Anda di halaman 1dari 118
BAGIAN II METODE PENELITIAN KUANTITATIF Pada bagian I ini terdiri atas sembilan Bab yaitu Bab 2 sampai dengan Bab 9. Bab 2 berkenaan dengan proses penelitian, masalah, variabel dan paradigma penelitian; Bab 3 berkenaan dengan landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis; Bab 4 berkenaan dengan metode peneltian eksperimen; Bab 5 berkenaan dengan populasi dan sampel, Bab 6 berkenaan dengan skala pengukuran dan instrumen peneliian; Bab 7 berkenaan dengan — teknik Pengumpulan data, Bab 8 berkenaan dengan analisis data; dan Bab 9 diberikan contoh analisis data kuantitatif dan pengujian hipotesis BAB 2 PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN ‘A, Proses Penelitian Kuantitatif Proses penelitian kuantitaif pade gambar 2.1 bert dikembangkan ar proses peneliiankusniaif seperti yang terters pada gambar 1.4 Remitst Sy [ Feretarm fumein > tieten2l} reumeant| Fegupsieg al Miniah {Pos ipoat?y} Maen Ast T T T | i Leap ae | ‘ae ante 2.1.Konjonen dan proses pencitin Juantitait 8 ‘Berdasarkan ganar 2.1 iberikan penjelasan sebagai brik. Seta penelitan sea berangkat dari masilsh,namun maselah yang dibawa penelil Kuni dan katt berbeds, Dalam penelitian kuantatif, Trasalah yang, awa oleh penelitiarus sudah jelas, sedanekan ‘asalah dalam peneltan kvalitatifmasih bersfat sementara dan akan herkerbang seta peneliti memasuk lapangen. Sctelah misalsh didentifkasikan, dan dibatasi, mika Selanjutya rmasaloh terseut_diramuskan, Rumusan masala pads umumnye so pt, pre er i ih sie ene naa 4) Adakah perbedaan kompetensi profesional guru dan kepala cue ee A en Se pas pate rs dak eae H . ¢ Rumusan Masalah Asosiatif Rumasan msilahagositif-adalah rurmusan masslah penelitian yang berifat menanyakan hubungan antara dia variabel atau_Tebih Tedapat ign bentuk hubungan yt: kubungan simetrs, hubungan hausah dan ineraktfresiprocabtimbal ball. 7 1 Mubungansinetis Hvbungansimeis dah seats hubungan atara bungan antradu vara lei Yang tbesan munclya betaling us map intra cots umasan masala stl se slay ala chal 2) Adah hubungan astra jul ey Juma es yong tea dengan junish ‘Asjahatan terhadsp murid sekolah? (Variabel pertama “uinah Peruana Ke da alt kon) Half boar gone enyebablan jumlsh ejaatan btn harena es yep teat Manakin logianya sda shag! teria. Pas scat & Soak {eu fu pad sim Iban skoah, pale ut mandeed Sanyak yang pik ke tempat wnt, Kero aa ee kk ka ss baryak Keates ©) Adstahhubungan ntaarumsh yang dea el kerta Jumlah anak? mms dtertasta ©) Adstah nburgan aatica ara rambut dngen, Seman memimpin sekolah? “ “ 4 Adakah bubangan ania jum paying yang teu dengan Jumlah murid sekolah > ee ©) Aédlah tubungn ania bambi radio di peesean dengan Jumlah penduduk yang sekolak? ms “ Contoh jude penclidannys dela sebagl Brat (0) Hubungs nara junlhe yang tea ena jomishkejhaon ‘terhadap murid sekolah * (2) Hulpangan antararumgh yang det rel kereta ap engin jumloh (2) Habunganantars waa vambut son menipin sekolah “nen ewan ™ (0 sbngan ara barb ra pk Sn om ‘penduduk yang sekolah a mt 38 2) Hubungan Kausal Hubungarrkausal adalah hubungan yang bersiic sebab skibat Jai disini ada varabel independen (variabel yang, mempengaruhi) éan Aependen (dipengarui), contoh: 1) Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap presiasiprétasi belajar anak? (pendidikan orang. tua variabel independon dan presasibeljar vribel dependen) 1b) Seberapa Desar pengaruh Aepemimpinan kepala SMK tehadap fecepatan lulusan memperoleh »pekerjaan? (kepemimpinan vatiabel independen dan Kecepetan memperoleh pekerjaan varabel dependen) . ©) Scherapa besar pengarun tata ruang kelas terhadap sens! ‘pembelajaran di SMA? 7 4) Seberapa besar_pengaruh lurihulum, media. pendidikan dan Ialitas guru terhadsp husiiae SDM yang diasian dari suats sckolah?(kurklum, media dan Kuslitas guru sebagai variabel Jndependen dan kualitas SDM sebagai variabel dependen) Coniok judul peneltiannya: (a) Pengaruh penditkan orang tua tethadap presasi prestasi belajar anak di SD Kabupaten Alengkapura () Pengaruh kepemimpinan epala. sekolah tethadap. kecepatan Tulusan memperolehpekerjean pada SMK di Provins! Indrakila (e) Pengaruh karim, madia pendidkan dan kuaitas guru techadap ‘ualias SDM yang casita dar sunt sekolah 3) Hubungan interaktifresiprocaUtimia batik Hubungan iteraitif adalah hubungan yang saling mémpengaruhi, Di sini tidak diketahui mana varabel independen dan dependen, conto: (1) Hibungan antara mouvasi dan prestas! belgjar’ anak SD di Kecamatan 4. Di sini dapat dinyatakan motivas) mempengarihi ‘Presa tetpi juga prestasi dapat mempengaruhi motives 8 () Hlubungan anaraKecerdasan dengan kekaraan. Kecerdasan tam, Kecerdasan dapat menyebabhan kaya, demikian jugh orang. yang. kaya dapat ‘meningkatkan keverdasan karen gi texpenuh D. Variabel Penelitian 1. Pengertian Kalu ia peranyaun tang apa yang and eli, maka jab tere dengan ve! povelans eh were! posta pede dasarya adalah segolo sera yng, Coben apa sf Jang Giteplan fh peel tuk pega eins Siecehinna temag ba trebu kemodian das teimpainnyes Sera tethi varie!” dapat diet sebagai atib ssc sgcl ag nena "te ta gan angina tt Sbyc ean obyek yang in Farbecy” 198) Varese erupts ata oan dang Ketan sa ent eet Tg tet ade, ap, tat Kepaintot pinRejes pop sin fa cp ering, Bry Ui, bey dah wen copa bat der eye. Satur remiss model pendelepasian,keperimpnah, penonuneen, Koran posed dat mptavene beg, dsp petajea, teblatan, S40 feenpatan “cnt yao dan Kegintn sist pend Dinamakan variabel Karena ada varasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel, Karena brat badan sekelompok orang itu bervariasi antara, satu orang. dengan yang. lain. Demikian jugaprestastbelajar, Kemampuan guru dapat juga dikatakan sebagai ‘atiabel Karena misanys pests belajar dar sekelompok muri. tenta bervarasi. Jad kalau peneliti akan memiih variabel peneiian, bak ‘yang dimiliki orang obyek, maupun bidang kegiatan dan keilmaan tertenty, maka harus ada varisinya, Variabel yang. tidak ada variasinya bukan dikaikan sebagai varabe Untuk dapat bervariasi maka penelian harusdidssizkon pada sekelompok surber data stad ‘obyek yang bervaras. o Kerlinger (1973) menyatakan bahwa varabel adalah konstrak (constructs) tau sift yang akin dipelajar.Dierkan_contoh (nisanye, Uagkat aspires, penghasilan, pendiikan, stats sosial,jnis elamin, golongan gait, peoduktivits kerja, dan lainain. Di bagian Inia Kerlinger menyatakan bahwe variabel dapat dikaiakan sebags inka sift yang diambil dict suatu nilai yang berbeda (diferent ves). Dengan demikian varibel itu merupekan suits yang fervanasi, Selanjutnya Kidder (1981), menyetakan behwa yariabel Tutlsh sua Kuslitas (guaies) dimana penelti mempeljari dan mnenark kesimpulan darinya, ‘Berdasarkan pengertian-pengertan ists, maka dapat liramuskan i sini bahia varabelpenelitian adalah suatu abut sts fife atau nilai dan orang, cbyek atau Kegistan yang, mempunysi arias tertentu yang citetapkan oleh pene untuk dipelejai dan Kemudian dita kesimpulannya, 2, Macam-macam Variabe Menurut hubungan antara sets vaisbel dengan varabel yang Iain naka macem-macam varibel dalam penelitian dapat dibedskan menjadi ‘a. Varlabel Independen: varabe ni sering dsebut sebagai varibel ‘imais, preditor. antecedent, Dalam bahass Indonesia sering ‘isebut schagai variabelbebas. Vaiabelbebas adalah merupakan Warlabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sab perubshanna atau timbulrya varibel dependen (trkat). Dalam BEM. (Structural Equation Modeling/Pemodelan Persamaan Struktutal,variabel independen discbut sebagai variahel eksoeer 1b Variabel Dependen: sering disebut sebagai variabeloutpst, Kester, Konsekuen, Dalam bahas Indonesia sering_disebut Sebegai variabelterikat, Variabelterikat_merupakan varabe yang Gipengaruhi atau. yang oenjadi akibat, Karena adanya varibel bpebass Dalam SEM (Structural Equation ModelingPemodelan Persamaan Stuktural varebel dependen dsebut sebagai vaiabel indogen. 6 Motivas! Belajar (arabes Independen) ‘Gambar 2.2, Contoh hubungan varsbe independen-dependen Variabel Moderator: adalah varibel_ yang mempensaruhi (mempesuat dan memperlemah) hubungan antra, variabel independen dengan dependen. Variabel dscbut juga sebagai varabel independen ke due. Hubungan perils suami dan iter kan semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak, dan. akan ‘semakin renggang kalau ad fbak ke ia ikut mencampur. Di sii ‘anak adalah sebagai varabel moderator yang memperkuat Fnubungan, dan fihak Ke tiga adalah sebagai variabel modcrator Yang memperlemah hubungan. Hubungen motivai dan pests! belsjar akan semakin kuat bila peranan guru dalam menciptakan, iklim belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendeh bila Perenan guru Kurang bak dalam meneiptakanilim belajr Perilaku Suamt Perilaku Isteri (arabe! ndependen) (arebet Depanéen) Jumiah Anak (arabe Moderator) Gamber23a, Contoh hubungan varsbel_independen- ‘modesto, dependen. ‘Kecepatan kerja isin a (Variabel Dependen) (arabe! ndependen) Peran Orangtua (Wariatel Moderator) Gambar 2.36. Contch hubungan variabel_independen- ‘moderator, dependen, Variabel intervening: dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan “dn intervening variable is that factor that theoretically fet the observed phenomenon bur cannot be seen, measure, or ‘mampulare™ Varibel intervening. adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel_independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukue. Varibel ini merupakan varabel penyelfantara yang tecetak di antara variabelindependen dan ‘ependen, sehingga variabel independen tidak langsung ‘mempengaruhi berubahnye atau timbulnyavariabel dependen, Pada contoh berikutdikemukakan bahwa tinggi rendahnya penghasilan akan mempengarihi sears tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur). Dalam hal ini ada variabel anturanya, yeitu yang berupa gaya hidup seseorang Antara varabel penghaslan dengan gaya hidup,terdapatvarabel ‘moderator, yaita budayalingkungan tempat tinggl.« 6 Gambar23. Contoh hubungan_variabel__independen- ‘moderator intervening, dependen 6 Yavabel kon ssa varie Jang nila ay cbt stan sehingga hubungan varabelindepeden trhadap dependen dak dipengaruhi oleh fakior luar yang tidak ditelit, Variabel kontrol sering digunskan oleh penelit, bila akan melakukan penelitan yang bersifa membandingkan, CContoh: jengar Jonis pendidkan terhadap etrampilan dan rengetk: Variabel Independerya pendidikan (SMU dan SMR), Yariabel Kontrol yang dittapkan sama misalnya, adalah naskah yang diketik soma, mesin tk yong diganakan sama, ruang tempat meng sama Dengan wa ariel Kool ter, maka sama pengaruh jenis pendidikan techadap ketramplan ‘mengetk dept diketahui lebih past, (aia Indepenen) Nasa ent mein ‘arabe Kens) Gambar2.4.Contoh hubungan varibel. independen-ontrol, n Aependen. (Untuk dapat menentukan kedudukan varabelindependen, dan dependen, moderator, intervening atau varabel yang lain, hars iba ohteksoya dengan dilandasi kensep teois yang mendssiri maupun hil dan pengamstan yang empirs di tempat peneltan. Untuk ita ebelumpeneliti-memilih.varibel apa yang. akan iteliti peta tnelakakan kajian toons, dan melakulan sta pendahulusntelebih “anol pada obyek yang akan dtl Jngan sampai tradi membust ‘ancangan pencltian dilakukan di belakang meja, dan tanpe menge- {ahi telebih dahulu permasalahan yang ada di obyek penelitian, Sevng tad, rumusan masalah peneliian dibuattanpa mellut studi Fendahuluan ke obyek pene, schinggs setelah dirumuskan mata maslah itu dak menjadi masalah pada obyek penektian. ‘Stcah salah dapat difabami dengan jlas dan dikajisecra torts, tra penelit dapet menentukan varabel-variabelpenliannya. «ad Kenyataanny, gealrgejla soil itu tit erbag inca variabel saling teikat secard simulta beik variabel inde~ Tronden, dependen, moderator, dan intervening, sehingga peneiian ang baik akan mengemati semua varabel tersebut. Tetapi Karena ‘anya Keterbatasgn dalam berbagai hel, maka penelit sering hanya ‘memfokuskan pala beberapa variabel penelitian saje, yaitu pada Tietbel independen dan dependen. Dalam peneltan kualitatif hub yan antara semua variabel tersebut akan diamat, karena peneliian ialatif berasumsi Bahwa gejala it tidak dapet diklasfkaskan, {etal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan holistic) E, Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitaiposiivistk, yang dlanda pada suata cums Bahwa suatu gejala ita dapat dikdasiiksikan, dan hubungan fale besfatkausal (eebab akibat), ska penelit dapat melakukan ehelan dengan memfokuskan Kepada beberap vaiabel saa. Pola obunganantara varinbel yong akan dite tersebut selanjutnys 75% Hipotess statistik adalah (hanya ada bila berdasarkan data samp) 101 9 Ho:p=75% Fe:pe73% 9) Ho:p2 75% Ha:p<75% ©) Ho:ps75% Hazp> 73% =hpotei barteri rosentaee Teknik, statistik hipotesis eset Jang digunakan untuk potesis tect tidak sama. Carecare.pengutan ie Rees Pada babtersendir, yay paca bab ants data nn 4% Hipotsis Komparatiy Hipotesis komparatf merupakan Comok: 1) Rumusan Messiah Komparatit Bagaimanatah presas bl : tela masons Peru Alsendngkan dengan pegorar anes a EI TSX il 2) Wipotesskomparait. Berdasarkan rursan (aan eat Komp ba at dem ipotesis Note an to2 2) Ho + Prestasi belajar mahaiswa Penguruan Tinggi X lebih tesar atau sama dengan (2) perguruan tinggi Y ("lebih besa tau sama dengan)" = paling sedi) 4) Ho: Prestasibelajer mahaiswa Perguruan Tinggi X febik Keil sau sama dengan (2ipergoru tinggi ¥ lebih keel atau sama dengan” ~ paling best) Hipotests Alternat: 1) Ha; Prestasi belaj mabasiswa Perguruan Tinggi tesa ata lebih eel) dae perguruan nga ¥ Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih eel dar pada (©) perguruan tinggi Y 3)Ha = Prestasi belajar mabasiswa Perguruan Tinggi X lebih ‘pesardaripada (2) perguruan ting Y. 4) Hipotess Statistik dapat dlrumuskan sebagat berikut 2H bts Bie He Mes Hie Boop fede ay wo mE Seen ma SH 2 oe tomas 3m mS a es > He 6 Mipowsis Asosiaif ‘adalah javaban sementara terhadap_rumusan Hipotesis asosiatit yr yang. menanyakan.ubungan antara dua rmasalah asosiatif, ‘arabe stu lebih, 3 1) Rumasan Masalah Asosiatit ‘Adakah hubungan yang posit” dan signfikan ant kepemimpinankepila Sekolah dengan iklim kerja sekolh, 2) Hipotesis Penelitan: ‘Terdapat_hubungan yang. post? dan. signifkan antag ‘epemimpinankepalasekolah dengan iklim kerja sekolah 3) Mipotesis Statistic Ho:p = 0, —— 0 berar tidak ada hubungan, Ha:p #0, "dak sama dengan no!” —berant lebi besar atau urang () dari nol berar a hnubungan, P= nila Koreas dalam formula. ya “ihipoesskan, 2, Paradigma Penelitian, Rumusan Masalah dan Hipotesis. Pada bab dus telah disampaikan paradigm penlitin. Deng Paradigma penelitian it, peneli dapat menggunaken” sebag ppanduan untuk merumuskan’masalah, dan hipotess penclitanny yang selanutnys dapat digunaan nt panda dla pengunpls dats dan analiss, Pada setiap paradigma pensiian minimal terdapat rumusen masilah penelitian, ya masalah deskriptif. Berikut in contoh judul pencltian, paradigm, rumusan masalah dan hipotes peneltian, & Judul Peneliton: Hiubungan antra. gaya kepemimpinan Kepala Sekolah deng Dresiasi belajar_murid. (gaya kepemimpinan adaldh varabe |ndependen (X) dan presas kerja adalah varibel dependen (Y) to8 Paradigma Penelitiannys,edatah: Rumusan Masalah 1) Seberapa baik gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah yang «tampa (bagaimana X°) 2) Seerapabaik press beljar siswa? ( Bagaimana Y), 3) Adakah fubungan yang posiif dan sigaikan antara gaye kepemimpinan Kepala Sekolah dengan prestasi belajar siswa (Adakah hubangan antara X dan Y?). Butir in, merupakan rumusan masalah asositi 4 Bila sampel peneitiannya golongan guru golongan IM] dan 1V, ‘maka rumusan masala Kemparaifny adalah 1) Adakah perbedaan persepsi ant guru Golongan I, dan TV tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah? ‘by Adakah perbedan persepsl antara guru Gol IHN, dan 1V, dan Il tentang prestsibelajr muri. 1 Rumusan Hipotess Peneliian 1) Gaya kepemimpinan yang ditampitkan Kepala Sekoalt (8) ‘ilo penltn untuk mengetah pengaruh prose Kerja br fevhadap kepnasan pelayanan pada masyaraiat. Unk it diplit ‘tnpotkelompot sectra random: Varlabel moderator adalah jens lamin pit alli) dan perempuan (9) ‘Treatment/perlakuan (prosedur kesja baru) dicobakan pada kelompok eksperimen pertama yang telah diberi pretest (01, = Kelompok lakirlaki) dan Kelompok eksperimen Ke due yang telah Abert pretest (Os = kelompok perempuan). Pengaruh periokuan (X) fethadap kepuasen pelayanan untuk kelompok lakilaki = (O2 — 01) ~ us (Ox 05} Pongarin perakuan (prosedur kerja baru) tethedep ila penjualanbarang untuk kelompok perempuan ~ (Op~-04)~ (01-0) Bila terdapat perbedsan pengaruh prosedhr kerja baru terhadap kepuason masyaratatantarakelompok kerja ria dan wana, ‘maka penyebsb utamanya adalah bukan Karena teatment yan Aiberkan (karena treatment yang, diberikan sama), tetap Karena adanya varabel moderator, yang dalam hal ini adslah jens Kelas, Pris dan wanita menggunakan prosedur kerja baru Yang sama, tempat kerja yang sama nyamannya, tapi pada umumny, kelompok wana lebih ramah dalam —memberikan —pelayanan, sehingea dapat ‘meningkatkan kepuasan masyaraka. 4. Quasi Experimental Design Bente descn cksperimen ini merypakan pengembengan dari ‘true experimental design, yang sult dilaksanakan. Destin int ‘mempunyai Kelompok Kontrel, teapi tidak dapat berfunan Sepenuhnys untuk mengonto!” variabel-variabel Iuar yang mempengaruhipelaksanaan cksperimen, Walaupun demikian dein ini lebih. sik dri prexpermmontal design. Quasi-expetinental sign, digunakan Karena pada’ kenyataannya. suit mendapathan kKelompok konirol yang digunakan untuk peneiian, Dalam suatu Kegatan administasi atau mangjemen, sting tidak mungkin’menggunakan sebagian para karyawannya untuk ‘ksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja bara yang In tidak. Oleh Karena is, untuk mengatas kesulitan dalam ‘menentukan Kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan dessin Quasi Experimenta erika ini dikemuakan dua bentuk dsain quasi eksperimen, ait Time Series Design dan Noneauivaen Control Group Design, & Time Series Design Dalam desu ini Kelompok yang digunakan untuk peneliian tidak dapat dpi secara random. Sebelum diberperlakuan, Kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestsbilan dan Kejeasan keadsan Kelompok.scbelum na le re etna lt pe ui dengan jelhs, maka baru diberi treatment. Desair —— 04010504 X 01040 | =O, = 04 dan ns il oyna ah Os = =O = Ox ba nkuen yang bak adalah O; = 0¢= Or = Ov Besar pes Pen nak "(0s Oct Oy + 01) {01+ Ost Os +). mangas hs peeiian dar dein in itn pad santa sole gar 42 etn bb, rapt bea feet nan sl pentitan yang engin desi me er | CASS op | | | AN ©; 0; 0; 0, Os Os O O Berbagai Kemungkinan basil peneliian ya aber 42 came ‘menggunakan desain Time Series us Hasil peneltian yang paling bak adglahditunjukkan pada Grafk A. esl pretest menunjukkan keadzan kelompok sail dan konsisen (Oy ‘Os 0) setelah ber perakuan keadaannya meningkat scars konsisten (04 03) Grafik B memperihatkan ada pengaruh perlakuan terhadap elompok yang sedang dieksperimen, tapi setlah ita kembal lagi ‘pada poss! semula Jadi pengaruh pertakuan hanya sebagai conto Pada wakia penataran, pengetahua, dan ketrampilsmnya meninsket, ‘eta seelah Kembali ke tempat kerja Kemampuannya Kembali sepert semua. Grafik C memperihatkan pengaruh lust lebih berperan dat pada pengaruh perlakuan, sehinges grafiknya naik tenes Grafik D ‘menunjokkan keadaanKelompok tidak menent, ‘A Nonequivalent Control Group Design Dessin ini hampir same dengan pretestpastest conrol group design, hanya pada dessin ini Kelompok eksperimen maupun kelompok koro tidak pith secara random, OO xX oO ° O% Comet: Dilelkan penettian untuk mencari pengaruh perlakuan senam pagh ferhadap derajad Kesehatan karyawan sekolah, Desain penelian ddipiih satu kelompok karyawan. Selajutnya dari satu kelompok {ersebut yang setengah dirt perlakuan senam pag! setiap hart dan yng setengah lagi tidak O; dan Os merupakan derajad kesehatan laryawan sebelun ada perlluan senam pagl. Os adalah derajad kesehatan karyawan setelah senampagi selama 1 tun, Ox adalah derajadkesehatan karyanwan yong tidak diberiperakuan senam ogi Pengaruh senam pogi terhadap derajad kexohatan kanya adalah (Op~ 01) =(0,~ 04} U6 BAB 6 ; POPULASI DAN SAMPEL A Populasi Populsi adalah wilayah generalisist yang tert atas: obyek! subyek: yang mempunyai kualitas dan karakterisik tertentu yang, Gietspkan ‘ich péneliti untuk dpelajari dan Kemudian dari kesimpulanaya. Jad populasi bukan hanya orang tetap juga obyek dan bends- benda alam yang lai. Populas juga bakan Sekedar jumlah yang ada peda obyeK/subyek yang dipelajan, tetapi meliputiseluruh ‘arakteritksifat yang dim oleh subyek atau obyek ita -Misalnys akan melakukan penelitian di sekolah X, maka sckolah X ini merupakan populasi, Sekolah X, mempunyal sejumiah trang/subyek dan obyek yang lan. Hal ini berati popusi dalam ar jumlebwanitas. Tetapi sekolah X juga mempunyai karakteristik frang-orangnya, misainya motivasi Kerjanya, displinkesanya, Kepemimpinannya, ikfim organisasinya dan Tanai; dan_ juga mempunyai karakteristikobyek yang. lain, mislnya kebijakan, reser era, tata raang Kelas, llusan yang dthasitkan dan Isi-ain, ‘Yang terakhir borat populas dalam ati karakersti 17 Satu orang-pun dapat digurakan sebagai popalasi kana satu orang itu mempunyei berbagai karaktersk,misalnys gaya bicaranya, Mia negra on nan) maka funn snebos Sampelsetiap Kategori minimal 30 3. Bila dilampenelitian akan melakukan analisis dengan = fukierte Gres me eet ganda misinye) Suh ants! mia 10 Kal dr jana Vara Br yang dite, Mistinya variabel peneliannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggotasampel = 10 x5=50. 4. Untuk peneian ekdperimen yang sederhana, yang ‘menggunakan kelompok eksperimen dan Kelompok konto ‘aka jumlah anggotasampelmasing-masingantara 1031 20, F. Cara Mengambil Anggota Sampel Di bagian depan bab ini telah dikemukakan terdapst dua teknik sampling, yatu probabil sampling dan nonprobabily sampling Probability sampling adalah teknik sampling yang member peuang sama kepada anggote populasi untuk dipiih menjadi anggotasampel (Cara demikian sering disebat dengan random sampling, atau tara Pengambilan sampel secara ask Pengambilan sampel secara randomi/acak dapat dilskukan dengan bitangan random, komputer, maupun dengan undien, ile ‘Pengambilan dilakukan dengan undian, maka sei anggots populas liberi nomorteriebih dahulu,sesua dengan jumiahsnggota pops, Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setip anggota populsi mempunysi peluang sama uotuk pith menjec, ‘anggotasampel, Untuk contoh dis peltang setiap anggoa popes! = 1/1000. Dengan demikian cara pengambilannya bile nomen sats telah dambi, maka pela dikembalikan igi, kalau tidak dikembatican Pehuangny menjadi tidak sama lagi. Misalaya nomor perama tidak Atikembalikan lagi make peluang berikutnye menjadi 1: (1000 ~ 1) = 11999. Peluang akan semakin besar bila yang teloh dambiltigak

Anda mungkin juga menyukai