Jakarta, Kompas - Sekolah di semua jenjang pendidikan wajib menyelenggarakan upacara bendera
secara periodik. Kegiatan ini untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan kepada Tanah Air.
Sekolah juga harus mengenalkan lagu-lagu wajib nasional kepada siswa.
”Kewajiban ini mulai berlaku pada tahun ajaran 2011/2012 dan akan diatur dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional,” kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh kepada
wartawan di Jakarta, Kamis (28/4) malam.
Mendiknas mengakui, saat ini sejumlah sekolah tidak menyelenggarakan upacara bendera. Bahkan,
ada yang berpandangan menghormat bendera adalah perbuatan terlarang.
”Terhadap pandangan seperti itu, nanti kami beri penjelasan. Namun, regulasi atau aturan soal
kewajiban menyelenggarakan upacara bendera juga harus ada,” kata Mendiknas.
Mendiknas juga mengakui, setelah reformasi, pendidikan kebangsaan termasuk pengenalan lagu-
lagu wajib nasional kepada siswa mulai diabaikan. Akibatnya, banyak siswa tidak mengenal lagu-
lagu wajib nasional yang sebenarnya bisa menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan kepada bangsa.
”Upacara bendera dan pengenalan lagu wajib harus menjadi budaya sekolah. Ini sama halnya
dengan menyapa guru, menjaga kebersihan lingkungan, dan melakukan perbuatan-perbuatan baik
lainnya,” kata Mendiknas.
Tetap relevan
Guru besar dan praktisi pendidikan, Arief Rachman, mengingatkan, pendekatan struktural untuk
menumbuhkan nasionalisme, patriotisme, dan rasa bangga serta cinta kepada Tanah Air lewat mata
pelajaran, ritual, dan upacara bendera memang penting. ”Namun, yang sifatnya instruksi atau wajib
itu tidak langgeng di dalam jiwa anak,” ujar Arief.
Menurut Arief, yang tak boleh dilupakan justru pendekatan kultural yang mampu memberi
pengalaman emosional dan sosial kepada siswa. Hal ini bisa dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan
kreatif yang memberi pengalaman langsung pada kehidupan nyata di sekitar anak-anak dan
mengajak mereka untuk berdialog tentang negeri ini.
Secara terpisah, untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap Tanah Air bagi masyarakat
yang tinggal di perbatasan negara, Kementerian Pendidikan Nasional menjalin kerja sama dengan
TNI Angkatan Darat. Aparat TNI akan menumbuhkan semangat kebangsaan dengan mengajarkan
membaca, menulis, dan sejarah perjuangan bangsa kepada anak-anak di perbatasan, seperti di
Kalimantan, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Nota kesepahaman kerja sama ditandatangani
Mendiknas Mohammad Nuh dan Kepala Staf TNI AD Jenderal George Toisutta, Jumat (29/4) di
Jakarta.
Puan Maharani Ingin Wajibkan Semua Sekolah Lakukan
Upacara Bendera
Minggu, 2 November 2014 | 16:26 WIB