Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENGENALAN WEBSITE PEMASARAN

Capaian Pembelajaran
Setelah membaca dan mengaji bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
 Mahasiswa mampu memahami kategori atau macam-macam website
 Mahasiswa mengetahui bagaimana membuat website yang menarik
 Mahasiswa mengetahui prinsip-prinsip desain

1.1. Katagori Website


Web developer (pengembang website) membuat website dengan memperhatikan kegunaan nantinya
website tersebut. Website mencerminkan identitas suatu instutusi, jangan sampai antara content (isi) dengan
bentuk dan tata letak bertentangan. Dalam mendesain website, pengembang hen daknya memperhatikan website
yang akan didesain masuk sebagai kategori website apa. Sehingga, pemilihan jenis font (huruf), warna,
penggunaan gambar, animasi, tata letak dan unsur lainnya bisa menyesuaikan. (www.jekyllrb.co m, 2020)
Pemilihan warna dan jenis font yang digunakan sangat mempengaruhi kesan yang melekat di benak
para pengguna/pengunjung. Sebagai contoh, jika Anda membuat situs anak-anak sebaiknya menggunakan warna
yang cerah dan disukai anak-anak, sisipkan pula gambar dan animasi yang dapat membangkitkan keinginan sang
pengguna untuk lebih lama lagi membaca informasi yang disajikan.
Meskipun belum ada situs resmi yang mengategorikan website, tapi dilihat dari gambar dan informasi
yang disajikan bisa kita kategorikan. Berikut ini terdapat informasi yang dapat membantu mengkategorikan
website. Pada buku ini, penulis mengkategorikan website berdasarkan sifat , berdasarkan fungsinya dan
berdasarkan platform. Sedangkan berdasarkan fungsinya, terdapat beberapa macam website sesuai kegunaanya.
Berikut penjelasan lebih detailnya.

a. Berdasarkan Sifat
Pengkategorian ini berdasarkan interaksi yang bisa dilakukan oleh pengguna dengan user terhadap
website tersebut. Berdasarkan sifatnya, terdapat website statis dan website dinamis.
1. Website Statis
Berikut beberapa ciri dari website statis antara lain :
- Konten konstan atau tidak berubah.
- Informasi yang ada didalam website tidak bisa di update melalui aplikasi website tersebut secara
langsung.
- Website statis tidak memerlukan database.
- Pengunjung tidak dapat melakukan interaksi atau menginputkan sesuatu ketika mengunjungi web statis,
seperti berkomentar, memberi like atau semacamnya.
- Website statis biasanya digunakan untuk portofolio, company profile, atau web tentang informasi yang
jarang diubah.
- Contoh website statis :
https://jekyllrb.com/,https://gohugo.io/, http://www.jekyllnow.com/
Gambar 1.1. Contoh Website Statis
Sumber Gambar : (www.jekyllrb.com, 2020)

2. Website Dinamis
Berikut ini beberapa ciri dari website dinamis antara lain :
- Website yang kontennya selalu diberubah secara berkala.
- Informasi didalam website bisa di update melalui aplikasi website tersebut secara langsung.
- Website dinamis menampilkan kontennya dari database tokopedia, detik.Com, jejaring social, dkk

Gambar 1.2. Contoh Website Dinamis


Sumber Gambar : (www.kompas.com, 2020), (www.intagram.com, 2019), (www.zalora.co.i d, 2020),
(www.polinema.ac.i d/, 2020)

b. Berdasarkan Fungsi
Pengkategorian ini berdasarkan kegunaan dari website tersebut. Desain halaman website disesuaikan
dengan kegunaan atau fungsinya. Berdasarkan fungsinya dikategorikan menjadi blog atau website pribadi,
ecommerce/toko online, blog(content marketing), website perusahaan, organisasi atau instansi pemerintah,
komunitas online, media sharing, dan website berita.
1. Blog atau website pribadi
Website ini menjelaskan pengalaman probadi dari penulis/pemilik web, mereview yang berdasarkan
opini dari penilis, atau tulisan probadi penulis website.
Gambar 1.3. Contoh Website Blog atau Website Pribadi
Sumber Gambar : (www.catperku.com, 2020)

2. E-commerce/Toko Online
Website e-commerce lebih banyak menampilkan gambar-gambar, hanya ada sebagian kecil tulisan.
Fitur yang selalu ada pada setiap website e-commerce adalah keranjang belanja.

Gambar 1.4. Contoh Website E-commerce/Toko Online


Sumber Gambar : (www.zal ora.co.i d, 2020)
3. Website Perusahaan
Kategori website ini menjelaskan tentang perusahaan atau company profile, menampilkan produk-
produk yang dihasilkan atau dijalankan oleh perusahaan, menampilkan visi-misi perusahaan.
Gambar 1.5. Contoh Website Perusahaan
Sumber Gambar : (www.bca.ac.i d, 2020)

4. Blog (Content Marketing)


Kategori website ini hampir sama dengan blog pribadi akan tetapi website ini ditujukan untuk menunjang
penjualan suatu web toko online. Anda dapat mendatangkan atau menambah trafik ke website toko online melalui
blog. Sebagai contoh, blog ikea berikut, kita tentu tahu ikea merupakan brand yang berasal dari Swedia, pamornya
sudah dikenal secara internasional dan perusahaanan menjual perlengkapan interior. Pada blognya ikea
menampilkan ide-ide dan inspirasi desain interior

Gambar 1.6. Contoh Website Perusahaan


Sumber Gambar : (www.ikea.co.i d, 2020)

5. Organisasi atau Instansi Pemerintah


Kategori website ini hampir sama dengan website perusahaan, yang menjelaskan tentang organisasi atau
instansi tersebut. Pada website jenis ini sering kali mengupdate kegiatan atau berita seputar instansi atau
organisasinya. Rata-rata website organisasi menggunakan domain or.id atau .org dan website instansi pemerintah
menggunakan domain .go.id
Gambar 1.7. Contoh Website Perusahaan
Sumber Gambar : (World Economic Forum, 2020) (http://jatimprov.go.id/, 2020)
6. Media Sharing
Jenis website untuk berbagi media file musik, Gambar, hingga Video. Contoh Souncloud, Youtube, Dan
Berbagai Web Stock Photo.

Gambar 1.8. Contoh Website Media Sharing


Sumber Gambar : (www.youtube.com, 2020)

7. Komunitas Online
Di website komunitas online ini, pengunjung bisa mendapatkan berbagai informasi terbaru, tutorial atau
tips dari satu atau beberapa topik tertentu tergantung dari komunitasnya. Pengunjung bisa saling membahas suatu
topic tertentu.

Gambar 1.9. Contoh Website Komunitas Online


Sumber Gambar : (www.kaskus.com, 2020)

8. Website Berita
Website jenis ini mungkin yang paling familiar. Sekarang ini sumber berita cetak tergeser dan beralih pada
portal berita online.
Gambar 1.10. Contoh Website Berita
Sumber Gambar : (www.kompas.com, 2020), (www.detik.com, 2020)

c. Berdasarkan Platform
Pengkategorian berdasarkan platform ini mengelompokkan sesuai dengan bagaimana website itu
dibangun. Anda dapat membangun website dengan tiga metode, yaitu menggunakan CMS, kode dan website
builder.
1. CMS (Content Management System )
Metode ini cara paling popular dan banyak digunakan, terutapa website -website pribadi atau blog. CMS
merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun dan mengatur website. CMS yang paling
banyak digunakan adalah wordpress, jomla, drupal dan blogspot (Mubarok, 2020).
2. Kode
Membangun website dengan kode ini dengan menggunakan bahasa pemrograman untuk website seperti
html, php dan CSS. Metode ini memerlupan pengetahuan tentang coding dan bahasa pemrograman.
3. Website Builder
Website builder merupakan platform yang menyediakan platform untuk membantu membuat website
dengan cepat. Anda tidak perlu memahami coding atau memiliki kemampuan desain sama sekali. Keuntungan
dari membangun website ini adalah pengguna akan mendapatkan paket lengkap membuat website, mulai dari
domain, hosting, hingga template telah tersedia. Pengguna hanya perlu mengganti konten dan disupport oleh
penyedia website builder. Beberapa contoh website builder antara lain Site Builder, Wix, dan Weebly (Mubarok,
2020).

1.2. Tips Membuat Website Menarik Pembaca


Website yang baik adalah memudahkan pengunjung, tentu saja web tersebut juga mudah terindek oleh
mesin pencari. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk membuat pembaca tertarik membuka dan berlama -
lama melihat website kita, diantara nya :
1. Homepage (halaman utama) situs Anda harus dapat diakses maksimal 8 detik atau dapat diakses melalui
koneksi jaringan internet minimal 28,8 kbps.
2. Pastikan menyertakan META Tag pada masing-masing halaman website Anda. META Tag adalah kode
yang memungkinkan search engine (mesin pencari seperti: Google) untuk menentukan kata kunci yang
relevan dari website Anda.
3. Pilihlah warna latar belakang (background) yang sesuai, jangan menggunakan warna yang mempengaruhi
teks untuk dibaca.
4. Gunakan animasi seperlunya, jangan terlalu berlebihan karena dapat mempengaruhi konsentrasi pengguna
ketika sedang membaca informasi. Semakin banyak animasi maka semakin lama proses aksesnya.
5. Halaman Utama situs harus lebih spesifik agar para pengunjung dapat mengetahui produk yang ditawarkan.
6. Hindari pemasangan iklan (banner) di bagian atas website Anda. Anda bisa membatasi banner yang
ditayangkan, idealnya 1 atau maksimal 2. Semakin banyak iklan akan menggangg u pembaca serta
membutuhkan akses yang besar untuk mengakses halaman website tersebut.
7. Periksa ejaan yang salah, terutama gambar dan link terhubung dengan baik sebelum ditampilkan secara on -
line.
8. Lengkapilah website Anda dengan tombol navigasi yang mudah dan tersusun dengan rapi pada bagian atas,
bawah, kiri, maupun kanan.
9. Perhitungkan jumlah klik yang dibutuhkan untuk pindah dari halaman satu ke lainnya. Jika terlalu banyak
klik akan membingungkan pengunjung.
10. Jangan menambahkan “autoplay” suara ketika seseorang mengunjungi situs Anda. Sebaiknya tawarkan,
apakah menggunakan intro beserta audio (suara) ataukah langsung ke halaman utama .

1.3. Prinsip Desain Website


Accessibility (Mudah Diakses)
Aspek kemudahan dalam mengakses sebuah website perlumempertimbangkan beberapa hal sebelum
merancang web, diantaranya:
- Pastikan website Anda mudah digunakan oleh browser utama yang sering digunakan banyak orang maupun
web browser lainnya.
- Pastikan website Anda mudah digunakan tanpa harus mendownload sebuah plug -in tertentu.
- Ujilah website Anda pada tahap pengembangan untuk memeriksa kinerja pada berbagai sistem operasi dengan
versi browser berbeda.
- Gunakan style sheet untuk memisahkan style dan content.
- Gunakan etika tag html untuk menampilkan teks yang dimaksud sehingga memungkinkan pengguna yang
masih awam dapat membaca teks secara jelas dengan cara: menggunakan tag <em>atau <strong>pada
Heading, usahakan selalu menetapkan teks alternatif untuk grafik (<img src=”gambar.gif” width=”25”
height=”35” alt=”keterangan gambar”>).
- Periksa penggunaan warna yang kurang bagus dengan berbagai format kebutaan warna (color blindness): jika
ragu-ragu –desaturate (buatlah hitam dan putih) rancangan untuk melihatnya apabila masih perlu
pertimbangan, jangan menggunakan warna sebagai indikasi adanya perubahan (misal: bagian baru), selalu
menggarisbawahi suatu teks berupa link.

Usability (dapat digunakan)


Memang sangat baik jika memiliki sebuah websitedinamis yang nampak profesional dan bagus , namun
jika perlu waktuyang sangat lama untuk mendownload sebuah artikal ataupenggunaan navigasinya sangat rumit
maka tidak heran jikapengguna akan “hengkang” dari website Anda dan tidak akan kembalilagi. Perlu diketahui,
umumnya pengguna (user) ingin mendapatkaninformasi secara cepat meskipun tampilan website-nya biasa
saja.Jika terlalu lama saat mencari informasi maka para pengguna akanlangsung menutup halaman web tersebut.
Ingat, janganmengorbankan aspek usabilitas dalam mendesain website.

Simplicity (Kesederhanaan)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar konsepkesederhanaan tetap dipertahankan, yaitu:
- Gunakan Heading dan Sub Heading untuk memisahkan bagianteks.
- Gunakan ruang kosong dengan warna putih secara bijaksana.
- Pastikan Anda memiliki tidak lebih 12 kata dalam setiap baris nya.
- Tulislah isi secara singkat – bukan sebuah karangan.
- Sorot (highlight) kata-kata yang penting.
- Gunakan warna latar belakang pucat (terang) jika menggunakanteks utama dengan warna gelap.
- Gunakan warna latar belakang gelap jika teks utama berwarnaterang.
- Hindari penggunaan warna yang terlalu banyak, terutamakombinasi yang tajam bagi mereka yang buta
warna dalammembaca teks.

1.4. LATIHAN
1. Carilah dua website pemasaran, lalu analisis website tersebut berdasarkan prinsip desain web dan membuat
website yang bagus seperti apa !
2. Bandingkan kedua website tersebut !
3. Simpulkan website ciri yang harus ada pada website pemasaran !

Anda mungkin juga menyukai