Anda di halaman 1dari 3

Kami kelompok 4 akan menyampaikan bahan diskusi kami selama ini untuk pembahasan

PKL

PKL adalah pedagang yang berjualan dengan menggunakan gerobak ember atau lain –
lainnya. Para PKL berjualan dengan modal yang secukupnya, dengan modal itulah maka
mereka dapat menafkahi keluarga mereka. Demi sesuap nasi saja mereka rela untuk
dikejar kejar SATPOL PP bahkan sampai di masukkan kedalam jeruji besi.

Para PKL mempertanyakan apakah tak ada keadilan di dunia ini lagi apakah di dunia ini
hanya orang besar yang dapat hidup bukan seperti para PKL yang hidupnya tidak tenang
karena dikejar – kejar oleh para Satpol PP.

PKL adalah bentuk kehidupan kedua di indonesia yaitu bentuk kehidupan orang yang
miskin selalu tertindas karena sebahagian orang menganggap PKL tidak ada derajatnya
dimata semua orang yang berpunya dan kedua orang yang mempunyai kekuasaan tinggi
yang dapat merendahkan derajat orang miskin, tapi dimata ALLAH SWT semua manusia
sama.

Bila PKL berjualan di trotoar semua orang menganggap itu mengganggu para pejalan
kaki yang ingin melewati trotoar menganggap para PKL adalah sampah masyarakat tapi
apakah semua orang berfikir para PKL tersebut hanya ingin hidup dijaman yang sudah
susah ini, apakah para pejabat, pemerintah dan orang yang mempunyai kedudukan lain
apakah berfikir para PKL hanyalah manusia biasa yang ingin hidup.

Para PKL sangat marah bila penggusuran terjadi bila PKL sedang berjualan dan tidak
di beritahu bahwa akan diadakan penggusuran.

Para PKL menganggap bahwa Satpol PP itu salah kenapa bila sebelum penggusuran
para PKL diberitahu sebelumnya bila akan diadakan penggusuran lapak pedagang . para
PKL berfikir apakah akan di berikan uang untuk ganti rugi atas penggusuran tersebut.

Menurut PKL Satpol PP itu tak punya hati nurani mentang – mentang kalian satpol
PP kalian merendahkan rakyat miskin seperti para PKL. Dan sebagai rakyat miskin para
PKL seharusnya memiliki hak untuk hidup seperti manusia lain.

Penggusuran yang dilakukan pemerintah kota (PEMKOT) hanyalah untuk


memperindah taman kota saja bukan untuk mengsejahterakan rakyat miskin seperti para
PKL.
SOLUSI 1 : pihak yang digusur mendapatkan kompensasi atas penggusuran tersebut .

SOLUSI 2 : menyediakan tempat dan rumah untuk para PKL untuk hidup.

SOLUSI 3 : kedua belah pihak harus melakukan musyawarah tentang penggusuran agar
tidak terjadi tidak terjadi kesalah pahaman antar kedua belah pihak, yang digusur dan
menggusur.

SOLUSI 4 : membiarkan para PKL tetap tinggal agar kelangsungan hidup mereka dapat
berjalan lancar, tapi para PKL menyingkir sedikit dari trotoar agar tak mengganggu
pengguna jalan yang akan menggunakan trotoar.

KESIMPULAN :
Seharusnya lebih memntangkan nasib rakyat miskin dai pada orang yang mempunyai
kekuasaan dan semua masalah yang terjadi diselesaikan dengan kekerasan maka masalah
tersbut tidak akan terselwesaikan dan masalah itu makin membesra lagi dan bila suatu
masalah diselesaikan dengan kepala dingin maka masalah tersebut akanterselesaikan
dengan cepat dan takkan membuat masalah maki membesal lagi.

Anda mungkin juga menyukai