Anda di halaman 1dari 6

KRITERIA MASUK DAN KELUAR UNIT PERAWATAN

INTENSIF

Tanggal Terbit: Revisi:00 Halaman 1 dari 2


RUMAH SAKIT UMUM
BHAKTI RAHAYU AMBON 01 Maret2019

Ditetapkan oleh:
STANDAR PROSEDUR Nomor Dokumen: Direktur RSU Bhakti Rahayu Ambon
OPERASIONAL 374/RSBR/SPO.Rev/III/
(S P O) 2019

dr. Maytha Pesik


PENGERTIAN Unit Perawatan Intensif adalah suatu tempat atau unit tersendiri di
dalam rumah sakit, memiliki staf yang khusus dan peralatan khusus
di tujukan untuk menanggulangi pasien gawat karena penyakit,
trauma atau komplikasi-komplikasi. Oleh karena sarana dan
prasarana Unit perawatan intensif terbatas, sedangkan kebutuhan
pelayanan Unit perawatan intensif meningkat maka diperlukan
mekanisme yang tepat untuk menentukan pasien yang dapat masuk
ke Unit Perawatan Intensif. Kepala Unit perawatan intensif
bertanggung jawab atas kesesuaian indikasi perawatan pasien di
Unit perawatan intensif
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien yang
dirawat di Unit perawatan intensif
TUJUAN Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan pelayanan
Unit perawatan intensif terutama bagi pasien kritis stabil yang
membutuhkan pelayanan dan pengawasan.
KEBIJAKAN SK Direktur Bhakti Rahayu Ambon Nomor:
373/RSBR.AMQ/DIR.SK.Rev/III/2019 Tentang Panduan Unit Pe-
layanan Intensif (UPI) RSU Bhakti Rahayu Ambon
A. Kriteria pasien yang bisa masuk ke Unit Perawatan Intensif
Yaitu :
1. Berdasarkan Prioritas yaitu :
a. Prioritas 1 : pada kelompok ini merupakan pasien sakit
kritis dengan kondisi yang tidak stabil yang memer-
lukan terapi intensif dan tertitrasi, seperti bantuan ven-
tilator atau infus obat-obat vasoaktif secara kontinyu.
Secara umum prioritas 1 berdasarkan penilaian nilai
PROSEDUR kriteria fisiologi nya ≥ 6. Misalnya pasien post operasi
atau pasien dengan acut respiratory failure yang me-
merlukan ventilator.
b. Prioritas 2 : Pasien yang membutuhkan pemantauan in-
tensif, sebab sangat beresiko bila tidak mendapatkan
terapi intensif segera. Contoh pasien ini antara lain
mereka yang menderita penyakit dasar jantung paru,
gagal ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami
pembedahan mayor/khusus. Secara umum prioritas 2

Standar Operasional Prosedur RUMAH SAKIT UMUM Bhakti Rahayu Ambon


KRITERIA MASUK DAN KELUAR UNIT PERAWATAN
INTENSIF

Tanggal Terbit: Revisi:00 Halaman 2 dari 2


RUMAH SAKIT UMUM
BHAKTI RAHAYU AMBON 01 Maret2019

tidak dipengaruhi oleh nilai kriteria fisiologi walaupun


nilai kriteria fisiologinya 0 atau di bawah 6 pasien tetap
dapat masuk untuk di lakukan monitoring. Contohnya
TUR – P dan Geriatri post operasi tulang panjang.
c. Prioritas 3: Pasien pada prioritas ini adalah pasien yang
sakit kritis, yang tidak stabil yang disebabkan oleh pen-
yakit yang mendasarinya atau penyakit akutnya secara
sendirian atau kombinasi. Pada prioritas ini pasien
mendapatkan perawatan intensif untuk mengurangi
gangguan akutnya sebagai contoh antara lain pasien
dengan keganasan metastatic disertai penyulit infeksi,
sumbatan jalan nafas. Pengelolaan pada pasien golon-
gan ini hanya untuk mengatasi kegawatan akutnya saja
dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan in-
tubasi atau resusitasi jantung paru.
 Prioritas 4 : pasien-pasien pada golongan ini secara umum
tidak termasuk dalam kriteria masuk Unit perawatan inten-
sif misalnya pasien dengan mati batang otak, multi organ
failure, kanker yang sudah metastase dan sudah tidak re-
spon dengan kemoterapi atau radiasi, pasien HIV/ AIDS
dengan atau tanpa penurunan kesadaran, Pasien dengan
susp TBC dan TBC dengan atau tanpa penurunan
kesadaran, Rabies, Tetanus, Pasien yang telah dipastikan
mati batang otak namun hanya untuk kepentingan donor or-
gan sehingga tujuan perawatan di Unit perawatan intensif
hanya untuik menunjang fungsi organ sebelum tindakan
pengambilan organ, pasien dengan diabetic foot.
d.
2. Objektif parameter
a. Berdasarkan Nilai kriteria Fisiologis Score
Kriteria Score
Fisiologis 3 2 1 0 1 2 3 Score
Systolic ≤ 70 71- 81- 101- - ≥200 -
BP 80 100 199
Heart - < 41- 51- 101- 111- ≥ 130
ra e 40 50 100 110 129
Respirato- - <9 - 9 - 14 15-20 21-29 ≥ 30
ry rate
Tempera- - ≤35 35,1- 36,1- 38,1- >38,5 -
tur (0C) 36 38 38,5
Level of - - Con- lert Alert to Alert Unre-
Concious- fused voice to spons
ness pain e
Oxygen ≤91 92- 94-95 ≥96 - - -
Saturatio 93
Total
Score

Standar Operasional Prosedur RUMAH SAKIT UMUM Bhakti Rahayu Ambon


KRITERIA MASUK DAN KELUAR UNIT PERAWATAN
INTENSIF

Tanggal Terbit: Revisi:00 Halaman 3 dari 2


RUMAH SAKIT UMUM
BHAKTI RAHAYU AMBON 01 Maret2019

Score ≥6
rawat ICU

b. Berdasarkan nilai laboratorium


1) Kadar natrium serum < 110 mEq/L atau > 170
mEq/L
2) Kadar kalium serum < 2.0 mEq/L atau > 7.0 mEq/L
3) Pao2 < 50 mmHg
4) PH < 7.1 atau > 7.6
5) Serum Glukosa> 800 mg/dl
6) Serum kalsium > 15 mg/dl
7) Tingkat keracunan obat atau zat kimia lainnya
dengan gangguan hemodinamik dan neurologis yang
masih dapat dikompromikan dengan pasien.
c. Hasil Radiologi
1) Perdarahan pembuluh darah otak, kontusio cerebri
atau perdarahan subarachnoid dengan penurunan
status mental GCS ≤12.
2) Ruptur viscera, bladder, liver, varices esophagus
atau uterus dengan hemodinamik yang tidak stabil.
d. ECG
a. Infark miocard dengan aritmia kompleks atau gagal
jantung kongestif
b. Ventrikular takikardi atau Ventrikular Fibrilasi
c. Block jantung komplit dengan hemodinamik tidak
stabil
e. Klinis fisik (masa akut).
1) Pupil anisokor pada pasien yang tidak sadar.
2) Luka bakar >10% luas permukaan tubuh
3) Anuria.
4) Sumbatan jalan nafas.
5) koma.
6) Kejang berkelanjutan.
7) Sianosis.
8) Tamponade jantung.

3. Berdasarkan Diagnosis
a. Sistem kardiovaskuler
- Akut miokard infark dengan komplikasi.
- Syok kardiogenik.
- Aritmia Kompleks yang memerlukan monitoring
dan intervensi.
- Akut Congestive Heart Failure dengan respiratory
failure.
- Hipertensi emergency.

Standar Operasional Prosedur RUMAH SAKIT UMUM Bhakti Rahayu Ambon


KRITERIA MASUK DAN KELUAR UNIT PERAWATAN
INTENSIF

Tanggal Terbit: Revisi:00 Halaman 4 dari 2


RUMAH SAKIT UMUM
BHAKTI RAHAYU AMBON 01 Maret2019

- UAP atau nyeri dada.


- Cardiac Arrest.
b. Sistem Pernafasan
- Acut respiratory failure yang memerlukan support
ventilator.
- Emboli pulmonal dengan hemodinamik yang tidak
stabil.
- Pasien dalam perawatan intermediate yang menun-
jukkan ada gangguan sistem pernafasan.
- Memerlukan perawatan sistem pernafasan yang tid-
ak memungkinkan dilakukan di area lain.
- Masif hemaptu atau muntah darah terus menerus.
- Respiratory failure dengan indikasi intubasi.
c. Gangguan Neurologi :
- Stroke hemoragic dan stroke non hemoragic dengan
atau tanpa penurunan kesadaran
- Coma : metabolik. toxic, anoxic.
- Meningitis dengan gangguan status mental atau
gangguan pernafasan.
- Gangguan sistem syaraf pusat.
- Status Epilepsi.
d. Overdosis obat
- Pasien overdosis obat dengan hemodinamik yang
tidak stabil.
- Mengkonsumsi obat yang menyebabkan perubahan
status mental secara signifikan dengan proteksi jalan
nafas yang tidak adekuat.
- Kejang setelah menelan obat.
e. Gangguan pencernaan
- Perdarahan gastrointestinal yang beresiko kematian
dengan hipotensi, angina, perdarahan yang ber-
lanjut.
- Gagal hati.
- Pankreatitis berat.
- Perforasi esofagus dengan atau tanpa radang medias-
tinum.
f. Endokrin
- Komplikasi ketoasidosis diabetic dengan he-
modinamik yang tidak stabil dan perubahan status
mental dan asidosis berat.
- Serangan tiroid atau koma miksedema dengan he-
modinamik yang tidak stabil.
- Masalah endokrin lain seperti : krisis adrenal,
dengan hemodinamik yang tidak stabil.

Standar Operasional Prosedur RUMAH SAKIT UMUM Bhakti Rahayu Ambon


KRITERIA MASUK DAN KELUAR UNIT PERAWATAN
INTENSIF

Tanggal Terbit: Revisi:00 Halaman 5 dari 2


RUMAH SAKIT UMUM
BHAKTI RAHAYU AMBON 01 Maret2019

- Hiperkalsemia berat dengan perubahan status mental


yang memerlukan monitoring hemodinamik.
- Hiponatremi atau hipernatremi dengan kejang dan
perubahan status mental.
- Hipomagnesium atau hipermagnesium dengan dis-
ritmia.
- Hipokalemia atau hiperkalemia dengan disrirmia
atau kelemahan otot.
- Hipophospatemia dengan kelemahan otot.
g. Pembedahan
- Pasien pasca bedah yang memerlukan pemantauan
hemodinamik atau pemakaian ventilator dan
perawatan intensif.
h. Lain-lain
- Syock septic dengan hemodinamik tidak stabil
- Pemantauan hemodinamik.
- Kondisi klinis yang memerlukan perawatan UPI
- Cedera karena faktor lingkungan ( pencahayaan,
tenggelam, hypothermia atau hyperthermia )
- Syok analfilaktik

B. Kriteria Pasien keluar atau pindah dari Unit Perawatan Intensif


:
Pasien-pasien yang dirawat di UPI harus dilakukan evaluasi
secara terus menerus untuk mengidentifikasi pasien-pasien
yang sudah tidak membutuhkan perawatan UPI. Adapun krite-
ria pasien dapat keluar atau pindah dari UPI adalah sebagai
berikut:
a. Pasien stabil secara fisiologis dan tidak lagi memerlukan
pengawasan dan perawatan UPI.
b. Ketika status fisiologis pasien telah memburuk dan tidak di-
rencanakan untuk ada intervensi aktif lagi karena secara
perkiraan dan pertimbangan medis tidak bermanfaat atau
memberi hasil maka pasien dapat dipindahkan ke perawa-
tan yang lebih rendah.

C. Triage.
Pada kondisi ideal pasien yang masuk atau pindah dari UPI
melalui seleksi yang ketat harus mendapatkan manfaat dari
perawatan di UPI. Dalam triase pasien harus dibuat sesuai
pemeriksaan klinis, tidak memandang etnik, asal-usul, suku
ras, sex, status sosial atau status pinansial.
Unit Perawatan Intensif dapat memberikan perawatan secara
efektif dan efisien bagi pasien-pasien sakit kritis dengan

Standar Operasional Prosedur RUMAH SAKIT UMUM Bhakti Rahayu Ambon


KRITERIA MASUK DAN KELUAR UNIT PERAWATAN
INTENSIF

Tanggal Terbit: Revisi:00 Halaman 6 dari 2


RUMAH SAKIT UMUM
BHAKTI RAHAYU AMBON 01 Maret2019

mengimplementasikan dengan baik prosedur kriteria pasien


masuk, keluar dan triase
Unit Perawatan Intensif
Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT Unit Bedah Sentral
Instalasi Gawat Darurat
Unit Kebidanan dan Perinatologi

Standar Operasional Prosedur RUMAH SAKIT UMUM Bhakti Rahayu Ambon

Anda mungkin juga menyukai