Anda di halaman 1dari 4

Tugas.

Dibuka: Senin, 17 Oktober 2022, 00:00


Jatuh tempo: Senin, 31 Oktober 2022, 15:00
Saudara Mahasiswa silahkan Anda untuk mengerjakan TUGAS 1!

1. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) aliran dalam manjemen yang muncul karena pandangan
keseragaman!
2. Adanya berbagai hal yang merupakan dimensi perilaku organisasi yang berkaitan dengan
hubungan industrial yang mendasari terjadinya hubungan industrial dan organisasi salah satunya
adalah modal sosial. Apa yang anda ketahui tentang modal sosial menurut Kostova dan Roth? dan
jelaskan 3 (tiga) dimensi dalam modal sosial!
3. Hal paling penting dalam mempelajari hubungan kerja karyawan adalah karyawan dapat ada
tanpa serikat pekerja, tetapi serikat pekerja tidak bisa ada tanpa karyawan. Serikat pekerja harus
didirikan secara demokratis. Sehubungan dengan hal diatas anda diminta untuk menjelaskan
beberapa teori yang mendasari perburuhan!

Jawaban :

1. Pandangan keseragaman mendorong timbulnya tiga aliran dalam manajemen, yaitu


manajemen ilmiah, hubungan antar karyawan, dan pandangan baru dalam hubungan
antarkaryawan.
a. Manajemen ilmiah
Tokoh dalam manajemen ilmiah adalah Frederick W. Taylor yang merupakan perumus
teori perilaku industrial. Prinsip yang dikembangkannya adalah menciptakan iklim
industrial dengan terjadinya kemitraan antara modal dan karyawan sehingga tercapai
peningkatan efisiensi organisasi.
b. Hubungan antar karyawan
Aliran hubungan antarkaryawan merupakan isu awal dalam psikologi industri yang
berfokus pada individu. Para ahli teori hubungan antarkaryawan kurang tertarik dengan
struktur insentif ekonomi, namun lebih tertarik pada penciptaan kepuasan dalam hubungan
sosial dalam kelompok kerja. Karyawan yang puas akan memiliki kinerja yang tinggi dan
mau bekerja sama. Karyawan memang harus diperlakukan sebagai manusia, sedangkan
manajer harus menyadari keinginan karyawan untuk dipahami perasaan dan emosinya dan
berusaha menciptakan rasa memiliki dan identifikasi personal dalam organisasi.
c. Pandangan baru dalam hubungan antar karyawan
Tokoh dalam pandangan baru antara lain McGregor, Likert, dan Herzberg yang
memandang bahwa cara untuk memahami perilaku di tempat kerja adalah menemukan
kebutuhan individu (atau egoistik) karyawan, bukan kebutuhan sosial. Oleh karena itu,
pandangan ini menekankan terciptanya kepuasan karyawan. Karakteristik pekerjaan seperti
menarik, menantang, dan kesempatan memiliki tanggung jawab dan arahan atau
pengendalian diri merupakan motivator yang sesungguhnya. Program seperti perluasan
pekerjaan dan pengayaan pekerjaan telah menggantikan kebutuhan sosial.
2. Kostova dan Roth (2003) mendefinisikan modal sosial sebagai nilai-nilai potensial yang
berasal dari kondisi psikologis tertentu, persepsi, dan perilaku yang diharapkan bahwa bentuk
aktor sosial merupakan hasil dari struktur sosial dan ciri hubungannya dalam struktur tersebut.
Ada tiga dimensi dalam modal sosial, yaitu struktural, relasional, dan kognitif.
a. Dimensi struktural merupakan interaksi sosial dan menunjukkan pada sebuah model
hubungan antaraktor atau pelaku yang meliputi siapa yang berhubungan dan bagaimana
berhubungan dengan mereka.
b. Dimensi relasional menjelaskan mengenai jenis hubungan personal yang dikembangkan
satu dengan yang lain. Dimensi relasional menunjukkan kemampuan yang berakar pada
hubungan kepercayaan. Dimensi relasional juga mencakup tanggapan dan pertemanan.
Semakin tinggi interaksi, semakin banyak jaringan komunikasi yang tersedia, dan semakin
mudah timbulnya jiwa kewirausahaan dengan saling percaya, serta semakin mudah
mendapatkan informasi dan sumber daya yang memudahkan berbagai kegiatan atau
transaksi.
c. Dimensi kognitif membantu pemahaman umum mengenai sasaran bersama dan cara yang
tepat untuk melakukan kegiatan dalam sistem sosial. Dimensi ketiga ini menunjukkan pada
penyediaan, penyebaran, interpretasi, dan pemberian arti. Dimensi kognitif menunjukkan
interpretasi yang sama dalam sistem dan tata nilai yang memungkinkan individu dalam
jaringan kerja menggunakan dan mengartikan informasi serta mengklasifikasinya ke dalam
kategori perseptual.

3. Ada beberapa teori yang mendasari perburuhan atau serikat pekerja, diantaranya yaitu :
a. Teori Kemakmuran Umum
Menurut teori ini, perjuangan serikat pekerja untuk meningkatkan upah dapat
mendorong danmemperkuat pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan setiap
kenaikan upah akan mendorong ke arahekspansi dan pertumbuhan. Menurut serikat
pekerja, kenaikan upah akan menaikkan produktivitas.Produktivitas yang tinggi akan
menurunkan biaya produksi.
b. Teori Pemasaran Tenaga Kerja
Menurut teori ini, kondisi di tempat para pekerja itu bekerja ditentukan oleh kekuatan
dan pengaruhpekerja di pasar dan tenaga kerja. Serikat pekerja menganggap dirinya
sebagai agen ekonomi di pasar-pasarkerja. Bila persediaan tenaga kerja lebih besar
daripada permintaan akan tenaga kerja, maka harga tenagakerja menjadi rendah.
c. Teori Produktivitas
Menurut teori ini, upah ditentukan oleh produktivitas karyawan. Semakin tinggi
produktivitas maka upahakan semakin tinggi pula.
d. Teori Perundingan/Tawar-menawar
Menurut Teori Perundingan atau tawar-menawar, pasar tenaga kerja ditentukan oleh
kekuatan ekonomiyang berlawanan dari karyawan dan pengusaha. Oleh karena itu,
harga tenaga kerja juga ditentukan olehkekuatan tawar-menawar antara pengusaha
dan karyawan. Bila karyawan meningkatkan kekuatanekonominya dengan bertindak
bersama-sama melalui serikat pekerja, maka karyawan memiliki agenperundingan
atau tawar- menawar (bargaining agent) untuk dapat meningkatkan upah mereka.
Kekuatanekonomi diukur dari kemampuan mengekang karyawan sehingga memaksa
pengusaha mencari penggantikaryawan yang baru.
Teori perundingan yang modern menyatakan bahwa baik pengusaha maupun
karyawan akan memasukipasar tenaga kerja tanpa harga permintaan atau penawaran
yang pasti. Walaupun ada batas hargapermintaan/penawaran tertinggi dan terendah.
Dalam batas harga tersebut tingkat upah ditentukan olehkekuatan tawar menawar
pengusaha dana karyawan. Karyawan yang kekuatan tawar-menawarnya lemahharus
menerima tingkat upah yang rendah, dan yang memiliki kekuatan ekonomi lebih besar
akanmenuntut tingkat upah yang lebih tinggi.
e. Teori Oposisi Loyal Terhadap Manajemen
Menurut teori ini, serikat pekerja harus menolak tanggung jawab atas manajemen dan
tidak mau menjadimanajer. Hal ini disebabkan oleh, pandangan awal yang
mengatakan bahwa fungsi manajemen adalahmengelola, sedangkan serikat pekerja
mempunya tanggung jawab pengawasan atau pengendalian ataskualitas manajemen.
Tanggungjawab ini akan memaksa manajemen untuk selalu berusaha bekerjasebaik-
baiknya terutama dalam penggunaan tenaga kerja. Oleh karena itu, teori oposisi loyal
terhadapmanajemen ini menganjurkan serikat buruh menolak tanggung jawab atas
manajemen.

Daftar Pustaka

Ariani, Dorothea, Wahyu. (2014). Hubungan Industrial. In: Karakteristik dan Konteks


Hubungan Industrial. Jakarta : Universitas Terbuka.

Teori Produktivitas
Menurut teori ini, upah ditentukan
oleh produktivitas karyawan.
Semakin tinggi produktivitas maka
upah
akan semakin tinggi p

Anda mungkin juga menyukai