Anda di halaman 1dari 4

KASUS 1:

Ny. E usia 41 tahun, pekerjaan IRT, pendidikan SMA, agama Islam, suku Betawi,
menikah dan belum pernah punya anak, mengalami perdarahan sejak 1 tahun lalu. Hanya
berobat dengan menggunakan pengobatan tradisional yaitu rebusan ramuan dari toko obat
Cina. Semakin lama perutnya semakin membesar, penurunan berat badan dalam 3 bulan
terakhir 15 Kg dan nafasnya terasa sesak seiring dengan perutnya yang membesar.

Saat pengkajian klien merupakan pasien baru di RSCM dengan rujukan melalui
poliklinik kebidanan sub.onkologi. Keluhan yang dirasakan klien nyeri pada area
abdomen, nafas terasa sesak dan penurunan nafsu makan.. Hasil pemeriksaan
laboratorium tanggal 26 Februari 2019; Hb: 8,2 gr/dl; Ht: 25,1; Eritrosi: 3,36; MCV:
74,4; MCH: 24.4; MCHC: 32,7; Leuko: 16,54; Trom: 587; Alb: 2,64; Na: 132; K: 4,6;
Cl: 104,5; Ca: 8,2; Ca++ 1,31; Mg: 1,79. Klien mengeluh nyeri perut yang menjalar ke
pinggang dengan skala nyeri 4 (skala : 0-5), klien hanya menghabiskan setengah porsi
dan kadang muntah berlebihan hingga merasa lelah.

Pengkajian berdasarkan adaptasi Roy (pre op)


1. Fisiologis : pernafasan spontan, jumlah pernafasan : 22 x/mnt, saturasi oksigen : 97%,
bentuk dada normal, ekspansi dada sama antara sisi kanan dan sisi kiri, tidak ada
suara ronchi atau wheezing. Tekanan darah : 110/70 mmHg, nadi: 86x/mnt, akral
tidak sianosis, capilery refill time kembali kurang dari 3 detik
2. Nutrisi : bising usus terdengar 10x/mnt, klien mengatakan makan3x sehari dengan
menu bervariasi, namun beberapa bulan terakhir ini nafsu makan berkurang dan
sering mual muntah. Klien hanya mengahabiskan bubur ¼ porsi – ½ porsi yang
disediakan. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb: 8,2 gr/dl dan albumin : 2,64
3. Eliminasi : klien terpasang kateter dengan produksi urine 1000 cc/24 jam, warna
urine kekuningan, terkahir BAB 1 hari sebelum ke RSCM (25 Feb 2019).
4. Aktivitas dan istirahat : klien mengatakan sejak terdiagnosa kanker klien sudah tidak
bekerja lagi karena kondisinya mudah lelah dan perutnya semakin membersar
sehingga lebih banyak dilakukan di atas tempat tidur. Hampir semua aktivitas banyak
dibantu adik atau ibu serta suaminya saat dirumah.
5. Sensori : fungsi pendengaran, penciuman, penglihatan dan indra perasa dalam kondisi
normal, klien mengatakan nyeri diarea abdomen yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
dengan skala 4-5, nyeri berkurang jika klien diberi obat ataupun istirahat.
6. Cairan dan elektrolit : turgor kulit elastis, membrane mukosa bibir kering, untuk saat
ini klien minum sebanyak 1000 cc, produksi urine 1000 cc/24 jam. klien dilakukan
transfusi darah 3 x 250 cc jenis whole blood
7. Sistem neurologis : kesadaran komposmentis, klien tampak kesakitan, respon klien
masih baik
8. Sistem reproduksi : klien sudah menikah dan belum pernah hamil, klien menarche
usia 13 tahun, klien menstruasi teratur, terakhir menstruasi 3 bulan yang lalu.

 Konsep diri
Klien mengatakan ikhlas dan pasrah dengan kondisinya saat ini, berharap dengan
mengikuti semua pengobatan yang dilakukan di RSCM memberikan peluang untuk
sembuh. Klien merasa cobaan ini paling berat dalam hidupnya, tapi klien percaya bahwa
Allah Maha Pemberi Kesembuhan.
 Fungsi peran
Klien merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara, klien sudah menikah selama 5 tahun yang
lalu dan belum dikarunia anak. Klien sudah berhenti bekerja sejak didiagnosa kanker
ovarium 1 tahun lalu.
 Saling ketergantungan/ interdependensi
Klien mengatakan selama sakit semua kebutuhannya dipenuhi oleh suami dan
keluarganya meskipun ada sedikit tabungan yang dikumpulkan selama klien bekerja,
klien merasa menjadi beban bagi keluarga tapi bersyukur keluarga memberikan dukungan
penuh untuk proses pengobatan penyakitnya.

Pengkajian adaptasi Roy (post op)


1. Fisiologis
Klien mengalami gangguan sensori nyeri pada luka operasi, stimulus fokal: klien
mengatakan nyeri di area abdomen, selama di rawat klien terlihat kesakitan dan
membatasi geraknya. Nyeri yang dirasakan klien akibat pengangkatan total rahim,
kedua indung telur omentum, KGB pelvis, dan para aorta yang membesar
(Laparatomi debulking). Stimulus kontekstual : klien merasa takut jika penyakitnya
akan menyebar lebih jauh dan kambuh lagi. Stimulus residual: klien memiliki
karakter yang cukup kuat dan positif thinking.

Klien mengalami perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Stimulus fokal:
klien mengatakan hilang nafsu makan, setiap makan selalu mual dan ujung –
ujungnya muntah lebih banyak dari pada yang dimakan. Stimulus kontekstual : klien
mengatakan mual dan muntah yang membuat tidak semangat untuk makan dan
perutnya makin sakit. Stimulus residual : klien merasakan nyerinya seperti ditusuk –
tusuk di area abdomen.
2. Konsep diri
Klien menunjukkan perilaku perubahan dalam self physical : cemas dan sedih dengan
kondisi tubuhnya saat ini yang kehilangan organ reproduksi secara total. Stimulus
fokal: klien sangat khawatir jika penyakitnya akan kambuh lagi dan takut dengan
kondisinya saat ini, klien merasa takut ditinggalkan suaminya karena tidak akan
pernah memiliki anak. Stimulus kontekstual : klien melihat pasien lain yang
mengalami kanker, dilakukan kemoterapi dan ditinggalkan oleh suaminya. Stimulus
residual : kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang masalah kesehatan yang
dihadapi klien saat ini.

3. Fungsi peran
Klien menunjukkan perilaku perubahan fungsi peran. Stimulus fokal : klien tidak
dapat menjalankan perannya sebagai seorang istri dan seorang anak terhadap orang
tua nya yang sedang sakit. Stimulus kontekstual : klien jarang berkumpul dengan
keluarganya karena sudah pisah rumah. Stimulus residual: klien sedang dirawat di
rumah sakit.
4. Interdependensi
Stimulus fokal klien tergantung dengan suami, adik ipar dan keluarga lainnya dalam
memenuhi kebutuhan sehari –hari , stimulus kontekstual : klien sedang dirawat di
rumah sakit, stimulus residual: dukungan keluarga yang kuat.
DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK:

1. Apa kemungkinan diagnose medic yang dialami oleh pasien tersebut berdasarkan hasil
pengakjian yang diatas!
2. Cari EBP (Evidance Base Practise) untuk penanganan kasus tersebut, minimal 3 jurnal!

Anda mungkin juga menyukai