan 11 butir soal essay
Chiu, M-H & Chang, S-N. (2005). The
dinyatakan valid dengan nilai reliabilitas Development of Authentic Assessments
to Investigate Ninth Graders’ Scientific
soal pilihan ganda sebesar 0,935 dan nilai
Literacy: in the Case of Scientific
Alpha soal essay sebesar 0,741. Kedua Cognition Concerning the Concepts of
Chemistry and Physics. Journal:
angkatersebut melebihi R-tabel sehingga
International Journal of Science and
butir soal dinyatakan valid. Setelah Mathematics Education 3: 117–140
dilakukan uji coba II terdapat satu butir
Eaton, D. (1998). Cognitive and Affective
soal yang mengalami revisi III yaitu butir Learning In Outdoor Education. Thesis:
Departement of Curiculum, Teaching
soal essay nomor 4 dilakukan penambahan
and Learning Ontario Institute of
kolom isian. Studies in Education of the University
of Toronto.
4. Hasil akhir dari penelitian pengembangan
ini adalah instrumen tes bagi siswa sekolah Heong, y. et.al. (2011). The Level Marzano
Higher Order Thinking Skills Among
dasar kelas IV pada tema selalu berhemat
Technical Education Students. Journal :
energi. Instrument tes berupa butir soal Internatinal of Social Science and
Humanity.
pilihan ganda sebanyak 11 butir soal dan
soal essay sebanyak 11 butir soal. Herawati, R. (2014). Pengembangan Asesmen
Hots pada Pembelajaran Berbasis
DAFTAR PUSTAKA
Masalah Tema Bermain Dengan Benda-
Abdalah, M. Wegerif, R. (2014). Design- Benda Di Sekitar. Skripsi: UPI Kampu
Based Research (DBR) in educational Tasikmalaya.
enquiry and technological studies: A
version for PhD students targeting the Herrington, J. et.al.. (2007). Design-Based
integration of new technologies and Research and Doctoral Students:
literacies into educational contexts. Guidelines for Preparing a
Dissertation. Journal: ECU
Anderson and Krathwohl. (2001). A Publications.
Taxonomi for Learning, Teaching and
Assessing: A Revision of Bloom’s Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik Dan
Taxonomi of Educational Objectives. Konstektual Dalam Pembelajaran Abad
New York: Addison Wesley Longman, 21: Kunci Sukses Implementasi
Inc Kurikulum 2013. Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia
Arifin., Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran.
Bandung : Rosda.

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 87-96 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index
1 2 3
96 Desi Fitriani , Yusuf Suryana , Ghullam Hamdu
Pengembangan Instrumen Tes Higher-Order Thinking Skill pada Pembelajaran Tematik Berbasis Outdoor Learning
di Sekolah Dasar Kelas IV

Kadir, A. (2015). Menyusun dan Menganalsis Kualitatif Dan R&D). Bandung:


Tes Hasil Belajar. Jurnal Al-Ta’dib Alfabeta.
Volume 8.
Witri, G. Hainul, P. Gustina, N. (2014).
Lestari, A. (2016). Pengembangan Soal Tes Analisis Kemampuan Siswa Sekolah
Berbasis HOTS pada Model Dasar dalam Menyelesaikan Soal-Soal
Pembelajaran Latihan Penelitian di Matematika Model The Trends for
Sekolah Dasar. Skripsi: UPI Kampus International Mathematics and Science
Tasikmlaya. di Pekanbaru. Jurnal Primary Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Margono. (2010). Metodologi Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Universitas Riau Vol. 3 Nomor 1.

Mukminan. (2015). Kurikulum Masa Depan. Yuniar, M. Rakhmat, C. Saepulrohman, A.


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, (2015) Analisis HOTS (Higher-Order
Banten, Indonesia. Thinking Skill) Pada Soal Objektif
Dalam Mata Pelajaran Ilmu
Mullis, I. (2013). TIMMS 2015 Assessment Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V SD
Frameworks. United States: TIMMS & Negeri 7 Ciamis. Jurnal Ilmiah
PIRLS International Study Center. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Vol. 2. No.2.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013.

Rofiah, E. (2013). Penyusunan Instrumen Tes


Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Fisika Pada Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan Fisika Vol. 1.

Salirawati, D. (2014). Kurikulum 2013, KKNI


dan Implementasinya. Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Pendidikan
Sains. Universitas Kristen Satya
Wacana, Yogyakarta, Indonesia.

Sofiyah, S. Susanto. Setiawani, S. (2015).


Pengembangan Paket Tes Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi Matematika
Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom
Pada Siswa Kelas V SD. Artikel Ilmiah
Mahasiswa Universitas Jember Vol. I.

Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan Prinsip


dan Operasionalnya. Jakarta : Bumi
Aksara.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian


Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

© 2018 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .2, No. 1 (2018) 87-96 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index

Anda mungkin juga menyukai