Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tsania Rahmawati

NIM : 220421802002
Off / Prodi : A22 / S2 Akuntansi
Mata Kuliah : Teori Akuntansi Keuangan

TUGAS RESUME 3 CHAPTER 5: AKUNTANSI DAN KERANGKA DECISION


USEFULNESS

Kerangka konseptual adalah seperangkat tujuan dan fundamental yang saling


berkaitan, mengarah pada standar yang konsisten dan mengatur sifat, fungsi, batasan
akuntansi dan laporan keuangan. Dasar tersebut menjadi pedoman pemilihan apa kejadian
(transaksi) yang akan dicatat, pengukuran, dan sarana untuk menyimpulkan dan
mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan. Sifat dari kerangka konseptual ini
tidak berjangka panjang karena dalam praktiknya selalu mengalami revisi dan perlu
penyempurnaan dan pemutakhiran setiap kali ada kegagalan dalam praktik akuntansi.
Klaim profesionalisasi bertujuan untuk mendapatkan pengakuan sosial yang
digunakan individu untuk menegaskan otoritas dan rasa hormat mereka pada perannya.
Seorang akuntan profesional berotoritas keterampilan mereka dalam persiapan, penyajian
dan audit keuangan, sehingga apabila gagal dalam pekerjaannya, maka profesionalisme
mereka diragukan.
Kerangka konseptual digunakan oleh akuntan sebagai dasar praktik dan standar
mereka, namun dalam studi lebih lanjut ditemukan kegagalan kerangka konseptual untuk
memberikan standar yang memuaskan. Kerangka dianggap tidak representatif, kurang
jelas, dan tidak konsisten terhadap praktik dan perilaku pengguna, inkonsisten, dan tidak
komprehensif sebagai panduan pelaporan keuangan.
Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan tentang
entitas pelapor yang berguna bagi calon investor, pemberi pinjaman, dan kreditur lain
untuk membuat keputusan, dalam bentuk membeli, menjual atau menahan instrumen
modal dan utang, dan memberikan atau melakukan pinjaman dan bentuk kredit lainnya.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan, yang sebelumnya adalah fundamental
menurut IASB adalah sebagai berikut:
1. Relevansi, artinya informasi keuangan adalah material dan dapat membantu
pengambilan keputusan untuk memprediksi, memodifikasi, dan
mengkonfirmasi sesuai fakta.
2. Representatif artinya informasi keuangan berguna untuk pengambilan
keputusan dan mewakili fenomena ekonomi yang relevan dan lengkap, netral,
dan bebas dari kesalahan.
Karakteristik peningkat kualitas relevansi dan representatif laporan keuangan:
1. Keterbandingan yaitu kondisi dimana informasi keuangan dapat dibandingkan
dengan informasi serupa untuk entitas lain atau entitas yang sama dengan
periode berbeda
2. Verifiabilitas berarti laporan keuangan dapat meyakinkan pengguna bahwa
informasi keuangan bebas dari kesalahan material, bias, dan dapat diandalkan.
Nama : Tsania Rahmawati
NIM : 220421802002
Off / Prodi : A22 / S2 Akuntansi
Mata Kuliah : Teori Akuntansi Keuangan

3. Ketepatan waktu artinya laporan keuangan harus tersedia dalam periode yang
cukup untuk dapat mempengaruhi keputusan mereka.
Tujuan dari pelaporan keuangan adalah sebagai keputusan investasi, pinjaman, dan
kredit. Pengguna utama informasi keuangan dari entitas pelapor adalah pelaku pasar modal
seperti investor, pemberi kredit dan lainnya.
Relevansi nilai informasi keuangan dapat dilihat dari empat perspektif harga
saham, yaitu:
1. Mendahului harga saham intrinsik di mana harga pasar melayang
2. Berisi variabel yang digunakan dalam model penilaian
3. Menyebabkan investor mengubah ekspektasi harga saham sebelumnya
4. Berkorelasi dengan perubahan dan pengembalian harga saham
Ada masalah representasi dalam akuntansi untuk realitas ekonomi yaitu terpaku
pada mitos akuntansi yang melibatkan berbagai skala pengukuran, kurangnya konsensus
tentang anti pendapatan, alokasi yang tidak dapat diperbaiki dan harga transfer, dan
pengukuran akuntansi yang kontra intuitif, tidak dapat diaudit, dan oportunistik. Realitas
ekonomi terdiri dari fakta-fakta institusional seperti uang, pertukaran, aset, kewajiban,
pendapatan, pengeluaran, pendapatan, dan modal.
Tujuan decision-usefulness dianjurkan tanpa mempertimbangan sifat keputusan
spesifik dalam kaitannya dengan faktor risiko dan ketidakpastian, waktu, pengembalian,
dan keamanan. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting tentang validitas, relevansi, dan
representasi yang diajukan tanpa memperhatikan isu-isu yang mewakili fenomena
ekonomi. Konstruksi kerangka konseptual sebagai badan pengetahuan profesional harus
melibatkan analisis secara ontologi dan epistimologi realitas ekonomi yang tepat dan rinci
untuk tujuan pelaporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai