Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan, mulai tanggal 1 April sampai 26 April di SMK

PPN Gorontalo pada kelas X ATPH T.A 2021/2022.

3.2 Metode dan desain penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental

design). Penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan

eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat

membedakan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi

yang terbentuk perbedaan. Penelitian ini bersifat quasi eksperimen. Desain ini

mempunyai kelompok kontrol, namun tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Desain

penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Desain ini

dapat di lihat pada Tabel 3.1:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen 1 O1 X O2

Kontrol O3 - O4

Keterangan :

O1 : O3 : Pretest
25
X : Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Discovery Learning

O2 : O4 : Posttest

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa variabel yang telah ditentukan menjadi titik

sasaran yaitu sebagai berikut : X adalah variabel bebas yaitu variabel yang

merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel lain yakni dua model

pembelajaran. Y adalah variabel terikat yaitu variabel yang merupakan minat dari

perilaku rangsangan yakni hasil belajar.

3.4 Populasi Dan Sampel

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X.

Dari populasi tersebut dapat diambil beberapa sampel untuk penelitian ini.

Dimana, Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan

cara random sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2014). Dari populasi diatas diambil sampel sebanyak 2 kelas

yaitu kelas X menjadi sampel dalam penelitian ini. Meningkatkan hasil belajar

siswa dalam penerapan model pembelajaran Discovery Learning.

26
3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pada penelitian ini awal perlakuan yakni

observasi. Dimana, menurut Sudijono bahwa observasi adalah cara menghimpun

bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan

dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang

dijadikan sasaran pengamatan. Observasi awal dalam penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui suatu kondisi dari proses pembelajaran kimia. Pada kegiatan ini

peneliti mengamati kegiatan guru dan siswa dalam kelas selama proses mengajar

pelajaran kimia. Setelah melakukan observasi peneliti dapat melakukan penelitian

pada siswa tentang perbedaan hasil belajar dengan menggunakan dua model yang

berbeda tersebut. Kemudian untuk mengukur hasil belajar siswa peneliti

menggunakan tes tertulis.

Jenis tes yang digunakan berupa tes pencapaian (achtivement test) yaitu tes

yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari

sesuatu. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data

yakni tes pilihan ganda (multiple choice) untuk materi hukum newton yang

diberikan pada kedua kelompok eksperimen. Tes ini berjumlah 10 soal.

Menurut Arikunto (2005) uji validitas ini dilakukan untuk menunjukan

keshahihan atau ketepatan suatu instrumen. Setiap instrument penelitian harus

valid atau sahih. Validitas ini berhubungan dengan isi dan kegunaan instrumen.

Suatu instrumendikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur.

27
Oleh karena itu, validitas instrumen dalam penelitian ini adalah validitas setiap

butir soal tes. Berikut ini rumus kevalidan suatu instrumen:

N ∑ XY −( ∑ X ) ( ∑ Y )
rxy =
√{N ∑ x 2−¿ ¿

Dimana :

∑X = skor total butir soal

∑X2 = kuadrat skor total setiap butir soal

∑Y = skor total responden

∑Y2 = kuadrat skor total responden

∑XY = korelasi skor dengan skor total setiap butir

N = jumlah responden, dan rxy= validitas soal

Menurut Sugiyono,(2014). Perhitungan reliabilitas ini dilakukan untuk

menunjukan apakah instrumen tes yang akan diujikan reliabel atau tidak, suatu tes

dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan hasil-hasil yang mantap.

Suatu instrumen tes dapat dikatakan mantap apabila instrumen tes tersebut

digunakan berulangkali, dengan syarat saat pengukuran tidak berubah, instrumen

tes tersebut memberikan hasil yang sama. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Crombach sebagai berikut :

( )( )
2
k ∑σ
r11 = 1− 2i
k −1 Sσ

28
Dengan:

r11 = koefisienreabilitas tes

k = jumlah butir soal

∑σi2 = jumlah varians butir

σt2 = varians total.

Setelah tes divalidasi dan diuji cobakan maka tes siap diujikan pada siswa

untuk mengukur perbedaan hasil belajar menggunakan dua model yang berbeda.

Selain itu peneliti juga menggunakan pengumpulan data yaitu dokumentasi.

Dokumentasi diambil sebagai data pendukung penelitian meliputi nama-

nama siswa sebagai subyek penelitian dan data nilai ujian mata pelajaran fisika

yang diambil dari daftar nilai ujian.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam hal ini analisis data merupakan bagian yang terpenting dalam

penelitian. Pada analisis data tersebut untuk dapat ditarik kesimpulan penelitian

berdasarkan pengumpulan data diatas. Analisis data juga dapat membuktikan

hipotesis peneliti menggunakan uji statistika dibawah ini:

3.6.1 Nilai rata-rata hasil belajar siswa

Menurut Arikunto (2014) nilai rata-rata hasil belajar siswa, dapat dihitung

dengan:

29
Dengan keterangan;

= Nilai rata-rata kelas

∑× = Total skor siswa

N = Banyaknya siswa (dalam Ulfa 2010).

3.6.2 Uji Normalitas

Untuk mengetahui bahwa data sampel yang diambil dari populasi

berdistribusi normal digunakan rumus liliefors untuk menguji hipotesis. Secara

statistik dapat dituliskan sebagai berikut:

H0 = data berasal dari populasi terdistribusi normal

Ha = data tidak berasal dari populasi terdistribusi normal

Uji normalitas dilakukan dengan uji liliefors, yaitu:

Lo=‫ ׀‬F ( Zi )−S ( Zi)‫׀‬

Keterangan:

L0 = harga mutlak terbesar

F(Zi) = peluang angka baku

S(Zi) = proporsi angka baku

Menurut Arikunto kriteria pengujian dengan α = 5% jika Lhitung<Ltabelmaka

data terdistribusi normal demikian juga sebaliknya.

3.6.3 Uji Homogenitas

30
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua

keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan

kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji Fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Hipotesis

b) Bagi data menjadi dua kelompok

c) Cari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya

d) Tentukan Fhitung dengan rumus:

S 21 variansterbesar
F= =
S 2
2
variansterkecil

Dimana s2=n ∑ X 21 – ¿ ¿

Dengan kriteria pengujian yakni Jika Fhitung ≤Ftabel maka Ho diterima, yang

berarti varians kedua populasi homogen. Dan jika F hitung≥ Ftabel maka Ho ditolak,

yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.

3.6.4 Uji Hipotesis Statistika

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh model

pembelajaran reflektif terhadap hasil belajar siswa. Uji hipotesis dalam penelitian

ini menggunakan rumus uji analisis anacova.

H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar yang menggunakan model

pembelajaran konvensional dan model pembelajaran Discovery Learning.

Ha : terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar yang menggunakan model

pembelajaran konvensional dan model pembelajaran Discovery Learning.

31

Anda mungkin juga menyukai