Anda di halaman 1dari 17

STABILITAS BANGUNAN PELIMPAH

A. GESER

B. GULING

Konsep Perhitungan Stabilitas


Data Dari Gambar Desain Sungai Petra

Berat isi beton ( gama c ) 2.4


Lebar sayap bendung utama (b2) 3 Input trial and error
mh 2.1 Input trial and error
nh 0.7 Input trial and error
Tinggi total bendung utama (h) 6.5 Input trial and error
Lebar dasar bendung utama (b2') 5.8 Input trial and error
Tinggi muka air diatas peluap (h3) 0.57 sesuai analisa Debit Q25
Kondisi penuh sedimen banjir

Beban Notasi Gaya V ( ton/m) H (ton/m) Notasi Lengan Lengan m Momen Tahanan
Momen Guling (ton.m)
Berat sendiri W w1 0.5*gama*m*h^2 16.38 b2'-2/3mh 4.40 72.07
w2 gama*b2*h 46.8 nh+0.5*b2 2.20 102.96
w3 0.5*gama*n*h^2 5.46 2/3nh 0.47 2.55

Tekanan air statik pv1 0.5*gama w*m*h^2 4.725 b2-1/3mh 2.30 10.87
pv2 gama w*m*h*h3 1.197 b2-1/2mh 1.95 2.33
pv3 gama w*b2*h3 1.71 nh+1/2b2 2.20 3.76
ph1 0.5*gama w*h^2 21.125 1/3h 2.17 45.77
ph2 gama w*h3*h 3.705 1/2h 3.25 12.04

Total 76.272 24.83 18.93 194.54 57.81


Dipakai di perencanaan Maindam

stabilitas guling
sikma Mv/ sikma Mh
3.365103604 Bangunan Aman

stabilitas geser

( karena tidak ada


gaya tarik menarik
c = 0 antara partikel
material ( kohesi ),
karena material
existing adalah

2.150237616 Bangunan Aman


Tan Phi 0.7
( dari tabel C.5 di
SNI Bangunan
Pengendalian Banjir
Halaman 26 )
Keterangan : dipilih
PERHITUNGAN STABILITAS DPT APRON SESUAI DESAIN

Data Tanah :
─ Tanah pengisi = Clay Stone
─ Sudut geser (φ) = 24 ° 26 '
─ Berat jenis beton = 2.2 t/m3 (tanpa pembesian)
─ Berat jenis air = 1 t/m3
─ Berat jenis tanah = 1.948 t/m3
─ Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/dt²
─ Tinggi air di Apron = 1.6 m

Dimensi DPT
B1 = 1.8 m
B2 = 0.5 m
H1 = 1.5 m
H2 = 4 m
L1 = 2.70 m2 Luas Total 10.36
L2 = 4.60 m2

1. PERHITUNGAN STRUKTUR BETON


Tabel 1. Perhitungan Berat Dinding Penahan Tanah dan Momen Tahanan terhadap titik O

Berat Dinding Lengan Momen Mome Tahanan


NO Uraian Perhitungan
(ton) (m) (ton.m)
1 w1 5.940 0.9 5.346
2 w2 10.120 2.52 25.502
16.060 30.85

2. PERHITUNGAN STRUKTUR TEKANAN TANAH


Tekanan tanah aktif di belakang dinding penahan tanah (retaining wall), dihitung berdasarkan
metode Rankine, yaitu sebagai berikut :

Ka = 0.417
Pa Tanah Aktif = 6.5. ton
P Air = .5. ton
3. RESUME BEBAN GAYA DAN MOMEN

Momen
Lengan Momen Momen beton
No Beban Nilai Beban (ton) tanah
(m) (ton.m)
(ton.m)
1 w1 5.940 0.9 5.346
2 w2 10.120 2.52 25.502
5 P Air 0.534 2.00 1.068
6 Pa Tanah Aktif 6.50 1.83 11.9.
Total Momen Yang terjadi = 11.91 Ton.m
Total Momen Tahanan = 31.92 Ton.m

Kontrol Guling 2.6789 > 2 SUDAH MEMENUHI KEAMANAN GULING

Kontrol Geser 1.2 > 1 SUDAH MEMENUHI KEAMANAN GESER


PERHITUNGAN STABILITAS DPT APRON TIDAK SESUAI DESAIN

Data Tanah :
─ Tanah pengisi = Clay Stone
─ Sudut geser (φ) = 24 ° 26 '
─ Berat jenis beton= 2.2 t/m3 (tanpa pembesian)
─ Berat jenis air = 1 t/m3
─ Berat jenis tanah= 1.948 t/m3
─ Percepatan gravitasi
= (g) 9,81 m/dt²
─ Tinggi air di Apron
= 1.6 m

Dimensi DPT
B1 = 1 m
B2 = 0.5 m
H1 = 1.5 m
H2 = 4 m
L1 = 1.50 m2 Luas Total #REF!
L2 = 3.00 m2

1. PERHITUNGAN STRUKTUR BETON


Tabel 1. Perhitungan Berat Dinding Penahan Tanah dan Momen Tahanan terhadap titik O

Berat Dinding Lengan Momen


Mome Tahanan
NO Uraian Perhitungan
(ton) (m) (ton.m)
1 w1 3.300 0.5 1.650
2 w2 6.600 2.52 16.632
9.900 18.28

2. PERHITUNGAN STRUKTUR TEKANAN TANAH


Tekanan tanah aktif di belakang dinding penahan tanah (retaining wall), dihitung berdasarkan
metode Rankine, yaitu sebagai berikut :

Ka = 0.417
Pa Tanah Aktif = 6.5. ton
P Air = .5. ton
3. RESUME BEBAN GAYA DAN MOMEN

Momen
Momen beton
No Beban Nilai Beban (ton) Lengan Momen (m) tanah
(ton.m)
(ton.m)
1 w1 3.300 0.5 1.650
2 w2 6.600 2.52 16.632
5 P Air 0.534 2.00 1.068
6 Pa Tanah Aktif 6.50 1.83 11.9.
Total Momen Yang terjadi = 11.91 Ton.m
Total Momen Tahanan = 19.35 Ton.m

Kontrol Guling 1.6241 > 2 TIDAK MEMENUHI KEAMANAN GULING

Kontrol Geser 0.61 > 1 TIDAK MEMENUHI KEAMANAN GESER


Perencanaan Dinding Hulu Maindam Pembesian Full Sayap
Data Teknis
f'c = 18.68 K225
Mutu Baja Tulangan Plat = 320 Mpa atau N/mm2
Tebal Plat Lantai Rencana = 0.4 m
Tinggi air normal = 1m

Pembebanan
Beban yang bekerja
Beban mati : (PPIUG tabel 2.1 hal. 11-12)
Berat beton betulang = 2400 kg/m3
Beban air dan sedimen = 1100 kg/m3

Beban hidup pada lantai gedung (PPIUG tabel 3.1 hal. 17)
Untuk lantai ruang kantor = 0 kg/m2

Beban mati (D)


Berat beton betulang = 960 kg/m2
Beban air = 1000 kg/m2
Total beban mati = 1960 kg/m2

Beban hidup (L)


Beban guna bangunan = 0 kg/m2
Total beban mati = 0 kg/m2

Kombinasi Pembebanan 1,2 D + 1,6 L = 2352 kg/m2


Lx = 6.5 m
Ly = 25 m
Ly/Lx = 0.26

2
Statika plat dapat dihitung sebagai berikut Mu = 0,001 . Wu . Lx . K
Nilai K untuk Ly/Lx = 1,3 (Grafik dan Tabel PBI 1971 hal. 202 ).
Mlx = 21
Mtx = 52
Mly = 21
Mty = 52

Sehingga nilai Mu
Mlx = 2086.812 kgm
Mly = 30870 kgm
Mtx = -5167.344 kgm
Mty = -76440 kgm

Penulangan
Tebal selimut beton = 10 mm
Tebal Pelat h = 400 mm

d=h-d' = 390 mm
Lebar satu satuan lajur pelat (b) = 1000 mm

rmin = 0.004375

row max = 0.0206295


Lapangan X

Momen daripada stabilitas Guling


Mu = 76440 kgm = 57.81 ton.m atau 57812.08 kgm
Rn = 0.48 Mpa atau N/mm2
m = 20.15
Mu Sesuai Guling = 57812.083 kgm

Row biasa = 0.0015076


Karena rmax>r>rmin, maka :
= 1706.25 mm2 (Minimal Kebutuhan Tulangan)

Tulangan Dilapangan 2 lapis = 2268.65 mm2


Dicoba tulangan D-16 - 20 cm
Jumah Pembesian Melintang = 33.5 Buah SESUAI DESAIN
Kontrol Tulangan = TULANGAN OK
Perencanaan Dinding Hulu Maindam Pembesian TIDAK FULL SAYAP
Data Teknis
f'c = 18.68 K225
Mutu Baja Tulangan Plat = 320 Mpa atau N/mm2
Tebal Plat Lantai Rencana = 0.4 m
Tinggi air normal = 1m

Pembebanan
Beban yang bekerja
Beban mati : (PPIUG tabel 2.1 hal. 11-12)
Berat beton betulang = 2400 kg/m3
Beban air dan sedimen = 1100 kg/m3

Beban hidup pada lantai gedung (PPIUG tabel 3.1 hal. 17)
Untuk lantai ruang kantor = 0 kg/m2

Beban mati (D)


Berat beton betulang = 960 kg/m2
Beban air = 1000 kg/m2
Total beban mati = 1960 kg/m2

Beban hidup (L)


Beban guna bangunan = 0 kg/m2
Total beban mati = 0 kg/m2

Kombinasi Pembebanan 1,2 D + 1,6 L = 2352 kg/m2


Lx = 6.5 m Lx = 3.5 m
Ly = 25 m TIDAK SESUAI DESAIN
Ly/Lx = 0.26

2
Statika plat dapat dihitung sebagai berikut Mu = 0,001 . Wu . Lx . K
Nilai K untuk Ly/Lx = 1,3 (Grafik dan Tabel PBI 1971 hal. 202 ).
Mlx = 21
Mtx = 52
Mly = 21
Mty = 52

Sehingga nilai Mu
Mlx = 2086.812 kgm
Mly = 30870 kgm
Mtx = -5167.344 kgm
Mty = -76440 kgm

Penulangan
Tebal selimut beton = 10 mm
Tebal Pelat h = 400 mm

d=h-d' = 390 mm
Lebar satu satuan lajur pelat (b) = 1000 mm

rmin = 0.004375

row max = 0.0206295


Lapangan X

Momen daripada stabilitas Guling


Mu = 76440 kgm 57.81 ton.m atau 57812.08 kgm
Rn = 0.48 Mpa atau N/mm2
m = 20.15
Mu Sesuai Guling = 57812.083 kgm

Row biasa = 0.0015076


Karena rmax>r>rmin , maka :
= 1706.25 mm2 (Minimal Kebutuhan Tulangan)

Tulangan Dilapangan 2 lapis = 1291.3854 mm2


Dicoba tulangan D-16 - 20 cm
Jumah Pembesian Melintang = 18.5 Buah TIDAK SESUAI DESAINMaka Jarak menjadi = 0.351 m

Kontrol Tulangan = TULANGAN AMBRUK = 351.351 mm


Perencanaan Plat Lantai
Data Teknis
f'c = 18.68 K225
Mutu Baja Tulangan Plat = 320 Mpa atau N/mm2
Tebal Plat Lantai Rencana = 0.5 m
Tinggi air normal = 1.6 m

Pembebanan
Beban yang bekerja
Beban mati : (PPIUG tabel 2.1 hal. 11-12)
Berat beton betulang = 2400 kg/m3
Adukan per cm tebal dari semen = 21 kg/m3
Beban air = 1000 kg/m3

Beban hidup pada lantai gedung (PPIUG tabel 3.1 hal. 17)
Untuk lantai ruang kantor = 0 kg/m2

Beban mati (D)


Berat beton betulang = 1200 kg/m2
Beban air = 1600 kg/m2
Total beban mati = 2800 kg/m2

Beban hidup (L)


Beban guna bangunan = 0 kg/m2
Total beban mati = 0 kg/m2

Kombinasi Pembebanan 1,2 D + 1,6 L = 3360 kg/m2


Lx = 10 m
Ly = 18 m
Ly/Lx = 0.5555556

2
Statika plat dapat dihitung sebagai berikut Mu = 0,001 . Wu . Lx . K
Nilai K untuk Ly/Lx = 1,3 (Grafik dan Tabel PBI 1971 hal. 202 ).
Mlx = 21
Mtx = 52
Mly = 21
Mty = 52

Sehingga nilai Mu
Mlx = 7056 kgm
Mly = 22861.44 kgm
Mtx = -17472 kgm
Mty = -56609.28 kgm

Penulangan
Tebal selimut beton = 10 mm
Tebal Pelat h = 500 mm

d=h-d' = 490 mm
Lebar satu satuan lajur pelat (b) = 1000 mm

rmin = 0.004375

row max = 0.0206295


Lapangan X

Mu = 56609.28 kgm
Rn = 0.29 Mpa atau N/mm2
m = 20.15

Row biasa = 0.0009297


Karena r<rmin , maka digunakan r min :
= 2143.75 mm2 (Minimal Kebutuhan Tulangan)

1.058262391

Tulangan Dilapangan = 2268.65 mm2 atau 22.6865 cm2


Dicoba tulangan D-16 - 20 cm

Kontrol Tulangan = TULANGAN OK


Perhitungan Angkur Segmen Beton diasumsikan seperti perhitungan Besi Douwel
Data Teknis
f'c = 17.5 K175
Mutu Baja Tulangan Plat = 320 Mpa atau N/mm2
Tebal Plat Lantai Rencana = 1.5 m

Pembebanan
Beban yang bekerja
Beban mati : (PPIUG tabel 2.1 hal. 11-12)
Berat beton betulang = 2400 kg/m3

Beban hidup pada lantai gedung (PPIUG tabel 3.1 hal. 17)
Untuk lantai ruang kantor = 0 kg/m2

Beban mati (D)


Berat beton betulang = 3600 kg/m2
Total beban mati = 3600 kg/m2

Beban hidup (L)


Beban guna bangunan = 0 kg/m2
Total beban mati = 0 kg/m2

Kombinasi Pembebanan 1,2 D + 1,6 L = 4320 kg/m2

Asumsi dimensi yg menyelimuti angkur


L1 = 1m
L2 = 0.5 m

Ag (luasan dimensi yang menyelimuti


angkur) = 0.5 m2 atau = 5000 cm2
BEBAN DIATAS ANGKUR = 116640 Kg
Safety Factor = Kg
Phi PN = 445.002 kg
Dicoba tulangan 1 buah D-16 - 1 m
Tulangan Dilapangan 1 lapis = 1.36119 cm2

Kontrol Tulangan = 222.501 kg > Pmaks= 116.640 kg


Perencanaan Plat Lantai SESUAI DESAIN
Data Teknis
f'c = 15 K175
Tebal Plat Lantai Rencana Pondasi K175 = 1 m
Tinggi air normal = 0.1 m
Tebal Plat Lantai K225 = 0.5 m

Pembebanan
Beban yang bekerja
Beban mati : (PPIUG tabel 2.1 hal. 11-12)
Berat beton betulang = 2400 kg/m3
Berat beton tidak bertulang = 2200 kg/m3
Beban air = 1000 kg/m3

Beban hidup pada lantai gedung (PPIUG tabel 3.1 hal. 17)
Untuk lantai ruang kantor = 0 kg/m2

Beban mati (D)


Berat beton betulang = 1200 kg/m2
Berat beton = 2200 kg/m2
Beban air = 100 kg/m2
Total beban mati = 3500 kg/m2

Beban hidup (L)


Beban guna bangunan = 0 kg/m2
Total beban mati = 0 kg/m2

Kombinasi Pembebanan 1,2 D + 1,6 L = 4200 kg/m2 Kontrol Hirdolika


P maks = 346.500 Kg
H3 = Tinggi muka air sampai sebelum jagaan = 2m
H1 = Jarak dari Apron ke Pelimpah = 3.5 m
Ap (Luas Penampang Apron) = 82.5 m2
N1 (10 D Kedalaman Tanah Keras) = 10
N1 (20 D Kedalaman Tanah Keras) = 10 Tebal minimum Lantai Kolam Olak
NSPT = 10 t = 1.42 m
Keliling = 46 m
As (luas Tulangan) = 0 m2

QU = 825 ton atau


= 825.000 kg
Safety Factor = 2
Kapasitas Pondasi Apron = 412.500 Kg
Beban yg terjadi
P maks = 346.500 Kg

Kontrol terhadap beban = Pondasi Apron Ok


Perencanaan Plat Lantai TIDAK SESUAI DESAIN
Data Teknis
f'c = 15 K175
Tebal Plat Lantai Rencana Pondasi K175 = 0.7 m
Tinggi air normal = 0.1 m
Tebal Plat Lantai K225 = 0.5 m

Pembebanan
Beban yang bekerja
Beban mati : (PPIUG tabel 2.1 hal. 11-12)
Berat beton betulang = 2400 kg/m3
Berat beton tidak bertulang = 2200 kg/m3
Beban air = 1000 kg/m3

Beban hidup pada lantai gedung (PPIUG tabel 3.1 hal. 17)
Untuk lantai ruang kantor = 0 kg/m2

Beban mati (D)


Berat beton betulang = 1200 kg/m2
Berat beton = 2200 kg/m2
Beban air = 100 kg/m2
Total beban mati = 3500 kg/m2

Beban hidup (L)


Beban guna bangunan = 0 kg/m2
Total beban mati = 0 kg/m2

Kombinasi Pembebanan 1,2 D + 1,6 L = 4200 kg/m2


P maks = 242.550 Kg Kontrol Hirdolika

H3 = Tinggi muka air sampai sebelum jagaan = 2m


Ap (Luas Penampang Apron) = 57.75 m2 H1 = Jarak dari Apron ke Pelimpah = 3.5 m
N1 = 7
N2 = 7
NSPT = 7 Tebal minimum Lantai Kolam Olak
Keliling = 46 m t = 1.42 m
As (luas Tulangan) = 0 m2

QU = 404.25 ton atau


= 404.250 kg
Safety Factor = 2
Kapasitas Pondasi Apron = 202.125 Kg
Beban yg terjadi
P maks = 242.550 Kg

Kontrol terhadap beban = Pondasi Apron Retak

Anda mungkin juga menyukai