Anda di halaman 1dari 3

PRE-TEST 1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN (PPKN)

Nama : Bagja Pamungkas


Kelas : 1-C
NPM : 24012121076
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Dosen : Heri Wawan S., S.IP., M.Si.
Tanggal : 02-10-2021

SOAL
1. Mengapa mahasiswa harus belajar dan memahami Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan?
2. Jelaskan mengapa bangsa ini telah terbukti mempertahankan NKRI?
3. Kemukakan menurut saudara apa yang dimaksud dengan jati diri bangsa serta
pengamalan tentang Pancasila dan Kewarganegaraan?
4. Kemukakan menurut saudara tentang keadaan Negara saat ini ditinjau dari segi dan
pokok Pancasila dan Kewarganegaraan?

JAWABAN
1. Pertama, karena sudah ada dasar hukumnya Pendidikan Pancasila dan Kewargangeraan
diajarkan sampai tingkat Perguruan Tinggi yaitu dimuat dalam Pasal 37 ayat (1) dan (2)
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Tujuanya adalah untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945.
Kedua, memahami dan mempelajari mata kuliah PPKN merupakan salah satu upaya
untuk membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda, khususnya
mahasiswa dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan memperkuat semangat bela
Negara. Tujuanya adalah untuk membina kesadaran cinta tanah air, mengetahui hak dan
kewajiban dalam usaha pembelaan Negara, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dalanm Bhineka Tunggal Ika.
Ketiga, karena dengan mempelajari dan memahami PPKN mahasiswa mendapatkan
manfaat diantaranya menjadi pribadi yang berfikir kritis, menjadi pribadi yang
bertoleransi tinggi, menjadi sosok yang mengenal dan berpartisipasi dalam kehidupan
politik lokal, nasional, dan internasional.

2. Bukti dari bangsa ini telah mempertahankan NKRI yaitu karena setiap masyarakat
berjuang mempertahankan NKRI dengan profesinya masing-masing, tidak hanya
mengandalkan TNI dan POLRI dalam menjaga dan mempertahankan keamanan NKRI.
Salah satu contohnya seperti kita yang berada dalam lingkup akademik yang didalamnya
terdapat Dosen sebagai pendidik yang memberikan ilmunya dan mahasiswa sebagai
peserta didik bersama-sama saling berjuang mempertahankan NKRI yaitu dengan
mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai dasar bela Negara
maupun pelajaran lainya yang bertujuan untuk menambah ilmu kita dan dapat diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat untuk mempertahankan dan memajukan NKRI
kedepanya sehingga tidak terpengaruh dampak negatif dari globalisasi maupun paham-
paham yang dapat memecah belah keutuhan NKRI. Selain itu, dilingkungan perkuliahan,
kita masih memegang teguh semboyan Bangsa Indonesia Bhineka Tunggal Ika, yaitu
meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Dapat dilihat bahwa di lingkungan
perkuliahan kita berasal dari berbagai daerah dengan ras, suku,agama, dan kebudayaan
yang berbeda-beda tetapi tidak dibeda-bedakan dan menganggap kita ini satu Indonesia.

3. Jati diri Bangsa berasal dari 2 kata yaitu Jati diri dan Bangsa. Jati Diri atau bisa juga
disebut identitas menurut KBBI merupakan ciri khas yang menandai seseorang atau
sekelompok orang. Sedangkan Bangsa menurut KBBI adalah kelompok masyarakat yang
bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri.
Dari pengertian tersebut menurut saya, jati diri bangsa adalah ciri khas yang menandai
atau dimiliki suatu bangsa, jika di Negara kita Indonesia maka hal tersebut dapat
dikatakan jati diri bangsa Indonesia. Salah satu jati diri bangsa Indonesia adalah
meskipun kita memiliki kebudayaan, agama, ras, dan suku yang beragam, tetapi kita
masih tetap satu sebagai bangsa Indonesia yang sesuai dengan semboyan kita yaitu
Bhineka Tunggal Ika. Oleh karena itu persatuan dalam keberagaman ini harus tetap
dijaga karena merupakan jati diri bangsa Indonesia.
Kemudian, menurut saya pengamalan Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu kita tidak
hanya memahami secara teori apa itu Pancasila dan Kewarganegaraan, tetapi juga
bagaimana kita mengimplementasikanya dalam kehidupan bernegara. Salah satu
contohnya, pengamalan dari sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
dimana kita selaku umat beragama menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing-
masing, toleransi antar umat beragama, dan tidak memaksakan kehendak kepada yang
berbeda agama. Tidak hanya itu, nilai-nilai sila Pancasila yang lain pun harus kita
implementasikan disamping memahami dari segi teorinya saja.

4. Menurut pandangan saya keadaan Negara saat ini ditinjau dari pokok Pancasila dan
Kewarganegaraan dirasa kurang stabil. Hal tersebut dikarenakan maraknya kasus
pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila. Seperti yang baru-baru ini terjadi yaitu kasus
penistaan agama yang melanggar nilai sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, oleh
oknum-oknum tidak bertanggung jawab diantaranya seorang youtuber berinisial MK dan
oknum ustaz berinisial YW.
Lalu ada pelanggaran terhadap sila ke-2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab yang
berhubungan dengan HAM dimana terjadi dalam intansi pemerintah Komisi Penyiaran
Indonesia yaitu kasus perundungan dan pelecehan sesama jenis dialami MS dengan
pelaku 5 orang yakni RM, FP, RT, EO dan CL sehingga menimbulkan trauma bagi
korban, dan pembunuhan wartawan yang dilakukan oleh 4 orang personil oknum TNI di
Simalungung, Sumatra Utara. Dan kasus yang masih terasa gantung adalah penyiraman
air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Kemudian, ada kasus-kasus korupsi yang melanggar sila ke-5 Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia, seperti yang dilakukan oleh mantan Menteri Sosial Juliari
Batubara terkait korupsi dana bansos dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy
Prabowo terkait korupsi benih lobster dimana hal tersebut merupakan aib bagi Bangsa
Indonesia karena Menterinya sendiri yang melakukan korupsi dan juga beberapa kasus
korupsi yang belum ditangani. Selain itu infrastruktur yang tidak merata, juga akses
sekolah maupun fasilitas yang tidak merata di sekolah terutama daerah-daerah pelosok
padahal setiap masyarakat berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Tidak hanya itu,
sekarang banyak terjadi kasus-kasus ujaran kebencian dan penghinaan di media sosial
dan setelah melakukan pelanggaran tersebut pelaku cukup mengklarifikasi.
Tidak dipungkiri lagi bahwa penegak hukum di Indonesia sudah melaksanakan tugasnya
dengan baik, tetapi hanya waktu penangananya saja yang dirasa kurang cepat terutama
untuk kasus yang melibatkan oknum aparat. Ditambah lagi di masa pandemi ini,
Indonesia mengalami Resesi ekonomi dimana pertumbuhan ekonominya tumbuh negatif
berturut-turut. Saat ini Negara Indonesia harus bekerja lebih ekstra lagi dalam menangani
masalah-masalah yang terjadi. Jadi, menurut saya keadaan Negara saat ini ditinjau dari
pokok Pancasila dan Kewarganegaraan kurang stabil karena banyaknya pelanggaran
terhadap nilai-nilai Pancasila ditambah situasi pandemi yang membuat Indonesia harus
bekerja lebih ekstra dalam menangani masalah.

Anda mungkin juga menyukai