NIM : 220421802002
Off / Prodi : A22 / S2 Akuntansi
Mata Kuliah : Teori Akuntansi
1. Pendahuluan :
a. Latar Belakang: Akuntansi dikatakan sebagai bahasa bagi para pelaku bisnis
untuk membuat sebuah keputusan atau perilaku tertentu (Jain, 1973, pp. 95-
104).
b. Research Gap : Sebagai bahasa, akuntansi mencakup karakteristik leksikal
(makna asli) dan gramatikal (makna sesuai dengan konteks kalimat) yang
berperan dalam konsepsi dunia, juga membentuk persepsi dan pemikiran
orang-orang yang telah mengasimilasi disiplin akuntansi
c. Kebaruan : Berangkat dari teori relativitas lingustik dalam studi bahasa
dan hipotesis Sapir-Whorf, peneliti mencoba untuk mengevaluasi teori
tersebut dalam konteks akuntansi.
d. Manfaat : Menjelaskan bahwa karakteristik leksikal dan gramatikal
(tata bahasa) akuntansi dapat membentuk persepsi pengguna akuntansi.
2. Kajian Teori :
a. Studi Bahasa : Studi bahasa difokuskan terutama pada empat bidang,
yaitu: i) linguistik struktural, ii) psikolinguistik perkembangan, iii)
relativitas linguistik, dan iv) sosiolingustik.
i. Lingustik struktural berkaitan dengan proses perolehan bahasa dan
identifikasi sifat structural formal.
ii. Psikolinguistik perkembangan, upaya diarahkan pada pemerolehan
dan penggunaan bahasa sebagai contoh khusus dari fungsi kognitif
yang lebih umum (Chomsky, 1965, 1969; Fodor, 1966)
iii. Relativitas linguistik berfokus pada peran bahasa dalam konsepsi
tentang dunia, yakni penutur satu bahasa berbeda dengan penutur
bahasa lain (relatif)
iv. Sosiolinguistik mengkaji interaksi antara dua aspek perilaku
manusia, penggunaan bahasa dan organisasi perilaku manusia.
Artinya penggunaan bahasa yang diterima dalam komunitas sosial.
b. Hipotesis Sapir-Whorf : Hipotesis relativitas linguistik oleh Whorf (1956)
berbeda dengan pandangan netral tentang bahasa, hipotesis relativitas
budaya, atau hipotesis refleksi linguistik
i. Pandangan netral: bahasa menyediakan inventaris verbal item nyata
di dunia
Hipotesis relativitas linguistik: inventaris tidak diberikan secara
independen dari bahasa
Nama : Tsania Rahmawati
NIM : 220421802002
Off / Prodi : A22 / S2 Akuntansi
Mata Kuliah : Teori Akuntansi
bahasa dari kumpulan entitas atau kegiatan.” (Ezzamel dan Hoskin, 2002,
hlm. 359)
3. Metodologi : mengambil pendekatan interdisipliner dalam kerangka
teoritis pengakuan IFRS dan prinsip-prinsip pengukuran yang mendasari laporan
posisi keuangan. Ini memobilisasi teori tanda Saussure dan Barthes - semiologi,
karena memberikan penggambaran yang berarti dari akuntansi keuangan,
membawa operasi konstruksi pengetahuan numerik-linguistik yang berbeda.
4. Hasil Temuan dan Pembahasan:
a. Konsep artikulasi timbal balik memberikan alternatif untuk membatasi
kategori yang luas menjadi lebih sempit, contohnya dalam konteks
pengakuan aset tak berwujud yang ditentukan oleh IASB, bahwa aset tidak
berwujud perlu diidentifikasi sehingga dapat dibedakan dari goodwill. (IAS
38)
b. Aset yang berwujud seperti tanah dan bangunan sering dianggap tidak
terpisahkan untuk tujuan hukum, tetapi untuk tujuan pengakuan mereka
dihitung secara terpisah (IAS 16)
c. Entri akuntansi bukanlah representasi dari sumber daya ekonomi yang
sudah ada sebelumnya, melainkan keduanya saling dibentuk dengan
membatasi sumber daya/aset dari kategori yang lebih luas. Artikulasi
berbasis penilaian semacam itu menghasilkan konstelasi nilai, di mana nilai
aset hanyalah produk relasional dari nilai lain.
5. Kesimpulan :
Logika semiotik akuntansi itu penting karena kita tidak dapat sepenuhnya
memahami kontingensi bahasa tanpa memahami karakteristik khas sebagai sistem
tanda karena keduanya mendukung satu sama lain. Demikian pula tidak dapat
menjelaskan akuntansi sebagai sosial budaya tanpa membongkar karakteristik
semiotikanya.
Makalah ini menambahkan formulasi logika semiotik non-esensialis dalam
semiologika laporan keuangan. Hal ini menyoroti peran logika seperti dugaan
epistemologis untuk akuntansi - timbal balik masyarakat, di mana akuntansi adalah
produk lunak dari, dan digunakan untuk mengerahkan kekuasaan atas, lingkungan
sosialnya.