Anda di halaman 1dari 1

Nama : Geo Wahyuni, S.

Pd
NIP : 198704242011012033
UPT : Dinas Pendidikan Sumatera Utara (SMK Negeri 1 Sei Rampah)
Materi : Zona Integritas
Pemateri : Lasro Marbun (Inspektur Provinsi Sumatera Utara)

Tugas Resume Materi Zona Integritas

Pembangunan Zona Integritas berorientasi pada dua hal penting, yakni: Pertama, moral, etika serta
perilaku; dan Kedua tentang bagaimana menyelesaikan pekerjaan. Dengan kata lain, Zona
Integritas hanya dapat diwujudkan melalui Transparansi dan Kolaborasi. Transparansi pada
konteks pembangunan Zona Integritas yang dimaksud adalah ASN harus bekerja secara
transparan, di mana output pekerjaanya terlihat dan terkontrol. penerapan Zona Integritas
memerlukan adanya kolaborasi, tidak hanya BKPSDM yang perlu mencanangkan tetapi juga
seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Keerom harus turut
mencanangkan sehingga semua dapat bekerja bersama. Pembangunan Zona Integritas ditentukan
oleh kapasitas, kualitas, integritas dari masing-masing personil ASN. Good governance adalah
cita-cita yang menjadi visi setiap penyelenggaraan negara di berbagai belahan bumi, termasuk
Indonesia. Secara sederhana good governance dapat diartikan sebagai prinsip dalam mengatur
pemerintahan yang memumngkinkan layanan publiknya efisien, sistem pengadilannya bisa
diandalkan, dan administrasinya bertanggungjawab pada public.
Ada sembilan asas umum pemerintahan yang baik (good governance), berdasarkan literatur yang
selama ini menajdi acuan, yaitu :
1. Asas kecermatan formal
2. Fairplay
3. Perimbangan
4. Kepastian hukum formal
5. Kepastian hukum material
6. Kepercayaan
7. Persamaan
8. Kecermatan
9. Asas keseimbangan
DAMPAK PENYIMPANGAN INTEGRITAS

Seperti yang dijelaskan di pragraf sebelumnya bahwa korupsi merupakan salah satu bentuk
penyimpangan dari nilai integritas. Dalam UU No. 20 Tahun 2001 terdapat pengertian
bahwa korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang
lain, atau korporasi yang berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Ada
sembilan tindakan kategori korupsi dalam UU tersebut, yaitu: suap, illegal profit, secret
transaction, hadiah, hibah (pemberian), penggelapan, kolusi, nepotisme, dan penyalahgunaan
jabatan dan wewenang serta fasilitas negara. Bentuk penyimpangan yang lebih mudah dan nyata
terlihat adalah seperti misalnya penggelapan, perjalanan fiktif, penyuapan. Praktik-praktik
penyimpangan integritas tersebut sudah menjadi rahasia umum dan sangat sulit untuk dihilangkan
padahal nyata terlihat dampak korupsi terhadap keberlangsungan suatu negara sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai