Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KAPABILITAS SISTEM POLITIK: EKSTRAKTIF, DISTRIBUSI,


REGULATIF, SIMBOLIK, DAN RESPONSIF
Di ajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuiah Sistem Politik Indonesia

Dosen Pengampu :

Novi Agustina S.IP., M.Si.

Disusun Oleh:
Muhammad Aulia Rahman ()
Mohamad Zain Waffi Hamdani ()
Reinta Putri Sukmana (24012121126)
Safta Rijalul Sidiq (24012121141)
Sefina Nurul Dwiyanti (24012121115)
Septiani Nur Haliza Nugraha (24012121118)
Syaima Nur Apriliani (24012121096)
Syahrul Zen Ismail (24012121025)

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GARUT

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan anugerah-Nya kepada kita semua.Terima kasih saya sampaikan pada
semua pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang "
KAPABILITAS SISTEM POLITIK: EKSTRAKTIF, DISTRIBUSI, REGULATIF,
SIMBOLIK, DAN RESPONSIF”.

Kemudian dari pada itu, kami uacapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini, diantaranya :

1. Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyeselesaikan Makalah.
2. Novi Agustina S.IP., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Politik
Indonesia.
Dibutuhkan kerjasama untuk menyusun makalah ini.Oleh karena itu saya berusaha
menggalang kerjasama dengan semua pihak untuk kelancaran dan keberhasilan pembuatan
makalah ini.Selain itu, saya juga mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang dapat
saya jadikan koreksi dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan dapat digunakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memberikan hasil yang
memuaskan dan sesuai keinginan pembaca.
Garut, Mei 2022

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem politik Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sejarah bangsa Indonesia sejak
zaman kerajaan, penjajahan, kemerdekaan sampai masa reformasi sekarang. Para
founding father bangsa telah merumuskan secara seksama sistem politik yang menjadi
acuan dalam pengelolaan negara. Hal ini tentunya dilakukan dengan melihat kondisi
dan situasi bangsa pada saat itu. Sistem politik Indonesia pada masa reformasi saat ini
mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Bermunculan lembaga dan sistem
yang baru dalam rangka merespon permasalahan bangsa yang semakin kompleks.
Sistem Politik Indonesia adalah keseluruhan kegiatan (termasuk pendapat,
prinsip, penentuan tujuan, upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, skala
prioritas, dll) yang terorganisir dalan negara Indonesia untuk mengatur pemerintahan
dan mempertahankan kekuasaan  demi kepentingan umum dan kemaslahatan rakyat.
Kemudian untuk mewujudkan semua tujuan sistem politik di Indonesia membutuhkan
suprastruktur dan infrastruktur yang baik.  Mereka adalah lembaga negara (Presiden
dan Wakil Presiden, MPR, DPR, DPD, MA, MK, KY dan lembaga lainnya) sebagai
kekuatan utama dan didukung oleh partai politik, organisasi masyarakat, media
komunikasi politik, pers, untuk menyalurkan aspirasi masyarakat agar kebijakan
pemerintah sesuai dengan hati rakyat.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB 2
PEMBAHASAN

Kapabilitas, adalah kemampuan sistem politik dalam menjalankan fungsinya


(eksistensi) di lingkungan yang lebih luas. Kantaprawira,(2006) mengemukakan bentuk
kapabilitas suatu sistem politik berupa:

a. Kapabilitas Regulatif,
Kapabilitas regulatif suatu sistem politik merupakan penyelenggaraan
pengawasan terhadap tingkah laku individu dan kelompok  yang ada di dalamnya;
bagaimana penempatan kekuatan yang sah (pemerintah) untuk mengawasi tingkah
laku manusia dan badan-badan lainnya yang berada di dalamnya, semuanya
merupakan ukuran kapabilitas untuk mengatur atau mengendalikan.
b. Kapabilitas Ekstraktif,
SDA dan SDM sering merupakan pokok pertama bagi kemampuan suatu
sistem politik. Berdasarkan sumber-sumber ini, sudah dapat diduga segala
kemungkinan serta tujuan apa saja yang akan diwujudkan oleh sistem politik. Dari
sudut ini, karena kapabilitas ekstraktif menyangkut soal sumber daya alam dan tenaga
manusia, sistem politik demokrasi liberal, sistem politik demokrasi terpimpin, dan
sistem politik demokrasi Pancasila tidak banyak berbeda. SDA dan SDM Indonesia
boleh dikatakan belum diolah secara otpimal. Oleh karena masih bersifat potensial.
c. Kapabilitas Distributif
Kapabilitas ini berkaitan dengan sumber daya yang ada diolah, hasilnya
kemudian didistribusikan kembali kepada masyarakat. Distribusi barang, jasa,
kesempatan, status, dan bahkan juga kehormatan dapat diberi predikat sebagai prestasi
riil sistem politik. Distribusi ini ditujukan kepada individu maupun semua kelompok
masyarakat, seolah-olah sistem poltik itu pengelola dan merupakan pembagi segala
kesempatan, keuntungan dan manfaat bagi masyarakat.
d. Kapabilitas Responsif
Sifat kemampuan responsif atau daya tanggap suatu sistem politik ditentukan
oleh hubungan antara input dan output. Bagi para sarjana politik, telaahan tentang
daya tanggap ini akan menghasilkan bahan-bahan untuk analisis deskriptif, analisa
yang bersifat menerangkan, dan bahkan analisa yang bersifat meramalkan. Sistem
politik harus selalu tanggap terhadap setiap tekanan yang timbul dari lingkungan
intra-masyarakat dan ekstra-masyarakat berupa berbagai tuntuan.
e. Kapabilitas Simbolik.
Efektifitas mengalirnya simbol dari sistem politik terhadap lingkungan intra
dan ekstra masyarakat menentukan tingkat kapabilitas simbolik. Faktor kharisma atau
latar belakang sosial elit politik yang bersangkutan dapat menguntungkan bagi
peningkatan kapabilitas simbolik. Misalnya Ir Soekarno, Megawati,  dengan
keidentikan seorang pemimpin dengan tipe “panutan” dalam mitos rakyat, misalnya
terbukti dapat menstransfer kepercayaan rakyat itu menjadi kapabilitas benar-benar
riil.

Anda mungkin juga menyukai