Anda di halaman 1dari 35

TATA LAKSANA GIZI PADA

AUTISM SPECTRUM DISORDER

Program Studi Ilmu Gizi


Universitas Muhammadiyah Surakarta

1
Neuropsikiatri

• Ilmu yang dikembangkan dengan tujuan untuk memahami


konsekuensi perilaku akibat disfungsi otak, dan pengetahuan ini
digunakan untuk memperbaiki/mengobati pasien (Cummings,
1995).
• Neuropsikiatri: gangguan psikiatri yang berhubungan dengan
disfungsi otak

2
Autism
 Autism is a neurodevelopmental disorder in the category of
pervasive developmental disorders, and is characterised by
severe and pervasive impairment in communication and
repetitive or unusual behaviour. (Levy, 2009)

 Leo Kanner : American


psychiatrist 1943 published a paper that
described 11 children with similar behaviours in areas of
communication socialization and obsessions.

 From Greek word autos meaning “alone”

3
Impaired use of non-verbal behaviors to regulate
interactions
Delayed peer interactions, few or no friendships, and
little interaction
SOCIALIZATI Absence of seeking to share enjoyment and interests
ON Delayed initiation of interactions
Little or no social reciprocity and absence of social judgment

Preoccupation with stereotyped or


restricted interests or topics Delay in verbal language without
Adherence to routines, rigidity, and non-verbal compensation (eg,
preservative behavior
GENERAL gestures)
Stereotyped, repetitive motor CHARACTERI
mannerisms, and self stimulatory behavior Impairment in expressive
STIC language and conversation, and
Preoccupation or fascination with parts of
items and unusual visual exploration isturbance in pragmatic language
use
RESTRICTED, Stereotyped, repetitive, or
REPETITIVE,
COMMUNIC idiosyncratic language
STEREOTYPE
ATION Delayed imaginative and social
D OF
BEHAVIOR
imitative play

4
Ciri Autism
1. Marah, menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas
2. Hanya menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu
3. Melakukan tindakan atau gerakan tertentu dilakukan secara
berulang, seperti mengayun tangan atau memutar-mutarkan
badan
4. Hanya menyukai objek atau topik tertentu
5. Melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya sendiri,
seperti menggigit tangan dengan kencang atau membenturkan
kepala ke dinding
6. Memiliki bahasa atau gerakan tubuh yang cenderung kaku
7. Sulit tidur
5
 Insiden autisme tinggi pada mereka yang mempunyai riwayat
prenatal seperti prematur, postmatur, perdarahan antenatal pada
kehamilan trimester I dan II serta usia ibu >35 tahun.

 Autisme jg banyak dialami anak dengan riwayat persalinan tidak spontan


(dengan bantuan) serta mengalami respiratory distress syndrome

6
• Kurang lebih 20% kasus autisme disebabkan oleh faktor genetik.

• Fenomena Parker Beck: gejala autisme akan berkurang bahkan


menghilang setelah mendapat sekretin (hormon yang bekerja
merangsang pankreas untuk mengeluarkan enzim peptidase sehingga
pencernaan menjadi lebih baik)

7
Gambaran
Umum
Terjadinya
Autisme
Enzim Dipeptidylpeptidase (DPP IV)

• Berfungsi menghancurkan peptide yang berasal


dari casein dan gluten.

• Kekurangan DPP IV: peptide


makin banyak tidak tercerna

• Keracunan merkuri atau pestisida


organofosfat dapat membuat enzim DPP IV tidak bekerja.

9
 Penderita autis tidak dapat mencerna gluten dan kasein karena
tidak mempunyai enzim utama DPP-IV (dipeptidylpeptidase IV)
untuk mencerna protein tersebut akibat faktor genetik atau
enzim tersebut tidak aktif karena mekanisme autoimun,
sehingga menyebabkan terjadinya akumulasi opioid.
 Penumpukan dan akumulasi dari substansi-substansi ini
menyebabkan penderita seperti tidak sadar (spaced out) atau
kecenderungan tidak peduli terhadap orang lain dan kelihatan
seperti hidup di dunianya sendiri.

10
 Menguraikan ikatan peptida setelah gugus karboksil prolin,
sehingga gangguan fungsi DPP IV akan menimbulkan
gangguan pencemaan kasein dan gluten sehingga tidak dapat
tercerna sempurna dan hanya menjadi molekul dipeptida yang
disebut caseomorphin dan gluteomorphin

11
Faktor Pencetus

Gangguan
pembentuka
sel-selnotak
Kondisi
Kondisi sesaat
kehamila setelah
n kelahiran

AUTISME

12
Masalah pada fase pembentukan sel-sel janin

Gangguan oksigenasi, perdarahan


trimester pertama, keracunan,
infeksi TORCH, terapi dengan obat-
obat teratogenik, merokok, stres,
fetal/maternal atopi

Pertumbuhan sel-sel otak di


beberapa tempat menjadi tidak
sempurna

13
Faktor Penyebab Autisme

• Komplikasi prenatal, perinatal & Meconium


neonatal: perdarahan trimester  Kotoran/feses yang
dihasilkan bayi selama di
pertama, infeksi TORCH dalam rahim.

• Cairan amnion keruh/hijau  Mekonium dibentuk dalam


saluran pencernaan bayi dari
(meconium) bahan baku berupa materi
• Terlambat menangis, gangguan “sampah” metabolisma tubuh
pernafasan, anemia janin. yang bersifat steril, dan
umumnya berwarna hijau.

14
kondisi stres di tercampur
bayi akan
dalam dengan
mengeluark
kandungan cairan
an
(kurang oksigen) amniom (air
mekonium
ketuban)

cairan amnion berisi


penyumbatan pembengkakan paru
mekonium masuk ke
saluran (pneumonitis)
dalam paru-paru
pernapasan

bayi sulit bernapas berakibat fatal

15
Kemungkinan Faktor Penyebab Autisme

• Proses kelahiran terlalu cepat (<6 jam)


Komplikasi • Berat badan lahir kurang dari normal
persalinan • Lahir kuning (ikterik)
• Asfiksia (gagal napas)
(88,8%)

Komplikasi atau
• Kejang demam
penyakit pada • Cedera kepala akibat proses persalinan yg tdk normal
awal
kelahiran (70,5%)
Komplikasi • Perdarahan
• Muntah hebat (hiperemesis gravidarum)
kehamilan

Muhartono, H & Hartono B., 2001 16


Autism dan gangguan
metabolik
Kesulitan Metabolisme
• Maldigesti
• Permeabilitas usus yang bertambah
• Meningkatnya peptide yang didapat dari makanan
• Flora usus yang abnormal
• Berubahnya respon terhadap infeksi mikroba
• Defek dalam sistem kekebalan
• Kadar neurotransmitter yang abnormal
• Kemampuan untuk detoksifikasi yang terganggu
• Alergi terhadap makanan

18
Autism dengan Alergi Makan

 Gejala autism semakin buruk bila manifestasi alergi itu timbul.


Dengan eliminasi makanan beberapa gejala autisme dan autisme
infantil tampak membaik secara bermakna.
Didapatkan juga IgA antigen antibodi specifik terhadap kasein,
lactalbumin atau beta-lactoglobulin dan IgG, IgM terhadap kasein.
Penderita Autisme disertai alergi makanan sering mengalami gangguan
sistem imun.
Alergi bukan penyebab tetapi pemicu timbulnya autisme

19
Alergi → Gangguan Otak ???

Pengaruh
Teori gangguan metabolisme
organ sasaran sulfat

Teori gangguan Pengaruh reaksi


perut dan otak hormonal pada
(Gut Brain Axis) alergi
Alergi Mengganggu Organ Sasaran

berbagai zat hasil proses alergi berperan dalam terjadinya peradangan di organ
tubuh manusia.

mengganggu organ tertentu yang disebut organ sasaran

Sistem Susunan Saraf Pusat atau otak juga dapat sebagai organ sasaran

gangguan perilaku pada anak


Teori Pencernaan dan Otak
• Proses alergi dapat mengganggu saluran cerna,
gangguan saluran cerna itu sendiri akhirnya dapat
mengganggu susunan saraf pusat dan fungsi otak

• Mekanisme terjadinya gangguan perilaku seperti


autism melalui Hipermeabilitas Intestinal atau dikenal
dengan Leaky Gut Syndrome.
Jamur

Leaky Gut Syndrome

Enzim pencernaan kurang

Protein sulit dicerna


• Casein
• Gluten
Casein dan Gluten
 Casein=protein yang terdapat di susu sapi
 Gluten=protein yang terdapat di gandum
 Dua jenis protein yg agak sulit dicerna
 Protein terdiri dari rangkaian asam amino yg
panjang
 Pencernaan bagus → seluruh rangkaian asam
amino dipecah → bagus unt pertumbuhan anak.
 Pencernaan terganggu → rangkaian tdk lepas
sempurna → msh ada yg bergandengan (peptide)
Patofisiologi 1
Immunodefisiensi (sering batuk, pilek, diare,
dsb)

Pemberian antibiotik terus menerus

Lactobacillus dalam usus terbunuh

Jamur tumbuh berlebihan

Peradangan usus
Patofisiologi 2: Leaky Gut Syndrome
Peptide dari casein
Permeabilitas usus dan gluten yg tidak
Lymphoid nodular
bertambah (leaky
hiperplasia tercerna keluar dari
gut)
dinding usus

Di otak ditangkap Sebagian exorfin Diterima reseptor


oleh opioid dibuang ke urin, morfin di darah
reseptor sebagian ke otak (exorfin darah)

Bbrp fungsi otak


Perilaku autistik
terganggu
Dinding Usus Dinding usus dengan
Normal permeabilitas tinggi
Teori Keterkaitan Hormonal dan
Alergi
• Para peneliti melaporkan pada penderita alergi
terdapat penurunan hormon seperti kortisol.
• Hormon progesteron dan adrenalin tampak
cenderung meningkat bila proses alergi itu
• timbul.
• Perubahan hormonal tersebut ternyata dapat
mempengaruhi fungsi susunan saraf pusat atau
otak . Diantaranya dapat mengakibatkan
keluhan gangguan emosi, gampang marah,
Terapi Diet Penyandang Autis
CFGF (Casein Free Gluten Free)

Syarat:
1. Gangguan bicara yang berat
2. Ada kemunduran yang nyata setelah 1 tahun kehidupan
3. Gangguan BAB
4. Sering gangguan pengobatan Antibiotik
5. Sering merasa haus
Cara Diet:

1. Tahapan gencatan senjata (Cease fire)

2. Tahapan perundingan awal (Preliminary agreement)

3. Membangun kembali secara aktif (active


reconstruction)
Tahapan gencatan senjata (Cease fire)

 Buang kasein dari makanan dalam tiga minggu


 Buang gluten dari makanan dalam tiga bulan
Membangun kembali secara aktif (active reconstruction)

 Koreksi kekurangan sulfat


 Pengaktifan enzim : tri methyl glycine (TMG)
 Pemberian asam lemak tak jenuh
 Pemberian L-glutamin : system imun +
penyembuhan dinding usus
 Suplementasi enzim
Tahapan perundingan awal (Preliminary agreement)

 Food Diary  Melihat makanan apa saja yang


menyebabkan terjadinya perubahan perilaku

 Pemeriksaan laboratorium  Kadar mineral


dan vitamin

 Pemeriksaan mikroorganisme dalam usus


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai