Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Investasi Metaverse: Peluang dan

Risikonya

Metaverse semakin ramai diperbincangkan. Apalagi, dunia itu kerap dikaitkan


dengan crytocurrency yang dianggap sebagai cara baru mendulang cuan.

Metaverse merupakan ruang virtual tiga dimensi (3D) yang juga disebut sebagai
semesta virtual. Banyak pula yang mulai berinvestasi di dunia metaverse ini.
Salah satu instrumen investasi di metaverse adalah cryptocurrency. Pasalnya,
mata uang kripto menjadi token utilitas di dunia baru tersebut. Sementara  token
non-fungible (NFT) menjadi token yang diperuntukkan khusus barang koleksi
virtual.
Meski dinilai bisa memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat, namun
investasi ini juga berisiko tinggi.
Apa itu cryptocurrency?

Cryptocurrency atau mata uang kripto adalah mata uang digital yang tidak
tersedia dalam bentuk fisik. Tidak terlihat, namun memiliki nilai, dan semua
transaksinya tercatat dalam sistem teknologi blockchain (rantai blok), yang
keamanannya sangat sulit untuk diretas, karena teknologi ini hampir tidak
mungkin dipalsukan.

Daftar 5 koin metaverse yang sudah dikenal pasar internasional:

1. Axie Infinity (AXS) 


AXS pada dasarnya adalah game berbasis blockchain yang cukup populer di
tahun 2021. Untuk bisa bermain game ini, pemain harus memiliki Axie atau
karakter yang berupa hewan peliharaan digital dalam game blockchain ini. Axie
ini adalah NFT yang dapat dibeli dan diperdagangkan oleh gamer. Axie memiliki
salah satu kapitalisasi pasar terbesar dari semua kripto metaverse, dengan nilai
lebih dari 5 miliar dolar AS dengan performa YTD (Year to date) adalah -20,91
persen. 

2. Sandbox (SAND) 
Sandbox merupakan salah satu metaverse coin yang cukup populer di tahun 2021
dan mengalami lonjakan harga. The Sandbox diluncurkan pada tahun 2011 oleh
Pixowl, sebuah studio game. Platform berbasis blockchain ini menggabungkan
dua hal, yakni cryptocurrency dan game.

3. Decentraland (MANA) 
Decentraland adalah platform realitas virtual yang didukung oleh blockchain
Ethereum. Sekelompok pengembang dari Argentina meluncurkannya pada tahun
2016. Segala sesuatu di Decentraland adalah NFT, termasuk komoditas, pakaian,
dan terutama real estate yang disebut LAND yang dibeli menggunakan koin
MANA. Properti yang dimiliki di Decentraland dapat disewakan kepada orang-
orang dan menghasilkan uang.

4. Floki Inu (FLOKI) 


Floki Inu tergolong koin yang memiliki harga murah dan masuk kategori
jenis cryptocurrency baru. Meski begitu, Floki berani dalam menciptakan
gebrakan-gebrakan besar. Terakhir, Floki bermitra dengan perusahaan teknologi
TechTree dan mengumumkan keberhasilannya membangun platform Premier
Crypto Educational Floki University.
5. Highstreet (HIGH) 
Highstreet World Coin adalah metaverse Game MMORPG Play-to-Earn yang
terdesentralisasi di mana merek, baik konvensional maupun kripto, dapat
memanfaatkan marketplace untuk mengintegrasikan dan membangun kehadiran
mereka di dunia digital. Konsep ini bergantung langsung pada sistem e-
commerce saat ini, pemain membeli produk fisik untuk digunakan dalam game,
tetapi juga memiliki kesempatan untuk menebus barang di kehidupan nyata.
Banyak merek terkenal, seperti Hershey’s Chocolate dan Victoria Secrets, telah
menyumbangkan komponen ke metaverse komersial yang telah dibangun tim dari
waktu ke waktu dari Madison Square Garden hingga merek seperti L’Oreal.

Ciri-ciri entitas kripto ilegal yang harus diketahui:


 Tidak memiliki izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi (Bappebti)
 Menawarkan penjualan aset kripto dengan iming-iming imbal hasil
tetap dan cenderung menggiurkan
 Memasarkan aset kripto melalui aset kripto melalui skema
pemasaran berjenjang atau yang lebih dikenal dengan member get
member 
Risiko penipuan
Seiring dengan meningkatnya transaksi jual beli kripto, jumlah kasus penipuan
juga ikut meningkat. Risiko penipuan ini bisa terjadi jika investor tidak memiliki
pengetahuan dasar tentang model investasi yang relatif baru ini. Terlebih lagi
para pemula umumnya mengenal kripto hanya sebagai lahan untuk mendapatkan
keuntungan besar tanpa mengetahui risikonya.
Empat skema yang digunakan pelaku penipuan dalam investasi kripto:
 Pengembang menawarkan aset kripto yang hanya mengandalkan
lonjakan harga dan mengabaikan kegunaannya. 
 Pengembang aset kripto dapat dengan mudah meninggalkan
proyeknya dan membawa kabur uang investor
 Mencuri aset melalui toko fisik (exchange) 
 Menawarkan aplikasi bisnis perdagangan untuk mengumpulkan
dana.

Anda mungkin juga menyukai