Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

STUDI KENAL DUNIA USAHA BESAR


(SKDU KE KAMPUNG COKLAT)
KEWIRAUSAHAAN “AT-TAQWA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA KEDIRI


JL. LETJEND SUPRAPTO NO. 58 TELP (0354) 687876 KEDIRI
2021 / 2022
A. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kegiatan Studi Kenal Dunia Usaha (SKDU) Besar ini dilaksanakan atas dasar
program kerja Ekstrakurikuler Kewirausahaan masa bakti 2021/2022. Kegiatan
tersebut sudah menjadi tradisi dan ikon dari Ekstrakurikuler Kewirausahaan MAN 2
Kota Kediri. Di sisi lain, kegiatan ini dilaksanakan sekaligus untuk mendukung
terwujudnya visi dan misi madrasah.

II. TUJUAN KEGIATAN


a. Mewujudkan Program Kerja Ekstrakurikuler Kewirausahaan masa bakti 2021/2022
b. Memperkenalkan dan menambah wawasan tentang seluk beluk dunia usaha skala
besar kepada seluruh pengurus Ekstrakurikuler Kewirausahaan

III. WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN


Kegiatan SKDU Besar dilaksanakan tanggal 5 Juli 2022 dengan melakukan
kunjungan langsung ke Wisata Edukasi Kampung Coklat di Blitar. Berikut terlampir
rundown kegiatan SKDU Besar :

No. Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan


1 Selasa, 5 Juli 2022 Check in peserta 06.30 – 06.45
Absensi peserta & Doa
06.45 – 07.30
keberangkatan
Perjalanan 07.30 – 09.15
Absensi peserta di
09.15 – 09.25
Kampung Coklat
Acara inti oleh pihak
09.25 – 12.00
Kampung Coklat
Foto bersama 12.00 – 12.10
Makan siang 12.10 – 12.40
Salat Zuhur & Waktu
12.40 – 14.10
bebas
Check out kampung coklat 14.10 – 14.25
Perjalanan pulang 14.25 – 16.30
Check out M2KK 16.30
IV. PARTISIPAN KEGIATAN
Partisipan dalam kegiatan SKDU Besar ini meliputi pembina, panitia, dan
peserta. Peserta adalah anggota ekstrakurikuler kewirausahaan kelas X masa bakti
2021/2022 dan panitia adalah anggota ekstrakurikuler kewirausahaan kelas XI masa
bakti 2021/2022 dengan rincian sebagai berikut :

No. Partisipan Kegiatan Jumlah


1. Peserta 18
2. Panitia 19
3. Pembina 2
Jumlah keseluruhan 39

V. ANGGARAN KEGIATAN
a. Rincian Biaya :

No. Uraian Vol. Satuan Biaya (Rp) Jumlah (Rp)


1 Tiket masuk 39 Orang 45.000,- 1.755.000,-
2 Konsumsi peserta & panitia 37 Kotak 30.000,- 1.110.000,-
3 Konsumsi pembina 2 Kotak 35.000,- 70.000,-
4 Transportasi 2 Buah 895.000,- 1.790.000,-
Jumlah 4.725.000,-

b. Sumber Dana :

No. Uraian Vol. Satuan Biaya (Rp) Jumlah (Rp)


1 Iuran peserta & panitia 37 Orang 75.000,- 2.775.000,-
2 Bantuan Unit Usaha Siswa - - - 1.950.000,-
Jumlah 4.725.000,-
B. ISI LAPORAN PERJALANAN

Kegiatan SKDU Besar diawali dengan check in peserta dan panitia pada
pukul 06.30 – 07.00 bertempat di teras depan gedung baru M2KK
Peserta dan panitia berkumpul sebelum keberangkatan untuk pembacaan
doa dan penegasan kembali mengenai tata tertib kegiatan

Keberangkatan rombongan dengan kendaraan elf tepat pada pukul 07.30.


Panitia, peserta, dan pembina terbagi menjadi dua rombongan elf.
Rombongan tiba di kampung coklat pada pukul 09.10, diawali dengan
foto bersama.

Setelah foto bersama, rombongan disambut oleh guide tour pihak


kampung coklat dan rombongan langsung diarahkan menuju tempat
pembibitan
Kegiatan Field Trip diawali dengan praktik menanam benih di ruang pembibitan.
Disana rombongan diberi edukasi bahwa biji kakao ditanam dalam polybag dan akan
muncul tunas setelah umur 2 minggu. Setelah umur 3-4 bulan akan memiliki tinggi 30
- 40 cm dan siap pindah tanam pada umur 5 – 6 bulan

Selanjutnya rombongan diarahkan menuju ruangan cooking class. Disana rombongan


mengeksplor kreativitas dengan kegiatan mencetak dan menghias coklat. Kegiatan cooking
class diawali dengan penyampaian materi dari guide tour tentang pengolahan biji kakao. Biji
kakao matang dijemur selama 5 – 7 hari lalu disortir untuk memilih biji kakao pilihan.
Setelah itu, biji kakao disangrai dan dipisahkan antara isi dan kulit. Isi biji kakao dihaluskan
menjadi pasta coklat ataupun bubuk coklat sedangkan kulit dimanfaatkan untuk pakan sapi
perah

Kegiatan Field Trip selanjutnya rombongan diarahkan menuju kebun coklat. Guide
Tour menyampaikan edukasi mulai dari pengenalan buah kakao, perawatan pohon kakao,
dan pecah buah kakao. Jenis buah kakao yang dibudidayakan oleh kampung coklat ada
tiga yakni criollo, forastero, trinitario. Ketiga jenis buah kakao tersebut memiliki
karakteristik masing – masing. Pemetikan buah kakao siap panen dilakukan dengan alat
tajam sedangkan pecah buah kakao dilakukan dengan alat tumpul. Hama yang biasa
menyerang pohon kakao diantaranya helopeltis, pbk, dan serangga cabu.

Selanjutnya, rombongan diarahkan ke Theobromine Hall untuk forum penyampaian


materi dan tanya jawab. Forum materi dan tanya jawab dipimpin oleh Direktur Produksi
Kampung Coklat Bapak Imam Bahrowi. Beliau menyampaikan materi dan pesan bagi
seluruh anggota ekstra kewirausahaan masa bakti 2021 / 2022. Berikut terlampir ringkasan
materi dan pesan dari Bapak Imam Bahrowi :
Sejarah singkat berdirinya wisata edukasi Kampung Coklat, tahun 2004 – 2008
Bapak Khalid Mustafa mengawalinya dengan bisnis jual beli benih dan biji kakao.
Beliau memanfaatkan pohon kakao dan lahan yan tersedia dari warisan
keluarganya. Tahun 2009 – 2013, beliau melebarkan sayap bisnisnya melalui
kerjasama dengan mitra eksportir. Tahun 2013, beliau mulai melakukan inovasi
dengan pengembangan produk coklat olahan yang dipasarkan ke berbagai wilayah
di Pulau Jawa. Namun, usaha produk coklat olahan yang dipasarkan Bapak Khalid
Mustafa tidak berkembang.
Akhirnya, beliau memutuskan mengubah orientasi usahanya dari produk coklat
olahan menjadi Wisata Edukasi Kampung Coklat yang didirikan tepat pada tanggal
15 April 2014. Sejak berdirinya Wisata Edukasi Kampung Coklat, Bapak Khalid
Mustafa melakukan berbagai langkah pengembangan produksi mulai dari perluasan
kebun, pengembangan edukasi, peningkatan volume produksi kakao, dan jasa sewa
Hall untuk resepsi pernikahan atau kegiatan lain di sekitar kawasan Kampung
Coklat.
Dalam pengembangan produksi coklat olahan, Bapak Khalid Mustafa tidak
sendirian, beliau juga bekerjasama dengan Bapak Imam Bahrowi, Bapak Imam
Bahrowi - lah yang telah menciptakan ratusan resep produk coklat olahan yang saat
ini dipasarkan di Chocolate Gallery milik Kampung Coklat. Tidak hanya
menciptakan resep, sebagai Direktur Produksi beliau juga menyusun kunci
penjualan / pemasaran produk coklat olahan. Kunci penjualan / pemasaran produk
coklat olahan yang diperkenalkan beliau ada tiga yakni Brand, kualitas produk, dam
harga. Penerapannya dalam penjualan produk coklat olahan, beliau menciptakan
berbagai nama Brand yang unik bersama dengan tim kreatif dengan tujuan agar
setiap orang yang berkunjung ke Chocolate Gallery memiliki kesan dan ingatan
terhadap produk olahan coklat. Beliau dan tim produksi juga selalu menjaga
keontetikan resep untuk menjaga kualitas produk mengingat Kampung Coklat
merupakan salah satu pelopor pertama wisata edukasi coklat dan bisnis produk
coklat olahan di Pulau Jawa. Di sisi harga beliau menerapkan teknik pemasaran
dengan menaikkan harga produk coklat olahan agar pengunjung yang berkunjung
ke Chocolate Gallery memiliki ketertarikan dan kepercayaan tinggi terhadap
produk olahan Kampung Coklat, mengingat harga pasaran yang tidak murah
berarti kualitas dari produk juga tidak murahan.
Bapak Imam Bahrowi juga menitipkan pesan kepada seluruh rombongan
kegiatan SKDU Besar bahwa beliau mengapresiasi kegiatan SKDU karena hal
tersebut salah satu dari Thalabul ‘Ilmi, beliau membagikan pandangannya mengenai
Thalabul ‘Ilmi : “Thalabul ‘Ilmi itu menghilangkan ketidaktahuan yang ada dalam
diri kita dengan tujuan nantinya kita bisa menjadi muslim yang tidak hanya kuat
imannya tetapi juga cerdas dan kaya”

Berikut terlampir notulen forum tanya jawab bersama Bapak Imam Bahrowi :
1. Pertanyaan disampaikan oleh Muhammad Tsaqif Nafi’ Prabowo kelas XI IPS 1 selaku
panitia SKDU Besar (Luas kebun kakao di Kampung coklat sekitar berapa hektar ?
Lalu ketika tadi kami diajak berkeliling di kebun kakao terdapat pohon pisang yang
menyelingi pohon – pohon kakao, dalam ilmu budidaya apa tujuan dilakukannya
hal tersebut dan apakah harus pohon pisang yang menyelingi pohon kakao ?)

Jawaban oleh Bapak Imam Bahrowi : (Luas kebun kurang lebih 3,7 hektare,
pohon pisang ditempatkan menyelingi pohon kakao dimaksudkan sebagai
tanaman pelindung dari sinar ultraviolet matahari sebab pohon kakao tidak bisa
berkembang bila menerima sinar ultraviolet secara langsung. Selain itu,
penanaman pohon pisang dimaksudkan untuk pemasukan petani jangka pendek
sambil menunggu panen kakao, selain pohon pisang petani juga bisa menanam
ketela atau membuat kolam ikan diantara pohon – pohon kakao.)

2. Pertanyaan disampaikan oleh Deva Aulia Rafifa kelas X MIPA 3 selaku peserta
SKDU Besar (Bagaimana mengatasi berbagai kendala awal pendirian usaha
Kampung Coklat dan bagaimana cara mempertahankan popularitas Kampung
Coklat di tengah persaingan Wisata Edukasi lain ?)

Jawaban oleh Bapak Imam Bahrowi : (Prinsip dalam membangun usaha adalah
jangan malas melangkah dan peka terhadap pendapat orang setelah itu kita
harus punya record atas semua langkah yang pernah kita lakukan dan semua
pendapat yang pernah kita terima sehingga nantinya kita bisa mengambil
perbandingan untuk selalu berikhtiar menciptakan inovasi, itu kunci dari
membangun usaha. Sedangkan strategi dari Kampung Coklat untuk
mempertahankan popularitasnya adalah memegang prinsip inovasi sesuai
perkembangan zaman.)
3. Pertanyaan disampaikan oleh Masiya Safrina Aulia kelas X MIPA 6 selaku peserta
SKDU Besar (Bagaimana strategi pihak Kampung Coklat dalam mengatasi
hambatan usaha berupa pandemi Covid 19 sampai akhirnya masih bisa bertahan
sampai saat ini ?)

Jawaban oleh Bapak Imam Bahrowi : (Yang pertama, Kampung Coklat


menerapkan sistem bergilir dalam jam kerja setiap pegawainya untuk
mengurangi mobilitas saat masa pandemi kemarin sehingga jumlah tenaga kerja
yang dimiliki tetap bisa dimaksimalkan. Yang kedua, kita menggenjot pasar
online di berbagai platform. Dua langkah tersebutlah yang membuat kita
akhirnya bisa survive (faktor kolektif) pasca pandemi dan justru kita bisa mulai
berkembang pasca pandemi, intinya prinsip berjalannya roda usaha kampung
coklat di masa pandemi kita jangan sampai anjlok angka produksi dan
penjualannya agar nantinya performa kampung coklat saat START pasca
pandemi seminimal-minimalnya di angka 50 jangan sampai kita anjlok sampai di
angka 0 karena kalau itu terjadi kita akan sulit untuk START pasca pandemi
sebab untuk mulai bangkit kita tidak punya modal tersisa)

4. Pertanyaan disampaikan oleh Nabil Wiharnanda kelas X IPS 1 selaku peserta SKDU
Besar (Saat di Kebun kakao tadi kami diberi paparan mengenai berbagai jenis hama
yang menyerang pohon kakao, Bagaimana upaya mengatasi hama kakao dan
bagaimana bila sampai terjadi gagal panen ?)
Jawaban oleh Bapak Imam Bahrowi : (Cara mengatasi hama kita bisa
memangkas bagian dari pohon kakao yang sudah terkena hama agar tidak
menular ke seluruh bagian pohon kakao juga kita bisa memblongsong buah
kakao yang siap panen agar terhindar dari hama dan bersyukur sampai saat ini
Kampung Coklat belum pernah gagal panen karena jika ditemukan pohon kakao
yang sudah tidak produktif kita langsung merecovery termasuk juga rutin
merawat dengan pemberian pupuk. Dan itulah tadi gunanya tanaman pelindung
yang menyelingi pohon kakao karena hasil panen dari tanaman pelindung juga
bisa digunakan untuk pemasukan tambahan yang bisa meminimalisir kerugian
apabila terjadi gagal panen)

5. Pertanyaan disampaikan oleh Isma Fatma Nuraini kelas X IPS 1 selaku peserta SKDU
Besar (Bagaimana strategi Kampung Coklat untuk menghadapi brand dari luar
karena saat ini semakin banyak produk olahan coklat yang dikemas modern ? dan
bagaimana upaya mengelola sisa olahan produksi kakao di Kampung Coklat ?)
Jawaban oleh Bapak Imam Bahrowi : (Jika kita bersaing dengan brand produk
sejenis sama-sama coklat maka kita tidak perlu ragu atau takut, justru kita
saling bekerjasama dengan pihak bahan baku produksi. Di sisi lain Kampung
Coklat terus mencoba menjaga konsistensi kualitas produk dan gencar
mempromosikan wisata edukasi. Dan untuk upaya kita mengolah sisa olahan,
standar produksi di kampung coklat biasanya sisa olahan dikumpulkan di satu
ruangan rework (pengolahan ulang) untuk diolah dalam bentuk coklat warna
baru karena kita baru – baru ini berhasil mengolah sisa olahan biji kakao
menjadi coklat berwarna ungu yang baru di pasaran. Tentunya selama sisa
olahan tidak berjamur dan tidak mengandung bakteri serta masih memiliki
kualitas food grade maka produk sisa olahan masih punya daya tarik untuk
dijual kembali oleh tim kreatif. Namun, jika sisa olahan tidak bisa diolah lagi
maka standar operasional kami akan memusnahkan sisa olahan tersebut melalui
berita acara)

6. Pertanyaan disampaikan oleh Ardiansyah Rafli Saputra kelas XI Bahasa selaku


perwakilan MPK (Bagaimana teknik marketing yang diterapkan Kampung Coklat
untuk menjangkau banyak orang sehingga harapannya nanti juga bisa kami
terapkan di Unit Usaha Siswa M2KK ?)

Jawaban oleh Bapak Imam Bahrowi : (Intensifkan promosi melalui berbagai


media / perantara terutama memanfaatkan platform online, kalian bisa lebih
dalam belajar mengenai prinsip pemasaran 4p (produk, price place, dan
promotion) yang intinya promosikan hal – hal unik dari produk yang akan
dipasarkan)

7. Pertanyaan disampaikan oleh Ibu Nurhayati Salamah, S.Pd selaku Pembina


Ekstrakurikuler Kewirausahaan (Bagaimana struktur organisasi dan pengelolaan
keuangan yang dijalankan Kampung Coklat mengingat Wisata Edukasi Kampung
Coklat ini merupakan usaha berskala besar yang memiliki omzet sampai milyaran
rupiah dan memiliki banyak tenaga kerja ?)

Jawaban oleh Bapak Imam Bahrowi : (Dalam menjalankan roda bisnis,


Kampung Coklat terbagi menjadi beberapa divisi diantaranya divisi kebun,
divisi event & organizer, divisi wahana, divisi produksi, divisi SDM, dan divisi
keuangan. Dimana dalam setiap divisi selalu melaporkan hasil laba dan analisis
usaha tiap akhir tahun secara detail mulai dari operasional mesin, listrik,
pegawai, packaging, sampai harga jual)
Setelah kegiatan Trip Education dari pihak kampung coklat berakhir pada pukul
12.10, lalu dilanjutkan kegiatan makan bersama, salat zuhur, dan memanfaatkan waktu
bebas (free time) untuk membeli oleh – oleh dan mengeksplor wahana wisata kampung
coklat. Rombongan kembali berkumpul pada pukul 14.30 untuk check out dari kampung
coklat dan kembali pulang menuju MAN 2 Kota Kediri. Di tengah perjalanan, rombongan
singgah di Masjid Al Furqon Blitar untuk shalat Ashar. Rombongan tiba dengan selamat
di MAN 2 Kota Kediri pada pukul 17.00
C. PENUTUP
I. SIMPULAN
Setelah melaksanakan kegiatan SKDU Besar, kami merasa bahwa
perjalanan ini sangat mengesankan. Berkesempatan untuk mempelajari
berbagai hal tentang Kampung Coklat, dari sejarah, pengelolaan, hingga
proses pembuatan coklat yang ada di dalamnya. Dengan demikian kami dapat
mengerti lebih dalam mengenai Wisata Edukasi Kampung Coklat ini.
Sehingga dapat menjadi motivasi bagi kami agar selalu berkarya dan
berinovasi dalam dunia usaha.
II. SARAN
Panitia SKDU Besar tahun ini berharap kegiatan SKDU Besar dapat
dilakukan secara rutin setiap tahun dengan tujuan dan tema kegiatan yang
berbeda sehingga nantinya pembelajaran dan kesan yang didapat setiap
angkatan semakin beragam untuk menambah pengalaman.
D. LAMPIRAN – LAMPIRAN

Tampak depan pintu 1 Kampung Coklat


Guide Tour mengarahkan rombongan menuju tempat pembibitan
Rombongan diarahkan menuju ruangan cooking class
Kegiatan menghias coklat di ruangan cooking class

Mesin pengolahan biji kakao


Rombongan melewati Chocolate Gallery (tempat penjualan produk olahan Kampung Coklat)

Perjalanan rombongan menuju kebun kakao milik Kampung Coklat


Bibit kakao yang siap dipindah tanam
Rombongan melewati tempat penjemuran biji kakao
Aktivitas pegawai Kampung Coklat di sekitar tempat penjemuran biji kakao

Wisatawan Kampung Coklat menikmati wahana terapi ikan


Wahana Perahu Dayung di Kampung Coklat
Penyerahan Plakat sebagai ucapan terima kasih secara simbolis kepada Kampung Coklat

Anda mungkin juga menyukai