Anda di halaman 1dari 1

Domba Yang Hilang

Ayat Alkitab : Matius 18:12-20.

Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar
kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang
tidak sesat.

“Matius 18:13”

Kita pasti pernah merasakan kehilangan, entah itu barang atau orang yang kita sayangi.
Alangkah senangnya ketika kita bisa menemukan kembali barang atau orang yang kita sayang.
Demikianlah yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-muridnya saat menjadi Gembala.

Ia mengumpamakan tentang domba yang hilang dan ditemukan kembali oleh pemiliknya. Jika
kamu seorang gembala memiliki banyak domba, saat itu juga ada 1 ekor domba yang tersesat
maka kamu pasti akan mencari 1 ekor domba yang tersesat terus. Ketika kamu menemukan 1
ekor domba yang tersesat dan hilang, kamu pasti akan merasakan kesenangan yang lebih besar
jika dibandingkan dengan menggembala banyak domba yang tidak tersesat. Di situlah Tuhan
Yesus menekankan poin penting tentang perumpamaan domba yang hilang. Pemilik domba akan
lebih bahagia ketika bisa menjumpai seekor domba yang tersesat dan hilang.

Kita bisa mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, karena begitu besar kasih Allah Bapa
kepada anak-anakNya. Ia tidak menginginkan seorang pun dari anak anak Nya yang hilang,
sebab itu Tuhan selalu mencari semua umat-Nya yang hilang untuk dibawa kembali pulang.

Dalam cerita Alkitab para murid bukanlah binatang domba, melainkan hanya perumpamaan saja.
Bahwa mereka adalah seorang manusia yang berhak memberikan teguran kepada temannya saat
sedang berbuat dosa bahkan menyimpang dari jalan yang sudah di tetapkan oleh Allah.

Sebagai seorang murid, ia dapat memberikan nasihat secara pribadi bahkan dengan banyak saksi
dihadapan seluruh jemaat. Hal itu bertujuan agar bisa mendapatkan saudaranya kembali kepada
jalan yang sudah di tetapkan oleh Tuhan.

Namun ketika orang yang tersesat itu susah untuk dinasihati dan melawan, maka akan dikucilkan
(Matius 18:15-17). Di dalam kitab tersebut, Tuhan Yesus memberikan wewenang kepada semua
murid untuk menentukan menerima atau tidaknya sesorang yang hidup berjemaat bersama
mereka pada waktu itu.

Demikianlah kita harus saling menegur ketika teman ada yang sedikit menyimpang untuk
kembali ke jalan yang benar. Namun kita tidak boleh menghakimi, melainkan selalu mengasihi
semua orang.

Puji Tuhan, syukur kepada Allah. Amin.

Anda mungkin juga menyukai