Anda di halaman 1dari 258
Bab , Fasilitas / fs ff TFansportasi , dalam Lokasi dan Pesawat Aneeut SENS FASLITAS TRAMSPORTAS DALAT LORARC Peralatan pengangkat bahan digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area, departemen, pabrik, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan, dan sebagainya. Berbeda dengan transpor jarak jauh (kereta api, mobil, melalui air dan udara) yang memindahkan muatan pada jarak yang cukup jauh, perlengkapan penanganan bahan me- mindahkan muatan pada jarak yang jauh lebih pendek. Pada prakteknya jarak yang ditempuh hanya terbatas pada puluhan sampai ratusan meter. Jarak ribuan meter hanya kadang-kadang dilakukan untuk memastikan perpindahan muatan yang Konstan antara dua lokasi atau lebih yang dihubungkan oleh kegiatan produksi yang sama, Operasi pemuatan dan pengangkutan dalam setiap jenis usaha tergantung pada fasilitas transportasi dalam lokasi, dan luar lokasi pabrik. Fasilitas transpor luar mendukung per- usahaan dengan bahan baku, barang setengah-jadi, bahan bakar, bahan bantu, dan sebagai- nya serta mengirimkan produk jadi dan limbah keluar perusahaan. Fasilitas transport mendistribusikan muatan ke seluruh lokasi di dalam perusahaan, memindahkan bahan di antara unit proses yang langsung terlibat dalam produksi, dan mem_ bawa produk jadi dan limbah ke tempat produk tersebut akan dimuat dan dikirim keluar perusahaan, Proses transport jenis ini tidak hanya memindahkan muatan dari satu tempat ke tempat in, tetapi juga mencakup proses muat dan bongkar muatan, yakni meletakkan muatan ke mesin pembawa muatan, menurunkan muatan pada tempat yang dituju, menyimpan muatan di dalam gudang serta memindahkan muatan ke peralatan pemroses. Untuk operasi muzt dan bongkar muatan tertentu, mekanisme penanganan bahan dilengkapi dengan alat pencekam khusus yang dioperasikan olch mesin bantu atau secara manual. , Fasilitas transport di dalam pabrik kemudian dibagi lagi menjadi fasilitas pemindah muatan antardepartemen dan fasilitas pemindah muatan dalam departemen, Pada lokasi Dipindai dengan CamScanner 6 mse frei fasilitas transport dapat dibagi menjadi fasilitas Iuar, dalam area, dan dalam agian, Fasilitas transport antardepartemen memindahkan muatan di antara departcmen, misalnya pada lokasi pabrik, antara departemen pembuatan bahan, pemesinan dan depar- temen bantunya, serta antara departemen dengan gudang, lokasi muat dan bongkar, dan sebagainya. Diagram yang menggambarkan tata-letak fasilitas transport dalam departemen dalam pabrik dapat dilihat pada Gambar 1, is transport dalam-departemen memindahkan muatan di antara bagian, mesin 1 penyimpanan di dalam batas satu departemen. transport antaroperasi yang memindahkan muatan dari satu unit pemrosesan ke unit lainnya dan berhubungan erat dengan proses produksi yang dilakukan dalam suatu departemen atau perusahaan, Sebagai satu kesatuan merupakan suatu fasilitas transportasi yang beroperasi di dalam departemen dan kadang-kadang antardepariemen. Fasilitas i ‘memainkan peranan yang sangal penting dalam proses produksi aliran massal yang ber- tugas menghubungkan masing-masing unit dan mesin produksi dan mengatur waktu kerja pada suatu departemen atau perusahaan tersebut sesuai dengan jadwal produksi tertentu Dipindai dengan CamScanner NGANAI HAtiAly .n desainnya dapat dilihat pada LANGRAVAN Bbisa! 2. PEMBAGIAN POKOK 1 Pengelompokan perlengkapan penanganan balan berdasarkal Gambar 2. . Setiap kelompok pertengkapan tersebut dapat clijelaskan secara singkat sebagai berikut: Perlengkapan pengangkat bertujuan untuk memindahkan muatan biasanya 4 : Perlengkapan pemindah ialah kelompok mesin yang mungkin tidak mempunyai peralatan pengangkat tetapi yang memindahkan muatan secara berkesinambungan. — Perlengkapan pernukaan dan overhead adalah Kelompok mesin YAN mungkin juga tidak dilengkapi dengan peralatan pengangkat dan biasanya menangani muaian dalam satu bac (batch). Setiap kelompok mesin dibedakan oleh sejumlah ciri khas dan biden: penggunaan yang khusus. Perbedaan dalam desain kelompok ini juga ditentukan oleh keadaan muatan yang akan ditanganinya, arah gerakan kerja dan keadaan proses penanganannya. ‘Muatan dapat dibedakan menjadi muatan curah dan muatan satuan. Bahan yane ditangani dalam bentuk curah terdiri atas banyak partike! ata gumpalan yang homogen misalnya: batubara, bijih, semen, pasir, tanah, batu, tanah liat dan sebagai- nya. adalah kelompok mesin dengan peralatan pengangkat yang lalam satu bac (batch). ‘Muatan satuan dapat berbeda dalam bot ot dan bentuknya. ~Pevtergkapan penanganan | | bahan : le J Periengkapan | | Peralatan pemindalan | |Perlengkapan permukaan! pengangkat | | {konveyor) ' | dan overhead | | I | Jo fot | witelle! levee en if { fe lp tld Biydl igh rishi shh digs rete liyd shigr ss] peta dey ae yt wy rita yt giigl ig pe ef pe eet a ped bed gt bt gigi ig: rit tt big it fight ltg Bibi Bi rriot gla ey Bi ie ie grit 3 bole Br Brig .! Volpi eer i i Beige Bi hi g., « 2.18 B e ae ek 8 Ses 2 ~ 2, = SB Bg 2 5 B18 8) di igiigiiel tg ao) so G12) kee £2 2.8 2 catatan 1. Beberapa gambar yang disebutkan, yarig dibag: ke dalam beberapa grup m 2 Grup mesa yang dtandat brian (*) Wéak dDcarakan pada bata up main, dapat cna pads lampiran Dipindai dengan CamScanner Umumnya mesin pengangkal digunakan untuk muatan satuan, misalnya berbagai bagian mesin atau mesin secara keseluruhan, bagian dari struktur bangunan logam, hoper dan ladel pengangkut, bentang baja, blok dan bahan bangunan, dan sebagainya. Konveyor dapat menangani baik muatan curah maupun muatan satuan, sedangkan fasilitas permukaan dan overhead dapat menangani keduanya sckaligus. Pada prinsipnya, gerakan kerja mesin pengangkat ialah menaikkan dan menurunkan muatan, Beberapa mesin pengangkat dapat juga bergerak horisontal, berputar, bergerak secara radial, dan scbagainya, Hampir semua fasilitas transport memindahkan muatan secara horisontal walaupun ada beberapa yang dapat memindahkan muatan dengan ber- bagai sudut atau secara vertikal. Pada umumnya mekanisme pengangkat didesain untuk melakukan suatu gerakan tertentu tersendiri. Mode ini sangat khas, misalnya crane dapat mengangkat muatan, meng geser, menahannya tetap di atas bila diperlukan, dan membawa ke tempat yang ditentukan. Banyak fasilitas pemindah-konveyor, truk, telfer memindahkan muatan sepanjang jalur yang sudah ditentukan dan melakukan operasi yang identik sekaligus. Operasi kerja yang identik dan muatan yang seragam yang diangkutnya memung- kinkan fasilitas transport dilakukan secara automatis bukan hanya untuk memindahkan melainkan juga untuk proses bongkar-muatnya, Hal ini tidak dapat dilakukan pada meka- nisme pengangkat yang membutuhkan kerja tangan manusia, bukan saja untuk mengatur gerakan kerja tetapi sering juga mencakup proses bongkar-muatnya, misalnya pemasangan dan pelepasan muatan yang berbeda bentuknya dari kait mesin pengangkat. Hal di atas merupakan karakteristik khas dari kelompok utama perlengkapan pena- nganan bahan. Akan tetapi, pada beberapa jenis mesin tertentu ciri khas tersebut tidak dapat dibedakan secara jelas, sehingga sulit untuk mengelompokkan mesin tersebut ke dalam suatu kelompok yang jelas. D> PEIRIWHAH PERLENGEAPAN RENANCANAH BATIAH Dewasa ini,banyak sekali mesin penanganan bahan yang diproduksi dalam berbagai desain. Karena itu pada operasi yang sama dapat dilakukan dengan berbagai metode dan alat. Pemilihan alat yang tepat tidak hanya memerlukan pengetahuan khusus tentang desain dan karakteristik operasi suatu mekanisme mesin, tetapi juga memerlukan pengetahuan yang menyeluruh tentang organisasi produksi dari suatu perusahaan. Fasilitas transport harus dapat memindahkan muatan ke tujuan yang ditentukan dalam waktu yang dijadwalkan, dan harus dihantarkan ke departemen atau perusahaan dalam jumlah’ muatan yang ditentukan. Perlengkapan penanganan bahan harus dimekaniskan sedemikian rupa schingga hanya memerlukan sedikit mungkin operator untuk. pengen- dalian, pemeliharaan dan tugas-tugas tambahan lainnya. Sekaligus alat ini tidak boleh merusak muatan yang dipindahkannya, ataupun menghalangi dan menghambat proses produksi. Alat ini harus aman dalam operasinya, dan ekonomis baik dalam biaya operasi dan modal awalnya. Faktor-faktor teknis penting berikut ini dapat digunakan dalam menentukan pilihan jenis alat-alat yang dapat dipakai memekaniskan proses penanganan bahan. Jenis dan sifat muatan yang akan ditangani: untuk muatan satuan-bentuk, berat, permukaan dukung yang baik atau bagian muatan sebagai tempat penggantung yang baik, kerapuhan, temperatur dan sebagainya; untuk muatan curah ukuran gumpalan, kecen- derungan untuk menggumpal, berat jenis, kemungkinan longsor sewaktu dipindahkan, temperatur, sifat kimiawi, dan sebagainya, Pada prinsipnya karakteristik muatan ini dapat Dipindai dengan CamScanner 9 va kemungkinan pemilihan jenis alat yang dapat digunakan untuk maksud ante aa all ie erbeda dapat digunakan untuk berbagai sifat ar vos per jam yang dibuiuhkan. Kapasitas pemindahan muatan yang hampir tak cen at ipeach pda jes lat teeta misalya teberap Kon veyor aksi berkesinambungan. Sedang pada alat terient, misalnya truk dan crane jalan {crane gantung) mempunyai siklus Kerja dengan gerak balik muatan kosong akan dapat beroperasi dengan efisien hanya jika alat ini mempunyai kapasitas angkat dan kecepatan yang cukup tinggi dalam kondisi kerja yang berat. ; ‘rah dan jarak perpindahan, Berbagai jenis alat dapat memindahkan muatan ke arah horisontal atau vertikal ataupun dalam sudut tertentu. Dengan demikian, untuk gerakan vertikal atau yang hampir vertikal diperlukan pengangkat, crane, elevator ember atau alam: ntuk gerakan horisontal diperlukan: truk bermesin atau tangan, fasilitas penggerak tetup, berbag: konveyor, dan sebagainya. Ada beberapa alat yang dapat bergerak mengikuti jalur yang berliku dan ada pula yang hanya dapat bergerak Turus dalam satu arah. Panjang jarak perpindahan, lokasi dari tempat pengambilan muatan, percabanean dari jalur per- pindahan ke tempat tujuan juga sangat penting dalam menentukan pemilihan fasilitas transport yang tepat Cura menyusun muatan pada tempat asal, akhir, dan antara, pemustan ke kendaraan dan pembongkaran muatan di tempat tujuan sangat berbeda, Karena beberapa jenis mesin dapat dimuat secara mekanis sedang pada mesin lainnya membutubkan alat bantu atau bantuan operator (manual). Misalnya beban curah yang diletakkan dalkim satu fot tumpuk- an, yang dari sini muatan tersebut harus disekop atau cara Ivinnya, atau dapat disimpan dalam bungker (bunker), yang dari sini muatan dapat mengalir secara gravitasi ke fasilitas transporinya. Muatan satuan dapat diletakkan di atas tanah langsung, datas palet, rak, alas tertentu yang akan diambil dan diletakkan oleh alat penanganan | ahan dengan metode yang berlainan, Karaktcristik proses produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan. Faktor yang paling penting ini sangat_ mempengaruhi pemilihan jenis fasilitay transport muatan, Gerakan penanganan bahan sangat berkaitan erat dengan p da proses produksi: bahkan kadang-kadang gerakan ini terlibat langsung pada proses pro- uksi tertentu, misalnya crane Khusus di dalam departemen pencoran logam; penempaa . dan pengelasan, konveyor pengecoran logam dan perakitan, konveyor pemroyes da am departemen permesinan, pengecatan dan lainnya, Kondisi lokal yang spesifik termasuk luas dan bentuk lokasi, jenis, dan desain gedung, keadaan permukaan tanah, susunan yang mungkin untul unit pemrovesan, debu, dan kelengasan (humidity) lingkungan, adanya uap dan berbay 1 jenis gay lainnya, temperatur dan sebagainya. Pemilihan alat ditentukan juga oleh rencana perluasan perusalaan, jangka waktu penggunaan alat tersebut (permanen atau temporer saja), jenis sumber energi yang tersedia, imasalah sanitasi, keselamatan, dan kenyamanan kerja. Setelah dilakukan pemilihan alat penanganan bahan >erdasarkan laktor-faktor teknis, pilihan-pilihan yang dapat dipakai pada kondisichondiss tertentu untuk meme-kaniskan proses penanganan, alat-alat tersebut hemudian dibandingkan dari sudu: pandang rekayasa dan ekonominys. Dalam evaluasi ekonomiy berbagai jenis alat, baik investasi awal_maupun biaya operasional yang dibutuhkan haruy dipertimbangkan, Biaya investasi awal meliputi, harga perlengkapan sendiri, biaya pemasangan dan pengangkutan, serta biaya konstruksi vane diperlukan dalam pemasangan dan operasinya Dipindai dengan CamScanner 10 Perbedaan biayn gedung dan bangunan yang dapat dilayant oleh fa ‘gant harus juga dipertimbangkan ketika membandingkan biaya investas Biaya operasional mencakup: 1) Gaji dan tunjangan dari pekerja, gitambah biaya tunjangan Iain. 2) Biaya untuk listrik yang dipak 3) _Biaya untuk pelumasan, pembersihad, peralatan Khusus, dan bahan lainnya. 4) Biaya perbaikan dan pemeliharaan, , Juga dipertimbangkan penyusutan mustan dalam proses penangenan. Jugs biaya pemeliharaatinstalasi penanganan bahan, biaya penyusutan perlengkapan mekanis, dana Jang dicadangkan untuk perbaikan menycluruh (overhaul) perlengkapan mekanistersebut Perlengkapan penanganan bahan yang dipilih harus memendhi semua tuntutan proses tiksi dan sekaligus menjamin tingkat mekanis yang tinggi serta penggunaan tenaga Ch Fn, sehingea dapat menurunkan biaya penanganan per satuan mustan yang kerja yang efsir akan menghaslkan investasi modal yang menguntungkan. Dipindai dengan CamScanner Bab jenis ae Perlengkapan Penaneanan - Baham a P PERLENGKAPAN PENGANGEAT Banyaknya jenis perlengkapan pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat. Penggolongan ini masih diperumit lagi oleh kenyataan bahwa penggolongan ini mungkin juga didasarkan pada berbagai karakteristik, misalnya, desain, tujuan, jenis gerakan, dan sebagainya. Bila digolongkan menurut jenis gerakannya (karakteristik kinematik), beban dianggap terpusat pada titik bobot beban tersebut dan penggolongan mesin ditentukan oleh Tintasan perpindahan muatan yang berpindah pada bidang horizontal, Penggolongan menurut tujuan penggunaan yang ditentukan dengan memperhatikan kondisi operasi khasnya, misalnya: crane dibagi menjadi crane untuk metalurgi, konstruksi, pelabuhan dan sebagainya. Jenis-jenis utama perlengkapan pengangkat yang digolongkan menurut ciri khas desainnya dapat dilihat pada Gambar 3 dan ditunjukkan secara skematis pada Lampiran. Kelompok perlengkapan pengangkat berikut ini mempunyai ciri khas yang berbeda. Mesin pengangkat (Lampiran, Gambar 1-17) adalah kelompok mesin yang bekerja secara periodik yang didesain sebagai peralatan swa-angkat, atau untuk mengangkat dan memindahkan muatan atau sebagai mekanisme tersendiri bagi crane atau elevator. Crane (Lampiran, Gambar 18-45) adalah gabungan mekanisme pengangkat secara ter- pisah dengan rangka untuk mengangkat atau sekaligus mengangkat dan memindahkan muatan yang dapat digantungkan secara bebas atau diikatkan pada cranc. Elevator (Lampiran, Gambar 46-49) adalah kelompok mesin yang bekerja secara periodik untuk mengangkat muatan pada jalur pandu tertentu. Perlengkapan pengangkat dapat bersifat diam atau dapat dipindahkan atau bergerak hampir semua crane dan elevator merupakan perlengkapan yang diam di tempat atau berpindah Dari perlengkapan pengangkat yang ditunjukkan pada Gambar 3, kelompok crane-lah yang paling sering dijumpai. Jenis-jenis utama crane dikelompokkan lagi pada Gambar 4. Kelompok crane putar yang diam di tempat (Lampiran, Gambar 18-25) umumnya me- rupakan erane tetap dengan tiang miring yang berputar pada sumbu vertikal. Dipindai dengan CamScanner Elevator ALAT PENGANGKAT | Mesin pengangkat — Elovatortipa tang | —— @b. 49 Elevator foncat vertkal i z g 2 z Crane dipasang pada 12 Lokomat atau traktor rata i 8 Crane tanpa lintasan 3 —_ rane yang bergorak pada rol terontu | = 3 Grane stasioner yang dapat berputar | ‘gy ———5 Crane trol 2 Mesin derek a & Tepler satu rel untuk tujuan tertentu . eon senneuane renee 5 s ie) i 8 Dipindai dengan CamScanner CRANE Crane tanpa Crane yang bergerak pada rel ap, 44-45 Gb. 4243 Go. 41 Gb. 39-40 Gb. 38 \ Gb. 36-37 Gb. 35 Gb. 25 i Gb, 23:24 Gb. 22 Gb. 20.21 Gb. 19 Gb. 16 ' Jombatan untuk transfor muatan Ccrano ganty dan som ganty ar an eon ng ganda, Crane borpalang tunggal untuk gerakan overhead Crane berpalang rane yang dipasang yang dipas pada traktor Crane dengan rot Crane yang dipasang pada traktor Crane yang dipasang pada truk Crane pada truk digorakkan daya Crane pada truk igorakkan tangar Crane satu rel Crane yang dipasang | i langi-langit Grane kentilover Crane kepata pal Crané dengan pillar yang tetap Crane dengan poros Crane wall jib Crane bertengan yang yang a lu Catatan: Tipe mesin yang ditandai bintang (*) sedikit dipakai di pabrk dan tidak dibahas pada buku teks ini Dipindai dengan CamScanner it Kelompok crane yang bergerak pada rel (Lampiran, Gambar 26-30) umumnya terdiri atas crane kantilever dan monorel (baik berupa yang dapat berputar maupun tidak) yang bergerak Iurus pnda suatu jalur khusus, Y Kelompok crane tanpa lintasan (Lampiran, Gambar 31-35) terutama terdiri atas crane Viang yang dipasang pada truk, mobil atau traktor agar dapat bergerak pada jalan berkapur, berbatu, dan beraspal. Kelompok crane yang ditempatkan di atas lokomotif atau kendaraan beroda belakang (Lampiran, Gambar 36-38), termasuk pula crane tiang yang lebih kuat yang bergerak pada jalur rel, jalan tanah dan di dalam dacrah gudang, Kelompok crane jenis jembatan (Lampiran, Gambar 39-45) terdiri atas crane yang berjalan pada jembatan gelagar-rangka dan yang bergerak pada jalur rel yang dibentang pada dinding bangunan atau di permukaan tanah, Untuk rel yang dibentang di permukaan tanah, jembatannya dilengkapi dengan kaki pendukung yang tinggi, yang dipasang pada kedua sisi jembatan (gantri dan jembatan pemindah muatan) atau hanya pada satu sisi jembatan (semigantri). Pengelompokan alat pengangkat (Gambar 3 dan 4) juga mencakup jenis mesin khusus yang mempunyai tugas khusus dan kadang-kadang sangat khusus. Karena penggunaannya di bidang industri sangat terbatas, kelompok ini tidak akan dibahas dalam buku ini KARAKTERISTIK UMUM MESIN PENGANGKAT Parameter teknis utama mesin pengangkat adalah: kapasitas angkat, berat mati mesin tersebut, kecepatan berbagai gerakan mesin, tinggi angkat dan ukuran geometris mesin tersebut, bentangan, panjang dan lebar, dan sebagainya). ‘Semua mesin pengangkat termasuk kelompok kerja-periodik dan kapasitas per jamnya dapat dirumuskan sebagai berikut: Qa = AO torhaeer dengan: n — jumlah siklus mesin per jam Q — berat muatan. dalam ton. Bila menangani muatan satuan, Q adalah berat rata-rata satu satuan muatan dalam ton, dan bila menangani muatan curah: QV er dengan: V_ — kapasitas ember, alat pencengkeram dan sebagainya dalam meter kubik. y — faktor pengisian, Y — berat jenis dalam ton/m* Kapasitas angkat total mesin akan menjadi Qe xe dengan: Q — berat muatan, datam ton G — berat ember atau penahan, ditlam ton. Dipindai dengan CamScanner v Jumiah siklus per jam ialah: 300 dengan: ‘Ds, — total waktu yang dibutuhkan dalam detik yang digunakan untuk melaksanakan_ satu siklus kerja yang tergantung pada kecepatan gerakan, jarak perpindahan dan angkatan, waktu yang hilang dalam percepatan dan perlambatan, tingkat penggabungan beberapa operasi sckaligus dan waktu yang hilang dalam penambahan dan pelepasan muatan, Kapasitas per jam mesin pengangkat bemnilai konstan hanya untuk mesin yang sclalu beroperasi pada muatan penuh. Misalnya, bila batubara dipindahkan oleh jembatan pe- mindah muatan kapasitas pada muatan penuh dapat mencapai 1500 ton/jam bahkan lebih. Jumlah alat pengangkat yang dibutuhkan dalam satu departemen biasanya dapat diperkirakan dari produk rata-rata tahunan dengan memperhitungkan beban, jarak, dan kecepatan rata-rata; dalam pratek kapasitas per jam merupakan variabel inti yang tergan- tung pada faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. Semua jenis crane dan mesin pengangkat dapat dibagi lagi menjadi empat kelompok sesuai dengan kondisi operasi dan gabungan faktor berikut: 1) beban pada mesin 2) penggunaan mesin harian dan tahunan 3) faktor kerja relatif (jangka waktu mesin dihidupkan, DF%) 4) temperatur sekitar ‘Ada empat kelas kondisi operasi: ringan (L), sedang (M), berat (H) dan sangat berat (VH). Tabel 1 dan 2 menunjukkan karakteristik kerja tersebut. Farebterwle Cerjo Penggunaan mesin rata-rat:_ (mean) KONDISI OP! WAKTU OPERAS! Beban Faktor Tem: Kevan Kerja peratur Kan Kay OF% Sekitar °c Ringan (L) 05 0,25 0,93 (shift satu) 18 25 ‘Sedang (M) 05 05 0,67 (shit duay 255, Berat (H) .. 0,75 0,75 0.67 (shift dua) 40 25 Sangat berat (VH) 10 1,0 1,0 (shittigay’ 40 45 Notasi berikut digunakan dalam Tabel } dan Tabel 2! = 2. = pemakaian kapasitas pengangkat rata-rata QM vers etn Dipindai dengan CamScanner 16 VH Penggunaan rata-rata yang aman Dengan DENGAN waKTu | Fakior | Tem- beban : Kru Kanon Kya pokerja | peratur Operas! yang jarang dan tak tentu 0,75-1,0 05 025 0,93 02 08 067 | 15 01 1,0 1,0 1,0 1,0 0,67 15 075 05 083 25 Os 5 05) @ 10672 a 22s 0,25 1,0 1,0 40 01 61001060 fo) ato) 0G?) = on) ee 19-10-0830 075 075 067 40 5) 0 210) 5 140 0,1-0,25 1,0 1,0 60 10 109 «140 4045 0,75 1,0 1,0 60 25 05 40 «1060 0,25 1,0 1,0 60 01 1,0 1,0 60 45 Tipe mekanisme crane dan tujuannya (kasus tertentu) ‘lat pengangkat_dan_mokanisme pemindah dari crane pemeliharaan, crane pada ruangan motor, mekanisme pomindan dari crane dengan kabel pada tower, alat engangkat elektik yang digunakan ‘untuk perbaikan peralatan menis dan ‘mesin-mesin dopartemen lain. Pada derek jarang digunakan. Alat_pengangkat dan mekanisme pemindah dari crane dalam depar- temen permesinan dan perakitan pada abrik produksi berukuran sedang sampai besar dan crane yang di- gunakan di bengkel mekanis. Mekanisme crane bangunan yang dapat berputar. Alat_pengangkat ‘dalam pabrik perekayasaan. Mekanis- me pemutar dan mekanisme pemin- dah dari crane yang biasanya digunakan di pelabuhan. Mekanisme crane perakitan pada lokasi pemba- ngunan. Mekanisme pemindah truk dan mekanisme pemutar pada crane galangan kapal. Mekanisme crane pengolah pada per- mesinan dan penuangan dan penyim- panan di sejumiah pabrik produksi Skala besar. Alat_pengangkat dan ‘mekanisme pemindah dari crane truk dengan kabel. Alat pengangkat dari crane bangunan. Alat_pengangkat elektronik pada pabrik metalurgi. Alat Pengangkat dan mekanisme pe- mindah pada industri galangan kapal. Mekanisme crane magnetik pada pembuatan pondasi Mekanisme crane prosesing yang digunakan pada industri metalurgi. Pengangkat biji besi dan batu bara. Mekanisme penjepit spesial dan crane ‘gudang penyimpanan pada industri metalurgi. ~ Dipindai dengan CamScanner 17 Dengan: Qn, seran ~ ‘Pile’ beban rata-rata Qj, reson ~ beban nominal Keg, = —fltati — pemakaian mesin rata-rata tahunan tahun = 365 hari h Kut = 24 jam pemakaian mesin rata-rata harian DF = ler __ 190% — faktor kerja relatif, penggunaan mekanisme mesin rata-rata lop + Mute dalam satu siklus kerja 1, — waktu operasi mekanisme mesin. 1 — waktu periode tak berbeban ate Nilai-nilai ini ditentukan dari operasi rata-rata atau data desain. a Jumlah operasi pemakaian penggerak daya listrik per jam sudah diterima sebagai nilai standar untuk berbagai jenis pelayanan mesin pengangkat: ; sa | 1 Sangat Kerja Nominal Ringan | Berat Jumlah perubahan operasi is | | 120 i | 300-720 per jam Mekanisme yang berbeda dari suatu crane dapat beroperasi dengan pelayanan : ang berbeda-beda. $. PERLENGKAPAN KHU PERMUKAAN DAN OVERHEAD Jenis utama perlengkapan khusus ini yang dikelompokkan sesuai dengan ciri khas desainnya dapat dilihat pada Gambar 5. Desain yang terdapat pada Gambar 5 mempunyai ciri khas seperti berikut: Truk tanpa rel adalah fasilitas trasportasi pada daerah yang luas, yang bergerak ‘i atas. tanah. Kendaraan yang herbadan sempit adalah fasilitas transportasi_ permukaa. yang bergerak di atas jalur rel yang sempi Peralatan penanganan silang adalah fasilitas transportasi permukaan yang memindahkan kereta rel’ di dalam ruang lingkup suatu perusahaan. ‘Sistem lintasan overhead adalah struktur jalur pembawa/pemindah atau kabel tempat truk yang bermuatan tersebut bergerak. 1 KARAKTERISTHC LMEM Pasthi tas PERMURAVAN DAN OVERHEAD Paramater teknik mekanisme khusus permukaan dan overhead adalah sebagai berikut: kapasitas per jam, kapasitas muatan berguna dan kelajuannya. Dipindai dengan CamScanner | Peralatan permukaan dan ‘overhead Kendaraan rok tana. ol berbadan sempit | | ' ‘Truk yang dioperasikan dengan tangan Sistem lintasan overhead ‘Truk yang dioperasikan dengan mesin Traktor ‘Truk untuk muatan satuan_ ‘Truk untuk muatan curah Penggulung tal Meja penyilangan Meja pemutar Gear Haulage" Lintasan kabel* Trailer ‘sedikit dpakat di pabrk dan tidak dibahas pada buku teks, Catatan: Tip mesin yang dttanda’ bintang Counlise © Jeni Wtone Getieny tegen Feegus agrmueoan dan overhecet. Kapasitas per jam mesin tersebut dapat dihitung dengan rumus umum: en Ge = To dengan: Q — Kapasitas muatan berguna per satu satuan penanganan,dalam kg. jumlah siklus mesin per jam (bila satu jalur dilayani hanya oleh satu satuan penanganan) atau jumlah satuan pengangkut yang melalui tempat pemuatan selama satu jam (bila satu jalur dilayani oleh beberapa satuan). 5, PUNGGUNMN PERLENGKAPAN PENANGANAN BAYAN banyak sekali di semi Berbagai jenis jenis industri dew. in kombinasi alat penanganan ba Dipindai dengan CamScanner 19 haan suatu fasilitas transportasi dalam lokasi yang terorganisasi dlengan baik sama pentingnya dengan suatu proses produksi yang terorganisasi baik, Fauilitas transpor sangat berperan di dalam proses produksi massal, yang secara organisasi langsung berkaitan dengan proses produksi. Fasilitas ranspor dalam lokasi pada industri perekayasaan dan metalurgi mempunyai bentuk dan struktur yang sangat rumit, Peran fasilitas transportasi dalam pabrik tidak hanya terbatas pada kecermatan dan kemurahan penanganan bahan-bahan barang-barang setengah jadi dan produk jadi Fasilitas transpor pabrik, khususnya fasilitas yang beroperasi antar dan dalam departemen, harus menghubungkan dan menyatukan proses produksi setiap departemen di pabrik tersebut dalam langkah yang terkoordinasi baik dan beroperasi cepat dan efisien. Di dalam perusahaan modern yang serba mekanis, desain mesin yang digunakan tergantung pada cara bahan atau hasil produksi setengah jadi yang dipasok dan dipindahkan keluar dari mesin produksi. Dapat dipastikan bahwa mekanisme proses yang terlibat dalam pemindahan muatan merupakan faktor pendorong utama perkembangan pesat yang dicapai pada banyak perusahaan dewasa ini. Sistem transport yang terorganisasi dalam jalur yang rasional pada dasamya akan meningkatkan mutu suatu produk, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, menghemat ongkos tenaga kerja dan meningkatkan kenyamanan kondisi tenaga kerja. Fasilitas transpor dipilih sedemikian rupa agar sesuai dengan laju aliran bahan yang menggambarkan sistem umum dari gerak bahan, barang setengah jadi dan produk pada departemen atau pabrik tersebut. Sistem ini mencerminkan dinamika proses produksi dan biasanya digambarkan dalam tata letak departemen atau pabrik yang menunjukkan susunan perlengkapan, Bobot dan arah gerakan muatan ditunjukkan menurut skala dengan tebal garis yang berbeda. Dipindai dengan CamScanner BAGIAN KEDUA KOmponen dan Teor Vee lengeagarr fenganopat Dipindai dengan CamScanner Perabot Penganghat Fleksibel Komponen bagian dan satuan perlengkapan pengangkat mencakup: 1) Perlengkapan pengangkat fleksibel (rantai dan tali) 2) puli, sistem puli, sproket dan drum; 3) kait untuk muatan; 4) alat penghenti dan rem; 5) penggerak (motor); 6) transmisi: 7) komponen transmisi (poros dan gandar, bantalan,kopling dan sebagainya): 8) rel dan roda penggerak; 9) struktur mesin (rangka crane); 10) alat kendali. Mengingat bahaya yang mungkin timbul dari kerusakan mesin (kerusakan dapat mengakibatkan rouatan yang sedang diangkat jatuh yang dapat mengakibatkan kerusakan tidak hanya pada muatan telapi juga mengancam jiwa manusia)maka semua mekanisme dan struktur logamnya harus dibuat dari bahan yang bermutu tinggi serta harus memenuhi spesifikasi pembuatan dan dipilih dengan memperhatikan sertfikat yang diberikan oleh pemasok logam tersebut. ‘Tegangan aman yang disarankan oleh praktek perekayasnan untuk berbagai bahan buku ini yang membahas metode mendesain bagian mesin dapat dilihat pada bagian pengangkat. Karakteristik teknis bahan yang digunakan ditentukan oleh standar Negara. Bagian utama mekanisme crane dibuat dari bahan yang mutunya tidak lebih rendah dari nilai yang ditunjukkan pada Tabel 3 Dipindai dengan CamScanner 4, MALLSOD! Ioan, ep wus tq [HUB THO = “BSLI > UNA UPSUap cfr YMIUD Ly cUYG grYH = "BSL < UG UPSVOp efey YUP, eww sc srwoi seg | ezz-on| -| -| -| a - ‘pel ebuaies rere voueusod vebveny. | ooi-oa| sia: | e-9| vi-o1 | on-se - une bers uerelued pes wep Buea sidepeq uebinny -| om] oo} a | ure soon 04 49 eleg uvecnvea Gueieg zon} iz] a] zz | eres ° £19 eleg wes ueiea "wos se uep ineg oz} | zc] o | a . 4159 ea ooe-oor} zt | sz) of | x09 ° 9 eleg eq yrwun res seo] cz| ar] cz | oy ° si veg Cue drapes uep UR cuss} 2] at) zz | weet | Cureouep ¢ eleg nGua1eq ve UEP snus "HEH 9 v5 =] =} -} -t0= =] corto Guerts0 | efwegaq sojunoo vep wes veqequed revorsuonu09 avers uep Bude epos de 22-21 Ho Suen 80g wer niedos “Burdoy "wos wnup ep rats 22 wep ze hur sees] ezz-en] —| -| —| = | 2651 Ho Buen 50g 4 ooz-ost| ae} sz} ot | zx-oo = sy eleg ox-ocr] =| cz} 2 | zoos 10119 $10 eg 2201 8 oseoz| a} se} zc | os rent was sr elea oze-osz= wa} ooz-oss| 21} sz] 0 | ex-09 | uevequeg 919 veg lwoIss oped ub uejelved evag 191009 ehusuoy tees eped ep weg you Ep vEsesEHe, oa} a} zz} oc | 09 | suuap eu iss ete :86uy ueiededoni0q e129 ue. ven ehwueeyrusiog wou wep ueteque! uejeuad epoy on} a} sz] ez] ss = wer efea 210g Burk sEuneiow ove wep wip up ynd , “war veGuurd “Gurdon “Jevosuanuoy ver vep susuEN Ted a6 66 “yon uep vewequsl veelved eno twa” | W807 ee wituy | sedag foemma] ny | vewoyey | dYOVHESL | VDOT SINST nuove NYO Tad SINVY3N Lv4IS-VsIS HUERIDY AWesy \rdeyors VeIrg-ot60d Dipindai dengan CamScanner Perabot Pengangkat Fleksibel by WY 1. RANTAI LASAN Rantai lasan (welded) terbuat dari jal dalam Gambar 6. Ukuran utama mata rantai (Gambar 7) adalah: finan baja oval yang berurutan seperti ditunjukkan ma dengan panjang bagian dingan kisar dan diame pendek (¢ $ 3d) dan rantai maa panj WEG4E Dipindai dengan CamScanner — Mesin Penganghat ccna dalam pembuatan, membagi rantai lasan menjadi rantai yang dikalibrasi cosy AnPangan yang diizinkan dari kisar nominal berkisar 0,03d dan lebar Ivar a seria rantai yang tak terkalibrasi dengan simpangan yang diizinkan berkisar + 01d ari kisar nominal dan lebar luamya Rantai lasan terbuat dari baja Cr. 2 dan Cr. 3.¢ Mata rantai untuk rantai lasan di- bentuk dengan berbagai macam metode. Metode yang paling umum digunakan adalah Pengelasan tempa dan pengelasan tahanan listrik. Dengan pengelasan tempa mata rantai dibuat dari satu batang baja, sedangkan bila menggunakan las tahanan listrik mata rantai terbuat dari dua potong baja lengkung yang dilas temu, Pengelasan dilakukan pada bagian yang lurus dari mata rantai tersebut. Pengelasan tahanan listrik menghasilkan rantai yang lebih tepat dengan kekuatan yang lebih tinggi. Menurut aturan untaian rantai dibuat dengan ukuran dan panjang yang dibutuhkan. Untaian rantai ini disambung dengan mata rantai penyambung (Gambar 8). Dalam perakitan mata rantai tempaan menjadi rantai pasangan ujung mata rantai yang dilas harus membentuk suatu sambungan yang meningkatkan kekuatan dan memper- Panjang umur rantai, Rantai yang filas dengan metode las tahanan listrik dapat dibuat dengan sembarang cara. Setelah selesai dirakit, rantai dianealing. Ukuran utama dan karakteristik rantai lasan harus memenuhi standar Negara. Rantai lasan harus diuji dengan beban satu setengah kali beban putusnya:tidak ada perubahan permanen yang diizinkan scielah pengujian. Rantai lasan digunakan untuk mesin pengangkat kapasitas kecil (katrol, derek, dan crane yang digerakkan tangan) sebagai perabot pengangkat utama, khususnya sebagai anduh (sling) untuk menggantung muatan pada kait atau alat fainnya. Rantai lasan yang terkalibrasi dipergunakan juga untuk rantai penggerak tangan pada roda penarik (traction wheels)-(d =5-6 mm dengan kecepatan v =0,6-0,754 m/detik). Rantai lasan mempunyai kelemahan yakni berat, rentan terhadap sentuhan dan beban lebih, kerusakan yang tiba-tiba (tidak ada tanda), keausan yang berlebihan pada sambungan antarmata rantai, dan hanya digunakan untuk kecepatan rendah. Keunggulannya ialah fleksibel untuk semua arah, dapat menggunakan puli dan drum dengan diameter yang kecil serta desain dan pembuatan yang sederhana. Kelemahan rantai lasan tersebut_membatasi penerapannya pada keperluan peng- angkatan, Rantai lasan ini hanya digunakan dalam beberapa mekanisme yang digerakkan oleh tangan dengan diameter drum dan puli (D) yang dilingkari oleh rantai yang tidak lebih kecil dari 20d (d adalah diameter batang rantai). Bila digunakan untuk mekanisme yang digerakkan dengan tenaga daya, diameter puli dan drumnya tidak boleh kurang dari 30d. Bila digunakan untuk keperluan pengangkatan, pemilihan rantai lasan lebih diutamakan pada jenis yang dikalibrasi, karena perbedaan yang besar antara kisaran puli rantai yang tak dikalibrasi_ dan kisaran sproket yang dapat mengakibatkan kemacetan dan kejutan. Akibainya akan terjadi kerusakan dalam waktu singkat. Pemilihan rantai beban. Karena gaya luar mata rantai bersifat statis tertentu dan tegangan internal bersifat statis tak tentu, maka sulit sekali untuk menentukan tegangan mata rantai, dan hanya dapat diperkirakan saja ; Rantai lasan diuji tarik dengan tegangan aman yang lebih kecil, mengingat sifat statis tak tentu mata rantai terhadap tegangan internal dan adanya tegangan lentur tambahan ketika rantai melewati puli dan drum. idessin menurut st joviyet (GUST)—Tr npal Dipindai dengan CamScanner Perabot Penganghat Fleksibel 27 mus umum untuk memilih tegangan tarik rantai adalah: dengan: S, = beban aman yang S,, = beban putus, dalam kg K = faktor keamanan (lihat Tabel 4). ima rantai, dalam kg in rantai, terjadi pada bagian Keausan yang berlebihan yang akan mengurangi kek datam lengkungan rantai yang bertindak sebagai sambungan untuk rantai tarik. Intensit Keausan yang terjadi pada rantai tergantung pada faktor berikut; perbandingan kisaran rantai dengan drum atau puli rantai.tegangan dan kecepatan puli rantai, sudut belok relatit Tantai tersebut melewati pulinya, keadaan lingkungan kerja dan sebagainya. Rantai las-tempa selalu putus pada bagian lasnya, Pada rantai las tahanan listrik yang bermutu tinggi, biasanya mata rantai putus berbentuk putus miring dengun penampang yang bersudut kecil terhadap sumbu memanjang rantai, yang bermula pada bagian tepi batas permukaan kontak mata rantai yang dihubungka Hal yang sama dapat terjadi pada rantai dengan tingkat keausan yang berbeda 2. RANTAI ROL Rantai rol terdiri atas pelat yang dihubung-engselkan otch pena (Gambar ?). Rantai untuk beban ringan terbuat dari dua keping plat saja, sedangkan untuk beban berat dapat menggunakan sampai 12 keping pelat. Pelat dapat dipaskan pada pena dengan mengupset {memekarkan ujung) pena (Gambar 10a). Metode ini digunakan untuk ran ai dengan beban ringan, Untuk rantai yang menerima beban berat, ditambahkan cincin di b.wah wung pena yang diupset (Gambar 10h dan c ). Pengikat pena belah dengan cincin atau pena belah saja (Gambar 10d, e, f) digunakan bila rantai harus sering dilcyas hubungannya. Pena rol yang diperpanjang kadang-kadang digunakan (Gambar 11) oada rantai yang menyatukan ujung-bebas rantai agar tidak mengganggu rantai berkerja. Dipindai dengan CamScanner 28 Metin Penganghat Gambar 11 Rantai rol dengan pena yang diperpanyang Sebagai perabot pengangkat, rantai rol sering dipakai pada katrol yang di-gerakkan tangan, Sedang yang berpeng-gerak tenaga daya digunakan untuk derek dan mekanisme pengangkat dengan kapa-sitas angkat yang tinggi dan beroperasi hanya pada kecepatan rendah dan pada jalur pandu. ‘Akan tetapi, dewasa ini, rantai ro mekanisme penggerak daya. Rantai rol mempunyai bet rantai rol padat maka keandalan operasiny 1 sudah banyak digantikan oleh tali kawat baja pada -berapa keunggulan dibandingkan dengan rantai lasan. Karena ‘4 jauh lebih tinggi dibandingkan rantai lasan, Rantai rol mempunyai kefleksibelan yang baik sehingga dapat dipakai pada sproket dengan diameter lebih kecil dan jumlah gigi yang lebih sedikit, Hal ini akan mengurangi ukuran mekanisme dan sckaligus mengurangi harganya. Jugs. gesekun pada rantl rol jauh lebih kecil dibandingkan dengan rantai lasan dengan kapasitas angkat yang same. Sebaiknya rantai rol tidak digunakan untuk mengangkat beban yang membentuk sudut dengan bidang rotasi mata rantainya. Tegangan lentur yang tingyl shan tera pada pela pinny. Juga tidak boleh digunakan pact san yang berdebu, ap hikisan deb. Akib rantai ini tidak jempat terhukst yang akan merusakka karena sumbungan rantainya peka terhad: digunakan untuk derek dan crane yang bekersa dt Dipindai dengan CamScanner Perabot Pengangkat Fleksibel 29 Pelat dan pin terbuat dari baja 40, 45, dan 50, Ukuran dan spesifikasinya ditentukan oleh standar Negara “sae tox Kecepatan maksimum rantai rol ditentukan oleh standar Negara dan tidak bole melebihi 0,25 m/detik. D imlah gigi sproket untuk rantai las dan rol Nilai faktor keamanan K, rasio = dan jut diberikan pada Tabel 4. d Tabel 4 Data Rantai yang Terseleksi f ‘Jumiah Fa | nase | ie RANDAL Digerakkan | Ke: D | Gigi pada amanan | d _| sprocket Di la: dikalibrasi dan tidak dikalibrasi........ | Tangan | 3 20 5 : ae Daya 6 30 5 Di las dikalibrasi pada katro! Tangan | 4.5 20 - = : Daya 8 30 - Di las tidak dikalibrasi mengikat beban. = 6 - - Dilas tidak dikalibrasi tidak mengikat beban | — 5 - - Roller. = 5 _ 8 3. TALI RAMI Tali rami hanya cocok digunakan untuk mesin pengangkat yang digerakkan tangan (puli tali) karena sifat mekanisnya yang lemah (cepat aus, kekuatan yang rendah, mudah rusak oleh benda tajam. pengaruh lingkungan, dan sebagainya). Diameter minimal puli tali adalah 10d (d adalah diameter nominal tali).Tali rami terutama digunakan untuk mengikat muatan ke pegangan pengangkat (kait dan yang lainnya). Tali rami harus memenuhi standar Neg: dan terbentuk dari tiga untai rami dan tiap untai terdiri atas beberapa serabut yang berbeda Arah lilitan untaian harus berlawanan dengan scrabut. Berdasarkan metode pembuatan dan jumlah untaian tali rami dikelompokkan menja't tali polos (Gambar. 12a) dan tali kabel (Gambar 12h). Yang terakhir terbuat dari lilitan $ buah tali yang berbeda. Tali sering dicelupkan pada aspal untuk mengurangi pelapukit Walaupun tali rami yang dicelupkan pada aspal lebih tahan terhadap pengaruh cuaca, namun jauh lebih berat dan lebih kurang fleksibel dan kekuat- annya berkusang 20% dibanding: tali biasa. Kekudtan putusnya membagi tali rami menjadi dua kelas: kelas 1 dan kelas 2. Untuk mekanisme pengangkat, baik tali pengikat maupun_pengangkat harus menggunakan tali elas 1. Dipindai dengan CamScanner 30 Mesin Penganghat Pemilihan tali rami. Tali rami dipilih hanya berdasarkan kekuatan tariknya ber- dasarkan ru 6) dengan: d- — diameter keliling dari untai, dalam cm 5 — beban pada tali, dalam kg. Kekuatan tegangan putus tali rami untuk pengangkat per sentimeter persegi luas penampang dari diameter nominal yakni diameter d termasuk ruang kosong tali rami adalah sebesar 6,, = 100 kg/em? untuk tali putih (tanpa aspal) dan o,, = 90 kg/em! untuk tal dengan aspal. Sehingga rumus untuk perabot pengangkat dari tali rami dapat diubah menjadi: untuk tali putih S = 0.7850 aM untuk tali yang diaspal 0,705 (8) denga\ d dalam mm dan S dalam kg, 4, TALI BAJA Tali b ja digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkut sebagai perabot pengangkat. Dibandingkan dengan rantai, tali baja mempunyai keunggulan sebagai berikut: 1) lebih ringan; 7) lebih tahan terhadap sentakan; ) operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi tinggi: ) keandalan operasi yang lebih tinggi: cerusak kan pada rantai akan terjadi tiba-tiba sedangkan pada tali baja kawat pada bagian luar akan mengalami keausan yang lebih parah dan putus lebih dahulu diban- dingkan dengan bagian dalamnya. Sehingga bila bagian luar tali kawatnya mulai terputus- puts jauh sebelum putus dan menandakan tali baja tersebut perlu diganti. Tati baja lebih mu ah harganya dibandingkan dengan rantai, tetapi memerlukan diameter drum yang lebi besar sehingga mekanisme pengangkat lebih besar dan berat. Fali baja terbuat dari kawat baja dengan kekuatain 0, = 130 sampai 200 kg/mm. dalam proses pembuatannya kawat baja diberi perlakukan panas tertentu dan digubung dengan penarikan dingin, sehingga menghasilkan sifat mekanis kawat baja yang ting: Crane yang bekerja pada lingkungan yang kering menggunakan tai yang terbuat dari kawat yang cerah (tak berlapis). Tali yang akan digunakan pada tempat yang lembab harus digalvanisir (berlapis-seng) untuk melindungi tali terhadap korosi. Akan tetapi, Kekuatan av akat tali yang digalvanis akan turun sekitar 10% karena pengaruh panay (seperti pada proses temper) yang terjadi ketika dilakukan proses pelapisan seng. n mesin khusus: pertama-tama kawat dililitkan menjadi untaian tali bulat, Kedua proses berlangsung secara bersamaan vat baja yang lunak, Inti Tali baja dibuat deng dan kemudian dianyam lagi men untaian dililitkan pada inti yang terbuat dari rami, asbes, alu Dipindai dengan CamScanner Perabot Penganghat Fleksibel au asbes dan kawat baja digunakan untuk tali yang beroperasi pada suhu yang tinggi (misalnya ddckat dapur pengecoran). Akan tctapi, inti kawat akan mengurangi kefleksibelan tali'dan biasanya hanya digunakan untuk tali yang mengalami gaya tekan yang tinggi, misalnya digulung beberapa lapis pada drum. Tali Kawat yang terbentuk dari untaian dikenal sebagai tali berpintal dua, dan sering sekali digunakan untuk mesin pengangkat. _ Lapisan dalam tali mengelompokkan menjadi: 1) tali pintal silang atau tali biasa; 2) tali pintal paralel atau jenis Lang; 3) tali komposit atau pintal balik, ‘Tali biasa (Gambar 13a) mempunyai penerapan yang paling luas. Tali ini dikonstruksi sedemikian rupa sehingga arah anyaman kawat dalam untaian berlawanan dengan arah anyaman untaian pada tali. Pada tali paralel (Lang) arah anyaman kawat dalam untaian sama dengan arah anyaman untaian pada tali (Gambar 13h). Tali ini mampu menahan gesekan lebih baik dan lebih fleksibel tetapi cenderung untuk terpuntir. Tali paralel dipakai pada 1ift dan peng- angkat lainnya yang mempunyai jalur pandu dan sebagai tali penghela. Pada tali komposit kedua untaian yang berdekatan dianyam deng: lawanan/terbalik (Gambar 13c). arah yang ber- Z () (o) : (c) () Gambar 14 Konstrukst serat tal baja Dipindai dengan CamScanner 2 Mesin Pengangkat ‘i Di samping itu anyaman untaian pada tali ini dapat dilakukan dengan arah kanan dan iri, tetapi lilitan arah kanan lebih sering digunakan, ___ Tali Baja Serba Guna. Tali yang terdapat pada Gambar 13 adalah tali baja konstruksi bbiasa (kawat seragam) yang berupa anyaman kawat yang sama diametemya (Gambar 14, A). Di sini kawat pada bagian luar (pembungkus) akan, menyilang di atas kawat bagian dalam secara berulang (Gambar 14a) schingga akan menghasilkan daerah dengan tekanan besar yang akan memperpendek umur tali. Tali kompon Warrington (Gambar 14, B). terdiri atas anyaman untaian yang mempunyai diameter kawat berbeda, Dua lapisan kawat yang berbatasan pada tali ini tidak saling menyilang sehingga kawat lapisan yang atas akan terletak pada celah antara kawat lapisan dalam (Gambar 14h). Hal ini akan mengurangi tekanan antarkawat dan akan meningkatkan kefleksibelan dan umur jika dibandingkan dengan tali tipe A. Konstruksi tali kompon jenis Seale (Gambar 14, C) mempunyai kawat yang berbeda diametemya pada sctiap lapisan di dalam satu untaian, Jumlah dan ukuran kawat pada setiap lapisan dipilih sedemikian rupa sehingga tidak saling bersilangan. Kapasitas tali jenis C setara dengan tali jenis B dan mempunyai kefleksibelan di antara tali A dan tali B. Tali baja Anti-Puntir. Perkembangan terakhir pada pembuatan tali menghasilkan jenis tali yang anti-puntir. Tali yang demikian diproduksi oleh The Odessa Rope Works, dil. Pada tali ini sebelum dipintal setiap kawat dan untaian dibentuk sesuai dengan kedudukannya di dalam tali, Akibatnya tali yang tidak dibebani tidak akan mengalami tegangan internal. Tali ini tidak mempunyai kecenderungan untuk terurai walaupun ujung tali ini tidak disimpul. Sifat ini akan mempermudah penyambungan anyaman tali. Dibandingkan dengan jenis tali A, jenis tali ini mempunyai keunggulan sebagai berikut: 1) distribusi beban yang merata pada setiap kawat sehingga tegangan internal yang terjadi minimal. 2) lebih fleksibel. 3) _keausan tali lebih kecil bila melewati puli dan digulung pada drum, karena tidak ada untaian atau kawat yang menonjol pada kontur tali, dan keausan kawat terluar seragam; juga kawat yang putus tidak akan mencuat keluar dari tali. 4) keselamatan operasi yang lebih baik. Gambar 15a menunjukkan untaian dan kawat dari tali anti-puntir dan bentuk aslinya sebelum dililitkan merijadi tali. Gambar 15 menunjukkan tali biasa yang ujungnya terurai setelah simpul dibuka dan tali anti-urai dengan satu untaian dibuka dan juga tanpa simpul. Gambar 15c, dan Gambar 15d masing-masing menunjukkan tali biasa dan tali anti-puntir yang sudah terpakai. Tali baja dengan Untaian yang Dipipihkan. Tali ini (Gambar 16) dipakai pada crane yang bekerja pada tempat yang mengalami banyak gesekan dan abrasi. Biasanya tali ini ierbuat dari lima buah untaian yang dipipihkan dengan inti kawat yang juga dipipihkan; untaian ini dipintal pada inti yang terbuat dari rami, Tali dengan untaian yang dipipihkan mempunyai permukaan kontak dengan alur puli atau drum yang lebih luay dibandingkan dengan tali untaian bulat. Dengan demikian tali ini mengalami tekanan yang lebih merata dan keausan yang lebih kecil. Alur puli didesain sedemikian rupa schingga tali ini meng- alami permukaan kontak permukaan kelilingnya, Gambar 16 menunjukhan penampang tali jeniy C dengan untaian yang dipipihkan (lihat Gambar 14) Dipindai dengan CamScanner Perabot Pengangkat Fleksibel 33 (@) (a fe) Gambar 17 Lilian tali yang dikunei Gambar 16 Tali dengan untaian yang dipipihkan Tali dengan Anyaman Terkunci. Tali ini banyak digunakan pada crane kabel dan, keréta gantung dan tidak pernah digunakan pada mesin pengangkat biasa. Tali ini mempunyai keunggulan dalam hal: permukaannya yang halus, susunan kawat yang padat dan tahan terhadap keausan, kelemahannya adalah tidak fleksibel. Tali anyaman terkunci terdiri atas lapisan luar yang terbuat dari kawat yang dibentuk Khusus dan lapisan dalamnya adalah tali spiral satu lapisan. (Gambar 17a. b, ©). Pada tali lapisan luarnya terdiri atas gabungan kawat bulat dan bentuk an luar tali anyaman terkunci dapat dilihat dalam Gambar anyaman semi terkunc' Khusus (Gambar 17d). Panda: Ie. Dipindai dengan CamScanner M Mesin Penganghat Gambar IX Pensmpany fintang tal yang dipakai pada mesin-mesin pensnganan aban Dipindai dengan CamScanner Pernbot Pengangkar Fletsibel Gambar 18 menunjukkan penam- pang tali_yang digunakan pada mesin- mesin penanganan bahan. Cara mengukur diameter luar tali dapat dilihat pada Gambar 19, yaitu dengan mengukur dua untaian yang berlawanan letaknya. Penggantian tali harus dilakukan bila sejumlah kawat terputus pada sepanjang suatu lapisan atau kisar. Pintalan (kisar) ditentukan de- ngan cara berikut. Tandailah pada per- mukaan dari suatu untaian dan hitunglah mulai dari tanda int sejumlah untaian sepanjang sumbu t yang sama dengan jumlah yang terdapat_ pada penampang tali dan tandailah untaian yang terletak setelah untaian yang terakhir. Anda hitung jarak antara kedua tanda itu merupa- kan kisar tali tersebut (Tabel 5 dan 6). 35 Beu! Salah mbar 19 Cara mengukur diameter (ali Gambar 20 Tali yang terdiri dari serat berwama ccerah Dewasa ini beberapa konstruksi tali didesain dengan satu kawat yang berwamna cerah untuk sejumlah kawat yang berwama gelap, sehingga mempermudah penghitungan jumlah kawat yang putus. Pada tali tersebut sejumlah kawat yang putus mengisyaratkan penggantian tali dapat dilakukan dengan mudah, walaupun bentuk penampang yang berbeda-beda (Gambar 20). Tabel 5 Tali Rami untuk Pengangkat KONSTRUKS! TALI Faktor mula-mula ari keamanan 6x199 114416 6x37 = 222+ 16 ‘ali emhadap Posi tegangan eerpatongan | POSS selaiar Poss! berotongan| — Posisi sejajar -Jumian serat patah sepanjang satu ngkatan setelah tal terentu dibuang kurang 9 14 7 23 12 10 16 8 26 13, 10-12 18 12-14 | 20 : 3 ra ; 125 | 10 32 16 i alas jm fe 38 19 + Enam posisi dari 19 serat pada setiap ditambah satu poros Dipindai dengan CamScanner 36 Mesin Pengangkat Penilbee Tali Baja. Fenomena yang sangat rumit terjadi di dalam pengoperasian ‘arena banyak parameter yang tidak dapat ditentukan dengan tepat. Sctiap kawat di dalam tali yang ditekuk mengalami tegangan yang rumit, yang merupakan gabungan tegangan tarik, lentur dan puntir serta ditambah dengan saling menekan dan bergesekan diantara kawat dan untaian. Akibatnya, tegangan total yang terjadi dapat ditentukan secara analistis hanya pada tingkat pendekatan tertentu. Lagi pula bila tali melewati puli dan drum, ia pada bagian terluar akan mengalami kikisan yang akan mengurangi kekuatan tali tersebu! tal Tabel 6. Tall untuk Crane dan Pengangkat KONSTRUKS! TALI 6x 19-1144 1¢ | 6x37 = 222+ 1¢ [6 x 61 - 966 + tc JB x 17 = 342+ Ic Faktor mula ‘mula dan | Posis owa keamanan tail perpo- | £285 | perpo- | Poss Foss | Post | POSS! | Posis terhadap | tongan ,. in | sejajar sejajar | sejajar tegangan . tongar tongan tongan Jumlah serat yang patah pada panjang tertentu setelah tali dibuang kurang 6 12 6 22 W 36 18 36 18 67 14 7 26 13, 38 19 38 19 di atas 7 16 8 30 15 40 20 40 20 Percobaan-percobaan menunjukkan bahwa umur tali sangat dipengaruhi oleh ke- lelahan. Diketahui juga bahwa setiap tali hanya dapat mengalami lengkungan tertentu sepanjang umur pakainya, sejumlah lengkungan tertentu yang telah melewati batas ini akan rusak dengan cepat Tergantung pada jumlah lengkungan, umur tali dapat ditentukan dengan memakai perbandingan Zain (D,,, adalah diameter minimum puli atau drum dan d ialah diameter tali) dan Pawn (§ — diameter kawat pada tali)". Penyelidikan menunjukkan bahwa dengan perbandingan 2% yang sama, umur tali kira-kira berbanding terbalik dengan jumlah lengkungan. Satu lengkungan diasumsikan sebagai perubahan tali dari kedudukan lurus menjadi kedudukan melengkung, atau dari kedudukan melengkung menjadi kedudukan lurus. Lengkungan berbalik yakni menuju arah berlawanan dengan lengkungan yang sebelumnya mengurangi umur tali sebanyak setengahnya, atau kira-kira sebanding dengan dua buah lengkungan ke arah yang sama. Jumlah lengkungan yang ditentukan oleh jumlah titik (puli, drum) tempat tali lewat, lengkungan dalam satu arah pada titik tersebut setara dengan lengkungan tunggal dan lengkungan variabel setara dengan lengkungan ganda », sauay (222) yang lebih: mempengarubi uma tli ) ( 8 a S “Penanysan tentang yang mans perbandingan rmasih diperdebatkan Dipindai dengan CamScanner Perabot Penganghat Fleksibel 7 Jumlah lengkungan dapat ditentukan dengan ccukup akurat bila kita membuat swat cingram seperti jenis yang ditunjukkan dalam Gambar 21. Gambar 22 (Diagram A dan B) menunjukkan muatan yang digantungkan pada puli crane majemuk, jumlah lengkungannye dan metode penentuannya- Dengan tersedianya diagram sistem puli pertama pertama buatlah gambar bentangan mekanismeny® dan kemu- dian pambarkan diagram lengkungan talinya. Di ‘dalam menentukan jumlah lengkungan iu sistem pull majemuk, puli Kompensasi diabaikan arena puli ini tetap diam (tak perputar) ketika muatan dinaikkan atau diturunkan Karena setiap sistem puli majemuk dapat diangeep sebagai puli dengan dua tali terpisah yang dihubungkan dengan puli kompensasi jumlah lengkungan tali puli majemuk dapat diperoleh dengan membagi dua jumlah tk fotal tempat agian tali yang paralel masuk dan keluar puli. Sistem poli yang banyak digunakan dan junlah lengkunganny? dapat dilihat pada Gambar 23. i ykungan Diaoram A Pengembangannya °° ae oy) : = 2 , 4 q ’ , gt yeh a! s | 24 a Ae INs 6 i z aff Diagram 8 Pengembangan Di#a°@m lengkungan Hl , “Sb 2 . 8 ‘te 5 al 2h ! rs s ‘ of fe Gamba 21 Soneisan jh eek ; an juni bungee ah Cambar 32 Me sengon sp ges ma ma Dipindai dengan CamScanner Mesin Penpanghat ESE 9 lengkungan 10 lengkungan 11 lengkungan 12 ee 4 }_) Y_) Gambar 23 Menentukan lengkungan untuk berbagai sistem puli pengangkat Untuk mendapatkan umur tali yang seragam, pengaruh jumlah lengkungan harus dikompensasikan dengan suatu perubahan pada perbandingan 2min Tabel 7 menun- jukkan nilai Poe sebagai fungsi jumlah Iengkungan. ¢ Tabel 7 Jumiah | Dyin | Jumlah | Doin dumlah | Din | Jumiah mis, fengkungan| ~q | lengkungan| 4. llengkungan| qd —_ |lengkungan a 1 16 5 265 9 32 13 36 2 20 6 28 10 33 14 37 3 23 7 30 " 34 15 375 4 25 8 3t 12 35 16 38 Pemeriksaan kekuatan tali dilakukan sébagai berikut. Berdasarkan metode penggan- tungan muatan kita menggunakan Tabel 7 untuk mencari 2min . Dengan menyatakan diameter tali dengan rumus: d d = 1,58vi oy kita peroleh : Be 1,58 Vi dengan: & — diameter satu kawat i — jumlah kawat dalam tali. i: “*Rumus hanya berlsku untuk tali dengan kawat satu ukuran Dipindai dengan CamScanner Perabot Pengangtat Fletsibe! 39 i yang, dibebani pada bagian yang melengkung karena tarikan dan ul ‘Tegangan pada t Jenturan adalah: BE! od 6 KF Din (10) donee kekuatan putus b kt — faktor keamanan a ‘i — arikan pada tal, dalam a ane ‘perguna tali, dalam cm? han kawat tali, dalarn ke/om* i ine’ = 2 ~ 3 E— modulus elastisitas yang dikoreksii 2° = 32.100,000 a = 800.000 kg/cm? dengan seperti sebelumnya. sar mus (10) Kita peroteh rumus hanya berlaku untuk satu ukuran dengan notasi Iain ‘Dengan mengubaht kawat. ; Ss - = iy Fe = oe Se E ¢ Boge Foe ae Ba Setelah menentukan K dan memilih jumlah kawat i yang tergantung pada konstruksi tal, pada oy dan 4 tertenty, kta menggunakan rumus (11) untuk mencari las penampang tali. 7 ‘Setelah mendapatkan nilai F, kemudian untuk memilih tali yang mempunyai karakteristik yang hampir menyerupai, Pertama-tama dengan memeriksa apakah kekuatan 6, sesuai dengan nilai yang diterima pada rumus (11). Jumlah kawat dalam tali ditentukan oleh desain yang memenuhinya. Untuk tali yang paling sering dipakai pada mesin pengangkat (kecuali tali pintalan kompon), misalnya tali dengan 114, 222, dan 342 buah kawat, rumus (11) menjadi: Fina rn) Fix = fal Fay = i Dengan mengalikan kedua sisi rumus (12) 7 tuk smemilihtali menurut kekuatan putusnya P (12), (13) dan (14) kita peroleh rumus unt berikut : ya P yang diacu pada penampang total tali sebagai Ce as) *Rumus ini hanya berlaku untuk tali dengan kawat saw ukuran Dipindai dengan CamScanner 40 Mesin Pengangkat Romy = ge Site «as Baia *8: £ Ray = ye (17) ® > BS 29.000 Nilai d dan 9 pada tali yang dipilih sudah tidak nilai tersebut sudah diperhit Rumus (10) Perlu diperiksa lagi, karena pengaruh tungkan di dalam rumus desain, Sp K diperolch berdasarkan pengertian berikut ini. Perbandingan antara momen dengan jari-jarikelengkungan pada lengkungan dinyatakan: _ # eo M dengan: > — jari-jari kelengkungan E — modulus elastisitas kawat 1 — momen inersia dari penampang kawat M — momen lengkung ‘Tegangan tarik atau tekan yang terjadi ketika mem! ibengkokkan kawat lurus pada serat yang terluar yang berada pada jarak & dari garis netral I, (8 adalah diameter kawat) adalah (Pun — diameter puli atau drum tempat tali lewat). Tegangan ini akan ter) jadi pada kawat lurus jika kawat tersebut bukan merupakan bagian komponen tali. Sebenamya, kawat di dalam tali merupakan spiral ganda atau tiga kali antara kawat yang berdekatan dan men; Pengalaman menunjukkan bahwa untuk © harus dikoreksi dengan fal kondisi operasinya, dan sebagai yang dijepit di igalami puntiran sebelum dilengkungkan. momen lentur akan lebih rendah nilainya dan rumus Ktor khusus yang berbeda menurut jenis dan pintalan tali, inya, yang nilainya kira-kira sebesar 3/8 Dengan menambahkan tegangan tarik yang terjadi Jentur akan didapatkan rumus (10) yakni: pada bagian lurus, pada tegangan is) Pendehstan unuh 46 a0 Aull yang hanya membutubkan pe eselamatan yang dijinkan gika tal tak Kemanhan pas lit tak ats Test dinamik, dipers Iw panjang Dipindai dengan CamScanner 41 Perabor Penganghat Fleksibel dengan: S —tarikan 1 Po kekuat K-— faktor keamanan yang didapat dari'ta kondisi operasinya. \ksimum yang diinginkan pada tali, dalam ke putus tali sebenamya, dalam ke ‘bel 9 sesuai dengan jenis mekanisme dan Tarikan kerja maksimum pada bagian tali dari sistem puli beban S, diitung dengan ramus: ue myn dengan: Q) — berat muatan yang, n= jumlah muatan pull y: 1) — cfisien puli (Tabel 8) 1, — efisiensi yang disebabhan kerugian tali akibat kekakuannya ketika_meng- jung pada drum yang diatsumsikan sebesar 0.98. what, dalam ke 12 menyangga muatan Diameter drum atau puli minimum yang diizinkan didapat dari rumuy: (Ray Dee-e,-d r DD — diameter drum atau puli pada dasar alurnya, dalam mm d- — diameter tali, dalam mm ¢, — faklor yang tergantung. pada alat pengangkat dan kondist operasinya (Tabel 9) (Tabel 10) ¢, — faktor yang tergantung pada konstruksi & Tabel 8 Efisiensi Puli Puli tunggal Puli ganda Efisiensi \Gesekan pada| asec ae i (k Jumian | Jumiah pul Jumian |} Jumian pu | Por tiantor | Petmukaan alur | yang berputar alur yang berputar| recicton satu | Puli (laktor Te) [resisten satu uli 2 1 4 2 0.951 0971 3 2 6 4 0,906 0.945 a | 3 a | 6 0.861 0.918 5 | 4 10 8 0.823, 0,892 6 5 12 10 0.784 0.873 ale ira-hara dengan scmyycitanhat basa fs Bat faktor he svat bubs tale fetta + Rumnus une merupurkan penghtunyan penehatan tee ov dinank munighin-menyimpang dare Pat Dipindai dengan CamScanner 2 Mesin Penganghat Tabel 9 Harga Minimum Faktor K dan e, yang Dilzinkan TIPE ALAT PENGANGKAT ‘ondisi peng-| Faktor | Faktor operasian | K “ 1 Lokomotif, caterpillar-mounted, traktor i 1 an truk yang mempunyai crane pilar tos 4 te (lermasuk excavator yang dioperasikan Medium 55 | 18 ‘sebagai crane dan pengangkat mekanik Baral den pada daeran konstruks! dan pekerjaan sang berat'|' 20 berkala 1. Semua tipe tain dari crane dan Tangan | ringan ae ae pengangkat mekanis Daya finns 4 Ma Daya Medium 56 | 25 Borat dan ‘Sangat berat 6 30 IML. Derek yang dioperasikan dengan tangan dengan kapasitas beban lerangkat di atas 1 ton yang digandeng pada berbagai peralatan otomatit (mobi, truk, dan sebagainya) = eS 4 a IV. Pengangkat dengan trol ~ a 35-¢|-t0 V. Penjepst mekanis (kecuali untuk pul pada grabs) untuk pengangkat mekanis pada No. | - = 5 20 VI. Idem untuk pengangkat mekanik pada = a 3 50 10. Uh Carron 1 Kondisi pengoperasianalat pengangkat dapat dilhat pada Tabel 2 dan 3 Pda tal yang digonakan unt lift penumpang.faktoc K paling kee 14 2 3. Faktor K dar tai sling paling kecil dari 10 4 Penentuan diameter mimum dari pul pada penyepit alat pengangkat tidak dihitung pada bagian 1. Il. dan IV, faktor berkurang di bawah 1. 5. Faktor keamanantali untuk pengangkat katrol pembawa cairan atau logam puth panas, asim, taruan panas yang berbahaya, fhahan peledak sama dengan 6:9 tidak terpantung kondist operasinya, 6 Fakior heamanan tli yang digunakan untuk mendukung crane berlengan seperti digunakan untuk pekerjaan kasar paling keel 33. Tabel 10 Harga Faktor e, yang Tergantung pada Konstruksi Tali KONSTRUKS! TALI Faktor e, Biasanya 6 x 19 = 114 + 1 poros posisi berpotongan 1.00 posisi sejajar i 090 Compound 6 x 19 = 114 + 1 poros a) Warrington posisi berpotongan oe 0.90 posisi sejajar 0.85 b) Seale posisi berpotongan io 0.95 posist sejajar os Biasanya 6 x 37 = 222 + 1 poros posist berpotongan sittin 1.00 posist sejajar : 0.90 Caraton Unvuh crane sang diapers sengan « pengaighat can nak tal yang faklor dapat Giasunnsshan spent Dipindai dengan CamScanner 1 leksibel 43 Perabor Pengar hh kecil dari diameter blok pembawa Diameter boleh berukuran 40% lel &. PERHITUNGAN DAYA TAHAN (KEKUATAN BATAS KELELAHAN) TALI KAWAT BAJA DENGAN METODE PROFESOR ZHITKOV bahwa kerusakan tali diakibatka ami lengkungi jumlah tertentu,para_penel Bermula d tali_ hanya melakukan yang menyebabkan keausan batas n terjadi Kerusakan kan ketergantungan umur pakai tal puli atau drum, beban, konstruksi Metode perhitungan daya yang dijelaskan berikut dihasilkan oleh penel bertahun-tahun yang dilakukan di Hammer dan Sickle Works. Berbagai konstruksi t diameter dari 3 mm sampai 28 mm tiga buah mesin khusus untuk mencntukan meta: lurgi, produksi, desain dan operasi yang mempe- ngaruhi kekuatan tali. Pada tahap pertama, karakteristik umur tali dikumpulkan dari semua pengujian dalam bentuk grafik yang menghasilkan hubungan: z= f(o)dan z = f(>) Data ini kemudian dipakai untuk menggambarkan suatu diagram yang menunjukkan hubungan ¢ = fa(2) dengan berbagai jumlah lengkungan tali (Gambar 24) dan untuk mendapatkan secara matematis rumus desain: A= 2 = moccics (9) dengan ‘a= 2. — perbandingan diameter drum atau puli dengan diameter tali d ms — faktor yang tergantung pada jumlah lengkungan beruking dai tali = selama periode keausannya sampai tali tersebut rusak (Tabel 11) — tepangan tarik sebenamya pada tali, dalam kg/mm? C.— faktor yang memberikarakteristik Konstruksi tal dan kekuatan tarik maksimum bahan kawat (Tabel 12) C= faktor yang tergantung pada tali (Tabel 13 ) CC. — faktor yang menentukan faktor produksi dun operasi tambahan, yang diperhitungkan oleh faktor C dan C, Dipindai dengan CamScanner 44 Tabol 14 Harga Faktor m 2 dalam ribuan 30 | 80 | 70 | 9 m 0 | 110] 130 150 0.26 | 0.41 | 0,56 | 0,70| 0,83] 0,95 | 1,07 a en 170 | 190 | 210 | 230 | 255 | 260 | a10 | 940 18] 1.29 | 1,40 | 1,50 | 1,62] 1,74 | 4,67 | 2.00 2 dalam ribuan 370 | 340 | 450 | 600 | 550 | 600 | 650 | 700 m 2.42 | 2,27 | 2.42 | 2,60 | 2.77] 2.94 | 3,10 | 3,17 Tabel 12 Harga Faktor C KONSTRUKS! TALI @x7=42 6 x 19 = 114 dan satu as 837 = 222 dan satu dan satu _ tas Biasa | Warrington | Seale poros be 5 5 5 = a | 8/98 | sal edlea| a2] as| of] aa $2 | gs] 38] 22/38/35] ga] 28) 3 gs es | £8) &8 |} es] 23 |e | es] Fs Be es 130 131] 1,13 | 1.08 | 0.91 | 0,69 | 061] 0.81] 0.69 | 112 | 099 160 1.22] 1104 | 1.00 | 0.83 | 0.63 | 0.54} 0,75 | 0,62 | 1106 | 093 180 116 | 0,98 | 0,95 [0.78 | 059 | 050 | 0,70] 0,57 | 1.02 | 0,69 Tabel 13 Harga Faktor C, ciameter | hurang 85 15- 195. go | a7 ti dai5 | 55-8 10 11-14] 17,5] 18-19 24 25-28 | 34.5 43.5, ¢, 0,83 0,85 | 0,89 | 0.93 | 0,97 1,00 1,04 1,09 1,16 1,24 Tabel 14a Harga Faktor C, BAHAN SERABUT TALI Baja karbon: 0.55% C; 0,57% Mn; 0,25% Si; 0,09% Ni, 0.08% Cr; 0.02% S dan 0.02% P Baja karbon: 0,70% C; 0.61 Baja pearlitic: 0,40% C; 0,52% Mn; 0.25% Si; 0,2% 1% Mn; 0,09% Si; 0,021% S dan 0,028% P ; 1.1% Cr; 0.025% $ dan 0.025% P. . Meee Baja stainles: 0,09% C; 0,35% Mn; 0,3% Si; 3,7% Ni; 17.4 Cr; 0,02% S dan 0.02 P. Baja open-hearth biasa ¥ ibersinkan dengan skrap Baja open hearth yang cilebur dengan arang besi dan Serat yang terbuat dari batang logam seluruhnya Serat yang terbuat dari balang logam sebagian 137 0.67 0.63 0,92 Dipindai dengan CamScanner Perabor Penganghat Fleksibel 45 Tabel 14b OPERAS! PERLAKUA °C, Penggam ‘Gambar kasar -25%. ‘ baran Gambar kasar -10%. 0.93 e biasa : ermukaan digosok. 0,89 Proses pet Direndam pada bak pendingin 4 lakuan pem- | Normalising i 1,08 berian panas | Air hardening WwW Annealing... 1,15 POSISI SERAT Seral pada jaringan Jaringan pada tali a it altel Posisi pertama Posisi kedua 10,2 d serat 12,1 d serat 1 10,2 d serat 12,1 d serat 1,13 10,2 d serat 12,1 d serat 1,06 12,0 d serat 14,0 d serat 0.91 8,3 d serat 7,9 d serat 1,18 25,0 d serat 6,9 d serat 0,72 ’ atu jaringan Diberi pastin Rami 1 Katun aay Proses Manila ..... 0,82 jatingan sisal 0,82 1.36 Satu jaringan Tanpa diber 4415 paslin a 1,46 7 1,0 0,82 1,36 Tiga jaringan Dilapisi pastin Rami ....... 1,06 Sisal 0.74 | Proses tambahar| erat dan tali yang kuat 0,89 Tali prate xan 0,93 Dipindai dengan CamScanner 7 Mesin Penganghat Tabel 140 FAKTOR OPERASI INDIKASI Bahan puli i 0,92 0.80 Jari-jari pull ; 1,16 1,27 4,26 Keadaan lengkungan pull Satu lengkungan 1 Banyak lengkungar 14 ‘Sudut Kontak tali pada pull 180 ; 114 1.27 Sudut defleksi tali relatif terhadap ji bidang normal as puli atau drum (sudut) 1,09 116 1,22 Temperatur sekitar fl 09 0,83 Setelah menentukan umur tali, kita dapat menghitung diameter drum atau puli dengan rumus (19). Bila tegangan o, perbandingan 2 dan kondisi operasi mekanisme pengangkat telah diketahui, kita dapat menentukan umur berbagai jenis konstruksi tali. Di dalam menentukan umur tali, kita harus mengetahui jumlah lengkungan yang diperbolehkan selama periode operasinya. Dalam mekanisme pengangkat yang berbeda satu tali yang sejenis dapat mengalami sejumlah lengkungan tertentu yang berbeda yang tergantung pada jumlah puli penuntun yang dilewati tali dan tinggi angkatan muatan (yang tidak selalu sama) serta perbandingan antara beban kerja penuh dan rata-rata, Untuk mendapatkan data yang lebih tepat tentang jumlah siklus kerja, jumlah leng- kungan dan beban tali, perusahaaan dan lokasi konstruksi tertentu telah mengadakan peng- amatan jangka panjang dan pengaturan berbagai mesin pengangkat dan data hasil peng- amatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 15, Bila kita mengetahui kondisi operasi mekanisme pengangkat, dan telah menentukan umur (ali, kita dapat menentukan jumlah lengkungan yang diperbolehkan z, dengan rumus: 3 = (20) ji dalam bulan a — jumlah siklus kerja rata-rata per bulan 2, — jumlah lengkungan berulang per siklus kerja (mengangkat dan menurunkan) pada tinggi pengangk B — faktor perubahan d; tinggi total dan let an lengkungan satu sisi kibat mengangkut muatan lebih rendah dari ri muatan penuh, ringan Dipindai dengan CamScanner Perabor Pengangkat Ficksitel Tabel 15 Harga a, z, dan B 47 & 2 Fi a| 35 388 els les as S 35 Be Kondisi pengoperasian |S a \ge| a Mode senor’ 8 pias ‘resin ponganakal | 3 | 5 |g B an gek g| 2 |s <33le ale |§ aea% &\2 |3 Rist: Digerakkan tangan a | 25| 16 [400 | Suspens! _ : ce sederhana or Peralatan | 8 25) 40 |\1 000 | Suspensi ringan dengan satu bebas puli 2 ae Peralatan 2x2 a Digerakhan \ 0.4 gaya medium | 16| 25 | 196] 3.400 | Beberapa, 2x2Q 3 03 pull "7 Peralatan dengan |2 x 4 i — berat dan rasio 82 sangat 24| 30 | 320] 9.600 2x5] 5 02 berat Dipindai dengan CamScanner 4 Mesin Pengangkat Nilai a, 2 dan, dapat ada Tabel 15 yang memberikan tinggi 4 peng- angkatan muatan melon vgkung pada semua puli. Dalam penggan- tungan dengan bebas (Gambar 25) a 7 skan mencapai blok gerak 2 yang lebih rendah apabila rumah kait di berlengan (boom crane) bagian tali yang melewat i een 1 ati pull lak akan pernah mencapai Pada sistem pi apabila rumah kai majemuk (Gambar 26) turunkan setinggi dengan: 1, — jarak rumah kait ke p 1, — jarak dari tempat tal tinggi penurunan kurang dari h, jumlah lengkungan kurang dari maksimum, hal yang sama terjadi juga ketika tali dinaikkan, Dengan menggunakan hasil pengujian (Gambar 27), yang diperoleh dalam penentu- ‘an aturan penggantian dari adanya hubungan langsung antara jumlah lengkungan dan jumlah putusan di dalam mendapatkan hubungan: Pada masalah ini kita mengarti- kan garis “aturan penolakan” mem- bagi kurva daya tahan tali dengan perbandingan 1:1,5 (kira-kira yakni, umur tali adalah 0,4 kal ketahanannnya. Jumlah lengkungan yang ber- ulang yang mengakibatkan kerusak- an tali dapat dicari dengan rumus: 120 (21) 8 perkirakan kapasitas kerja tali pada berbagai kondisi kerja, Metode ini mengungguli metode lain karena me- nyediakan gambaran yang jelas kepada pendesain dan mekanik tentang umur tali. Gambar 28 menunjukkan fak- yang mempengaruhi Ketahanan (Jumlah pengulangan lengkungan) 8 0 6 2% 30 3 WB bo 3% ymbar 27 Hubungan kapasitas angkat bebor dan pada serat yang patah sepanjang wing tal, fendatar berpotongan 6% ¥7 di weak 6 < 37 Dipindai dengan CamScanner 49 Perobot Pengangtat onto Gar ||| mone roma “em Fae] Elles Gambar 28 tama yang mempengaruhi mutu tal kawat Daya 6 PENGIKATAN RANTAI DAN TALI at dengan berbagai metode yang akan diterangkan berikut Ujung-ujung rantai dan tali ini Pengikatan Rantai Beban Lasan. Gambar 29a menunjukkan metode mengikat ujung raniai pengangkat ke rangka troli, Mata-rantai ujung lasan yang dibentuk Khusus diletakkan pada poros yang terikat pada pelat samping rangka troli.Pada kedua sisi mata rantal ersebut diberi jarak untuk ‘menetapkan letak mata rant Gambar 29h menunjukkan metode ujung rant baut dan pasangan bercabang,Pengikatan kait dengan dua untaian rantai dapat Gambar 29. Tangkai setiap garpu diikat dengan mur langsung pada batang Pengikatan Rantai Rol. Gambar 30 menunjukkan metode rantai rol yang disambung ke rangka troli dengan mata-rantai ujung khusus yang mempunyai lubang besar d/, dan kisat yang lebih panjang /, dari mi whi Standar Negara yang tergantung pada kisar / dan kapasitas angkatan-beban rantal- diikat ke kait dengan mengggunakan frat pada tang Kail Rami, Biasanya tali, rami dihubungkan ujungnya dengan meng 7 pengikat (Gambar 31). Metode lain tidak dapat dilakukan karen in tali rami yang terbatas. ’ i baya ke rangka an r 32) dengan un Dipindai dengan CamScanner 50 Gambar 30 Pengikatan rantat roller beban Tri Gambar ‘Mesin Penganghat Dipindai dengan CamScanner eckan pendekatan k 4 Gambar 38 Diagram untuk me va ditilit dengan baik dengan mengggunakan kawat lung ang vergantung pada panjang soket baja wah lebih Iebar dari « ve kemudian dilepas dan untaian tall dibuka ari untaian dan inti raminya dipotong Kawat kemudian ditilitkan pada dua titik dengan ikatan sementara a” dan a an ke dalam soket. kawat dilengkungkan ‘menjadi lengkungan Ujung tali dimasukl ddan timah cair kemudian dituangkan ke dalam soket tersebut. 1 Ujung tal pertan pada wk a dan DY: sian bawah b hart Lilitan paca ujung alas Kawat kemudian diural Gambar 32 juga menunjukkan berbagal macam soket untuk menggantung kait. Penge ‘ekuatan soket tirus diterangkan berikut ini. eranan lateral pada dinding soket (Gambar 33) adalah: poe 2 sine dengan Q = beban pada tali Pada saat sama p= oe 2 dengan: p_ — tekanan satuan pada dinding soket FF -— permukaan dukung yang besamya sama dengan p= Mat dorm 2 Maka pecs & olds ad; 2 sina 22 n 2 hee sino Dipindai dengan CamScanner 52 Mesin Pengonghar kan nyederhanakannya kita peroleh Q = Rai din 4 sehingga p= 2 (d) —d3 in (22) ah pengisi sama dengan luas permukaaan dukung. tekanan satuan pada proye Bila d, = d (d —diameter tal a= [eee (23) pe ‘Tekanan satuan p maksimum yang diizinkan adalah 115 kg/m’, Tinggi soket / ditentukan dengan memeriksa gaya geser timah pengisi a= —2 (24) TdT) 4 dengan [ Tebal dinding soket yang telah dianggap sebagai intemal dan dil der dengan tekanan dalam dengan: doy dan d,,, — diameter luar dan diameter dalam — tegangan putus aman, dalam kg/cm (untuk baja twang = 400-700 kg/cm). p — tekanan dalam yang diperoleh dari ramus (22) S, Jak homogen, nila p harus Karena kontak timah pengisi dengan dinding soket dikalikan dua untuk menjamin keandalan. Persamaan berikut akan berlaku pact ba bar dan terke Bagi dari soket tersebut. terlebar: 6, + 04 x 2p 25) 3, - b3x 2p Dipindai dengan CamScanner Peratot setsbel yp 16 Tall alat berlubang Dipindai dengan CamScanner 54 Mesin Penganghat 7. PERABOT PENGGANTUNG BERAN Muatan satuan dibawa dengan rantai cengkeram besi Sudut Antara Anduh yang Diizinkan, Gambar 37a menunjukkan muatan yang diganung olch dua utas anduh. Bila berat muatan yang diangkat Q, tarikan pada setiap utas anduh adalah: ‘au anduh (sling) yang dikaitkan pada kait atau gs. 22 ran) 2 cosa Ss! 9 2500] 2000) 00) | WA x oO Rad ay 85 aT S700 re , (S| \Su NS c {| 500 S17 EEA 68 2 a 0 30 60 90 120 150 a T ya (a) (@) (c) Gambar 37 Penentuan gaya yang bekerja pada lengan anduh Komponen horizontal dari tarikan S adalah: Bila kita tentukan gaya $ dan S untuk beban @ = 1,000 kg dan 2 sudut antaranya dari 20: = 0° sampai 2a = 180°, hubungan antara S dan $" dapat dilihat pada kurva Gambar 376. Kurva tersebut menunjukkan bahwa sudut-antara yang semakin besar menghasilkan tarikan yang lebih besar pada utas andub tali atau rantai. Juga meaghasilkan gaya lentur dan tekan yang lebih besar pada muatan yang diangkat. Oleh karena itu bila sudut antara bertambah, muatan pada utas anduh akan berkurang. Bila muatan yang digantung secara sim dapat dianggap beban terbagi merata di antara k pada utas simpul adalah: FS ee Sy = Tetapi karena 608 & eat Dipindai dengan CamScanner 9) (30) jas anduh: ‘tas anduh akell 2 terbuat dari rantai lasan tak terkalibrasi biasa g » cengkeram berbentuk capit untuk men, lengan yz dan rantai lepas dengan cincin pada cite enya i bawah beban atau dilewatkan beberapa kal u pada bagian lepas ra mbar 38a menunjukkan rantat {ana BUTE. Gambar 38) rat pas dengan cine rar dengan kat dan cincit. Gamba 38d—anduh utas-dus, Gambar Me ccengkeram berbentuk cakar untuk membentuk lingkaran pada rantai * Gambar 38f menunjukkan tong yang diangkat dengan cengkeram rantai berbentuk capit yang memegang bagian ujung tong. Anduh rantai terutama digunakan untuk pelayan. fn kerja berat dan selalu pada temperatur tine} Kecuali dipakai pelindung khusus yang terbuat dari logam lunak (Gambar 389), Anduh rantai biasanya akan merusak sudut (ujung) benda yang diangkat. Pelindung yang sama juga dipergunakan untuk anduh tali, “Tanken anduh rantai dapat dihitung dengan rumus (28) dan (30) dan nilai k diasums. kan: untuk rantai tanpa ujung ataupun rantai lepas yang dilingkarkan pada muatan k > 6 (Gambar 38a dan 6), untuk rantai yang tidak mengitari muatan & > 5 (Gambar 38c, d dan sedangkan cincin pada wune Gambar 38¢ — s Dipindai dengan CamScanner Pengangtan 56 (a) “ Gambar 39 Simpul dan anduh tali rami: (b) simpul satu setengah tali (semua simpul mudah dibuka); 5—{a) sambungan lembaran; (b) sambungan lembaran ganda: 7—simpul J—simpul persegi 3—simpul jang a 6—kayu dan s pi iggung tungg: ul cengh ikalan di bagian atas menahan kayu pada posisi verti -simpul ikatan; 9—tulang kering domba (sheep shank), Anduh Tali Rami. Tali rami polos yang disimpul mati banyak sekali digunakan untuk menahan muatan pada kait crane, Kekuatannya jauh lebih rendah dibandingkan dengan tal baja, tetapi m smiliki keluwesan yang lebih tinggi dan mudah diikat menjadi simpul. Tali rami mudah ckali dirusak olch ujung tajam benda yang diangkat dan harus dilindungi dengan banta. lunak (Gambar 38g) atau alat pelindung khusus lainnya (pelat sudut). Metode mengikat dengan tali rami dapat dilihat pada Gambar 39. Tali rami dipilih menurut rumus (6) dan tarikan pada anduh diperiksa dengan rumus (28)-(30). Tegangan putus untuk tali polos 6,, =50 kg/cm dan tali yang dicelupkan pada aspal o,, = 45 ke/cm. Andub!Tali Kawat Baja, Umumnya beban yang berat umumnya diangkat dengan anduh tali baja. Dibandingkan dengan rantai, tali baja lebih ringan tetapi terlalu kaku dan cenderung untuk terput Di san ping itu apabila digunakan untuk mengangkat benda yang berujung tajamJtali baja akan melengkung terlalu tajam dan akan cepat aus. Tali bay rentan terhadap mperatur vang tinggi. Gambar 40a menunjukkan andub ta nunjukkan tali dengan dua dan empat utas geal dan Gambar 40h me- ja denga Dipindai dengan CamScanner Perabot Pengangkat Fletsibel 37 ‘Anduh tali baja dihitung dengan rumus (11) dan tarikannya dihitung dengan rumus (28), (29), dan (30); & > 10 untuk anduh yang mengelifingi muatan (Gambar 40a) dan > 6 untuk anduh yang tidak mengitari muatan (Gambar 406) ‘Muatan yang diangkat oleh anduh tali dan rantai harus diikat dengan aman sehingga dak berpindah posisinya sewaktu bergerak. Dipindai dengan CamScanner Bab Puli, Sistem G. Puli, Sproket dan Drum 1, PULI Puli dibuat dengan desain tetap dan bebas. Puli dengan as yang tetap disebut juga puli penuntun karena berfungsi untuk mengubah arah peralatan pengangkat. Puli Tetap Gambar 14a dan b menunjukkan diagram ap. Satu ujung yang melingkari puli dibebani dengan Q dan viung lainnya gaya tarik Z. Lintasan gaya tarik S setara dengan tinggi h, yakni setinggi b: ban tersebut diangkat. Dengan mengabaikan hambatan pada puli gaya tarik, Z, sama den; Sebenamya Z > Q | arena adanya hambatan pada pi yang fleksibel dan hamt stan gesek pada bantalan). ‘hambatan lentur pada bagian SSS ri Yh I SS Gambar 41 Puli tetap tunegal Dipindai dengan CamScanner 59 Puli, Sistem Puli, Sproket dan Drwm Sifar kekakuan tali yang melewali puli: menyebabkan tali’ yang menull uli tidak fofleksi dahulu sejauh ¢ ke arah luar Tangsung mengikuti kelengkungan puli, melainkan terd ; (Gambar 41c) dan sebaliknya, ketika lepas dari puli terjadi pula defleksi yang kira-kira eins besar ke ara dalam, Hal ini akan menambah jarak lengan gays Q ketika tali menuju pull dan mengurangi lengan gaya Z_ketika tali_lepas dari pul Dalam kescimbangan Z (R Pas ge) = OER cos. + ¢) schingga akan kits dapatkan| hubungan antses nilai tarikan sebagai berikut: FA £ BD Q ~ Rae Setelah dibagi dan mengabai besaran yang kecil didapat: z-o(1+ — (32) R cox @ Hambatan gesck pada bantalan adalah: : a (33) w= kor ZR > OR dengan: d’ — diameter poros tali pH — koefisien gesekan secara mudah dengan metode grafik =180° kedua bagian tali akan Gaya resultan_p pada puli dapat ditentuka seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14a, Pada saat ot berubah menjadi paralel dan E(Q+ %)=O+ % = 20=P Gaya tarik akan menjadi d’ zeolre —2_ eS (34) : Rico: © R Besaran € = a disebut faktor hambatan puli dan e dengan = efisien puli Maka We ee Reso 'R Nila’ —2— kekakuan tali—hanya dapat ditentukan secara percobaan. R cos @ * Percobaan yang dilakukan di Uni Soviet_menunjukkan bahwa nitai rata-rata berikut dapat diasumsikan untuk tall Qe. d R cos @ D-10 Dipindai dengan CamScanner 60 ‘Mesin Pengangkat dengan: d= diameter tali, dalam cm D — diameter puli, dalam cm Selain kekakuan tali, faktor hambatan puli juga tergantung pada jenis bantalan dan pelumas yang dipakai pada gandar puli. Bila pelumas yang digunakan adalah gemuk (jt = 0,1) untuk melumasi rantai atau puli rantai, nilairata-rata 0) weal 5 berikut ini dapat digunakan: € = 1,05 dan h = 0,95. Untuk puli dengan bantalan peluru atau rol biasanya gesekan pada drum diabaikan dan n rata-rata € = 1,02 dan h = 0,98 a) (0) Gambar 42 Puli bebas sedechans untuk bhatt gays dan kecepatan Puli Bebas Puli ini mempunyai gandar yang bergerak yang dibebani dengan muatan atau gaya (usaha). Sehingga ada dua jenis puli, untuk bati* gaya dan untuk bati kecepatan, Puli untuk Bati Gaya. Pada puli yang ditunjukkan pada Gambar 42a jarak yang ditempuh oleh titik pada tali tempat usaha dikenakan setara dengan dua ka" tinggi jarak beban diangkat: s=2h G5) cam dengan: ‘¢ — kecepatan gaya yang dikenakan v — kecepatan beban. Bila hambatan puli diperhitungkan Z+ Sy = QO; Z = ey = &(Q-Z) ~ fo ne wi Gee sites (36) "Tee A I] 2 0 2e Bila € = 1,05, 1 = 0,975 sehingga efisiensi puli gerak lebih tinggi dari pada efisiensi puli tetap. Puli Untuk Bati Kecepatan, Pada puli yang ditunjukkan dalam Gambar 42h, jarak yang ditempuh oleh titik tempat gaya dikenakan sama panjang dengan se'engah dari tinggi angkatan beban: G7) Dipindai dengan CamScanner Puli, Sistem Puli, Sproket dan Drum 61 Dengan memperhitungkan hambatan pada puli: =Q+S = O+ Gc = ate) 20, «2 (38) Qv+e ite Bila €= 1,05, 1 0.975, sehingea pada kasus ini pun efisinsi puli gerak lebih tinge dari efisiensi puli tetap. 2, SISTEM PULI Suatu sistem puli adalah gabungan beberapa puli_ bebas dan pull tetap atau puli-rantai. “Ada sistem pull untuk bati gaya dan ada untuk bati Kecepatan alat pengangkat int kelebihan Kecepatan. Alat pengangkat yang menggunakan puli untuk bali kecepatan, misalnya, pada Iift hidrolk dan pneumatik, Sistem puli yang berfungsi sebagai perabot pengangkat bebas tidak begitu penting: penggunaan sistem puli yang terutama untuk _mentransmisikan daya terdapat pada derek dan crane. ‘Sistem Puli untuk Bati Gaya. Didesain dengan: a) dengan tali yang lepas dari pult tetap, dan b) dengan tali yang lepas dari | uli gerak. Desain dengan Tali Lepas dari Puli Tetap. Bila 2 adalah jumlah puli (Gambar 43a) maka jumlah bagian pada garis temp it beban digantung juga sama dengan =. Perbandingan transmisinya i = z Dengan mengabaikan hambatannya, usaha pada bagian tali_ yang lepas adalah: Usaha sebenamya adalah Ds z= 2. O& dengan nz dan €, adalah efisiensi resu’ an dan faktor hambatan sistem pull resultan. ‘Tarikan total pada seluruh bagian dri tali fleksibel adalah: Q=S 454+ 5454. 45,2544 Sy Ss eee € ce te Deret di dalam tanda kurung ialah deret_ geometris dengan perbandingan q = €, suku pertama a = | dan suku terakhir w="; seperti diketahui jumlah deret ini adalah: Dipindai dengan CamScanner @ Metin Penpungtat schingga mm = (39) Gaya tarik ialah: (40) Lintasan gaya tarik yang dikenakan untuk sistem puli adalah: seih Dipindai dengan CamScanner 63 item Puli, Sprotet dan Drum Pal dengan kecepatan cee dengan: fr tintasan dan v — Kecepatan beban Desain dengan Tali yang Lepas dari Puli Bebas. Dengan z buah pult (Gambar 435) aia beban digantungkan akan menjad +1. lah bagian tali dim: jum! Perbandingan transmisiny®: jerel LVeaha ideal pada bagian tali yang lepas adalah: mT 7 1 Usaha yang sebenamya adalah: : “dG + D Dengan menggunakan persamaan yang telah didanatkan sebelumnya diperoleh: . kita akan memperoleh: oi: @t_ = 7E*)) “e-) «@) ve-t nin = 2+ 1, akhirnya rumus Karena dalam al i akan menjadi: 15 (42) (43) 209 8 3 2961 is z a Kasus ini paling sering ditemukan dalam mesin aa pengangkat. “i or pose faktor hambatan e€ = 1,05, kurva efisiensi untu': berba a at diliha ads gai jumlah puli dapat dilihat Ki ° pada Gambar 44, a co? 4 6 8 Jumlah pult Gambar 44 Efisiensi sistem pull al Dipindai dengan CamScanner 64 Mesin Pengangkat Gambar 45 Sistem puli untuk bati gaya Penentuan Pendekatan Tarikan pada Setiap Bagian Tali dari Sistem Puli Tarikan pada tali akan bernilai minimum pada bagian yang pertama dan maksimum pada bagian (: + 1 ) (Gambar 45) dengan z ialah jumlah puli. Di sini kita dapat mengasumsi- kan secara pendekatan bahwa: a " (44) Pada mekanisme pengangkat dari derek dan crane, biasanya gaya tarik Z = S, ,, sama besamya dengan tarikan pada tali yang melingkari drum. Sistem Puli Majemuk.Kekurangan-kekurangan pengangkatan beban secara langsung dari ujung tali atau menggunakan puli yang sederhana untuk bati gaya pada perabot pengangkat adalah: 1) bagian tali terletak pada satu bidang, hal ini akan mengakibatkan beban terayun; 2) diameter tali dan puli yang besar; 3) beban yang diangkat bergerak pada arah horisontal karena tali yang melingkar pada drum bergerak sepanjang searah panjang drum tersebut Kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi, khususnya pada mekanisme peng- angkat derek dan crane berpenggerak listrik. Dengan menggunakan sistem puli majemuk akan menaikkan beban dalam arah vertikal dan membuatnya lebih stabil. Sistem puli ini Membawa muatan dua kali lebih banyak dari pada sistem puli sederhana. Dipindai dengan CamScanner tem Puli, Sproket dan Drum 65 sm puli majemuk ialah perlunya mengu- jekinkan menggunakan tali yang lebih lebih kecil. Hal ini akan ‘Lagi pula, alasan utama lain penggunaan sist rangi beban yang bekerja pada tali sehingea dimun Keel, lebih murah dan puli serta drum dengan diameter Yang mengurangi ukuran dan bobot mekanisme secara keseluruhan, arrerea, 4 lraebarjucon, sistent pl gaara wink eras, until BAS HE Sistem pulidirancang dengan menggabungkan puli sederhana dengan kedua ujung tali diikat pada vrum atau pada dua buah drum dengan alurhelks kiri dan kanan. Tal melewati sebagian ‘art sisters pull ke bagian lainnya dengan menggunakan puli Kompensasi a» yang secara bersamaan meratakan panjang bagian tali ketika ditarik secara tak merata. Sistem puli majemuk dengan empat bagian (Gambar 46a) digunakan untuk membawa beben sampai 25 ton, Perbandingan transmisinya i = 2. Panjang tli yang tergulung pada setiap setengah bagian dari drum adalah / = 2h (Kt =tinggi pengangkatan). Kecepatan «ali c= 2-v dan efisiensi n = 0,94. ‘ajemuk dengan enam bagian (Gambar 466) lebih jarang digunakan. Pada ks a ae. THT I en he a Ie 79) 8-10 | HE , fine 2 Gambar 46 Sistem puli majemuk Dipindai dengan CamScanner 66 Mesin Pengangkat Sistem puli_majemuk deny gan delapan bagian (Gamb i on 0 mana mbar 46c) biasanya dapat " Ean Sampai seberat 75 ton, Sistem ini mempunyai i =4; / = 4h; ¢ = 4v dan Sistem puli majemuk dengan sepuluh bagi sampai 100 ton. Di sini i= 5:1 = Shc = Se fir qeosie eee Untuk mengangka siste eo rengangkat beban di atas 100 ton digunakan sistem puli majemuk dengan 12 Secara umum perbandingan puli majemuk adalah: isZ 2 dengan: =: — jumlah bagian tali yang membawa_beban pada sistem puli. Sistem Puli Untuk Bati Kecepatan. Seperti telah diterangkan sebelumnya, sistem puli untuk bati kecepatan digunakan pada lift pneumatik dan hidrolik yang menggerakkan muatan lebih cepat daripada gerakan piston. Gambar 47 menunjukkan gambaran umum dan diagram garis dari puli lift hidrolik. Perbandingannya adalah: Aas iy} a Gambar 47 Sistem pull untuk hati Kecepatan DESAIN RODA PULI DAN SPROKET UNTUK RANTAI DAN TALI dan bebas, yang anusia (langan) 3. Roda Puli Untuk Rantai Lasan. Roda puli ini terdiri atas roda putt, diam biasanya digunakan untuk pengangkat dan derek yang digerakkun tenaga 1 walaupun kadang-kadang juga digunakan untuk alat yang digerakkan mesin. Pada umum- Dipindai dengan CamScanner uli, Sistem Pui, Sproket dan Drum 61 nya pelek beralur terbuat dari besi tuang, dapat berbentuk flens ataupun rata (Gambar 48a). Karena peleknya tidak dimesin, terdapat elonggaran untuk memasang fantal pada alunya Diameter roda puli rantai untuk mekanisme yan digerakkan tangan dipilih dari per- bandingan D 2 20d, dengan dadalah diameter batang rantai. Untuk penegerak daya D > 30d. Biasanya roda puli terpasang secara bebas pda gandamya, Karena kecepatannya yang rendah, nap roda puli ini didesain tanpa ‘menggunakan kuningan. ‘Efisiensi roda puli rantai scbesar 7) ~ 0.95- Umumnya hambatan rantai Tasan yang melewatl roda puli terhadap lenturan didapat- kan dari rumus: d w=Qnh (45) dengan: R — jari-jari roda puli 1 — Koefisien gesekan dari sambungan antarmats rantai (1 = 0.10.2). Q — tarikan pada rantai Sproket untuk Rantai Lasan, Sproket digunakan untuk roda penggerak pada peng- angkat dan derek yang, digerakkan oleh tangan. Sproket untuk rantai lasan (Gambar 48) dituat dari_besi cor kelabu yang dituang dengan pola presisi (hanya kadang-kadang terbuat Gambar 48 Rods puli dan sproket untuk rantai alasan Dipindai dengan CamScanner 68 Mesin Pengangkat dari baja cor). Di sckeliling sproket dibuat kantong-kantong khusus yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan mata tantai. Sproket akan menahan rantai yang masuk ke dalamnya dan mata Tantai_akan_ menempati kantong tersebut, sehingga mencegah rantai tergelincir dari pelek tersebut. Biasanya, Sproket dibuat dengan jumilah gigi dan ukuran yang kecil untuk mendapatkan mekanisme Penggerak kompak dan murah. Hambatan gesckan yang cukup besar terjadi_ketika.rantai melewati sproket. Hal ini akan mengurangi efisiensi dan menyebabkan keausan Pada rantai dan sproket. Karena itu baik rant maupun sproket harus sering dilumasi dengan pelumas gemuk. Efisiensinya sebesar 1) = 0.93. Hambatan lentur rantai_ditentukan dengan cara yang sama seperti pada roda puli rantai, sesuai dengan rumus (45), dengan mengambil nilai koefisien gesekan jt yang lebih besar. Diameter sproket dapat ditentukan dengan cara scbagai berikut, Dari segitiga AOC (Gambar 48¢) didapatkan: 76 = Veo? + act atau on + a e+ (ed 2 Sudut a = “dengan z adalah jumlah gigi Dengan menyatakan nilai a dengan , é dan d, dan dengan transformasi aljabar didapatkan: (46) dengan: 1 — panjang bagian mata rantai d —diameter batang mata rantai z—jumlah gigi sproket; jumlah minimum gigi z = 4. Untuk melindungi rantai dari keausan di- usahakan untuk membuat gigi yang sebanyak mungkin. Bila jumlah gigi banyak (z > 9) dan dia- meter batang rantai cukup kecil (d= 16 mm), suku kedua dari rumus (46) dapat diabaikan dan diameter sproket ditentukan dari rumus: 5 D= an an "= Diameter roca put: -—= Sproket yang memakai flens tinggi (Gambar 48h) merupakan jenis yang paling Gambar 49 Sabuk pengarah untuk rantat sering digunakan, Biasanya sproket terpasang, yang di las secara bebas pada gandar dan roda gigi Dipindai dengan CamScanner 6 Puli, Sistem Puli, Sproter dan Drm 9 b, penggernk atau roda cacing dihubungkan dengan 4 pasak ke nabnya yang diperpanian Busur kontak ara sproket dan rantai harus sedikitnya 180° bila busur kontaknya kurang dari 180% alat tersebut harus ditengkapi dengan rantai penuntun (Gambar as Aka). atau blok penuntun (Gambar 48¢). Lempeng pengaman khusus sering digunakan untuk. rantai fraksi yang digerakkan tangan (Gambar 49), yang terpasang bebas pada as dan mencegah rantai ter- epas dari sproket. Gambar 50 Sproket untuk rantai rol Sproket untuk Rantai Rol. Sproket ini digunakan untuk roda rantai penggerak untuk pengangkat dan crane yang digerakkan tangan dengan kapasitas sampai 10 ton. Tergantiing pada desain jenis mekanisme ini, sproket dapat terpasang pada poros atau menyatu dengan porosnya, ataupun terpasang bebas pada gandar yang tetap (Gambar 50). Sproket terbuat dari besi cor, baja tempa ataupun baja tuang. Gigi sproket sclalu diftis. Efisiensi dengan memperhatikan gesekan pada bantalan adalah 1) ~ 0,95." Bila z adalah jumlah gigi dan ¢ kisar rantaimaka diameter lingkaran kisar dapat ditentukan sebagai berikut. Dari segitiga AOC (Gambar 50) didapatkan: al " [al 0,5D = 2 tetapi a = sehingga: tetapi_ ot “Perlawanan rantai rol pada sproket terhadap lenturan ditentukan dart ramus W = Q&4 dengan S-dismeter pena rol, y-koefivien gesehan (jt = 0,08-1,1) R-zesekan 7 Dipindai dengan CamScanner 70 Mesin Pengay zkat ata Ds sin TOE Berbeda dengan roda gigi, minimum : = 8, Untuk menjamin keamanan operasi, sproket untuk rantai rol biasanya ditutupi dengan Tumah khusus (Gambar 51) yang berfungsi untuk menuntun dan mencegah rantai terlepas. an dengan tinggi angkatan yang rendah, ujung rantai yang ini akan mengurangi setengah dari panjang bagian rantai ntung pada saat muatan diangkat pada ketinggian puncak. Bila muatan akan diangkat sangat tinggi pengangkat diperlengkapi dengan pengumpul rantai (Gambar 52), Untuk itu, pena dengan bantalan yang diperpanjang dipasang pada jarak tertentu, pada rantai; sehingga ketika rantai keluar dari pena sproket yang diperpanjang ini akan masuk ke jalur penuntun yang terbuat dari dua batang siku dan akan mengumpulkan ujung yang panjang rantai tersebut, Roda Puli Tali. Roda puli tali dapat berupa desain tetap, bergerak dan_kompen- sasi. Biasanya roda puli ini terbuat dari coran (besi kelabu atau baja) atau lasan. Efisiensinya 1 = 0,96-0,97 dengan _memperhitungkan_gesekan pada bantalan. Diameter roda puli untuk tali rami tidak boleh kurang dari 10d, dengan d = diameter tali, Untuk tali kawat diameter minimum roda pulinya ditentukan dari rumus (18a). Keliling sar diukur sepanjang busumnya, Biasanya jumlah gigi bebas diikat ke rangkanya. Hal yang meng; Gambar $1 Rumah untuk sproket rantai rol Dipindai dengan CamScanner oe | OF | O'O1| OG} O's2] zz] o's9 |o'2 | at} se} or] oe o2| 82] O'8 | 0% | o'0z) 22] o'ss joe | st} Oo | 06 | sive St] sz] O'%Z | O'9} O'Zt] oz] O'sy |o'z |] zt] 09 | 08} o's St} 02 | O'S | O'S] S'pt] gL} Ove {st | oF} os | so] Ove b] 2b] O'S | O'S} oz) st} oo {st | of} op | ss! ster 8 | 2 | oe | ov] se} or} o'se jor} z | o¢ | op} o'st g | zt | oe | ov] se} of ose jor | z | o€ | op] o'er @ | 2 | Oe-|toy | ste }.io} ose for | 2 | oe | op! ote 8) 6 | Sie | oc) OS | @ | OSt jlo | 9 | oc} a} ze 9 | 8 | Oe si] ov | & | szt ligol-s | st | ze] zo 9} 8 | oz | sz] ov] 8 | sa |so|s | st] 2] oy y a.) 57 y | SoReal glee, Heh J9}0We) unw ‘eleg yemey te, yMUN HEL 1INd EPOH 9b 19qeL (ops sequen) Buoys uel-sef ueSuop new nd epos venduad duejm vduey uerseq mes ypefuaws 4 ynd epor 91 jaqey eped ryt redep 121405 yey ymun tnd epor Suedureus Sueqn| uep renduad Suejm 1994p 48599 11 sooip eAueseig [1994 wesnynuaq Burk 1 epueis yajo ueymudup BuvA sodas vemey He SB ‘ununuod epas uo 4 if Luop senjoy 3uck yer Sueduus inpng ¢s seqWED (6r) aL 5 nurs gue z snus ip Buck ueZuap ueynuoup redep ueulz! e Buedunis inpng “(es sequiep) snye were 1p eprsoq suey yer Suvdureuad wep esnd nny (e Sueduis inpns) wofer Bue ueBunySuoyiod ipefior eduer sind repos weyep isis anje ep SuedurAuous sen] Buek ye) se8e yesoousus yMUN “angasioy tind epos yesnd Buepia depeysos seqoq dnyno yes0810q vedep wep eAwnIE eped rooew ueye yep yer esdutos drs ueryswopes vend) ani wep wayeuds “yg wersts “Ng ivf Dipindai dengan CamScanner ssrsuadu Hpey sg sequins ZED SS HEL lind epoY FS xEquIES ly Qy 6 OS Is tS ES PS SS LS 09 7 99 OL SL] wo/y URIEP d sty er Tt YI 60 80 LO YO SO 0 £0 ZO 10 | ANeP/HmaW wELEP A sMy9q e]U WYIgajaU Ya!oq yEpH Ipefio Bue ventes ueueya “1nd epos eu Sueqn] ueexMuUd FuIjI{>¥ ueIeda00y eped SunUTB9, uegoq — O und epos sepurd sowerp — p snq Surfued — 7 Pl :ueduap (os) Dro ssnwwny uedu9p UEMes ueURyD) depeyo! nuaIIp redep tInd epou sng 1nd pos wWejep IP Jueqeqip yer Zuex ue|PUEA UeEYNULOd upd UEYLLOgIp sruEY seLUNIod 1 vep ci] = % ceyGuef weyep quip ekueseig efsoy yd epos ymun sepur’ sorowerp weSuop deu Buyfued uedupueqiog -weqoq uoqip Suv eped 12ep |1924 YIG2] %Op [qui pos s9youerp iedup (¢¢ sequiep) Isesuadiuoy 11nd Epos s9!oUIeIG sney 1nd epos denas *je38un) sepuvd eped Su \d wpos vdesaqaq, meJuruny sng nee aosoi-nue uejeiued uesTuop deioy kepueB vped seqoq Huusedior yd spat eduvseig Sup Buvd ye yInd vpos uwyAMfuNUOU gps seqUIED pnptuobued MON wu Dipindai dengan CamScanner Hei sepued epred syujay uewerey] 2g JequiEs) ‘wiues Suereq Ja}owelp = p_uedusp 2) ui p ( ¢'1 sedwes $1’) = © [0-08 surduia snuuns ueZuap ueyniuonp redep Joo 189q Hep yenqza) Suef rwiues sepued Suipurp year, uw uo = (sp) por xpefuau eXuynuaq, yeqniag ueye (cp) snuuns uep (uEeUER: iq BseD95 sedajioy uep SunjnSduow revues 1 zpos epedurep 11994 yiqar uasiad g1 ded redep uesmua} depewsr ekeyeqiaq ueueyel eyeu ‘wnup uvp sedajiay neve wjaqiay wee exURY ues svindiog svpued exloy vuarey jue BIW sega] Up SuEINy yatoq yep / 1da1 suay 1S8ury, °S¥!194 3nye uesUIP sepued yniun QI: wep sojod sepue8 yniun Op:1 yer wep Suedunuaw y9j0q seiado mpqem eped (16) eH snuey Suad eped uexue) yrreduad uyepeusU ymUN “Bun[nsip UUvymusMp nye Yeung “pZ"| = 2anye seqary “yeu eeu Zen eduBuesny-Buemnyos Sunjndip (ggg sequen) rewues dun{n ret ueye Sueé reques Suefued yaqo ueiSeq sega] = q ueBuap “wus (¢-Z) + symuun (ogg sequies) $41}94 4njo ueBuIP WdeyBud]!p Wes ues eeu Sunyeq sorouIp = P) POT 2 C7 susaqas yojupe sepuLs soroweld 409, 1S yejepe eXuueye * 96'0-p6°0 =U Yele! wrup |suo}sy9 “uejeiueg yped weyeseR ueySumy elitr vedusd “vor ¢ ueduop redwes rexahre svysedey uefuap wvduer uepqesad\p Sued sind aueia ymun nyuouo) snsey eped rwxedIp eAUeY yu sof wna YeHUEY JEPULE TIVL NVC IVINVY UVGNVD “+ yues UyUNUDU €L unucy wop tayeads “mg mais “YM Dipindai dengan CamScanner a P mvs sagan yur canoe uPyt wingp suatt ym ; oz | ol} zz se| sez] os| zt] ep] o1z] o'se| si] sé] et s| a| o6| os vy} si} o'8| oe oc| oz] | or | gc] oer] sve] st) se] aij ee] eb) oz] ou ‘ 7 all 74 @ z sz|o'at| 9c) 8 | te| Sst] o'ee| st] so} et i] os} ve igz}og| ie] 9 | zz] ster] ove} su} ss] i 8 | ov| zo oz|ser) zz| s | 2z| sit] ser] or| sv | 6 2 | sel ev Tr loge leeehee ota slots . ols lols > wed L 1) Jaye ‘a Jayew weieg sepueig, 210 wejeg sepuels eg = 5 Ea weep any + depueis snyy (ww weep) wag anty isuawig 2b jegeL ‘soatp Suek aueso ymun umrup eped ueydesoup tut sepuers -uewenu ueyeusu Suek uen|i) ynUN URyYequENP eNp eySue :uRyeNW UEIExZUR IS3UN — H ump s21aweIp — @ yey warsis ueSurpuequod — 1 suesuop (as) Yerepe ter mes ymun wrup eped Uw “ity 94 UEP UEUEY ay SyTOY YeIE ENP Logip (qst sequIED) {eI ENP YMIUN ULE: inup *ueuey Oy SxH14 Yese MES reXuNdutoW wAUeY SuNjnai9} te Mes UEBUDP WIIG, “WMP WEIeP-In|e Uep epURS anje ISuOUNP URyLEACUDAUDLE | fOQEL “HEL UEIIDELOY uryqeqaXuaws yepn yiiidip sney soy ape uef-uer (oyg sequeD) BuEINyI9q LAUUESTEDY wep wedes9s e1ed9s BunjnBioy ueye ye) eBBUyas syyoy ange ueBuIP tdexTuop n1e|as snuey winup ‘rAep yes9G8uad wingp yMUA “YE JIOWEIP eed SunuETIO) uANUP JOVOWEIC *g6'o_ = W eAusuarsyjo uRfeIUEG Eped URyaSOH WeYSUNIOdUOLUE ueBuog “uese] IsyRUNsUOy, nee Buen) soq Yep Buepey-Tuepey 409 sq wep Jenquay efeq yemey ter yMUN WG sl ind wpa uedud} vues Sued uesurpueqiod ueduop yiidip wrup so}oweig, -yopuialzadp wedep ona uote weyur(dunwow UF [eH “sidey vdesoqaq see BunjnGior yer ueyurf Fumo Tue 18 uek suoy weap sojod swuof ynseuU Hues ye YOUN MUP eAUESEIGL "IE MINA “wus o2-S1 HEP Buvsny Yo}0q YePL YouID] BuYjed Buuk weyTeq uped Tupuyp [waa equine duet yuoduey Up} wogbuntueg We PL Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai