BPJS KESEHATAN

Persyaratan Mutlak pada Seleksi Kerja Sama Faskes dengan BPJS Kesehatan meliputi : Perijinan Faskes,
Ijin Praktek Tenaga Medis, Sertifikat Akreditasi, PKS Jejaring, NPWP. Surat Izin Operasional merupakan
salah satu persyaratan wajib kerjasama faskes. Terbit Permenkes No. 14 Tahun 2021 yang merupakan
turunan dari PP No. 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha, dimana terkait sektor kesehatan dibagi
menjadi :

 RESIKO TINGGI (Rumah Sakit, Apotek, Laboratorium Medis)

 RESIKO MENENGAH TINGGI (Puskesmas, RS Kelas D Pratama, Klinik)
 RESIKO MENENGAH RENDAH (Optikal)

Persyaratan SIO dan Akreditasi (SE Menkes No. 133 Tahun 2022) :

 Faskes yang menggunakan Komitmen Operasional berlaku s.d. 17 Agustus 2022.

 Faskes yang menggunakan surat pernyataan komitmen mutu berlaku sampai dengan 17
Februari 2023.

Selain surat perizinan fasilitas kesehatan, sesuai Permenkes No. 14 Tahun 2021 ada 4 pelayanan khusus
yang perizinannya diatur/ada perizinan berusaha untuk menunjang kegiatan berusaha diluar Surat Izin
Operasional unit pelayanan, yaitu :

1. Izin/penetapan penyelenggaraan pelayanan dialisis.

2. Izin penyelenggaraan transplantasi organ di rumah sakit.
3. Penyelenggaraan pelayanan radioterapi level 1, 2, dan 3.
4. Penyelenggaraan pelayanan kedokteran nuklir.

Sertifikat standar unit pelayanan khusus diurus pada PB UMKU (Perizinan Berusaha Untuk Menunjang
Kegiatan Usaha) : https://oss.go.id/informasi/umku.

Harapan kepada Fasilitas Kesehatan :

- Memahami regulasi secara menyeluruh

- Memastikan perizinan sesuai dengan regulasi
- Memastikan perizinan bagi layanan khusus sesuai Permenkes 14 Tahun 2021

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Persyaratan khusus pemenuhan standar untuk izin Dialisis (Permenkes No. 8 tahun 2022) :

1. Daftar SDM
2. Struktur Organisasi
3. Daftar Obat dan Bahan Habis Pakai
4. Daftar Peralatan
5. Daftar Sarana & Prasarana Pengelolaan Limbah dan Lainnya
6. Jenis Pelayanan

Persyaratan khusus lainnya :

 1. Subspesialis KGH dan/atau SpPD dengan kualifikasi tambahan yang dibuktikan dengan sertifikat
pelatihan Dialisis;
2. Paling sedikit memiliki 2 (dua) dokter spesialis salah satunya dokter spesialis penyakit dalam
yang telah memiliki kualifikasi tambahan yang dibuktikan dengan sertifikat dialisis, untuk klinik
utama;
3. Paling sedikit memiliki 1 (satu) dokter, dengan ketentuan dokter yang melakukan pelayanan
Dialisis harus telah memiliki kualifikasi tambahan yang dibuktikan dengan sertifikat dialisis dan
pelatihan kegawatdaruratan;
4. Perawat bersertifikat pelatihan Dialisis;
5. Tenaga kesehatan lainnya sesuai kebutuhan;
6. Tenaga non kesehatan.

RS yang memiliki Pelayanan Dialisis, Transplantasi Organ, Hiperbarik di RS yang izin

penyelenggaraan/operasional dinyatakan masih tetap berlaku atau dinyatakan memiliki izin
penyelenggaraan/operasional berdasarkan SE 455/2020 harus segera memproses perizinan berusaha
paling lama 6 (enam) bulan sejak Surat Edaran (SE Menkes 133/2022) ditetapkan  17 Agustus 2022

Harus Memiliki Izin Usaha sebelum 17 Agustus 2022

Perizinan Dialisis Pasca SE 133 tahun 2022 :

1. Untuk faskes yang mendapatkan izin pada tahun 2020 dengan perbedaan luaran Online Single
Submission (OSS) masih berlaku untuk izin berusaha rumah sakit.
2. Untuk RS dengan izin dialisis yang melekat dengan izin berusaha RS, masih dapat
beroperasional sampai dengan Izin berusaha RS habis masa berlakunya dan melakukan
pengurusan perizinan PB UMKU dialisis melalui OSS sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Mengacu pada SE 133 tahun 2022, maka bagi RS dengan izin dialisis yang terpisah dengan izin
berusaha, yaitu :
a. RS dengan izin berusaha operasional yang masa berlakunya sudah habis tetapi izin dialisis
masih berlaku, dapat tetap memberikan pelayanan dialisis sampai habis masa berlaku izin
dialisi.
b. RS dengan kondisi izin berusaha dan izin dialisis yang masa berlakunya sudah habis serta RS
dengan izin berusaha masih berlaku tetapi izin dialisis habis untuk segera melakukan
pengurusan perizinan PB UMKU dialisis melalui OSS sebelum tanggal 17 Agustus 2022.